NovelToon NovelToon
Peri Cintaku

Peri Cintaku

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / cintapertama / spiritual
Popularitas:15.4k
Nilai: 5
Nama Author: Arif C

Kisah ini bermula saat wanita itu mulai menarik perhatianku. Entah mengapa segala pola tingkahnya membuatku jatuh cinta. Ia tidak membuatku terbuai lama di dalam angan. Tanpa basa-basi dia bersedia menjadi kekasihku. Namun, semuanya semakin pelik untuk dipercayai. Dia yang kuanggap gadis manis yang butuh perlindungan, rupanya seorang peri yang ditugaskan untuk melindungiku.

Jika bersamaku hanya akan membuat peri itu merasakan sakit dan pedih menjalani hidup sebagai manusia, apakah mengakhiri hubungan ini adalah satu-satunya jalan keluar agar aku tidak menyakitinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arif C, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 10

Kemudian saat itu, ada seorang perawat yang meminta persetujuan Luna dan keluarganya.

"Tolong tanda tanganni surat pernyataan ini, Nona Luna!" pinta perawat tersebut. Luna merasa heran dengan surat yang harus ditandatanganinya.

Kemudian ia pun membaca dengan seksama. Luna pun kaget ketika melihat tulisan dalam surat itu yang menyatakan bahwa dirinya siap masuk meja operasi saat itu juga karena penyakit yang harus diangkat oleh tim Dokter.

"Astaga, ternyata aku menderita kanker otak!" Air mata Luna langsung jatuh raut wajah ayunya yang kini semakin pucat.

Dia tidak menyangka jika kedua orang tuanya dan kekasihnya telah menutupi hal tersebut.

"Kenapa Ayah dan Ibu menutupi semua ini dariku?" tanya Luna.

"Lalu kenapa kamu juga berdusta padaku, Leon?" Luna bertanya kepada Leon sambil menatap mereka bertiga secara bergantian.

"Maafkan kami, Luna. Kami tidak hanya ingin membuatmu merasa bersedih mendengar kabat ini. Oleh karena itu kami menutupi semua ini darimu," jawab ayah Luna.

"Sudahlah, Luna! Tanda tangani saja surat pernyataan ini jika kamu ingin sembuh. Dan kita bisa melangsungkan pernikahan kita," bujuk Leon.

Luna kemudian menitikan air matanya lagi.

"Apakah kamu mau menerima wanita penyakitnya sepertiku, Leon?" tanya Luna. Leon pun kemudian mendekat pada Luna dan menghapus air matany.

"Tenang saja, Sayang. Dokter sudah bertindak untuk bisa mengatasi penyakit yang kamu derita. Kamu pasti bisa sembuh dan bahagia bersamaku," hibur Leon sambil memeluk Luna.

Tangis Luna pun pecah dalam pelukan Leon. Namun Leon segera mengurai pelukannya. Dia merasa tak enak bersikap mesra di depan orang tua Luna, sementara mereka belum resmi jadi suami istri.

"Segeralah tanda tangani surat pernyataan itu. Luna! Aagar kamu bisa segera ditangani untuk menuju kesembuhanmu," pinta Leon.

Luna akhirnya setuju, walau batinnya sangat takut untuk menjalani operasi itu. Dengan bujukan Leon dan semangat dari orang tuanya.

Luna pun memberikan tanda tangan di dalam surat itu. Dan sang ayah diminta juga untuk menandatangani surat pernyataan itu sebagai pernyataan keluarga pasien.

Lalu perawat itu pun pergi dari ruangan tersebut.

Akan tetapi wajah Luna masih nampak gelisah dan khawatir.

"Ayah, Ibu. Aku takut, ungkap Luna. Ibu Luna kemudian mendekat pada anaknya dan memeluk Luna.

"Tenang saja, Luna. Doa kami bersamamu, kamu juga harus banyak berdoa agar operasi berjalan lancar dan penyakitmu itu bisa disembuhkan," kata ibu Luna. Luna menangis lagi di pelukan sang ibu.

Leon sebenarnya merasa sangat bersedih dengan kondisi Luna saat ini. Tetapi Leon membuktikan rasa cintanya kepada Luna dengan tidak meninggalkannya. Bahkan Leon rela berkorban terhadap Luna.

Setelah menenangkan Luna, akhirnya Luna sedikit rileks untuk mengikuti prosedr sebelum operasi berjalan.

Lalu beberapa jam kemudian, Luna pun siap untuk dibawa ke ruang operasi. Leon juga benar-benar serius merelakan semua tabungannya untuk membiayai operasi Luna.

Walaupun tabungan yang dimiliki Leon ternyata belum cukup, namun Ayah Luna memberikan uang tambahan agar anaknya bisa ditangani sebaik mungkin.

Luna pun segera menjalani operasi pengangkatan kanker di kepalanya. Leon dan kedua orang tua Luna menunggu di ruang operasi.

Walau saat itu harus sudah malam, tetapi tak sekalipun Leon meninggalkan Luna walau dirinya merasa begitu sangat letih.

Ketiganya terus berdoa agar operasi Luna berjalan dengan baik dan diberi kesembuhan. Akan tetapi saat itu ada sepasang mata yang mengawasi Leon.

Dia bahkan tersenyum puas ketika melihat kesedihan di mata Leon.

Rasakan kamu, Leon! Kamu tidak akan pernah bersatu dengan kekasihmu itu, kata Fara sambil tersenyum menyeringai. Leon merasa ada yang mengawasinya dari kejauhan

'Apakah Fara masih mengawasiku saat ini?' pikir Leon dalam hatinya.

1
Rembulan009
belum baca, tapi kaya nya seru
Star Kesha
Suka banget endingnya!
Odette/Odile
Mantap lah!
Beatrix
Sukses terus, sekali baca novel author bikin nagih terus.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!