NovelToon NovelToon
Benih Tuan Arogan

Benih Tuan Arogan

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Anak Genius / Anak Kembar
Popularitas:4.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Susanti 31

Instagram; Tantye005
Tiktok: Cepen

Juara dua lomba anak Genius S4

"Sejatinya, gadis yatim piatu sepertiku tidak akan mendapatkan cinta dari siapa pun, termasuk suamiku sendiri."

Alea harus menelan pil pahit di detik-detik menantikan kelahiran buah hatinya. Wanita itu tidak sengaja mendengar pembicaraan sang suami dengan wanita di masa lalunya. Di mana Rocky, akan menikahi Arumi setelah Alea melahirkan anak yang tidak sengaja tertanam di rahimnya.

Tidak ingin dipisahkan oleh buah hatinya, Alea memutuskan untuk pergi jauh dari kehidupan sang suami hingga 6 tahun lamanya. Selama itu pula dia selalu mendapatkan hinaan lantaran mempunyai anak tanpa suami.

Namun, persembunyian yang dia lakukan akhirnya tercium juga ketika anak kembar yang dia besarkan bertemu dengan Rocky secara tidak sengaja di ajang pencarian bakat cilik.

Akankah Alea dan Rocky dipersatukan oleh anak-anak mereka, ataukah mungkin anak itu akan menjadi pemicu perselisihan karena hak asuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susanti 31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 - Korban Kecelakaan

"Rocky?" panggil seorang gadis yang baru saja keluar dari lift.

Langkah Rocky terhenti, ia membalik tubuhnya dan memasang wajah datar seperti biasanya. Meski di depan sana ada perempuan yang ia cintai, hatinya malah gundah tidak kunjung menemukan istri dan calon anaknya.

"Kenapa?" tanya Rocky.

"Kenapa bertanya? Aku ke sini karena mau membuatkan kamu makan malam. Sudah hampir dua minggu kamu malas makan dan sedikit tidak bersemangat," ujar Arumi. Gadis yang pernah hilang dalam hidup Rocky, tetapi kembali karena sebuah alasan.

"Hm." Rocky hanya bergumam, ia masuk ke apartemennya setelah menyempatkan diri melirik ke pintu apartemen sang istri, berharap seseorang keluar dari sana.

"Aku akan bersabar menunggu selama tiga bulan. Tapi kalau boleh tahu, kenapa aku harus menunggu?" tanya Arumi sambil menyiapkan bahan-bahan di dapur.

"Karena banyak alasan yang tidak perlu kamu ketahui." Alih-alih menunggu Arumi memasak seperti yang sering ia lakukan pada Alea. Rocky malah masuk ke kamarnya untuk menyegarkan diri sekaligus menghubungi seseorang.

"Apa kau sudah menemukan keberadaanya?" tanya Rocky setelah sambungan telepon terhubung dengan orang kepercayannya di seberang telepon.

"Terakhir saya menemukan jejak nona Alea di sebuah terminal menuju sebuah desa, tetapi ...."

"Katakan!"

"Bus yang ditumpangi nona Alea terjatuh ke jurang di hari keberangkatan. Setelah saya selidiki, terdapat banyak nyawa yang melayang, salah satunya seorang wanita muda yang sedang hamil kembar."

"Kau pasti salah, selidiki lebih jauh lagi!"

Rocky meletakkan ponselnya di atas meja. Ia tidak ingin percaya bahwa wanita yang selama dua minggu ini dia cari telah tiada begitu saja.

"Pasti ada sebuah kesalahan," gumam Rocky.

Merasa jauh lebih segar, Rocky kembali menemui Arumi yang telah berhasil menyiapkan makan malam untuk mereka berdua. Ia duduk berhadapan tanpa mengeluarkan satu katapun. Awalnya semuanya berjalan lancar, tetapi begitu suapan ketiga, perutnya mulai beraksi berlebihan. Rasa mual kembali melanda tanpa diminta.

"Kenapa berhenti?"

"Saya sudah kenyang, makanlah sendirian." Rocky beranjak menuju kamar mandi. Saat kembali, Arumi tiba-tiba memeluknya tanpa alasan padahal dia tidak suka itu meski mencintai Arumi.

"Lepaskan, kau tidak sepantasnya seperti ini!"

"Bukankah kamu mencintaiku, Rocky? Apa salahnya memperlihatkan cinta itu padaku. Apa kamu mau aku pergi lagi karena sikapmu yang dingin?" Arumi mendongak menatap Rocky tanpa melepaskan lingkaran lengan di pinggang.

"Bukan begitu, hanya saja saya kurang enak badan." Mendorong tubuh Arumi agar menjauh, bertepatan deringan ponsel terdengar.

Rocky bergegas menjawab panggilan yang masuk ke ponselnya.

"Ada apa?"

"Maaf Tuan, karena menganggu waktunya sebentar. Ada orang yang ingin bertemu dengan Anda. Sepertinya dia membutuhkan dana dalam sebuah proyek."

"Atur pertemuannya, saya ke sana sekarang!"

"Baik."

"Siapa? Apa kamu akan pergi lagi? Tidak bisakah hari ini saja kita diam di rumah dan menikamati waktu berdua?" Arumi terus mengikuti langkah Rocky saat tahu pria itu akan menemui seseorang. Ia hanya ingin waktu bersama Rocky yang selalu sibuk hampir 24 jam, apa itu salah?

"Kau tahu saya sangat sibuk." Memasang jas ditubuhnya.

Rocky meninggalkan apartemen tanpa mengidahkan semua ucapan Arumi. Aneh bukan? Padahal saat Arumi menghilang, ia sangat merindukan gadis itu, tetapi kenapa semuanya terasa hambar? Terlebih setelah kepergian istri dan calon anknya.

Rocky sampai di cafe tempat yang telah di atur oleh orang kepercayaannya bernama Adrian. Ia langsung duduk di hadapan pria paruh baya penuh wibawa.

"Tidak perlu basa-basi, Tuan, saya banyak urusan," ujar Rocky.

"Dari iformasi yang saya dapatkan, anda sering berinvestasi pada perusahaan. Saya hanya ingin menawarkan sebuah proyek masa depan. Membangun sebuah yayasan yang menjembatani generasi-generasi penerus untuk sukses. Yayasan ini akan digunakan oleh semua orang yang mempunyai kemampuan akademik tanpa pandang kasta. Saya berharap Tuan bersedia untuk mewujudkannya."

"Dari perusahaan apa? Proposal lengkap dan sebuah kontrak. Kau bisa mengirimkannya melalui surel. Jika setuju, saya akan mengabari Anda dan melakukan pertemuan kedua."

"Terimasih sudah memberi saya kesempatan, Tuan. Semoga ada pertemuan untuk kedua kalinya." Pria paruh baya itu berdiri dan mengulurkan tangannya pada Rocky. Ia tidak terlalu berbasa-basi karena tahu bagaimana sikap Rocky pada siapapun. Meski hanya asisten pribadi seorang CEO di perusahaan ternama. Rocky mempunyai kekayaan cukup banyak, terlebih telah berinvestasi di beberapa perusahaan besar, dan menjadi pemegang saham terbanyak Z Group usai menjatuhkan pemimpin sebelumnya.

...

Di puskesmas ....

Kelahiran semakin dekat, kontraksi kecilpun mulai sering Alea rasakan dan melewatinya dengan mudah. Tetapi tidak untuk sekarang. Berkali-kali ia menarik napas dan menghembuskannya perlahan guna menghilangkan rasa sakit. Nyeri itu semaki mendominas pinggangnya hingga keringat dingin membasahi tubuh.

"Aduh dek, kayaknya kamu mau melahirkan. Ayo kita periksa!" ajak teman kerja Alea yang kebetulan satu ruangan dengannya.

"Tidak apa-apa, saya masih bisa bertahan."

"Tidak-tidak, sepertinya kamu sudah mengalami pembukaan. Ayo masuk!" Wanita yang lebih tua dari Alea, memapahnya keluar dari ruangan administrasi dan membawa ke dokter yang bertugas.

"Jangan panik ya, atur saja napasnya!"

Alea mengangguk dan berusaha menahan agar tidak berteriak padahal ia merasakan sesuatu ingin keluar di bawah sana. Rasanya sakit, air matanya berjatuhan tanpa bisa dicegah. Anehnya tidak ada suara isakan sedikitpun yang terdengar di telinga.

....

Keluar masuk kamar mandi adalah hal yang Rocky lakukan sejak pulang dari pertemuannya di cafe. Pria itu merasakan mulas dan pinggangnya terasa sakit. Tetapi saat masuk ke kamar mandi, tidak ada yang keluar.

Rocky mengusap keningnya yang dibanjiri keringat dingin. Semuanya terasa aneh tetapi nyata. Ia tidak terlalu merasakan sakit, tetapi keringatnya terus keluar.

"Apa yang terjadi padaku?" gumamnya. Ia meraih ponsel disampingnya, hendak menghubungi adiknya, tetapi panggilan lebih dulu masuk.

"Kau menemukan sesuatu?" tanya Rocky ketika menjawab panggilan dari Adrian.

"Salah satu korban yang meninggal dunia di bus tersebut benar nona Alea, Tuan. Anda bisa memeriksanya melalui surel yang saya kirimkan."

"Hm."

Tubuh Rocky semakin lemas, matanya memanas padahal tidak ada niatan untuk menangis. Dadanya terasa sesak mendengar kabar itu, tetapi hatinya menolak mengakui bahwa ia terpukul.

"Apa yang aku lakukan? Aku gagal menjaga darah dagingku sendiri. Seharusnya hari itu aku tidak keluar kota." Rocky meremas ponsel ditangannya, seiring rasa sakit di tubuhnya menjadi-jadi seakan ingin melahirkan saja.

"Sialan, kau membunuh kedua calon anakku Alea! Kenapa kau melakukan ini jika hanya membenciku? Harusnya sejak awal aku tidak memberikan kebebasan untukmu."

Rocky melempar gelas yang ada di atas meja sebagai bentuk pelampiasan rasa sakitnya. Di pikirannya, ia merasakan sakit mendengar kecelakaan itu, tetapi hatinya berkata lain. Ia seakan kehilangan seseorang yang baru mengisinya beberapa bulan terakhir.

1
Aghnia Raina
Luar biasa
lili
wah kayaknya Leon sama Devina nih 😁😁😁
lili
ayo Andrian emak mendukungmu,sebelum janur kuning melengkung masih bisa ditikung😁😁😁
lili
duh Andrian gimana nasibmu kekasihmu dijodohin sama Aryo,patah hati dong kamu......
Jannah Sakinah
Lanjut thor
Hafifah Hafifah
saking sibuknya novel pertama pas hayyah masih amnesia aja aku belum tuntas bacanya udah ada part 2 nya aja 😔😔
Dewi Anggya
wokeee aku mampir 😘😘
Selvy Anton
Luar biasa
Zahra Amelia
Kecewa
Zahra Amelia
Buruk
Sari Wahyu Dewi
Lumayan
Sari Wahyu Dewi
Buruk
Alinanggana
hais dah asisten terkenal galak
Alinanggana
ni orang pda suka brantem kagak akur sama2 kutub utara tapi bisa bikin 2 bocil skali cetak lho
Alinanggana
bentar, alasan ekonomi /Smug//Smug/
maya ayu
markkeeuu ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Iin Karmini
kang kompor...sengaja amat mo nunjukin🤣🤣👍👍
Iin Karmini
Luar biasa
Azpha
ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!