Strongest God System 2

Strongest God System 2

Chapter 001 : Alam Dewa

Alam Dewa. Dikatakan bahwa Alam ini adalah Alam di mana kelima ras utama pernah tinggal. Namun karena pertempuran yang dahsyat, sekarang hanya menyisakan satu ras saja, yaitu ras manusia.

Meski hanya tersisa satu ras yang pernah bekerjasama, namun hal itu sudah tak berlaku lagi pada zaman ini. Itu karena mereka tak lagi memiliki musuh yang sama, sehingga mengakibatkan pertempuran antara manusia yang pernah tertunda kembali dilanjutkan, hingga jutaan tahun berlalu, pertempuran yang pernah terjadi akhirnya terlupakan dan semua orang hidup berdampingan.

Tapi yang tidak diketahui penduduk Alam Dewa adalah diantara mereka ada bom waktu yang kapan saja dapat membumihanguskan Alam Dewa, dan memperbudak seluruh penduduknya.

***

Di suatu pulau terpencil di tengah-tengah lautan yang luas, dipenuhi oleh ribuan monster dengan Ranah diatas Holy Monarch, dan yang terkuat hampir menembus Ranah Dewa. Meski tempat ini dipenuhi monster-monster, tapi tempat ini juga tidak pernah sepi pengunjung dari berbagai tempat. Itu karena tempat ini menyimpan harta-harta langka yang dikatakan berasal dari zaman keemasan.

Karena hal itulah tempat ini juga dibangun suatu kota, meskipun kota itu tidak lebih besar dari Kota Hefei di Benua Bumi, Alam Immortal.

Pulau ini jaraknya ratusan ribu mil jauhnya dari daratan utama, namun semua orang dapat datang kemari melalui Portal Dimensi. Jika ingin melewati lautan yang luas, bisa saja, hanya harus mempertaruhkan nyawanya.

Dalam sehari bisa lebih dari sepuluh ribu orang yang keluar masuk ke Portal Dimensi. Tidak terkecuali hari ini, Portal Dimensi bergetar dengan cahaya memancarkan darinya. Perlahan dari lingkaran Portal Dimensi memunculkan pusaran cahaya biru, dari dalam pusaran itu keluar seorang pemuda berambut hitam panjang dengan warna mata yang selaras, ditambah alis hitam tegas bagaikan pedang.

Pemuda itu menutup matanya sejenak seraya menghirup napas panjang kemudian menghembuskannya pelan. "Kepadatan energi spiritual di sini tidak lebih dari Ruang Dimensi. Tapi ini sudah cukup banyak jika dibanding dengan Benua Surga, ditambah dengan Energi Qi Dewa, sehingga aku dapat berkultivasi."

"Awas! Jangan menghalangi jalan!"

Pemuda yang tak lain Lin Chen terdorong ke samping saat mendengar suara itu, ia menolehkan kepalanya melihat sumber suara. Terlihat pemuda berpakaian merah mencolok dengan beberapa hiasan dan di kepalanya terdapat alat yang dapat mengikat rambut seperti mahkota, tapi yang lebih menarik perhatian Lin Chen adalah lambang yang terlihat di depan pakaian pemuda itu.

Tanpa sadar Lin Chen menatap tajam pemuda itu dengan nafsu membunuh yang kuat. "Sekte Pedang Dewa!"

Pemuda dari Sekte Pedang Dewa menghentikan langkahnya bersama dengan belasan orang yang mengikutinya. Mereka semua menolehkan kepala menatap balas Lin Chen.

"Apa yang kau lihat?! Berlutut!" teriak salah satu dari mereka.

Lin Chen hanya diam tak bergerak dari tempatnya berdiri, bahkan ketika ia menerima aura membunuh dari orang yang berteriak di depannya itu.

"Apa?! Kau tidak ingin berlutut?! Kalau begitu kau mati!" Pria berambut hitam pendek mengenakan pakaian merah tanpa lengan itu mengayunkan tangannya menampar kepala Lin Chen.

Tap!

Namun saat tamparannya hampir mengenai kulit wajah Lin Chen, tiba-tiba gerakan pria itu terhenti saat ada yang menangkap pergelangan tangannya. Terlihat di depan Lin Chen berdiri seorang pria muda berambut biru muda panjang, berpakaian putih bersih tanpa adanya hiasan. Meski terlihat muda, sebenarnya usia dari pria muda itu sudah melewati 100 ribu tahun dengan basis kultivasi berada di Ranah Dewa Perunggu tahap Awal.

"Bukankah tidak baik jika menindas anak muda yang usianya bahkan belum genap delapan belas tahun?" Pria muda di depan Lin Chen menatap tajam pria yang mengenakan pakaian tanpa lengan. Ia memiringkan kepalanya melihat orang yang berdiri di belakang pria yang tangannya ia tangkap. "Bukankah begitu? Tuan Muda dari Sekte Pedang Dewa?" tanyanya seraya menunjukkan plat bergambar pil berwarna biru langit.

Pemuda berpakaian merah dengan corak pedang itu mengerutkan keningnya. Tak lama kemudian ia berbalik. "Kalian, hentikan," ucapnya malas kemudian melanjutkan perjalanannya.

Setelah orang-orang dari Sekte Pedang Dewa pergi, pria muda yang menghentikan pertikaian itu berbalik melihat wajah Lin Chen. "Anak muda, aku tidak tahu masalah apa yang kau miliki dengan Sekte Pedang Dewa. Dan melihat dari reaksimu, sepertinya kau bukan berasal dari Alam Dewa."

Lin Chen hanya diam dan menganggukkan kepalanya sebagai balasan dari perkataan pria muda di depannya, yang namanya sendiri tidak diketahuinya.

Pria muda itu tersenyum tipis, ia berjalan menuruni tangga batu. "Ikuti aku," ucapnya tanpa menghentikan langkahnya maupun menoleh.

Lin Chen kembali memiringkan kepalanya keheranan, ia menolehkan kepalanya sejenak menatap Tuan Muda dari Sekte Pedang Dewa, kemudian mengalihkan perhatiannya pada pria muda yang menghentikan konflik tadi, dan berjalan mengikutinya.

Portal Dimensi yang dilaluinya sendiri berada di tengah-tengah perkotaan, sehingga sangat mudah baginya untuk beristirahat langsung saat baru saja tiba. Di Portal Dimensi juga dijaga oleh beberapa penjaga kota di Ranah Dewa Ungu maupun Merah, cukup rendah jika dibandingkan dengan pembudidaya yang baru saja keluar dari portal.

Lima menit kemudian setelah ia pergi dari podium portal, Lin Chen telah sampai di kedai kecil berlantai tiga bersama pria tua yang sangat tua, namun berpenampilan muda. Keduanya masuk ke dalam kedai, lebih tepatnya menuju lantai tertinggi.

Lin Chen dan pria muda yang menolongnya tadi duduk di meja yang berada tepat di samping jendela. Mereka berdua hanya diam tanpa berbicara satu sama salin, sampai pesanan mereka datang, barulah pria muda di depannya mulai membuka suara terlebih dahulu untuk memulai pembicaraan.

"Anak muda, karena kau baru tiba di Alam Dewa, aku ingin memperingatkan padamu jika kau tidak memiliki kekuatan, maka jangan sekalipun menyinggung Sekte Pedang Dewa. Terutama Tuan Muda mereka."

Lin Chen menaikkan sebelah alisnya keheranan. "Kenapa? Tunggu! Jika kau bilang begitu, kenapa tadi dia pergi begitu saja saat melihat kau yang memperlihatkan plat?"

Pria muda itu tersenyum tipis, ia menyesap tehnya sejenak dan meletakkan cangkirnya di atas meja. "Itu karena aku, Qui Zhalian, merupakan Alkemis tingkat Surgawi, meski hanya bisa membuat Pil Surgawi dengan satu corak, tapi itu sudah lebih dari cukup untuk mendapatkan kedudukan di Alam Dewa. Bagaimanapun Alkemis tingkat Surgawi di Alam Dewa hanya lima orang, dan ditandai dengan plat yang ditunjukkan tadi," jawabnya dengan bangga.

Lin Chen kembali menaikkan sebelah alisnya, jika hanya tingkat Surgawi. Bukankah ia juga bisa, bahkan kedudukannya berada dipuncak Alam Dewa.

"Lalu apa maksudmu tadi mengenai Tuan Muda mereka?"

Qui Zhalian terdiam sejenak dengan senyum masam di wajahnya, ia tidak berharap jika ada yang mengabaikannya yang merupakan Alkemis Surgawi. Ia menghela napas panjang kemudian menjelaskan, "Karena dia adalah super jenius yang jarang ditemui. Dengan usianya yang baru lima puluh ribu tahun, dia sudah menembus Ranah Jenderal Dewa. Kebanyakan orang-orang di Alam Dewa dapat menembus ditingkatkan itu saat mereka telah berada di usia seratus ribu tahun, dan yang tercepat adalah tujuh puluh ribu sampai delapan puluh ribu tahun."

Lin Chen terdiam, ia tidak mengerti mengapa usia seperti itu bisa dianggap sebagai orang jenius. Lalu bagaimana dengan 12 Dewa di Alam Immortal milik Sekte Shashou? Usia mereka tidak jauh berbeda dari orang yang dipanggil Tuan Muda ini. Tidak! Mereka memang telah berada diatas Ranah Dewa Hitam, namun belum menembus Ranah Dewa Besi.

"Tunggu! Tadi kau mengatakan jika Alkemis Surgawi sangat dihormati, lalu mengapa orang-orang di sekitar tadi tidak memberi hormat padamu?" Lin Chen kembali bertanya mengenai hal sebelumnya, karena baginya sangat aneh jika tidak ada yang mengenal orang di depannya.

Qui Zhalian terdiam sejenak. "Itu karena aku adalah Alkemis paling miskin diantara Alkemis lainnya, sehingga tidak terlalu banyak yang mengenalku, itulah kenapa Tuan Muda dari Sekte Pedang Dewa mengamati plat yang ku keluarkan," jawabnya seraya melihat ke sisi lain dengan senyum canggung.

Lin Chen kembali terdiam, ia tidak tahu harus berkata apa. Alkemis Surgawi? Miskin? Itu hanya akan menjadi sebuah lelucon, ia tidak tahu mengapa Alkemis Surgawi tidak bergabung dengan sebuah organisasi ataupun keluarga besar, tapi ia tidak ingin menanyakannya lebih jauh, bagaimanapun itu bukan urusannya.

"Lalu, bagaimana dengan kekuatan Sekte Pedang Dewa?" Lin Chen kembali bertanya.

Qui Zhalian terdiam sejenak seraya menolehkan kepalanya melihat sekitar, saat dirasa cukup aman karena tidak terlalu banyak orang, ia mengalihkan pandangannya pada Lin Chen dengan tatapan serius. "Aku tidak tahu mengapa kau menanyakan hal ini, tapi aku tidak ingin mengetahuinya. Kekuatan mereka sangat-sangat besar, bisa disandingkan dengan Empat Kekaisaran di Alam Dewa. Mereka memiliki ratusan Ranah Jenderal Dewa, puluhan Ranah Raja Dewa tahap Awal, dan satu Ranah Raja Dewa tahap Puncak, Dewa Petir tahap Awal," jawabnya dengan suara hampir seperti berbisik.

Lin Chen menganggukkan kepalanya, dengan ini berarti untuk membalaskan dendam pada Sekte Pedang Dewa akan membutuhkan waktu yang lebih lama dari yang seharusnya, ia tidak bisa lagi langsung menyerbu seorang diri seperti saat menyerang Sekte Shashou. Bagaimanapun ini adalah Alam Dewa, karena Sekte Pedang Dewa memiliki kekuatan yang setara dengan empat kekaisaran, tentunya mereka memiliki kekuatan cabang lainnya yang kekuatannya tidak berbeda jauh dari kekuatan utama.

Keduanya kembali berbicara, Lin Chen menanyakan hal-hal lainnya tentang Alam Dewa.

Dari sini ia tahu jika Alam Dewa memiliki empat daratan utama, ratusan daratan kecil, empat kekaisaran besar, dan puluhan kerajaan yang berada dibawah kekuasaan kekaisaran.

Setelah semua informasi dasar telah diketahuinya, Lin Chen memutuskan untuk berpisah dari Qui Zhalian setelah ia memberikan beberapa sumber daya agar Qui Zhalian bisa mengembangkan kemampuan Alkimianya.

Lin Chen berjalan menuju penginapan yang jaraknya lima menit dengan jalan kaki. Penginapan ini termasuk penginapan mewah yang bisa dimasuki oleh orang-orang biasa yang bukan dari kalangan bangsawan, tentunya ia memilih untuk menyewa kamar dibagian paling mewah meski ia tidak menginap di ruangan itu, dan memilih masuk ke dalam Ruang Dimensi.

Alasannya sangat sederhana, karena ruangan paling mewah dan mahal memiliki keamanan tersendiri, yang mana tidak dapat dimasuki oleh orang lain yang bukan penyewa kamar. Dan yang lebih penting, memiliki array yang melindungi kamar.

...

***

*Bersambung...

Terpopuler

Comments

Durian Anget

Durian Anget

penghianat

2024-07-05

0

Durian Anget

Durian Anget

penghianat nongol

2024-07-05

0

Imam Firmansyah

Imam Firmansyah

mantap.dahh

2024-06-14

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 001 : Alam Dewa
2 Chapter 002 : Mengatur Ulang Rencana
3 Chapter 003 : Kesengsaraan Petir Yan Xue
4 Chapter 004 : Kepungan 1000 Dewa
5 Chapter 005 : Chen Lin
6 Chapter 006 : Membunuh!
7 Chapter 007 : Tidak Menyisakan Seorangpun
8 Chapter 008 : Kehebohan
9 Chapter 008 : Kehebohan
10 Chapter 009 : Xuan Wu
11 Chapter 010 : Membuatkan Tubuh Baru
12 Chapter 011 : Kembali ke Kota Tianhang
13 Chapter 012 : Tidak Sadar Diri
14 Chapter 013 : Menginap
15 Chapter 014 : Bertanggungjawab
16 Chapter 015 : Daratan Tianhu
17 Chapter 016 : Penjelasan
18 Chapter 017 : Xue Ying Menyimpan Rahasia
19 Chapter 018 : Mengerikan
20 Chapter 019 : Teknik Jiang Fuyan
21 Chapter 020 : 10 Raja Dewa
22 Chapter 021 : Membuka Meridian
23 Chapter 022 : Anting Shengxia
24 Chapter 023 : Kehilangan Kesadaran
25 Chapter 024 : Lin Chen Kembali
26 Chapter 025 : Siapa Sebenarnya Lin Chen?
27 Chapter 026 : Sadar Kembali
28 Chapter 027 : Sembuh Total
29 Chapter 028 : Misteri
30 Chapter 029 : Informasi Baru
31 Chapter 030 : Ikut Gila
32 Chapter 031 : Naik Level
33 Chapter 032 : Sekte Pedang Langit
34 Chapter 033 : Pulau Terbang
35 Chapter 034 : Pengepungan
36 Chapter 035 : Panen Point Pengalaman
37 Chapter 036 : Menembus Ranah Raja Dewa
38 Chapter 037 : Serigala Es
39 Chapter 038 : Meningkatkan Element Es
40 Chapter 039 : Kejaran Monster Ranah Dewa Alam
41 Chapter 040 : Percobaan yang Sia-sia
42 Chapter 041 : Menembus Ranah Dewa Ungu
43 Chapter 042 : Evolusi Bai Hu
44 Chapter 043 : Berjumpa Kembali
45 Chapter 044 : Lin Chen Berubah
46 Chapter 045 : Pasukan Mayat Hidup
47 Chapter 046 : Menyantap Jiwa
48 Chapter 047 : Adik yang Menyebalkan
49 Chapter 048 : Perburuan Inti Monster
50 Chapter 049 : Tidak Ada Yang Tahu
51 Chapter 050 : Bertarung
52 Chapter 051 : Ular Berbadan Manusia
53 Chapter 052 : Kembali Meningkat
54 Chapter 053 : Array Perampok Roh
55 Chapter 054 : Pergi ke Tengah Pulau Feixing
56 Chapter 055 : Aku Datang!
57 Chapter 056 : Kaisar Monster
58 Chapter 057 : Penjaga Pulau Feixing
59 Chapter 058 : Xue Ying Membunuh Immortal God
60 Chapter 059 : Meningkatkan System
61 Chapter 060 : Mendapatkan Harta
62 Chapter 061 : Penjelasan Perihal Xue Ying
63 Chapter 062 : Tiba di Daratan Tianhu
64 Chapter 063 : Kesengsaraan Petir
65 Chapter 064 : Worm
66 Chapter 065 : Gurun Xie
67 Chapter 066 : Empat Kaisar Dewa
68 Chapter 067 : Kekuatan Penuh
69 Chapter 068 : Berubah
70 Chapter 069 : Membunuh Tiga Kaisar Dewa
71 Chapter 070 : Pergi ke Kota Huannyang
72 Chapter 071 : Tiba di Kediaman Kekaisaran Hu
73 Chapter 072 : Membangun Aliansi
74 Chapter 073 : Menyembuhkan Kaisar dan Permaisuri
75 Chapter 074 : Membangun Sebuah Sekte
76 Chapter 075 : Melanjutkan Pembangunan
77 Chapter 076 : Meminta Bantuan
78 Chapter 077 : Memberi Undangan
79 Chapter 078 : Upacara Pembukaan Sekte Chenlong
80 Chapter 079 : Informasi Penyerangan
81 Chapter 080 : Beberapa Hari Sebelum Penerimaan
82 Chapter 081 : Hari Penerimaan
83 Chapter 082 : Tekad
84 Chapter 083 : Berakhirnya Penerimaan Murid
85 Chapter 084 : Patung Naga Emas
86 Chapter 085 : Informasi Gelombang Monster
87 Chapter 086 : Berangkat
88 Chapter 087 : Bertaruh!
89 Chapter 088 : Teknik Lin Chen dan Kaisar Hu
90 Chapter 089 : Kaisar Dewa
91 Chapter 90 : Kembali ke Sekte Chenlong
92 Chapter 091 : Bersantai Bersama Ibu dan Yan Xue
93 Chapter 092 : Tidak Jadi
94 Chapter 093 : Pergi ke Daratan Tianli
95 Chapter 094 : Samudera Guaiwu
96 Chapter 095 : Tiba di Daratan Tianli
97 Chapter 096 : Kepingan Terakhir
98 Chapter 097 : Memperbaiki Pedang Patah
99 Chapter 098 : Informasi Sekte Pedang Langit
100 Chapter 099 : Menyerap Mutiara Giok Merah
101 Chapter 100 : Menyerang Sekte Pedang Langit
102 Chapter 101 : Membunuh Serangga
103 Chapter 102 : Bala Bantuan yang Lemah
104 Chapter 103 : Teman ataukah Musuh
105 Chapter 104 : Perencanaan
106 Chapter 105 : Pergi ke Timur Laut Daratan Tianhu
107 Chapter 106 : Sudah Lama
108 Chapter 107 : Qui Zhalian yang Bodoh
109 Chapter 108 : Immortal God
110 Chapter 109 : Terlalu Banyak
111 Chapter 110 : 'Jangan Sakiti Anakku!'
112 Chapter 111 : Membunuh Puluhan Juta Heavenly Immortal God
113 Chapter 112 : Informasi yang Berat
114 Chapter 113 : Menghilangnya Ingatan Semua Orang
115 Chapter 114 : Lin Chen yang Mengurung Diri
116 Chapter 115 : Xue Ying Telah Kembali
117 Chapter 116 : Lin Chen Terbangun
118 Chapter 117 : Cara untuk Naik ke Alam Surga
119 Chapter 118 : Pecahan Jiwa
120 Chapter 119 : Lin Chen Hendak Menikah
121 Chapter 120 : Menyebarkan Undangan Pernikahan
122 Chapter 121 : Hari Pernikahan
123 Chapter 122 : Lin Chen Akan Meninggalkan Alam Dewa
124 Chapter 123 : Meninggalkan Alam Dewa
125 Chapter 124 : Alam Surga
126 Chapter 125 : Menyerap Ketiga Artefak
127 Chapter 126 : Melanjutkan Petualangan
128 Chapter 127 : Tiba di Kota
129 Chapter 128 : Membeli Informasi
130 Chapter 129 : Paviliun Heiwang
131 Chapter 130 : Informasi Lain Tentang Dewa Api dan Dewi Alam
132 Chapter 131 : Meninggalkan Kota Tianbiayuan
133 Chapter 132 : Tidak Cukup untuk Pemanasan
134 Chapter 133 : Kekacauan di Pulau Atas
135 Chapter 134 : Pergi Menuju Pusat Kota Tantian
136 Chapter 135 : Peninggalan Dewi Cahaya
137 Chapter 136 : Membuat Kekacauan di Kota
138 Chapter 137 : Perubahan Wujud Semua Orang
139 Chapter 138 : Tubuh Dewa Petir
140 Chapter 139 : Gelombang Monster
141 Chapter 140 : Pertempuran di Kota Tantian
142 Chapter 141 : Xue Ying yang Mengambil Lawan
143 Chapter 142 : Ratusan Juta Monster
144 Chapter 143 : Hukum dan Penguasa
145 Chapter 144 : Dewa Semesta
146 Chapter 145 : Bertemu Ayah Angkat
147 Chapter 146 : Berkultivasi
148 Chapter 147 : Membunuh dari Jauh
149 Chapter 148 : Pergi ke Kerajaan Jie
150 Chapter 149 : Gua Moshen
151 Chapter 150 : Memasuki Gua Moshen
152 Chapter 151 : Menemukan Ruang Harta?
153 Chapter 152 : Hati Kematian
154 Chapter 153 : Menembus Ranah Dewa Kuno
155 Chapter 154 : Keponakan Jiang Fuyan
156 Chapter 155 : Membunuh Jiang Fulian dan Iblis Merah
157 Chapter 156 : Tanda Pengenal?
158 Chapter 157 : Kerajaan Li
159 Chapter 158 : Jurang Sizhihe
160 Chapter 159 : Jiwa yang Terkunci
161 Chapter 160 : Yue Mu
162 Chapter 161 : Raja dari Para Naga?
163 Chapter 162 : Pergi ke Pulau Weilong
164 Chapter 163 : Tiba di Pulau Weilong
165 Chapter 164 : Menyerang Pulau Weilong
166 Chapter 165 : Munculnya Dewa Api
167 Chapter 166 : Seratus Immortal God
168 Chapter 167 : Dewa Iblis Telah Bangkit
169 Chapter 168 : Seluruh Kekuatan
170 Chapter 169 : Penyiksaan!
171 Chapter 170 : Kaisar Emas
172 Chapter 171 : Jentikkan Jari
173 Chapter 172 : Melanjutkan Perjalanan ke Pulau Ziranyuhuo
174 Chapter 173 : Pertempuran Kecil-kecilan
175 Chapter 174 : Hutan Youjiazhi
176 Chapter 175 : Usaha yang Sia-sia
177 Chapter 176 : Penundaan
178 Chapter 177 : Menyerang Pulau Yincang
179 Chapter 178 : Berpindah ke Pulau Xunshou
180 Chapter 179 : Menghancurkan 100 Pulau Atas
181 Chapter 180 : Kota Lianjin
182 Chapter 181 : Paviliun Lingdan
183 Chapter 182 : Pecahan Logam
184 Chapter 183 : Gelombang Monster di Kota Lianjin
185 Chapter 184 : Monster Pemburu
186 Chapter 185 : Lieren
187 Chapter 186 : Pergerakan Dewi Alam
188 Chapter 187 : Waktunya Pembalasan
189 Chapter 188 : Jiang Fu Xianshi Sudah Dekat
190 Chapter 189 : Sangat Membosankan
191 Chapter 190 : Pertarungan yang Singkat
192 Chapter 191 : Semua Dendam Telah Berakhir
193 Chapter 192 : Kecemburuan
194 Chapter 193 : Tantangan Hidup dan Mati
195 Chapter 194 : Meninggalkan Alam Dewa
196 Chapter 195 : Jalan Jinli
197 Chapter 196 : Long Xia Yun
198 Chapter 197 : Long Ka Xiang
199 Chapter 198 : Dewa
200 Chapter 199 : Informasi
201 Chapter 200 : Mengeluarkan Semua Orang
202 Chapter 201 : Mendapatkan Sedikit Masalah dengan Semut
203 Chapter 202 : Kemarahan Sekte Gunung Kunlun
204 Chapter 203 : Identitas Keluarga Xia
205 Chapter 204 : Teratai Sembilan Warna
206 Chapter 205 : Menjelajah
207 Chapter 206 : Merindukan Ayah dan Ibu
208 Chapter 207 : Pergi ke Pelabuhan Bohai Bay
209 Chapter 208 : Pertandingan Beladiri (1)
210 Chapter 209 : Pertandingan Beladiri (2)
211 Chapter 210 : Pertandingan Beladiri (3)
212 Chapter 211 : Mengajak Berlatih
213 Chapter 212 : Pelatihan Lin Chen
214 Chapter 213 : Sebulan Berlalu
215 Chapter 214 : Pembangunan Sekte di Pulau Tian
216 Chapter 215 : Bertemu dengan Teman Lama
217 Chapter 216 : Kedatangan 100 Pemain Teratas
218 Chapter 217 : Menerima Murid
219 Chapter 218 : Tahap Kedua
220 Chapter 219 : Pembunuhan Pertama Murid Sekte Chenlong
221 Chapter 220 : Dimulainya Pelatihan
222 Chapter 221 : Pergi ke Gurun Sahara
223 Chapter 222 : Monster dari Alam Bawah
224 Chapter 223 : Monster Ranah Dewa
225 Chapter 224 : Mereka Datang!
226 Chapter 225 : Peperangan di Luar Angkasa
227 Chapter 226 : Menghancurkan Ribuan Profound Ark
228 Chapter 227 : Membosankan
229 Chapter 228 : Kemenangan Mutlak!
230 Chapter 229 : Memasang Pembatas Bumi
231 Chapter 230 : Memetik Teratai Sembilan Warna
232 Chapter 231 : Persiapan untuk Meninggalkan Bumi
233 Chapter 232 : Reuni Sekolah
234 Chapter 233 : Pertemuan dan Keinginan
235 Chapter 234 : Menerima Teman Sekelas
236 Chapter 235 : Meninggalkan Bumi
237 Chapter 236 : Tiba di Alam Dewa
238 Chapter 237 : Mata-mata
239 Chapter 238 : Penyatuan Jiwa
240 Chapter 239 : Penyerangan di Daratan Tianyun
241 Chapter 240 : Menghancurkan Markas
242 Chapter 241 : Membunuh Keturunan
243 Chapter 242 : Pengumuman
244 Chapter 243 : Membangun Toko Serba Ada
245 Chapter 244 : Lin Chen yang Terlemah
246 Chapter 245 : Beban Pikiran
247 Chapter 246 : Pergi Berburu
248 Chapter 247 : Menggabungkan Energi Hukum dan Jiwa
249 Chapter 248 : Memurnikan Inti Jiwa
250 Chapter 249 : Menembus Dewa Hanzi
251 Chapter 250 : Mengambil Pohon Dao dan Pohon Zengqiang
252 Chapter 251 : Meninggalkan Galaxy Yinhexi
253 Chapter 252 : Hampir Sampai
254 Chapter 253 : Pembantaian Tersembunyi
255 Chapter 254 : Pergi ke Kerajaan Dong
256 Chapter 255 : Tidak Sesuai Harapan
257 Chapter 256 : Pengikut Setia
258 Chapter 257 : Apa Salahnya? Bunuh Saja!
259 Chapter 258 : Mencari Hiburan
260 Chapter 259 : Mengubur Profound Ark
261 Chapter 260 : Tertolak
262 Chapter 261 : Kedatangan Tamu tak diUndang
263 Chapter 262 : Kemarahan Partner
264 Chapter 263 : Mantan Penatua Keluarga Rong
265 Chapter 264 : Pergi ke Gurun Feng Qie Rou
266 Chapter 265 : Kristal Darah
267 Chapter 266 : Gunung Neraka
268 Chapter 267 : Zhu Que
269 Chapter 268 : Pergi ke Pulau Hong
270 Chapter 269 : Tiba di Pulau Hong
271 Chapter 270 : Perang
272 Chapter 271 : Bermain-main
273 Chapter 272 : Kehancuran Keluarga Rong
274 Chapter 273 : Pemilik Artefak Pembeku dan Tusuk Toufa
275 Chapter 274 : Menyamar
276 Chapter 275 : Danau Jingzi
277 Chapter 276 : Pedang Nian Bing
278 Chapter 277 : Kesedihan Long Xia Yun
279 Chapter 278 : Meninggalkan Bintang Tianlang
280 Chapter 279 : Bintang Jiangdi
281 Chapter 280 : Guang Li Xiqing Kembali
282 Chapter 281 : Gunung Youdu
283 Chapter 282 : Bersenang-senang
284 Chapter 283 : Menjadi Pemburu?
285 Chapter 284 : Pergi Berburu
286 Chapter 285 : Serigala Heiho
287 Chapter 286 : 'Kami? Kelompok Superhero'
288 Chapter 287 : Aksi Kelompok Superhero
289 Chapter 288 : Membawa Wen Ang Bei dan Wen Yu Jia
290 Chapter 289 : Organisasi Bulan Merah
291 Chapter 290 : Menyerang Kota Xiyang
292 Chapter 291 : Belum Cukup
293 Chapter 292 : Pergi ke Daratan Jiangsi
294 Chapter 293 : Iblis Hitam
295 Chapter 294 : Mempermainkan Iblis Hitam
296 Chapter 295 : Cincin Zhuxi
297 Chapter 296 : Meninggalkan Galaxy Xiannuzuo
298 Pengumuman
Episodes

Updated 298 Episodes

1
Chapter 001 : Alam Dewa
2
Chapter 002 : Mengatur Ulang Rencana
3
Chapter 003 : Kesengsaraan Petir Yan Xue
4
Chapter 004 : Kepungan 1000 Dewa
5
Chapter 005 : Chen Lin
6
Chapter 006 : Membunuh!
7
Chapter 007 : Tidak Menyisakan Seorangpun
8
Chapter 008 : Kehebohan
9
Chapter 008 : Kehebohan
10
Chapter 009 : Xuan Wu
11
Chapter 010 : Membuatkan Tubuh Baru
12
Chapter 011 : Kembali ke Kota Tianhang
13
Chapter 012 : Tidak Sadar Diri
14
Chapter 013 : Menginap
15
Chapter 014 : Bertanggungjawab
16
Chapter 015 : Daratan Tianhu
17
Chapter 016 : Penjelasan
18
Chapter 017 : Xue Ying Menyimpan Rahasia
19
Chapter 018 : Mengerikan
20
Chapter 019 : Teknik Jiang Fuyan
21
Chapter 020 : 10 Raja Dewa
22
Chapter 021 : Membuka Meridian
23
Chapter 022 : Anting Shengxia
24
Chapter 023 : Kehilangan Kesadaran
25
Chapter 024 : Lin Chen Kembali
26
Chapter 025 : Siapa Sebenarnya Lin Chen?
27
Chapter 026 : Sadar Kembali
28
Chapter 027 : Sembuh Total
29
Chapter 028 : Misteri
30
Chapter 029 : Informasi Baru
31
Chapter 030 : Ikut Gila
32
Chapter 031 : Naik Level
33
Chapter 032 : Sekte Pedang Langit
34
Chapter 033 : Pulau Terbang
35
Chapter 034 : Pengepungan
36
Chapter 035 : Panen Point Pengalaman
37
Chapter 036 : Menembus Ranah Raja Dewa
38
Chapter 037 : Serigala Es
39
Chapter 038 : Meningkatkan Element Es
40
Chapter 039 : Kejaran Monster Ranah Dewa Alam
41
Chapter 040 : Percobaan yang Sia-sia
42
Chapter 041 : Menembus Ranah Dewa Ungu
43
Chapter 042 : Evolusi Bai Hu
44
Chapter 043 : Berjumpa Kembali
45
Chapter 044 : Lin Chen Berubah
46
Chapter 045 : Pasukan Mayat Hidup
47
Chapter 046 : Menyantap Jiwa
48
Chapter 047 : Adik yang Menyebalkan
49
Chapter 048 : Perburuan Inti Monster
50
Chapter 049 : Tidak Ada Yang Tahu
51
Chapter 050 : Bertarung
52
Chapter 051 : Ular Berbadan Manusia
53
Chapter 052 : Kembali Meningkat
54
Chapter 053 : Array Perampok Roh
55
Chapter 054 : Pergi ke Tengah Pulau Feixing
56
Chapter 055 : Aku Datang!
57
Chapter 056 : Kaisar Monster
58
Chapter 057 : Penjaga Pulau Feixing
59
Chapter 058 : Xue Ying Membunuh Immortal God
60
Chapter 059 : Meningkatkan System
61
Chapter 060 : Mendapatkan Harta
62
Chapter 061 : Penjelasan Perihal Xue Ying
63
Chapter 062 : Tiba di Daratan Tianhu
64
Chapter 063 : Kesengsaraan Petir
65
Chapter 064 : Worm
66
Chapter 065 : Gurun Xie
67
Chapter 066 : Empat Kaisar Dewa
68
Chapter 067 : Kekuatan Penuh
69
Chapter 068 : Berubah
70
Chapter 069 : Membunuh Tiga Kaisar Dewa
71
Chapter 070 : Pergi ke Kota Huannyang
72
Chapter 071 : Tiba di Kediaman Kekaisaran Hu
73
Chapter 072 : Membangun Aliansi
74
Chapter 073 : Menyembuhkan Kaisar dan Permaisuri
75
Chapter 074 : Membangun Sebuah Sekte
76
Chapter 075 : Melanjutkan Pembangunan
77
Chapter 076 : Meminta Bantuan
78
Chapter 077 : Memberi Undangan
79
Chapter 078 : Upacara Pembukaan Sekte Chenlong
80
Chapter 079 : Informasi Penyerangan
81
Chapter 080 : Beberapa Hari Sebelum Penerimaan
82
Chapter 081 : Hari Penerimaan
83
Chapter 082 : Tekad
84
Chapter 083 : Berakhirnya Penerimaan Murid
85
Chapter 084 : Patung Naga Emas
86
Chapter 085 : Informasi Gelombang Monster
87
Chapter 086 : Berangkat
88
Chapter 087 : Bertaruh!
89
Chapter 088 : Teknik Lin Chen dan Kaisar Hu
90
Chapter 089 : Kaisar Dewa
91
Chapter 90 : Kembali ke Sekte Chenlong
92
Chapter 091 : Bersantai Bersama Ibu dan Yan Xue
93
Chapter 092 : Tidak Jadi
94
Chapter 093 : Pergi ke Daratan Tianli
95
Chapter 094 : Samudera Guaiwu
96
Chapter 095 : Tiba di Daratan Tianli
97
Chapter 096 : Kepingan Terakhir
98
Chapter 097 : Memperbaiki Pedang Patah
99
Chapter 098 : Informasi Sekte Pedang Langit
100
Chapter 099 : Menyerap Mutiara Giok Merah
101
Chapter 100 : Menyerang Sekte Pedang Langit
102
Chapter 101 : Membunuh Serangga
103
Chapter 102 : Bala Bantuan yang Lemah
104
Chapter 103 : Teman ataukah Musuh
105
Chapter 104 : Perencanaan
106
Chapter 105 : Pergi ke Timur Laut Daratan Tianhu
107
Chapter 106 : Sudah Lama
108
Chapter 107 : Qui Zhalian yang Bodoh
109
Chapter 108 : Immortal God
110
Chapter 109 : Terlalu Banyak
111
Chapter 110 : 'Jangan Sakiti Anakku!'
112
Chapter 111 : Membunuh Puluhan Juta Heavenly Immortal God
113
Chapter 112 : Informasi yang Berat
114
Chapter 113 : Menghilangnya Ingatan Semua Orang
115
Chapter 114 : Lin Chen yang Mengurung Diri
116
Chapter 115 : Xue Ying Telah Kembali
117
Chapter 116 : Lin Chen Terbangun
118
Chapter 117 : Cara untuk Naik ke Alam Surga
119
Chapter 118 : Pecahan Jiwa
120
Chapter 119 : Lin Chen Hendak Menikah
121
Chapter 120 : Menyebarkan Undangan Pernikahan
122
Chapter 121 : Hari Pernikahan
123
Chapter 122 : Lin Chen Akan Meninggalkan Alam Dewa
124
Chapter 123 : Meninggalkan Alam Dewa
125
Chapter 124 : Alam Surga
126
Chapter 125 : Menyerap Ketiga Artefak
127
Chapter 126 : Melanjutkan Petualangan
128
Chapter 127 : Tiba di Kota
129
Chapter 128 : Membeli Informasi
130
Chapter 129 : Paviliun Heiwang
131
Chapter 130 : Informasi Lain Tentang Dewa Api dan Dewi Alam
132
Chapter 131 : Meninggalkan Kota Tianbiayuan
133
Chapter 132 : Tidak Cukup untuk Pemanasan
134
Chapter 133 : Kekacauan di Pulau Atas
135
Chapter 134 : Pergi Menuju Pusat Kota Tantian
136
Chapter 135 : Peninggalan Dewi Cahaya
137
Chapter 136 : Membuat Kekacauan di Kota
138
Chapter 137 : Perubahan Wujud Semua Orang
139
Chapter 138 : Tubuh Dewa Petir
140
Chapter 139 : Gelombang Monster
141
Chapter 140 : Pertempuran di Kota Tantian
142
Chapter 141 : Xue Ying yang Mengambil Lawan
143
Chapter 142 : Ratusan Juta Monster
144
Chapter 143 : Hukum dan Penguasa
145
Chapter 144 : Dewa Semesta
146
Chapter 145 : Bertemu Ayah Angkat
147
Chapter 146 : Berkultivasi
148
Chapter 147 : Membunuh dari Jauh
149
Chapter 148 : Pergi ke Kerajaan Jie
150
Chapter 149 : Gua Moshen
151
Chapter 150 : Memasuki Gua Moshen
152
Chapter 151 : Menemukan Ruang Harta?
153
Chapter 152 : Hati Kematian
154
Chapter 153 : Menembus Ranah Dewa Kuno
155
Chapter 154 : Keponakan Jiang Fuyan
156
Chapter 155 : Membunuh Jiang Fulian dan Iblis Merah
157
Chapter 156 : Tanda Pengenal?
158
Chapter 157 : Kerajaan Li
159
Chapter 158 : Jurang Sizhihe
160
Chapter 159 : Jiwa yang Terkunci
161
Chapter 160 : Yue Mu
162
Chapter 161 : Raja dari Para Naga?
163
Chapter 162 : Pergi ke Pulau Weilong
164
Chapter 163 : Tiba di Pulau Weilong
165
Chapter 164 : Menyerang Pulau Weilong
166
Chapter 165 : Munculnya Dewa Api
167
Chapter 166 : Seratus Immortal God
168
Chapter 167 : Dewa Iblis Telah Bangkit
169
Chapter 168 : Seluruh Kekuatan
170
Chapter 169 : Penyiksaan!
171
Chapter 170 : Kaisar Emas
172
Chapter 171 : Jentikkan Jari
173
Chapter 172 : Melanjutkan Perjalanan ke Pulau Ziranyuhuo
174
Chapter 173 : Pertempuran Kecil-kecilan
175
Chapter 174 : Hutan Youjiazhi
176
Chapter 175 : Usaha yang Sia-sia
177
Chapter 176 : Penundaan
178
Chapter 177 : Menyerang Pulau Yincang
179
Chapter 178 : Berpindah ke Pulau Xunshou
180
Chapter 179 : Menghancurkan 100 Pulau Atas
181
Chapter 180 : Kota Lianjin
182
Chapter 181 : Paviliun Lingdan
183
Chapter 182 : Pecahan Logam
184
Chapter 183 : Gelombang Monster di Kota Lianjin
185
Chapter 184 : Monster Pemburu
186
Chapter 185 : Lieren
187
Chapter 186 : Pergerakan Dewi Alam
188
Chapter 187 : Waktunya Pembalasan
189
Chapter 188 : Jiang Fu Xianshi Sudah Dekat
190
Chapter 189 : Sangat Membosankan
191
Chapter 190 : Pertarungan yang Singkat
192
Chapter 191 : Semua Dendam Telah Berakhir
193
Chapter 192 : Kecemburuan
194
Chapter 193 : Tantangan Hidup dan Mati
195
Chapter 194 : Meninggalkan Alam Dewa
196
Chapter 195 : Jalan Jinli
197
Chapter 196 : Long Xia Yun
198
Chapter 197 : Long Ka Xiang
199
Chapter 198 : Dewa
200
Chapter 199 : Informasi
201
Chapter 200 : Mengeluarkan Semua Orang
202
Chapter 201 : Mendapatkan Sedikit Masalah dengan Semut
203
Chapter 202 : Kemarahan Sekte Gunung Kunlun
204
Chapter 203 : Identitas Keluarga Xia
205
Chapter 204 : Teratai Sembilan Warna
206
Chapter 205 : Menjelajah
207
Chapter 206 : Merindukan Ayah dan Ibu
208
Chapter 207 : Pergi ke Pelabuhan Bohai Bay
209
Chapter 208 : Pertandingan Beladiri (1)
210
Chapter 209 : Pertandingan Beladiri (2)
211
Chapter 210 : Pertandingan Beladiri (3)
212
Chapter 211 : Mengajak Berlatih
213
Chapter 212 : Pelatihan Lin Chen
214
Chapter 213 : Sebulan Berlalu
215
Chapter 214 : Pembangunan Sekte di Pulau Tian
216
Chapter 215 : Bertemu dengan Teman Lama
217
Chapter 216 : Kedatangan 100 Pemain Teratas
218
Chapter 217 : Menerima Murid
219
Chapter 218 : Tahap Kedua
220
Chapter 219 : Pembunuhan Pertama Murid Sekte Chenlong
221
Chapter 220 : Dimulainya Pelatihan
222
Chapter 221 : Pergi ke Gurun Sahara
223
Chapter 222 : Monster dari Alam Bawah
224
Chapter 223 : Monster Ranah Dewa
225
Chapter 224 : Mereka Datang!
226
Chapter 225 : Peperangan di Luar Angkasa
227
Chapter 226 : Menghancurkan Ribuan Profound Ark
228
Chapter 227 : Membosankan
229
Chapter 228 : Kemenangan Mutlak!
230
Chapter 229 : Memasang Pembatas Bumi
231
Chapter 230 : Memetik Teratai Sembilan Warna
232
Chapter 231 : Persiapan untuk Meninggalkan Bumi
233
Chapter 232 : Reuni Sekolah
234
Chapter 233 : Pertemuan dan Keinginan
235
Chapter 234 : Menerima Teman Sekelas
236
Chapter 235 : Meninggalkan Bumi
237
Chapter 236 : Tiba di Alam Dewa
238
Chapter 237 : Mata-mata
239
Chapter 238 : Penyatuan Jiwa
240
Chapter 239 : Penyerangan di Daratan Tianyun
241
Chapter 240 : Menghancurkan Markas
242
Chapter 241 : Membunuh Keturunan
243
Chapter 242 : Pengumuman
244
Chapter 243 : Membangun Toko Serba Ada
245
Chapter 244 : Lin Chen yang Terlemah
246
Chapter 245 : Beban Pikiran
247
Chapter 246 : Pergi Berburu
248
Chapter 247 : Menggabungkan Energi Hukum dan Jiwa
249
Chapter 248 : Memurnikan Inti Jiwa
250
Chapter 249 : Menembus Dewa Hanzi
251
Chapter 250 : Mengambil Pohon Dao dan Pohon Zengqiang
252
Chapter 251 : Meninggalkan Galaxy Yinhexi
253
Chapter 252 : Hampir Sampai
254
Chapter 253 : Pembantaian Tersembunyi
255
Chapter 254 : Pergi ke Kerajaan Dong
256
Chapter 255 : Tidak Sesuai Harapan
257
Chapter 256 : Pengikut Setia
258
Chapter 257 : Apa Salahnya? Bunuh Saja!
259
Chapter 258 : Mencari Hiburan
260
Chapter 259 : Mengubur Profound Ark
261
Chapter 260 : Tertolak
262
Chapter 261 : Kedatangan Tamu tak diUndang
263
Chapter 262 : Kemarahan Partner
264
Chapter 263 : Mantan Penatua Keluarga Rong
265
Chapter 264 : Pergi ke Gurun Feng Qie Rou
266
Chapter 265 : Kristal Darah
267
Chapter 266 : Gunung Neraka
268
Chapter 267 : Zhu Que
269
Chapter 268 : Pergi ke Pulau Hong
270
Chapter 269 : Tiba di Pulau Hong
271
Chapter 270 : Perang
272
Chapter 271 : Bermain-main
273
Chapter 272 : Kehancuran Keluarga Rong
274
Chapter 273 : Pemilik Artefak Pembeku dan Tusuk Toufa
275
Chapter 274 : Menyamar
276
Chapter 275 : Danau Jingzi
277
Chapter 276 : Pedang Nian Bing
278
Chapter 277 : Kesedihan Long Xia Yun
279
Chapter 278 : Meninggalkan Bintang Tianlang
280
Chapter 279 : Bintang Jiangdi
281
Chapter 280 : Guang Li Xiqing Kembali
282
Chapter 281 : Gunung Youdu
283
Chapter 282 : Bersenang-senang
284
Chapter 283 : Menjadi Pemburu?
285
Chapter 284 : Pergi Berburu
286
Chapter 285 : Serigala Heiho
287
Chapter 286 : 'Kami? Kelompok Superhero'
288
Chapter 287 : Aksi Kelompok Superhero
289
Chapter 288 : Membawa Wen Ang Bei dan Wen Yu Jia
290
Chapter 289 : Organisasi Bulan Merah
291
Chapter 290 : Menyerang Kota Xiyang
292
Chapter 291 : Belum Cukup
293
Chapter 292 : Pergi ke Daratan Jiangsi
294
Chapter 293 : Iblis Hitam
295
Chapter 294 : Mempermainkan Iblis Hitam
296
Chapter 295 : Cincin Zhuxi
297
Chapter 296 : Meninggalkan Galaxy Xiannuzuo
298
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!