NovelToon NovelToon
HUTAN LARANGAN

HUTAN LARANGAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Balas Dendam / Dunia Lain
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: elaacy

Galuh yang difitnah oleh penduduk kampung dan dibuang dihutan larangan, hutan yang menyimpang segudang misteri.
Dapatkah galuh membalaskan dendam dan menemukan dalang dari orang yang menghasut penduduk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaacy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

"Mbah karsa" Pekik galuh

Tubuh mbah karsa semakin pucat, sedangkan lasmi sudah sadarkan diri.

"Maafkan kami" Ucap bu rohaya seraya menunduk sedih.

"Ini bukan waktunya bersedih, fajar tolong carikan buah kelapa hijau." Suara renggo penuh ke khawatiran.

"Ayo sama aku aja, mas." Dimas segera berdiri dan berjalan keluar rumah diikuti oleh fajar.

Tak lama, dimas dan fajar sudah kembali dengan membawa 2 buah kelapa hijau.

"Ini kelapanya, renggo." Fajar meletakan buah kelapa itu setelah sudah dibuka.

Renggo segera menyendokan air kelapa itu dan meminumkannya kepada mbah karsa.

1 jam mereka menunggu dengan khawatir, akhirnya mbah karsa menunjukan tanda-tanda akan sadar.

"Uhuk, uhuk.."

Perlahan mata mbah karsa terbuka, ia sudah sadar walaupun badannya masih lemah.

"Kita dimana?" Mbah karsa bertanya dengan nada lemah.

"Kita berada dirumah lasmi mbah, kita berhasil menyelamatkan lasmi." Jawab galuh, ia begitu senang saat mbah karsa sudah sadar.

Mereka semua semalaman tak tidur untuk menjaga mbah karsa dan lasmi, sedangkan leya gadis itu sudah izin pulang kerumahnya sejak habis magrib.

***

Pagi harinya dikediaman bu rohaya...

Kondisi lasmi dan mbah karsa sudah sedikit membaik, lasmi sudah makan dengan lahap lagi.

"Terimakasih kalian semua sudah mau membantu kami, gara-gara kami mbah karsa harus terluka." Ucap bu rohaya dengan penuh rasa bersalah.

"Tidak apa-apa bu, kami ikhlas membantu kalian." Sahut galuh dengan tulus.

"Ayo makan dulu, saya sudah memasakan makanan." Ajak bu rohaya.

Mereka semua segera makan, sedangkan dimas menyuapi lasmi.

Sementara itu, dihutan yang jauh bahkan matahari pun tak mampu menembusnya.

Disana berdiri kokoh sebuah gubuk sederhana.

"Sudah cukup kalian hidup tenang, malam ini ku pastikan kalian akan merasakan ketakutan setengah mati, hahahaha." Ucap wanita itu seraya tertawa terbahak-bahak.

Ia mulai membakar kemenyan dan membaca sebuah mantra pemanggilan sosok kuntilanak merah.

Kepulan asap putih membentuk sosok kuntilanak merah yang begitu menyeramkan.

"Malam ini kau teror kembali desa itu." Perintah wanita tersebut, kuntilanak merah itu hanya mengangguk dan langsung menghilang meninggalkan aroma busuk yang menyengat.

"Jeritan ketakutan kalian bagaikan melodi indah bagi ku." Ucapnya pelan, penuh dendam.

_Kembali ke desa_

Sore harinya...

Galuh yang sedang membuat kopi dan mengobrol bersama bu rohaya di dapur.

"Galuh, wajah mu ini mirip sekali dengan seseorang." Ucap bu rohaya yang memandang galuh dengan lekat.

"Aku anaknya, damar." Sahut galuh

Bu rohaya yang mendengar ucapan galuh lantas terkejut.

"Apa kamu sedang mencari ibumu?." Tanya bu rohaya, membuat galuh terkejut.

"Iya bu, bagaimana ibu bisa tau?" Galuh balik bertanya dengan heran.

"Tunggu sebentar." Bu rohaya segera berdiri dan masuk kedalam kamarnya.

Tak lama, ia keluar dengan membawa satu kotak di tangannya dan menyerahkan kotak itu kepada galuh.

"Waktu itu ada seorang perempuan yang menitipkan kotak ini kepadaku, ia bilang jika bertemu dengan seorang pria yang bernama galuh aku harus memberikannya." Ucap bu rohaya.

Galuh yang penasaran segera membuka kotak itu, di dalamnya berisi satu surat dan sebuah cincin, itu adalah milik ibunya.

"Ibu.." Suara galuh begitu pelan

"Cincin ini milik ibu." Lanjut galuh dengan mata berkaca-kaca.

"Galuh, wanita itu berpesan untuk membaca surat ini secara diam-diam." Ucap bu rohaya.

"Kenapa begitu, bu?" Tanya galuh, bu rohaya hanya menggeleng.

Ia segera berjalan keluar dan bergabung kembali dengan mbah surya dan yang lainnya.

Galuh segera mengambil dan membaca isi surat itu.

" Untuk anakku, galuh.

Galuh jika kamu sudah membaca surat ini, ibu harap kamu mau menemui ibu nantinya. Maafkan ibu nak, ibu terpaksa untuk tak menemui mu untuk saat ini, ibu hanya bisa menatapmu dari kejauhan, galuh perlu kamu ketahui jika kita hidup dalam pelarian, dalam bayang-bayang orang yang mengincar nyawa kita. Berhati-hati lah terhadap mereka galuh, mereka kejam."

Begitulah isi dari surat tersebut, galuh tak menyangka jika ibu nya hanya bisa menatap dari kejauhan.

"Siapa yang ibu maksud? Dan apa maksudnya hidup dalam perlarian." Rentetan pertanyaan memenuhi pikiran galuh.

Galuh segera menyembunyikan surat dan kotak itu dibalik bajunya, ia akan menyimpannya di tasnya.

Setelah menyimpan kotak itu, galuh segera bergabung kembali dengan mbah surya dan lainnya.

"Lama sekali, galuh?" Tanya renggo

"Aku sekalian buang air besar, paman." Jawab galuh seraya tersenyum tipis, ia tak akan mengasih tau tentang kotak dan isi surat itu.

"Pantesan lama." Sahut renggo.

Mereka mulai melanjutkan mengobrol kembali, hingga malam.

Setelah makan malam, tiba-tiba saja galuh merasakan hawa tak enak, tak hanya galuh, renggo serta mbah surya pun sama.

Galuh segera melangkahkan kakinya dan membuka pintu depan.

Wushh

Angin malam menerpa wajah tampan galuh, ia bisa merasakan hawa dingin serta negatif menyelimuti desa alas pati.

Suara burung gagak mulai terdengar dari kejauhan, mengelilingi desa alas pati.

"Ada apa ini?." Batin galuh, menoleh kearah kiri dan kanan.

Saat menoleh ke arah kanan, matanya tak sengaja menatap satu sosok yang melayang menuju kearah salah satu rumah warga.

"Apa itu?." Galuh semakin menyipitkan kedua matanya, tiba-tiba...

Pukk

Satu tepukan di pundak mengangetkan galuh, saat ia menoleh ternyata yang menepuknya adalah renggo.

"Apa yang kamu lihat, galuh?." Tanya renggo dengan pelan.

"Satu sosok yang melayang yang mendekat kearah salah satu rumah warga, paman." Jawab galuh, kembali memokuskan pandangannya ke depan.

1
Das ril
lanjut thor
elaacy: Okeiii
total 1 replies
Rizitos Bonitos
Bikin klepek-klepek!
Edana
Aku suka banget sama twist yang ada di cerita, semoga semakin menarik aja nanti!
elaacy: terimakasi ka, ini cerita pertama saya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!