NovelToon NovelToon
HUTAN LARANGAN

HUTAN LARANGAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Balas Dendam / Dunia Lain
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: elaacy

Galuh yang difitnah oleh penduduk kampung dan dibuang dihutan larangan, hutan yang menyimpang segudang misteri.
Dapatkah galuh membalaskan dendam dan menemukan dalang dari orang yang menghasut penduduk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaacy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10: Berlatih kembali

*Pagi harinya*

Matahari telah muncul, menyinari hutan itu. Galuh segera tersedar akibat terkena cahaya matahari. Suara ayam hutan berkokok saling sahut menyahut.

Pria itu segera pergi ke arah dapur untuk mencuci muka, galuh memutuskan pagi ini tidak mandi. Saat galuh akan pergi, ia sempat menoleh kearah kamar saras yang tertutup rapat, menandakan wanita itu sudah pergi.

Udara hutan pagi itu sangat adem, dari kejauhan suara air terjun sudah terdengar, galuh segera mempercepat langkah kakinya. Saat sampai di air terjun itu, ia segera turun dan menemui nek sumi. Dari kejauhan nek sumi melihat siluet seseorang yang menuju ke arahnya, ia lantas tersenyum.

"Nek, nek sumi." Teriak galuh.

"Galuh, kemana saja kamu?." Tanya nek sumi yang segera berjalan kebelakang rumahnya.

"Hehehe, aku belum sempat untuk kesini nek soalnya lagi sibuk." Jawab galuh sembari nyengir, nek sumi hanya menangguk.

"Galuh, aku akan melatihmu supaya bisa bertahan dan menyerang, kemarin aku mendengar jika kamu dihadang oleh seorang pria berjubah." Ucap nek sumi dengan serius. Galuh heran, ia sama sekali belum cerita tentang permasalahan kemarin.

"Nenek.tau dari mana?." Tanya galuh dengan penasaran.

"Lewat angin." Jawab nek sumi, singkat.

Galuh hanya tertawa kecil, ia merasa lucu dengan ucapan nek sumi.

"Galuh, kamu berlari lah memutari halaman ini sebanyak 20 kali." Ucap nek sumi kepada galuh.

"Baik nek" Sahut galuh, patuh. Ia segera berlari dan memutari halaman itu sebanyak 20 kali.

Setelah 30 menit, galuh akhirnya selesai juga, ia merasa lelah dan haus, halaman belakang nek sumi sangat lah luas, hal itu juga yang membuatnya kehausan.

"Minum lah dulu, galuh." Ajak nek sumi.

"Iya, nek." Galuh segera berjalan ke arah nek sumi yang sedang menuang kan air kedalam gelas, dan memberikannya kepada galuh, pria itu segera meneguk habis.

"Habis ini aku berlatih apalagi nek?." Tanya galuh.

"Kamu sudah menguasai ilmu kanuragan yang nenek ajarkan kemarin?." Nek sumi bertanya balik kepada galuh.

"Baru sebagian nek." Jawab dari galuh. Nek sumi hanya mengangguk dan segera masuk kedalam rumah.

"Tunggu disini sebentar galuh." Tak lama nek sumi kembali dengan sebuah buku tebal di tangannya. Dan segera memberikan buku itu kepada galuh.

"Ini buku apa nek? Tebal sekali." Tanya galuh.

"Buku ini berisi ilmu kanuragaan, dari tingkat rendah sampai ke tingkat tinggi." Jawab nek sumi.

"Wah, nek aku ingin belajar ilmu kanuragaan tingkat tinggi " Ucap galuh dengan bersungguh-sungguh.

"Hmm, tetapi tidak mudah untuk menguasai ilmu itu, sementara kamu harus mempelajari yang tingkat rendah saja." Sahut nek sumi.

"Kenapa begitu nek?." Tanya galuh yang merasa heran dengan ucapan wanita paruh baya yang ada di depannya ini.

" Galuh, bukannya kamu harus mencari ibu mu?." Pertanyaan nek sumi membuat galuh tersentak, ia teringat akan ibu nya dan berniat mencari sang ibu.

"Nenek benar, aku harus mencari ibu." Jawab galuh dengan menganggukan kepalanya.

"Jika sudah ketemu dengan ibu mu, kamu boleh mempelajari ilmu itu." Sahut nek sumi.

Galuh hanya mengangguk dan segera pergi kehalaman yang luas itu lagi, ia akan melanjutkan berlatih.

***

Sedangkan di lain tempat, saras saat ini sedang berada dirumah seseorang, mereka terlihat berdebat.

"Saras, jalankan lah tugas mu dengan baik." Ucap seseorang itu dengan tegas. Saras hanya menggeleng lemah.

"Aku tak bisa paman, setiap melihatnya luka itu kembali muncul." Ucap saras yang membuat orang itu menatapny tajam.

Pria yang di panggil paman itu pun hanya menghela napas panjang, ia tak bisa berkata-kata lagi.

"Saras, ketahuilah jika ada seseorang yang sedang mengincar keselamatannya." Ucap pria itu membuat saras terkejut.

"Paman yang bener aja?." Tanya saras, ia tak percaya dengan ucapan pria itu.

"Aku berbicara fakta saras, bahwa benar ada yang mengincarnya." Jawab pria itu.

"Hufttt, aku pergi dulu paman." Ucap saras yang segera melangkahkan kakinya.

"Hati-hati." Ucap pria itu dengan lirih, saras hanya mengangguk.

Pria itu hanya berdiri di depan pintu, pandangannya menerawang ke depan, ia tak menyangka jika masalahnya akan se runyam ini. Pria itu segera masuk dan menutup pintu dengan rapat.

****

Kembali ke hutan, saras sudah sampai digubuknya, ia tak mendapati galuh yang berada digubuk tersebut.

"Kemana perginya galuh? Apa dia pergi ke balik air terjun itu ya?." Saras bertanya pada diri nya sendiri.

"Sebaiknya aku masak saja buat makan malam nanti." Ucap saras. Wanita itu segera menyiapkan bahan-bahan yang akan di olahnya untuk menjadi lauk. 20 menit kemudian makanan itu sudah masak semua, ternyata hari sudah sore tetapi galuh tak kunjung pulang, hal itu membuat saras khawatir.

***

Saat ini galuh sedang berlatih, ia tak menyadari jika hari sudah sore. Nek sumi yang memperhatikan galuh dari kejauhan saja ia tak ada niatan untuk mendekat ke arah pemuda tersebut.

Galuh yang sedang berlatih, ia segera berhenti dan melihat sekeliling yang ternyata hari sudah sore.

"Sudah sore ternyata, sebaiknya aku pulang dulu." Gumam galuh, ia segera mendekati rumah nek sumi untuk izin pulang.

"Nek, nek sumi." Panggil galuh.

Nek sumi segera keluar dari rumah itu. "Sudah selesai?." Tanya nek sumi.

Galuh hanya mengangguk saja, tanda latihan sudah selesai. "Aku pulang dulu nek." Pamit galuh kepada nek sumi.

"Iya galuh, hati-hati." Ucap nek sumi.

"Ya nek." Sahut galuh, perlahan tubuhnya menghilang dari pandangan nek sumi.

"Anak itu, persis seperti bapaknya." Gumam nek sumi seraya masuk kedalam rumahnya.

Sementara galuh yang sudah sampai di gubuk tempat tinggalnya selama ini, ia melihat pintu gubuk itu terbuka, yang artinya saras telah kembali.

"Saras udah kembali rupanya." Ucap galuh, seraya berjalan masuk kearah gubuk itu.

"Galuh, kamu sudah kembali." Ucap saras yang mengangetkan galuh.

"Saras bisa tidak kalo muncul itu jangan tiba-tiba? Aku kaget tau gak." Sentak galuh dengan kesal.

"Gak peduli." Sahut saras yang segera melewati galuh.

"Mandi sana, habis itu kita makan malam bersama." Lanjutnya lagi.

Galuh segera berjalan kearah belakang rumah untuk mandi, setelah selesai mandi hari ternyata sudah malam, pria itu buru-buru masuk kedalam rumah untuk menemui saras.

Ternyata saras sudah duduk dan menunggu galuh. "Lama sekali kamu mandi." Kesal.saras.

"Ya maaf, perasaan aku cuma mandi sebentar doang." Ucap galuh yang merasa aneh.

"Namanya juga kamu mandi itu sudah mepet, makanya pas kamu keluar dari kamar mandi itu sudah gelap." Sahut saras yang sudah memasukan nasinya kedalam piring.

"Gak makan?." Tanya saras.

"Aku makan kok." Jawab galuh. Segera duduk di hadapan saras, mereka begitu menikmati makan malam bersama. Setelah selesai mereka mulai masuk ke kamar masing-masing.

1
Das ril
lanjut thor
elaacy: Okeiii
total 1 replies
Rizitos Bonitos
Bikin klepek-klepek!
Edana
Aku suka banget sama twist yang ada di cerita, semoga semakin menarik aja nanti!
elaacy: terimakasi ka, ini cerita pertama saya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!