NovelToon NovelToon
Strongest God System 2

Strongest God System 2

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / Petualangan / Tamat / Contest / Reinkarnasi / System / Sistem / dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:10.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: PenaKertas

Genre : Xianxia, Action, Adventure, System, OverPower, Romance.

Update 2 Chapter/Hari. Jam tidak tentu.

Lanjutan dari Strongest God System

Tidak terasa sudah dua tahun lebih ia bereinkarnasi ke Dunia Kultivator.

Berbagai masalah terus datang kemanapun ia pergi. Namun dari masalah-masalah itulah ia mendapatkan jawaban dari misteri-misteri yang ada.

"Kemarilah! Bergabung denganku! Kumpulkan semua kepingan yang terpisah!"

"Siapa kau?!"

"Kemarilah! Bergabung denganku! Kumpulkan semua kepingan yang terpisah! Cepat!"

Suara-suara yang memanggilnya terus muncul dalam pikirannya. Semakin kuat dirinya, semakin banyak pula perkataan yang muncul dibenaknya.

Lin Chen pergi ke Alam Dewa untuk membalas dendam dan mencari jawaban dari semua pertanyaan. Apakah petualangannya di Alam Dewa dapat berjalan dengan lancar? Ataukah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaKertas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 003 : Kesengsaraan Petir Yan Xue

Lin Chen dan Yan Xue berjalan-jalan di pasar yang berada di dalam Ruang Dimensi. Meski dikatakan sebagai pasar, sebenarnya semua kebutuhan sehari-hari di sini adalah milik Lin Chen yang dibelinya dari toko sistem, kemudian diletakkannya di suatu bangunan yang sangat-sangat besar seperti mall di Bumi. Hanya saja di sini tidak ada peralatan modern, sehingga ia membuat lemari pendingin sendiri menggunakan Batu Sihir yang didapatnya saat melawan monster di Bintang Biru.

Setelah selesai membeli beberapa makanan, ia dan Yan Xue pergi ke perbukitan tempat di mana biasanya mereka bersantai. Ia mengeluarkan alat yang pernah dibuatnya, alat ini adalah alat yang dapat digunakan untuk memanggang daging maupun ikan.

Keduanya bersantai di bawah pohon rindang memandangi hamparan bunga yang indah dan ditemani oleh daging panggang yang sedap.

"Chen Gege. Aaa..." Yan Xue menyodorkan lembaran daging panggang menggunakan sumpit ke arah Lin Chen.

Lin Chen tersenyum, ia membuka mulutnya dan menerima suapan Yan Xue.

"Xue'er. Apakah kau sudah menerima Kesengsaraan Petir?" tanya Lin Chen tanpa menoleh sembari membolak-balik daging.

Yan Xue menggelengkan kepalanya. "Belum, saat Chen Gege tiba di Alam Dewa. Xue'er memang merasakan akan adanya Kesengsaraan Petir, namun dengan cepat dihentikan oleh Yi'er menggunakan pil yang dapat menunda Kesengsaraan Petir."

Lin Chen menganggukkan kepalanya, ia menoleh menatap wajah Yan Xue. "Apakah kau mau keluar sekarang? Saat ini aku berada di penginapan, kita bisa beristirahat di sana, dan paginya mencari tempat yang cocok untukmu menerima Kesengsaraan Petir."

Yan Xue terdiam sejenak, ia menolehkan kepalanya mengarah pada tempat di mana beberapa kediaman terbangun. Kemudian kembali menoleh ke arah Lin Chen, ia menganggukkan kepalanya dan menjawab, "Oke, tapi sebelum itu, kita habiskan dulu makanan ini."

Puluhan menit kemudian, keduanya sudah menghabiskan semua daging yang mereka panggang. Kemudian mereka berdua berpegangan tangan, dan menghilang di udara kosong setelah mengemas semua peralatan makan.

Kini keduanya telah tiba di dalam kamar yang disewa Lin Chen. Tanpa berlama-lama lagi keduanya naik ke atas tempat tidur setelah berganti pakaian yang nyaman.

***

Lin Chen terbangun dari tidurnya saat ia merasakan ada yang menindih tubuhnya, ia membuka matanya perlahan, terlihat Yan Xue tengah memeluknya dengan posisi duduk di atas perutnya, dan kedua tangan yang melingkar di lehernya.

Lin Chen tersenyum lembut, ia mengusap lembut rambut Yan Xue. "Xue'er. Ayo bersiap-siap."

"Sebentar lagi." Yan Xue memeluk Lin Chen lebih erat dari sebelumnya.

Lin Chen hanya menghela napas pasrah dan tetap membiarkan Yan Xue berada di atas tubuhnya, sekaligus tetap mengusap lembut rambut Yan Xue.

Sepuluh menit kemudian, Yan Xue melonggarkan pelukannya. Dengan kedua tangan menyentuh kasur, ia menopang badannya untuk duduk di atas perut Lin Chen. Bukannya berdiri, ia kembali merebahkan dirinya di atas tubuh Lin Chen dan memeluknya lagi.

"Xue'er."

"Xue'er tidak ingin pergi. Xue'er takut." Yan Xue kembali memeluk erat Lin Chen.

Lin Chen terdiam, ia menepuk-nepuk punggung Yan Xue, ia mengerti mengapa Yan Xue ketakutan. Bagaimanapun Kesengsaraan Petir yang akan dilaluinya nanti akan cukup besar, ia sendiri yakin jika Yan Xue akan mendapatkan Kesengsaraan Surgawi, atau paling tidak Ashura.

Jadi wajar saja jika merasa tidak percaya diri dan takut.

Akhirnya Lin Chen kembali menenangkan Yan Xue, cukup lama ia menenangkan Yan Xue, tapi ia sendiri tidak mempermasalahkannya karena ia juga menikmati saat dipeluk oleh Yan Xue seperti ini. Terlebih lagi ia bisa mencium aroma harum yang keluar dari leher Yan Xue.

Tidak lama kemudian, lebih tepatnya setelah 20 menit terlewat, Yan Xue kembali mengubah posisinya, ia duduk di atas perut Lin Chen. Lalu beranjak turun dari tempat tidur, ia memainkan jari-jarinya sembari menundukkan kepalanya. "Maafkan Xue'er. Xue'er taku—"

Lin Chen menyentuh bibir Yan Xue dengan jari telunjuknya. "Tidak apa-apa, ada aku di sini, jika ada peristiwa yang tidak diinginkan, dengan segenap hati aku akan melindungimu."

"Terimakasih, Gege." Yan Xue mengangguk kecil, kemudian mengecup lembut bibir Lin Chen.

Keduanya keluar dari dalam ruangan setelah melalukan sedikit penyamaran, ini dimaksudkan agar tidak terlalu menarik perhatian orang sekitar. Seperti Yan Xue, karena ia memiliki kecantikan diatas rata-rata, ia mengenakan cadar hitam yang menutupi wajahnya. Dan untuk Lin Chen, ia hanya mengubah warna rambutnya menjadi warna putih seperti orang tua.

Saat sudah berada di lantai dasar, Lin Chen langsung pergi ke meja resepsionis dan menyerahkan kunci kamarnya.

Wanita penjaga resepsionis yang melihat nomor di kunci kamar sedikit keheranan, pasalnya yang ia tahu penghuni kamar itu hanya satu orang dan tidak pernah keluar kamar sampai sekarang. Lalu tiba-tiba saat ingin berpamitan, penghuni kamar itu membawa seorang wanita, meski merasa aneh, ia tidak berani menanyakannya lebih lanjut karena itu adalah penghuni kamar paling mahal.

Setelah menyerahkan kunci kamarnya, ia dan Yan Xue keluar dari bangunan penginapan menuju stand makanan untuk membeli beberapa makanan ringan sebagai pengganjal perut. Meski ia bisa menahan lapar dan haus selama 100 tahun, tapi baginya makan adalah hal yang wajib dilakukan sebanyak tiga kali sehari.

"Chen Gege. Makan ini." Yan Xue menyodorkan daging tusuk yang setengahnya telah dimakan olehnya pada Lin Chen.

Lin Chen menolehkan kepalanya, ia tersenyum lembut dan membuka mulutnya untuk memakan daging tusuk itu hingga habis. Saat ia memakan habis daging tusuk, raut wajah Yan Xue berubah seperti kehilangan sesuatu yang sangat berharga.

"Dagingku..." gumam Yan Xue pelan.

Lin Chen hanya bisa terdiam dan terkekeh kecil melihat tingkah Yan Xue. Ia menggenggam erat tangan kiri Yan Xue dan membawanya pergi ke luar Kota Tianhang.

Keduanya terbang menjauh dari kota hingga jarak mereka sudah berjarak 3000 mil dari Kota Tianhang. Keadaan alam sekitarnya juga sudah dicek terlebih dahulu, tidak ada tanda-tanda kehidupan, entah itu monster maupun manusia. Berbicara tentang keadaan alam, di sekeliling mereka terdapat pegunungan yang tinggi, yang mana menghalangi semua pandangan dari luar dan dapat menyembunyikan apa yang terjadi di dalamnya.

Lin Chen menolehkan kepalanya menatap wajah Yan Xue. "Xue'er. Aku akan menunggumu di puncak gunung di sana," ucapnya sembari menunjuk jarinya ke arah jam 12.

Ia kembali menoleh ke arah Yan Xue, ia mengangkat tangannya menyentuh lembut pipi kiri Yan Xue. "Semangat. Aku akan melindungimu dari kejauhan."

Yan Xue tersenyum, ia menyentuh tangan Lin Chen yang berada di pipinya. "Terimakasih, Gege."

Lin Chen menganggukkan kepalanya, ia menjauh dari Yan Xue dan pergi ke puncak gunung yang sebelumnya ia tunjuk, jarak antara gunung dengan Yan Xue adalah 100 mil jauhnya. Ia melambai-lambaikan tangan kanannya memberi tanda pada Yan Xue jika ia sudah berada di puncak gunung.

Yan Xue yang berada di tengah-tengah pegunungan menganggukkan kepalanya, ia memejamkan matanya sejenak. Ketika ia membuka matanya, aura yang kuat keluar darinya bersamaan dengan angin berembus kencang dan membuat efek dari pil menghilang.

Fluktuasi energi spiritual yang sangat kuat terfokus di langit, lambat laun, di langit terlihat awan putih dengan aura keemasan yang mulai menyebar luas, 10 mil, 30 mil, 70 mil.

Kesengsaraan Surgawi!

Awan putih itu terus menyebar hingga telah menutupi langit dalam radius 500 mil jauhnya. Yan Xue yang berada di bawah awan itu menengadahkan kepalanya dengan kedua tangan terkepal penuh tekad, ia menghirup napas dalam-dalam kemudian menghembuskannya pelan. Ia bertekad untuk dapat melewati ujian ini, ia tidak ingin selalu menatap punggung Lin Chen, ia ingin kedua punggung mereka saling berhadapan saat melawan musuh bersama.

Awan putih itu terbelah dua, memperlihatkan awan dengan beberapa tingkatan, di setiap tingkatan itu terlihat prajurit yang mengenakan baju zirah berwarna emas sedang menatap tajam ke arah Yan Xue.

Berbicara tentang Kesengsaraan Petir, meski mereka berdua sudah menjauh cukup jauh dari Kota Tianhang. Keberadaan mereka tetap akan diketahui oleh orang-orang yang berada di kota, pasalnya saat ini, ada fenomena yang sangat jarang terjadi di Alam Dewa. Bahkan mungkin saja tidak pernah terjadi. Petir Kesengsaraan Surgawi!

...

***

*Bersambung...

1
Imam Firmansyah
mantap.dahh
Tirta Saputra
Buruk
Yanuardi Yanuardi
kedondong
Ahmad Riyono Riyo Yono
hhha mc harus menang thooor
Ahmad Riyono Riyo Yono
author piye masak.lin chen suruh pakai pakaian wanita
Ahmad Riyono Riyo Yono
bisa menang gak thor
Rina Afrianti
Luar biasa
Linna_Naa^•^
Daebak/Good//Good//Good/
Nasrial Danu
bagus
Andika
Dewa Tobrut
Allen Kristalia
walaupun dah tahu jwpn tp kenapa author bilek 😭😭😭 antara kemungkinan dia

Lin Chen ialah Penguasa alam ssemesta
Lin Chen ialah Dewa naga di kehidupan yg lalu
Lin Chen ialah Kaisar Benua Surgaa
Lin Chen ialah dewa iblis
Cuma persoalan dia adalah mcm mn lin chen bole mati dan kenapa semua ras nk bunuh dia memanglah kalu dia jadi dewa iblis nk bunh dia tp apa alasan yg tepat
Allen Kristalia
🤣🤣🤣🤣🤣😂 laeak tul lin chen
Sumo Asrory
Luar biasa
Linna_Naa^•^
happy wedding/Gift/
Ahmad Riyono Riyo Yono
kebanyakan dewa hhe
Ahmad Riyono Riyo Yono
hhohohoho ternyata kaisar dewa yaa
Ahmad Riyono Riyo Yono
ambiiiil inti nya
Ahmad Riyono Riyo Yono
habisiiiin
Ahmad Riyono Riyo Yono
kebanyakan tingkatan thoor
Linna_Naa^•^
panik gak? paniklah masa' enggak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!