NovelToon NovelToon
Anak Kembar CEO Amnesia

Anak Kembar CEO Amnesia

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Anak Genius / CEO Amnesia
Popularitas:8.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rosma Sri Dewi

Clara mengetahui dirinya mengandung setelah bercerai dengan suaminya Bara yang menikah dengannya di saat pria itu mengalami amnesia.Clara akhirnya melahirkan dua anak laki-laki kembar.
Di saat sedang membawa kedua bayinya jalan-jalan di taman, Clara kehilangan salah satu bayinya yang ternyata ditemukan oleh Bara, sang mantan suami. Bara yang biasanya tidak terlalu menyukai anak kecil, entah kenapa dia menyukai bayi yang ditemukannya dan memutuskan untuk mengangkatnya sebagai anak. Setelah besar, anak-anak yang dilahirkan Clara ternyata memiliki IQ tinggi.Tanpa sengaja anak-anak kembar itu bertemu di suatu tempat, karena suatu hal akhirnya mereka berdua bertukar posisi.Yang bersama Clara,tinggal dengan Bara dan begitu juga sebaliknya. Di saat sedang bertukar posisi,mereka mengetahui sebuah rahasia.
Rahasia apakah itu? apakah anak kembar itu akan berhasil mengungkapkan rahasia itu dan menyatukan kembali Clara dan Bara?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Sri Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cerai dan hamil

Keesokan harinya, dan di saat hari sudah beranjak siang, Clara masuk ke dalam rumahnya selepas dia pulang dari apotek untuk membeli sebuah benda berbentuk pipih atau sering disebut orang testpack. Wanita itu baru menyadari kalau sudah sebulan ini dia tidak datang bulan, ditambah dengan kondisinya yang mual-mual tadi pagi.

Clara langsung menuju kamar mandi, sembari membawa wadah kering dan bersih yang dia ambil dari dapur sebelumnya.

"Apa aku benar-benar hamil? kalau iya apa yang akan aku lakukan?" batin Clara sembari menggigit bibirnya.

"Katanya mencoba alat ini lebih akurat di pagi hari, tapi aku benar-benar sudah tidak sabar untuk mengetahuinya. Walaupun air seninya bukan air seni pertama, kalau hamil kemungkinan besar hasilnya tetap akan positif kan? jadi tidak ada salahnya aku mencoba," lagi-lagi Clara bermonolog pada dirinya sendiri.

Clara kemudian menampung air seninya di wadah yang dia bawa. Kemudian, sembari menutup matanya wanita itu menyelupkan benda pipih itu dan belum berani untuk melihatnya.

Di saat dirinya memberanikan diri hendak membuka matanya, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumahnya. Jadi, tanpa melihat hasil testpeck itu, Clara langsung keluar dari kamar mandi untuk membukakan pintu.

Clara terkesiap kaget begitu melihat siapa yang datang, yang tidak lain adalah Elva mamanya Bara. Wanita paruh baya itu tidak sendiri, melainkan bersama dengan seorang wanita muda yang memiliki paras cantik.

"Hai, Nak Clara! apa Tante boleh masuk?" sapa Elva sembari menyelipkan sebuah senyuman di bibirnya.

"Oh, silakan Tante!" Clara membuka pintu lebar-lebar untuk memberikan jalan pada Elva dan wanita yang belum dikenalnya itu.

"Terima kasih!" ucap Elva sembari masuk disusul oleh wanita muda itu.

"Oh ya, kenalkan ini Tania, istrinya Bara!" Elva mulai memperkenalkan sosok wanita muda yang bersamanya.

Clara sontak menggigit bibirnya dan wajahnya berubah pucat.

"Hai,Mbak! aku Tania!" Tania mengulurkan tangannya dan tersenyum manis ke arah Clara.

Dengan tangan bergetar, Clara menyambut uluran tangan Tania dan mencoba membalas senyum wanita itu. "Clara," ia menyebutkan namanya dengan nada lirih.

"Aku rasa kamu sudah tahu maksud kedatangan kami ke sini, Nak Clara. Bara sudah mengurus surat cerai kalian berdua dengan cepat, karena dia memastikan tidak mau melakukan mediasi apapun itu. Jadi, kami datang ke sini membawa surat cerainya dan sudah ditandatangani sama anak saya. Tinggal tanda tangan kamu saja," Elva mengeluarkan sebuah map yang berisi surat cerai dirinya dengan Bara.

Mata Clara sontak basah melihat tanda tangan dan nama Bara yang tertera jelas di kertas itu.

"Nak Clara, bisa kamu tanda tangani suratnya? aku tahu memang berat,tapi seperti yang kita bicarakan kemarin, kalau Bara sebelumnya sudah beristri dan memiliki anak. Aku harap kamu bisa mengerti," Elva kembali buka suara begitu melihat keraguan Clara.

"Maaf,Mbak. Aku tahu kalau ini sangat berat. Tapi, aku mohon agar Mbak benar-benar ikhlas untuk merelakan mas Bara kembali pada kami. Karena anak kami benar-benar membutuhkannya," Tania buka suara menimpali ucapan Elva mertuanya.

Clara memejamkan matanya sekilas, kemudian mengembuskan napasnya, untuk membuang keraguan yang sempat menghampirinya. Akhirnya dengan cepat tangan Clara mulai menari di atas kertas,membubuhi tanda tangannya.

"Sudah, Tante,Mbak!" Clara mendorong surat cerai itu ke depan Elva dan Tania.

Elva dan Tania akhirnya mengembuskan napas lega dan meraih salah satu surat cerai itu. "Ini aku ambil, dan itu untukmu. Sekali lagi terima kasih sudah berbaik hati mau bercerai dengan anakku. Kamu juga membantu mempermudah perceraian ini dengan membuat Bara membencimu. Tante berjanji, setelah nanti ingatan Bara kembali Tante akan jujur padanya kalau apa yang kamu katakan padanya itu bohong, sehingga dia tidak membencimu lagi," tutur Elva lagi.

" Tidak masalah, Tante. Aku benar-benar ikhlas, karena memang Mas Bara bukan milikku," Clara kemudian mengalihkan tatapannya ke arah Tania, yang kini juga tengah menatapnya. "Dan Mbak Tania, maafkan aku, yang sudah sempat menikah dengan suamimu. Sumpah, aku benar-benar tidak tahu sebelumnya kalau Mas Bara sudah menikah," ucapnya dengan nada lirih.

"Tidak masalah, Mbak Clara. Karena aku tahu kalau ini bukan kesalahan, Mbak sepenuhnya. Justru aku sangat berterima kasih, Mbak sudah mau mengiklaskan Mas Bara kembali pada keluarganya," ucap Tania dengan lembut.

"Benar apa yang diucapkan oleh mamanya Mas Bara kemarin, kalau istrinya Bara adalah orang yang baik. Ternyata dia memang benar-benar baik dan berhati besar. Bagaimana mungkin aku bisa merebut kebahagiaan yang harusnya miliknya," batin Clara, menatap sendu ke arah Tania.

"Nak Clara, seperti yang Tante bicarakan kemarin, kalau Tante tetap akan memberikan kompensasi untukmu. Ini aku berikan padamu," Elva memberikan amplop besar yang sangat tebal. Bisa dipastikan kalau amplop itu berisi uang yang jumlahnya tidak main-main.

"Maaf, Tante, aku tidak bisa menerimanya. Karena kalau aku menerimanya,itu sama saja dengan aku membenarkan ucapanku pada Mas Bara yang aku lebih mementingkan uang dibandingkan dirinya," Clara mendorong kembali uang amplop berisi uang itu ke arah Elva.

"Tante mohon Nak Clara! tolong terima uang ini. Kalau tidak, Tante merasa tidak akan pernah tenang. Dengan kamu menerima uang ini, Tante tidak akan pernah mengatakan kalau kamu itu wanita yang gila harta. Tante benar-benar ikhlas memberikannya, karena bagaimanapun kamu sudah menyelamatkan nyawa Bara bahkan pernah menjadi istrinya. Uang ini adalah hakmu sebagai mantan istri yang diceraikan," ucap Elva lagi dengan nada memohon.

"Benar kata mama mertuaku,Mbak Clara. Tolong jangan tolak uang itu!" Tania kembali buka suara dengan nada yang lembut. Kelembutannya asli atau hanya pura-pura,hanya dialah yang tahu.

Setelah perdebatan yang cukup panjang,mau tidak mau akhirnya Clara menerima uang itu, karena benar-benar merasa tidak enak dengan Elva dan Tania yang selalu memohon dengan sangat.

"Baiklah, kalau begitu kami pergi dulu. Jaga dirimu baik-baik ya Nak Clara! permisi!" Elva meraih tasnya dan berdiri dari tempat dia duduk demikian juga dengan Tania.

Kemudian kedua wanita berbeda usia itu mengayunkan kaki melangkah keluar dari rumah Clara.

Setelah mobil yang membawa Elva dan Tania meninggalkan kediamannya, Clara pun menutup pintu dengan perlahan. Wanita itu benar-benar tidak menyadari kalau ada sepasang mata milik Bara dari dalam mobil, yang menatapnya dengan tatapan yang sukar untuk dibaca. Antara sendu dan benci bercampur menjadi satu.

"Brengsek!" umpat pria itu sembari melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi meninggalkan rumah yang disewanya bersama dengan Clara.

Sementara itu, Clara terlihat menyender di pintu sembari memeluk surat cerai yang ada di tangannya. Wanita itu benar-benar tidak menyangka kalau kini dirinya sudah berganti status menjadi janda.

Tiba-tiba, wanita itu teringat dengan apa yang dilakukannya tadi di kamar mandi. Wanita itu sontak berdiri dan melangkah masuk ke dalam kamar mandi. Wanita itu meraih benda pipih itu untuk melihat hasilnya.

Mata wanita itu sontak membesar, begitu melihat kalau benda pipih itu menunjukkan garis dua, yang menandakan dirinya hamil.

"Ya Tuhan, pertanda apa ini? seharusnya kehamilanku menjadi kabar bahagia, tapi kenapa jadi seperti ini ya Tuhan. Aku hamil di saat aku resmi diceraikan," tangis Clara pun pecah.

Tbc

1
Yantimufid
test DNA pakai darah biar lebih akurat
Yantimufid
Luar biasa
Esih Mulyasih
banyak misteri nya nihh...🤔🤔
Royhan
Luar biasa
Esih Mulyasih
semangat bima n bimo semoga sukses misi kalian 💪😉😍🥰
Esih Mulyasih
keren ceritanya dh kyk detektif cilik si Bima 🤭😁
Esih Mulyasih
Luar biasa
aca
michel itu sahabat munafik lo
Priskha
emaknya sibuk tabur benih trs oma sm si dito 😁😁😁
Priskha
yg anak pungut itu kmu Tristan asal kmu tau kmu itu anak hsl selingkuhan mamamu dan sopir
Priskha
bodoh amat si Clara...
Priskha
nach kan betul prediksiku, pasti obatnya salah 🤭🤭
Priskha
obatnya pasti salah tuch
Priskha
puji Tuhan msh ada org baik yg mau menolong Clara itulah gunanya klau kita sll berbuat baik utk org lain percayalah semua kebaikan kita kelak akan kembali ke diri kita sendiri atau klg kita
Yati Alwayss Lealy
Kecewa
Yati Alwayss Lealy
Buruk
Lisa Halik
siapakah yang menculik ayunda
Lisa Halik
terkejut yaa pak bara
Iis Kurniasih
Luar biasa
Lisa Halik
bodohnya ayunda
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!