NovelToon NovelToon
Jodohku Regantara

Jodohku Regantara

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Romansa
Popularitas:752.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: weni3

Setelah Kakak kembarnya menikah dan mempunyai anak. Kaira seperti di kejar deadline untuk segera menikah. Rasanya ia jengah padahal umur masih belum tua.
Namun siapa sangka, saat dia pasrah lamaran datang tiba-tiba. Tetapi yang menjadi masalah, dia di lamar oleh Regantara.
"Kenapa harus dia?"
"Memangnya kenapa?"
"Astaghfirullah kak...mana mungkin aku menerima pria yang jelas-jelas menyamakan wajahku dengan boneka babi!"

cuzz squele "Menikah Janda"
Dan jangan lupa follow igku weni0192

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon weni3, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 03

Sampai di rumah Naira, Kaira segera berlari masuk. Tidak lupa Kaira mengucap salam dan segera mencari keberadaan kedua ponakannya. Rumah tampak sepi tetapi suara kedua ponakannya terdengar samar di lantai atas. Kaira menaiki tangga, dia segera masuk ke kamar ponakannya, tetapi Kaira tidak menemukan dua bocil kesayangan. Kaira melanjutkan pencariannya dengan masuk ke dalam kamar Naira tetapi tanpa di duga sambutan panas dia dapatkan.

"Astaghfirullah...."

BRAK

Kaira menutup kembali pintu kamar kakaknya, jantungnya jedag jedug tak karuan. Apa yang dia lihat tadi sungguh membuat otaknya mendadak spaneng. Pantas bilang tak bisa ke rumah Bunda, ternyata keduanya sedang adu mulut.

"Kaira!" pekik Naira saat melihat adiknya yang terduduk lemas di lantai. Mendengar suara kakaknya, Kaira segera mendongakkan kepala. Kaira menatap Naira dan Wawan secara bergantian.

"Kalian, kalo mau adu mulut si Nana sama Nunu jangan dikekepin di kamar! Untung duo bocil masih pada cilik! Dan sekarang otak aku yang terkontaminasi karena kalian!" Kaira menghela nafas berat dan segera beranjak dari lantai.

"Maaf, tapi anggap itu contoh. Sebentar lagi kan kamu juga bakal begitu," jawab Naira asal, automatis mendapat tatapan tajam dari Kaira.

"Begitu apa?" sahut Kaira.

"Jangan sok polos Bu Guru!" sahut Wawan yang sejak tadi diam dan kini tak tahan ikut meledek adik iparnya. Padahal keduanya malu karena tertangkap basah sedang bercumbu tetapi setelah melihat ekspresi Kaira seperti kena mental jadi hilang rasa itu. Di usia Kaira yang sudah dewasa harusnya tidak syok seperti itu tetapi ntah mengapa Kaira seperti habis melihat hantu.

"Tidak begitu Bapak Wawan yang terhormat, Anda lupa sebagai guru itu di gugu dan di tiru. Bukan malah nyosor aja di depan bocil, dan aku, aku memang tidak tau. Kalian jangan membuatku ingin tau!" ucapnya asal, lalu segera turun menuju dapur untuk mencari minum.

Wawan itu satu profesi dengan Naira dan Kaira yang juga guru dan ketiganya dulu dalam satu sekolah yang sama, jadi Kaira sudah akrab pada kakak iparnya namun tetap dalam batasan karena, kata Pak ustadz ipar itu kematian, bukan muhrim jadi tidak boleh berlebihan.

"Kamu sich Mas, repot kan jadinya ketauan sama Kaira. Sana berangkat! udah siang keburu jam kamu mengajar di mulai."

"Iya sayang, habis kalo udah datang maunya nggak bisa di tahan. Syana dan Nusya ajak kebawah dulu aja, kasian dari tadi main sendirian dia karpet. Aku mau siap-siap dulu."

"Iya Mas," jawab Naira.

Naira membawa kedua anak kembarnya turun ke bawah menyusul Aunty Kaira yang sedang menikmati jus mangga buatan Bibi. Melihat kedua ponakannya yang lucu turun, Kaira segera meletakkan gelas dan beralih mendekati keduanya.

"Nana Nunu Aunty kangen loh, kalian abis main sendiri ya tadi. Kasian sayangnya Aunty." Dengan gemas Kaira mencium keduanya dan merebut dari gendongan Mamahnya.

"Hati-hati! mereka bukan boneka jangan main tarik aja!" ucap Naira mengingatkan. Kaira memang sesayang itu dengan anak-anak, apa lagi kedua ponakannya yang baru umur dua tahun, sangat menggemaskan dan sedang pintar-pintarnya.

"Apa sich Mamah, Nana dan Nunu kan kangen aunty. Ya sayang?" ucap Kaira menirukan suara anak kecil membuat Naira hanya bisa menggelengkan kepala.

Naira segera mengantar suaminya menuju halaman saat Wawan ingin berangkat, sempat pamit pada Kaira kemudian segera berangkat mengajar.

"Kamu kok malah main? kan sebentar lagi mau dilamar dan menikah. Apa nggak di pingit sama Bunda?" tanya Naira yang sedang kembali bergabung dengan adik dan kedua anaknya.

"Memang harus banget? Bunda juga mengijinkan kok, atau Kakak merasa terganggu ya karena kedatanganku?" Kaira mengulum senyum menatap Naira, menaik turunkan alisnya yang membuat wajah Naira merona. Waktunya gantian meledek sang kakak, tadi dia di buat sesak nafas dan sekarang gantian kakaknya di buat mati gaya.

"Apa sich kamu, aku mau ke dapur dulu, jaga anak-anak jangan sampe lolos!" Naira segera kabur sedangkan Kaira tertawa melihat kakaknya yang pergi begitu saja.

Hampir sore Kaira baru pulang dari rumah Naira, setelah memastikan kedua ponakannya tertidur Kaira pun segera pamit pulang. Kaira teringat akan pesan Bunda jika tidak boleh pulang terlalu sore.

"Aku pulang ya kak, Bunda sudah kirim pesan. Bentar lagi Mamah Ceri datang." Kaira menghela nafas berat dan segara melangkah menuju garasi di antar oleh Naira.

"Sudah mantap?" tanya Naira yang sedikit khawatir setelah melihat Kaira seperti masih berat menjalani.

"Insyaallah kak, doakan saja yang terbaik. Tapi berasa mimpi aku tuh. Dia seserius itukah?" Kaira masih ragu pada Regan, hatinya juga masih ada rasa sedikit kesal. Melihat sikap Regan kepadanya sangatlah mustahil berujung menjadi istri.

"Jika tidak serius mana mungkin melamar kamu, jalani saja biar cinta mencari arah jalannya sendiri." Kaira pun segara pamit dan setelah 30 menit perjalanan, kini dia sudah sampai dan segera memarkirkan motornya dengan benar.

"Assalamualaikum Bunda..."

"Wa'allaikumsalam sayang, sudah momongnya?" tanya Bunda yang sedang menyiapkan makanan dan kue yang sudah selesai di masak. Kaira pun mendekat dan duduk memperhatikan Bunda.

"Nana dan Nunu makin lucu, pengen bawa pulang nanti kak Naira ngamuk." Kaira mengisi gelas dengan air putih lalu meminumnya.

"Nanti juga kamu punya sendiri," jawab Bunda dengan melirik anaknya sekilas.

Uhuuuk uhuuuk uhuuuk

"Astaghfirullah Bunda... uhuuuk...Bunda ini bicara apa?" Kaira mendadak gugup dan segera meninggalkan Bundanya yang tersenyum bahagia. Ya, Sella sangat bahagia karena doanya terkabul dan Kaira sebentar lagi akan menikah.

Kaira kembali turun setelah mandi dan menunaikan kewajiban, di bawah sudah ada mamah Ceri yang baru sampai dan duduk bersama Bunda di ruang tamu. Kaira pun menyalami dan ikut nimbrung setelah membuatkan minum.

" Sayang, kata Bunda untuk acara nanti kamu menyerahkan semuanya pada kami, betul Nak?" tanya Ceri memastikan, sedangkan putranya berpesan jika apapun yang Kaira inginkan sebisa mungkin di kabulkan. Tetapi jika kaira tidak ada pilihan alhasil sebagai orang tua harus turun tangan.

"Iya Mah, gimana Bunda dan Mamah saja."

Mamah Ceri mengangguk paham dan segera memberikan kotak pink pada Kaira.

"Ini ada titipan dari Regan Sayang, semoga kamu suka." Kaira pun segera menerima, dia mengintip sedikit isinya kemudian menutup kembali dengan rapat.

"Kenapa sayang? kok merah gitu mukanya?"

Kaira mendongak lalu meringis menatap Bundanya, dia tidak menjawab dan kembali menundukkan kepala dengan perasan yang entah. Setelahnya Kaira hanya menyimak kedua ibu sedang membicarakan tentang acaranya nanti. Tanpa beliau tau hati Kaira mendadak resah dan hanya diam memainkan jemari, hingga suara pria yang membuatnya gelisah akhir-akhir ini menggema mengucap salam. Kaira menatapnya sekilas kemudian kembali menunduk dengan membalas salam.

"Regan sudah datang nak, apa sudah mau jemput mamah?" tanya Bunda ramah.

"Kalo boleh jemput calon istri sekalian juga nggak apa-apa Bunda." Mendengar itu Kaira semakin menundukkan kepala dengan perasaan entah.

1
Sandisalbiah
lha.. jawaban Regan sangat membagongkan 🤦‍♀
Sandisalbiah
pesona bu Kaira selalu membuat para lajang ingin mendekat
Sandisalbiah
hahh.. jelas² di suruh nginap di hotel itu biar gak ada yg ganggu.. lha ini dua hari di hotel di anggurin.. giliran di rumah baru mau semi tp langsung kena sensor... 😂😂😂😂😂 nasib.. nasib
Sandisalbiah
sabarnya Regan..
Sandisalbiah
hem..
Sandisalbiah
hadehh Tio.. mulutnya tuman banget.. 🤦‍♀😂😂😂😂
Sandisalbiah
lha.. interaksi penganten baru ini sungguh membagongkan.. bukanya saling merayu malah aduh argumen tp kok malah lucu ya..
Sandisalbiah
hanya pasangan pengantin baru seperri mereka ini yg tau rasanya.. gugup, canggung pkus bibgung mesti gimana 🤭🤭🤭
Sandisalbiah
aishh.. si Regan.. istri lho ini kok di panggil putri kodok.. alamat gagal MP nya ini...
Sandisalbiah
tp perempuan kalau di cintai oleh pasanganya endingnya MasyaAllah..
Sandisalbiah
Haidar putus dgn calonnya??
Sandisalbiah
cemburu boleh mas broo tp jgn ketus² ke calon makmum.. entar kabur lho mbak Kaira nya...
Sandisalbiah
pak Dito kalah cepat.. udah telanjur di salip ama Regan
Sandisalbiah
perhatian Regan overdosis jadinya Kaira ngerasa gak nyaman...
Sandisalbiah
intinya si Regan punya nilai plus kan Kaira..?? dewasa, gentle juga, mapan.. sholeh lagi...
Sandisalbiah
Regan sih.. menujukan rasa tertariknya ke Kaira dgn cara di luar nalar jd nya kan Kaira gagal faham..
Sandisalbiah
sempet speechless dgn kata *Bumali* efek belum makan jd loading agak lama.. hais.. ternyata pamali udah pensiun maka ganti bumali 🤦‍♀😂😂😂
Sandisalbiah
benar jodoh itu ada di tangan Allah.. bahkan datangnya tanpa di sangka² kan Kaira??
Shofia Rahma
Luar biasa
Shofia Rahma
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!