NovelToon NovelToon
Another Life

Another Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam / Si Mujur
Popularitas:165.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Caca Lavender

Bagaimana jika kamu yang seharusnya berada di ambang kematian justru terbangun di tubuh orang lain?

Hal itulah yang terjadi pada seorang gadis bernama Alisa Seraphina. Ia mengalami kecelakaan dan terbangun di tubuh gadis lain. Alisa menjalani sisa hidupnya sebagai seorang gadis bernama Renata Anelis Airlangga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Caca Lavender, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2

Malam pun tiba, dokter jaga sudah memeriksa kondisi Alisa yang kini resmi hidup sebagai Rena sejak 10 menit yang lalu. Rena duduk di ranjangnya sambil fokus memutar otak memikirkan apa yang harus ia lakukan selanjutnya.

“Jadi… aku terbangun di tubuh gadis bernama Rena ini. Anak bungsu keluarga konglomerat Airlangga—yang entah kenapa aku merasa hidup si Rena ini sama sekali tidak menyenangkan,” gumam Rena.

“Tunggu… kalau aku bangun di tubuh Rena, lalu dimana Rena yang sebenarnya?” bola mata Rena membola sempurna setelah menyadari sesuatu, “apa dia mati?!”

Rena menutup mulutnya terkejut, “apa aku—maksudku, Rena… mati di dalam tubuhku?”

Rena mengedarkan pandangannya ke arah ponsel di atas nakas. Tadi mama Rena menyerahkan ponsel itu karena itu memang ponsel milik Rena. Rena pun langsung mengambil ponsel itu. Beruntung ponsel itu menggunakan kunci sidik jari, jadi dirinya bisa langsung membukanya.

Ia pun mengetikkan nomor teleponnya dan langsung mencoba menghubungi ponsel miliknya sendiri. Sudah tiga kali dirinya mencoba menelepon ponsel milik Alisa asli, tapi sama sekali tidak ada balasan.

“Apa dia benar-benar mati?” gumam Rena cemas, “tidak tidak, sekalipun dia mati, pasti setidaknya akan ada yang menjawab panggilan ini.”

Rena menggigit kuku jarinya cemas, “aku kirim pesan saja. Kalau dia sadar, biar dia yang meneleponku.”

...Rena...

^^^Rena\^^^

^^^Kamu masih hidup, kan?\^^^

^^^Kalau masih, telepon aku ya\^^^

Rena merasa ganjal di benaknya karena menyimpan nomor teleponnya sendiri menggunakan nama orang lain. Tapi sudahlah, bukan itu yang penting sekarang.

“Oh iya, ponselku kan pakai kunci pola, Rena pasti kesulitan membuka ponselku nanti,” ucap Alisa merutuki tindakannya di masa lalu yang tidak memasang kunci sidik jari.

Fokus Rena teralihkan dengan notifikasi yang muncul di ponselnya. Ia pun melihat pop-up notifikasi tanpa membuka pesan itu.

...XII MIPA 1...

Sonia

/@renata sudah mati ya?

Eric

/katanya si karung beras itu jatuh ke laut.

Candra

/pasti sengaja didorong sama keluarganya, dia kan sampah keluarga Airlangga.

Sonia

/@candra haha… masuk akal

Dahi Rena mengernyit bingung melihat pesan-pesan kasar itu. Grup ini tampak seperti grup kelas, tapi isinya hanya umpatan dan makian yang ditujukan untuk gadis bernama Renata ini. Sama sekali tidak mencerminkan grup kelas yang berkualitas.

“Tidak ada hal baik sejak aku bangun di tubuh ini.”

...----------------...

Ucapan kepala keluarga Airlangga kemarin benar-benar terjadi. Sehari setelah putri bungsu mereka bangun, mereka langsung membereskan semuanya dan bersiap untuk memulangkan Rena. Gadis itu pun sama sekali tidak keberatan. Toh, berlama-lama di rumah sakit ini tidak menguntungkan bagi dirinya.

Di saat asisten pribadinya membereskan barang-barang, gadis itu duduk di sofa sambil fokus membaca informasi pribadinya di tablet yang tadi diberikan oleh si asisten.

“Renata Anelis Airlangga. Putri bungsu dari 3 bersaudara Airlangga yang sekarang sedang menempuh pendidikan kelas 3 SMA. Usia 18 tahun, tinggi badan 165 cm, berat badan 85 kg.”

‘Pantas saja aku kaget, tinggi badanku yang asli saja tidak lebih dari 160 cm, lalu berat badanku sebelumnya hanya 45 kg.’

“Tidak suka belajar hingga mendapatkan peringkat 10 terbawah di kelas. Kecanduan game hingga menjadi pribadi antisosial.”

‘Hah? Apa hubungannya kecanduan game dan antisosial? Hmm… ada sih, tapi sepertinya bukan itu penyebabnya.’

“Papa bernama Hendra Airlangga. Usia 60 tahun. Dokter bedah sekaligus direktur utama Airlangga Hospitals.

Mama bernama Yohana Airlangga. Usia 58 tahun. Dokter syaraf sekaligus wakil direktur rumah sakit Airlangga.

Kakak pertama bernama Leonardo Airlangga. Usia 29 tahun. Dokter kulit di rumah sakit Airlangga, serta aktor papan atas yang sudah berkecimpung di dunia entertainment sejak usia 20 tahun.

Kakak kedua bernama Florencia Hesti Airlangga. Usia 27 tahun. Dokter mata di rumah sakit Airlangga, serta model profesional.

‘Sudah jadi dokter, kenapa harus jadi aktor dan model juga? Rena pasti tertekan karena memiliki kecerdasan dan fisik yang berbeda dari kakak-kakaknya’

Terlalu sibuk mempelajari seluk beluk kehidupan barunya, Rena tidak sadar bahwa kakak pertamanya sudah berada di ruangan itu sambil memperhatikan dirinya.

“Ekhm!”

Rena tersentak dan menoleh, “eh, Kak Leo?”

Sang kakak tidak menjawab pertanyaan Rena dan malah menoleh ke arah asisten pribadi Rena, “sudah selesai?”

“Sudah, Tuan,” jawab ART sambil mengangguk patuh.

“Kakak ke sini untuk menjemputku?” tanya Rena.

“Untuk apa aku menjemputmu?” balas Leo dingin, “aku sibuk, kamu pulang saja dengan sopir dan bibi.”

Rena menahan gejolak amarah di dada mendengar jawaban sang kakak yang sangat ketus. Sudah dipastikan kalau Rena adalah anggota keluarga yang dibenci. Ia benar-benar ingin kembali ke kehidupannya yang asli sebagai Alisa. Tapi untuk saat ini, sepertinya ia harus fokus bertahan hidup sebagai Renata.

...----------------...

Rena pulang dengan bibi Eli yang merupakan asisten rumah tangga, serta seorang sopir yang katanya adalah sopir pribadinya. Sepanjang jalan, Rena hanya diam sambil melihat ke arah luar kaca mobil. Suasana sekitar yang terlihat amat sangat asing. Menurut informasi yang ia baca tadi, dirinya sekarang tinggal di kota yang terpisah jaraknya sejauh ratusan kilometer dari kota tempat tinggal Alisa dulu.

Mobil itu pun memasuki gerbang mewah yang menuju pekarangan kediaman keluarga Airlangga. Dan itu berhasil menyita perhatian Rena. Matanya membelalak kagum menatap rumah mewah di hadapannya.

“Wahh… tentu saja, harta kekayaan gadis ini adalah satu-satunya hal yang menyenangkan,” gumam Rena sambil tersenyum puas.

Berbeda 180 derajat dari saat keluar rumah sakit tadi, kini Rena malah tampak sangat bersemangat. Ketika mobil berhenti di halaman rumah, gadis itu langsung menarik asisten pribadinya untuk segera turun.

“Ayo cepat, tunjukkan dimana kamarku. Apa kamarku juga mewah? Ada di lantai berapa? Apa kita harus naik lift ke sana?” seru Rena bersemangat.

“Nona, tenang dulu,” ujar sang asisten yang bernama Eli.

“Bibi, ayo cepat antarkan aku ke kamarku,” rengek Rena.

Bibi Eli hanya menggeleng-gelengkan kepala, lalu memberi isyarat kepada salah satu pekerja di sana untuk membawakan barang-barang Rena. Setelah itu, mereka pun segera berjalan menuju kamar nona muda keluarga Airlangga.

Karena sangat luas dan mewah, Rena mengira rumah ini memiliki lift juga di dalamnya. Tentu saja tidak, rumah itu hanya terdiri dari 2 lantai. Setelah menaiki tangga, mereka pun sampai di depan kamar milik Rena.

Rena pun segera memasuki kamarnya dengan antusias. Kamar ini sangat luas, dua kali lipat kamar Alisa di rumah lamanya. Setelah memindai seisi kamar, Rena pun meminta para ART untuk meninggalkannya. Rena pun segera mengunci pintu dari dalam dan bergerak menggeledah barang-barang di kamar itu.

“Setidaknya aku harus tahu lebih banyak tentang Rena,” gumam gadis itu.

Tidak banyak yang ia temukan, hanya buku-buku yang sebagian besar adalah buku strategi masuk kuliah dan buku kedokteran. Selain itu, ia juga melihat satu set komputer gaming milik Rena. Ia yakin bahwa Rena yang sebenarnya pasti seorang gamer, entah dia adalah gamer profesional ataupun hanya seseorang yang kecanduan game.

Drrrt… drrrt…

Rena menghampiri ponsel yang tadi sempat ia letakkan di atas kasur. Ia penasaran siapa yang cukup peduli untuk meneleponnya saat ini. Setelah melihat nama si pemanggil yang tertera di ponselnya, matanya membelalak seketika.

‘Rena is calling…’

...----------------...

Mulai sekarang, Alisa yang tinggal di tubuh Rena bakal author tulis sebagai 'Rena' saja yazz

1
Ahsin
dsr bego jd cewek lembek hadehh bkin emosi bacanya kpn mau bls dendam bego
Iis Kurniasih
lanjutannya lama banget thor.....
CaH KangKung,
👣👣
NOiR🥀
hehe cerdas
Aliyah Rengat
mana lanjutan nya Thor
Ade Olif
knp bab nya ga bisa dibuka
iis juarsa
ditunggu up nya author 😊
siti nurkhasanah
lanjutkan Thor keren ceritanya
Nitnot
dapet banget, othor sayang... lanjut yyyy
Nitnot
Luar biasa
Aliyah Rengat
mana lanjut an nya Thor
Ayu Dani
itulah realitanya hidup memang bgtu rena
Ayu Dani
lagian aneh banget si rena asli masa anak orang kaya males segala-galanya cuma main games aja kalo gue sih perawatan biar cantik gak gendut ya Thor wkwkwkwk/Grin//Grin//Grin/
Aliyah Rengat
Thor mana lanjut an nya
Nuryuniati Haryono
setuju banget.. biar p Hendra tambah geram... 😁😁
mentari
huft.. seandainya Nathan itu sebenarnya crazy rich yang cossplay jd artis. kira2 hendra gimana ya reaksinya.
Iis Kurniasih
Author ko Rena yg asli yg ada ditubuh Alisa tidak diceritakan..... bagaimana kehidupannya.... hrsnya diselipkan jg ceritanya Author..... 💕
Caca Lavender: di chapter belakangan ya kak...
total 1 replies
Iis Kurniasih
/Rose//Heart/
alina@
menarik. berharap Nathan nya ada indentitas tersembunyi yang membuat kalah telak 2 keluarga.
Ayu Dani
ngeselin banget apa gunanya coba ternyata sama lemahnya ngeselin dech
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!