NovelToon NovelToon
Sirkuit Rasa

Sirkuit Rasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Persahabatan / Romansa
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Reinand_

Apa itu cinta?

Mungkin ini hanyalah kisah cinta monyet yang di alami perempuan muda di masa-masa SMP nya, bisa juga ini adalah awal kisah cinta nya yang akan ia selalu rasakan sampai kapan pun juga.

Aku Reyna Celestia berumur 14 tahun, siswi Sekolah Menengah Pertama yang merasakan apa itu jatuh cinta pada pandangan pertama. Mungkin terdengar aneh bila yang mengatakan nya hanyalah gadis muda yang belum cukup untuk merasakan jatuh cinta. Namun inilah kisahku...

Bagaimana akhir nya? Apakah aku akan mendapatkan akhir yang aku inginkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reinand_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teman-teman baru

Satu tahun berlalu, akhirnya kami pun naik kelas. Di kelas 2 SMP, aku dan dia terpisah karena disekolah ini ada sistem anak setiap kenaikan kelas.

Ingin sekali aku berkata "Dasar sistem sialan, itu hanya memperumit kalian untuk menyusun kembali bukan?".

Tapi ya..aku tidak bisa apa-apa. Setelah pisah kelas aku hanya bisa berharap, bahwa kami akan terus dekat. Dia sekarang berada di kelas 8E, dan aku tetap yaitu 8B.

Kelas di awali lagi dengan sebuah perkenalan, kali ini aku merasa harus mendapatkan teman. Aku mencoba untuk berkenalan dengan siswi yang sedang duduk sendirian, ku dekati dia dan bertanya.

"Hai, udah ada yang duduk disini belum? Kalau belum ada, aku boleh disini gak?".

Dia menoleh ke arahku dan menjawab "Belum ada kok, boleh boleh duduk aja", dia juga tersenyum ramah ke arahku.

Kami berkenalan, namanya adalah Erina. Menurutku dia orang yang cantik dan memiliki senyuman manis dengan kedua lesung pipinya. Awalnya kukira dia belum memiliki teman, ternyata dua orang siswi yang duduk di depan bangku kami adalah teman Erina di kelas sebelumnya.

Aku senang karena bisa berkenalan juga dengan mereka, namanya adalah Sheila dan Vanya. Sheila adalah gadis berkacamata yang menurut pandangan awalku dia orang yang pintar, Vanya adalah gadis extrovert yang sangat ceria, mudah untuk berteman dengannya. Kupikir aku akan cukup memiliki banyak teman karena dekat dengan mereka.

Aku kira mereka hanya bertiga saja, ternyata tidak. Masih ada satu siswi lain di kelas yang berbeda, ia bernama Alina gadis yang menurut ku paling penyabar diantara kita berlima. Tak hanya ada siswi saja di perkumpulan mereka, ada 8 siswa lagi dari kelas yang berbeda-beda.

Ternyata Marvin adalah salah satunya, meskipun ia terbilang jarang untuk berkumpul bersama. Wah, aku sangat senang saat mengetahui hal itu, ternyata aku masih bisa dekat dengannya. Aku pun akhirnya menjadi lebih sering berkumpul bersama mereka di sekolah, bahkan diriku yang jarang bermain, jika bersama mereka pasti aku akan ikut.

Saat bersama mereka, aku menyamaratakan sifatku pada Marvin dan yang lainnya, agar tak ada yang menyadari bahwa aku menyukai Marvin. Namun lama kelamaan, aku menyadari ada sesuatu yang berbeda. Yaitu perlakuan Sheila terhadap Marvin, ku perhatikan sifatnya itu sangat berbeda kepada Marvin. Mungkin karena aku adalah orang baru diantara mereka, ada sesuatu yang tidak ku ketahui, selama ini aku juga tidak tahu Marvin dekat dengan siapa.

"Eh Sheila pacarnya Marvin ya?" aku memberanikan diri untuk bertanya.

"Engga kok, Sheila itu emang suka sama Marvin dari lama, dia emang terang-terangan ngeliatin kalau dia mendekati Marvin. Tapi ya kamu tau sendiri Marvin itu cuek untuk urusan percintaan. Emang kenapa? Kamu suka Marvin ya Hahaha" mereka menjawab dan menjelaskannya padaku.

"Gak lah, aku cuma penasaran saja karna Sheila sangat memperlihatkannya, aneh sekali jika aku tidak menyadarinya bukan?" mereka mengangguk, menandakan percaya dengan apa yang aku katakan. Itu melegakan karena mereka percaya padaku.

Tak hanya Sheila yang dekat dengan Marvin, bisa dibilang aku pun sangat dekat dengannya selama ini, mungkin karena sebelumnya aku sekelas dengan Marvin. Saking dekatnya, banyak siswi-siswi yang mendekatiku hanya karena ingin tau tentang Marvin, sampai-sampai isi WhatsApp ku hanya dipenuhi dengan orang-orang yang menyukainya.

Tak hanya sampai situ saja, banyak juga siswi yang diam-diam mengambil gambar Marvin, mau tau apa yang dia katakan padaku? Dia berkata "Rey, aku takut pergi ke sekolah tau, perempuan itu serem banget ternyata", aku tertawa mendengarnya dia berbicara seperti itu dengan ekspresi yang tak kalah gemas. Ya tidak aneh banyak yang menyukainya, bahkan saat naik kelas, dia di tawari posisi sebagai model untuk foto produk salah satu guru kami, memang setampan itu dia hahaha.

Akhir-akhir ini aku tidak melihat Sheila mendekati Marvin, "apa dia sudah menyerah ya?" Pikirku.

Ternyata, ia tak mendekati Marvin karena sedang dekat dengan siswa lain, siswa itu masih satu perkumpulan dengan kami. Namanya adalah Dewa, menurutku dia tidak kalah tampan dengan Marvin, jadi tidak aneh Sheila bisa menyukainya. Ini cukup membuatku senang, karena akhirnya hanya aku saja yang bisa sangat dekat dengan Marvin.

Suatu hari aku mendapatkan notifikasi line, aku penasaran dan membukanya, karena di line hanyalah group angkatan kami. Itu adalah pesan dari akun yang bernama "Raden", siapa ini? Bahkan aku tidak mengenalnya. Karena penasaran, aku pun membuka pesan tersebut dan membalasnya.

...----------------...

...Raden...

Hai, kenalin aku Raden dari kelas 8C, kamu Reyna yang selalu duduk di depan kelas B bareng Erina kan?

^^^Iya, kok kamu tau? Terus ada apa ya?^^^

Cuma sering lihat aja sih, tau nama kamu dari temen. Gak ada apa-apa kok, cuma mau kenalan aja, boleh?

^^^Ohh gitu..^^^

^^^Boleh kok, salam kenal ya..^^^

Iya, salam kenal ya Na

Eh aku boleh panggil kamu Nana kan?

^^^Boleh, panggil senyamannya kamu aja Den^^^

Oke, na 😁

...----------------...

Tak lama dari situ, aku menjadi lebih dekat dengan Raden, terkadang ia juga ikut berkumpul bersama yang lain. Tenyata dia tau aku dari Rico, anak satu perkumpulan yang ternyata sekelas dengan Raden.

Makin kesini, aku jadi nyaman dekat dengan Raden. Entah dia menyukaiku atau tidak, aku tidak pernah memikirkan itu. Tapi suatu hari akhirnya dia mengatakan perasaannya, dan aku menerima dia. Aneh bukan? kita sudah memikirkan hal seperti ini apalagi untuk berpacaran. Tapi menurutku ini tergantung pada lingkungan, di sekolahku banyak sekali siswa siswi yang sudah berpacaran. Aku pun jadi memiliki pikiran bahwa hal ini adalah hal biasa di SMP.

Raden adalah orang yang romantis dan baik meskipun ia masuk pada perkumpulan anak-anak yang menurutku nakal yang mungkin menurut mereka itu hal yang keren. Selain di sekolah, aku dan dia jarang sekali bertemu, bahkan di sekolah saja tidak terlalu sering karena sebenarnya aku dan dia itu beda perkumpulan. Dia itu perhatian padaku, meskipun ia tidak terlalu memperlihatkannya.

Mungkin kalian bertanya-tanya, mengapa aku menerima Raden padahal aku menyukai orang lain. Aku munafik jika aku mengatakan "aku sudah tidak menyukai Marvin", namun aku juga menyukai Raden, karena selama ini yang memberiku kenyamanan adalah dia. Apalagi dari awal aku dan Marvin itu tak lebih hanyalah sebatas teman.

Aku pikir, ini adalah hal yang salah. Bagaimana menurut kalian? Aku menerima Raden dengan perasaanku yang tak hanya untuknya. Selama berpacaran pun aku selalu memikirkan hal tersebut, dan membuat ku merasa bersalah. Aku mencoba untuk fokus hanya kepada Raden, namun jika aku melihat Marvin entah mengapa rasa itu selalu muncul.

1
sky
/Smile/
Anita Jenius
Ceritanya menarik.
aku bacanya nyicil ya.
5 like mendarat buatmu thor. semangat ya
Reii: Terimakasih kak/Smirk/
total 1 replies
sky
sheiiii
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!