NovelToon NovelToon
Maula

Maula

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:96k
Nilai: 5
Nama Author: Andreane

Maula, harus mengorbankan masa depannya demi keluarga.

Hingga suatu saat, dia bekerja di rumah seorang pria yang berprofesi sebagai abdi negara. Seorang polisi militer angkatan laut (POMAL)

Ada banyak hal yang tidak Maula ketahui selama ini, bahkan dia tak tahu bahwa pria yang menyewa jasanya, yang sudah menikahinya secara siri ternyata...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andreane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3

"Loh Maula? Kamu baru pulang?" Salah satu tetangganya bertanya saat beberapa orang sedang belanja ke tukang sayur langganannya.

Maula hanya tersenyum, melanjutkan langkah tanpa peduli tatapan-tatapan aneh dari ibu-ibu julid.

"Itu anaknya pulang pagi, bu?" Tetangga yang lain ikut bertanya kali ini pada bu Wina. Ibu tiri Maula.

"Kenapa memangnya? Itu kan bukan urusanmu?"

"Ih ketus amat jawabnya bu, perasaan bu Galih biasa aja nanyanya" Celetuk ibu lain, biasa di panggil bu Tejo.

"Ya ngapain kalian nanya-nanya? Kepo sama hidup anak saya? Pengin tahu banget urusan anak saya yang cantik, hmm?"

"Halah, dia kan bukan anak bu Wina, jadi ya cantik kayak ibu kandungnya"

Wina melempar tatapan tajam pada bu Galih. Sedikit tersinggung dengan kalimatnya barusan.

"Hati-hati loh bu, jangan-jangan Maula jadi simpanan para pejabat" Bu Kinan ikut menyela.

"Memangnya kenapa kalau jadi simpanan pejabat? Masih mending dari pada kalian yang bisanya cuma julidin orang. Dan jangan asal fitnah ya, kalau memang Maula jadi simpanan pejabat, sudah lama kami pindah ke rumah yang lebih bagus dari ini"

"Sepertinya cuma bu Wina yang ngajarin anaknya supaya jadi wanita simpanan atau pelakor. Hati-hati bu, nanti suami kita di gaet sama Maula"

"Sudah ibu-ibu. Kalian ini mau beli sayur apa mau ngegosip? Udah siang ini, saya harus keliling lagi" Ujar si tukang sayur, berusaha membuat suasana kembali normal.

"Udah pak, ini belanjaan saya berapa?"

"Cuma ini doang bu Wina?"

"Iya" Sahutnya datar.

"Baik, ayo berhitung" Si tukang sayur mulai menghitung total belanjaan bu Wina.

"Semua tiga puluh delapan ribu, bu Wina"

"Ini uangnya, kembaliannya buat nutup kurangan kemarin ya"

"Okay, bu. Jadi sisa tiga ribu ya, hutang bu Wina"

"Iya" Tanpa mengatakan apapun lagi, Wina bergegas pergi dari sekerumunan ibu-ibu yang berjumlah empat orang.

Langkahnya terburu-buru karena ingin menanyai perihal Maula yang baru pulang di pagi hari.

"Maula!!" Teriak Wina ketika sudah berada di depan kamar Maula. Tangannya tak berhenti menggedor pintu yang tertutup rapat.

"Maula buka pintunya!"

Maula yang tengah merebahkan dirinya di atas kasur, terpaksa bangun untuk membuka pintu kamar.

"Ada apa bu?" Tanya Maula begitu pintu terbuka.

"Dari mana saja kamu, kenapa pulang pagi?"

"Aku menginap di rumah teman"

"Oh, jadi kamu enak-enakkan menginap di rumah teman sementara adikmu kebingungan karena belum bayar uang semester? Kamu enak-enakan tidur nyenyak di rumah teman sementara kami dapat cacian dari pak Dudung karena kamu belum bayar hutang-hutangmu?"

"Aku capek bu, tolong biarkan aku istirahat sebentar"

"Enak saja, setelah tidak pulang semalam, sekarang kamu mau istirahat?" Sinis Wina dengan tatapan marah. "Tuh, ayah kamu belum sarapan, obat juga belum di tebus, mau ayah kamu buta beneran hah?"

"Kenapa ibu nggak masak dari tadi? Bukankah Naomi juga harus sarapan?"

"Nggak usah banyak tanya, masak sekarang juga! Setelah itu bayar hutangmu ke pak Dudung, sebentar lagi dia kesini untuk menagihmu"

Maula menyentakkan nafas kasar.

"Tunggu apa lagi? Ayo masak sekarang" Desak Wina tak terbantahkan.

"Permisi!" Tiba-tiba suara bariton dari seorang pria menguar di iringi ketukan pintu.

Maula dan Wina otomatis menoleh ke arah sumber suara.

"Itu pasti pak Dudung, tadi malam ibu berjanji kalau kamu akan melunasinya hari ini" Pungkas Wina tanpa memperdulikan kondisi keuangan Maula "Temui dia, dan bayar hutangnya sekarang juga!"

"Kenapa main janji aja bu, aku kan belum punya uang"

"Ibu nggak mau tahu, pokoknya sertifikat rumah ini harus balik ke tangan ibu"

Hufftt... Padahal Maula berniat mengembalikkan uang dari pria berinisial F. Tentu saja karena dia sudah bulat tidak mau melayaninya di lain waktu. Dia juga sudah memutuskan untuk berhenti bekerja sebagai wanita malam

Cukup satu kali sudah membuatnya menyesal seumur hidup.

"Buka pintu Wina, aku tahu kamu di dalam!" Teriaknya lagi.

"Dengar tuh, Maula! Pokoknya kamu harus melunasi hutang-hutangmu" Tekan Wina sebelum akhirnya dia melangkah untuk membukakan pintu.

****

Setelah pintu terbuka, pria bertopi koboy langsung memasuki rumah Maula.

Tangannya berkacak pinggang dengan gestur keangkuhannya selama ini.

"Dimana Maula?" Tanyanya seraya melempar pandangan ke seluruh ruangan.

"Dia di dalam, pak"

"Panggil dia suruh menghadap saya"

Tanpa beranjak dari ruang tamu, Wina berteriak memanggil Maula.

"Cepat keluar, Maula!"

Dengan penuh keterpaksaan, Maula keluar membawa serta ponselnya.

Dia akan mencoba bernegoisasi supaya Dudung bersedia memberikan perpanjangan waktu.

Tak kurang dari satu menit, Maula sudah berada di antara Dudung dan juga Wina.

Sepasang matanya menyorot heran ketika mendapati anak buah Dudung ada di teras rumah.

"Hey Maula, mana uangnya? Ibumu bilang kamu akan melunasinya hari ini" Tanya Dudung sarkas.

"Maaf pak, saya belum bisa melunasinya sekarang, tolong kasih saya waktu beberapa bulan. Dan hari ini saya cuma bisa mencicilnya saja"

"Oh, tidak bisa, Maula. Dari kemarin kamu minta waktu terus, waktuku sudah cukup buatmu, dan sesuai perjanjian, jika akhir bulan ini kamu tidak bisa membayarnya kalian harus angkat kaki dari rumah ini"

"Tapi hutang saya kan nggak sebanding dengan rumah ini, pak"

"Ya saya nggak peduli, wong itu sudah perjanjian hutang piutang kok, itu resikomu karena telat bayar, kamu sendiri juga menyetujuinya, kan?"

"Tapi saya belum punya uang, pak"

"Saya nggak mau tahu Maula, yang saya mau uang saya kembali secepatnya"

"Tapi pak_"

"Nggak ada tapi-tapian. Saya beri waktu dua jam untuk kalian mengemasi barang-barang kalian"

Usai mengatakan itu, Dudung berbalik hendak keluar, namun langkahnya terhenti ketika mendengar panggilan Maula.

"Ada apa?" Dudung kembali berbalik.

"Berapa hutang saya?" Tanya Maula to the point.

Pria paruh baya itu tersenyum miring.

"Jadi kamu sudah punya uang?"

"Berapa hutang saya semuanya?"

"Hutang beserta bunga totalnya tiga puluh lima juta"

"Tiga puluh lima juta?" Maula kaget.

Sepertinya tak hanya dia yang terkejut, Wina yang sedari tadi hanya diam menyimak pun turut melongo.

"Bukankah bulan lalu dua puluh lima juta? Kenapa jadi tiga puluh lima?"

"Kemarin itu bunganya belum di hitung, dan karena telat bayar lagi, jadi bunganya bertambah"

"Tapi nggak segitu banyaknya pak" Maula berupaya menangkis.

"Kalau tidak mau bayar ya sudah"

"Okay akan aku bayar, tapi serahkan dulu sertifikat rumahnya"

"Beneran mau bayar kan?" Dudung menatap serius wajah Maula.

Maula menganggukkan kepala sedikit agak ragu.

Entahlah, yang terpenting saat ini adalah sertifikat rumah. Tak peduli dengan hutangnya pada pria yang menyewanya semalam.

"Ini sertifikat rumah kalian, sekarang mana uangnya?" Dudung menyerahkan map setelah ada jeda kurang lebih satu menit.

Maula menerimanya dan langsung mengeceknya.

Ketika mendapati sertifikat itu memang benar miliknya, Maula membuka ponsel, lalu mentransfer uang sejumlah tiga puluh lima juta ke rekening atas nama Dudung yang tersimpan di hapenya.

Satu hutang tertutup, tapi hutang yang lain seakan mengancamnya lebih parah dari ini.

Setelah uang berhasil masuk ke rekening, Dudung beserta anak buahnya langsung pergi meninggalkan rumah Maula.

Wina yang tak percaya kalau anak tirinya bisa melunasi semua hutangnya, langsung menghampiri Maula.

"Dari mana kamu dapat uang sebanyak itu?" Tanya Wina dengan penuh intimidasi.

"Aku dapat pinjam dari teman, bu"

"Hari gini ada teman yang rela meminjamkan uangnya sebanyak itu? Kamu pikir ibu percaya?"

"Kalau ibu nggak percaya ya sudah?" Maula hendak ke dapur usai mengatakan itu.

"Apa kamu jual diri? Atau menjadi simpanan pria berdasi?"

Langkah Maula terhenti. Tanpa menoleh ke belakang, sesaat kemudian ia kembali melanjutkan langkahnya. Tak peduli dengan prasangka sang ibu yang memang benar bahwa dia menjual keperawanannya pada pria beristri.

1
sryharty
Airin bener2 wanita iblis,,orang tuanya yang salah koruptor malah ga terima
semoga cepet ada petunjuk buat menjebloskan Airin ke penjara
biar ga makin banyak korban dari keiblisan Airin
Adiba Shakila Atmarini
alhamdulillah..
Syirfa Ratih
Airin...ntar kl semua udh terbongkar aq yg plg kenceng menertawakanmu lho....lihat aja nanti
yellya
airin msh di atasa angin 😏😏😏
Miko Celsy exs mika saja
mba anne kpn mrk hidjp tanpa beban ,,,kasihan maula teromang ambing hidupnya,,semoga pak faril jg bisa lbh tegas lgi,,,
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
berat amat idup mu Maula .....
Adiba Shakila Atmarini
rindu.....lagi sibuk ya..persiapan lebaran..setelah lebaran up yg bnyak ya thor..
Dresta Wijayanti: Alhamdulillah
semoga ya..
Anne: iya ini sibuk sekali.
insya Allah up banyak nanti setelah lebaran sampai selesai
total 2 replies
yellya
jgn2 ulah airin ini 🤔🤔🤔
tiara
semoga kejahatan Airin segera terungkap yah biar kapok tuh masuk penjara seumur hidup
Ainisha_Shanti
curiga jatuhnya buk Ella angkara Airin
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
adeh faril pangkat gede kaga bisa apa nyewa orang buat selidiki Airin masa kudu Maula disuruh ....pemalas ...
Sri Wahyuni
semoga kak othor semakin rajin up nya karena selalu d tunggu para readers.... ceritanya semakin seru dan menarik 😍
Yayuk Bunda Idza
Airin yang ngambil
Anne: typo /Smile//Smile/
total 1 replies
Esin naufal
helehh.. hadiahnya enak di pak faril semua..
sryharty
bener2 bikin jantung dag Dig duh
semoga kebusukan Airin cepet ke bongkar
sryharty: jangan sampe si Airin berulah dan menghasut Bu Ella
buat meminta pak Aril
untuk menikahi ulet bulu..
ga Sudi banget aku
total 1 replies
Tiah Fais
lanjut kak
Miko Celsy exs mika saja
mba anne semakin menantang dan senakin tdk sabar menunggu up nya ,,,trimakasih
Moer Aza
semangat thor.up terus ya kak🙏
Adiba Shakila Atmarini
akhirnya up..bahagianya..lnjut up ya
Adiba Shakila Atmarini
bener2 saya intip setiap menit ni..sibuk bngt ya thor buat persediann lebaran..tapi tetap setia menunggu ko 💓💓
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!