Divya Veronika Ibrahim Gadis Manis yang punya segudang mimpi yang ingin dicapai nya.
Perjodohan nya dengan Tuan Muda yang tak lain sahabat masa kecilnya dulu berjalan rumit karena masa lalu orangtua mereka.
kisah ini ditulis berdasarkan pemikiran dari sang penulis,jika ada kesamaan tempat,Nama,Karakter bahkan alur cerita, mohon untuk memakluminya
karya pertama ku
Bissmillah dukung terus Ya jangan lupa like dan komen nya,terimakasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RhinYani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dipertemukan
Divya masih temenung sendiri menatap cermin.
Wajah nya terlihat masam meski sudah dipoles riasan maksimal,ala Bibi Rita.
"Kak,kau yakin?"
Sekali lagi Dimas bertanya pada kakaknya.
"Jangan memaksakan hati mu,Kak !"
Si adik Ameera juga ikut merasakan kepedihan sang kakak.
"Mau bagaimana lagi,menolak juga tidak mungkin kan?"
Divya tertunduk lesu menjawab pertanyaan adik adiknya.
"Yang terpenting kalian masih bisa sekolah"
Divya menatap kedua adiknya bergantian.
"Kalian harus jadi orang sukses,sekolah yang benar,yang jujur. Mengerti !! Ingat selalu pengorbanan kakakmu ini"
Seranya memeluk kedua adiknya.
"Apa yang paman katakan?"
Tanya Dimas.
"Paman bilang,Ia terlalu banyak berhutang budi pada keluarga mereka...Dan mereka memiliki anak laki-laki yang masih belum menikah"
"Apa dia sudah tua,iya?! Sudah tua dan belum menikah"
Dimas semakin penasaran.
Siapa pria yang akan di jodohkan dengan kakaknya itu.
"Aku tidak tahu...Paman hanya mengatakan Usianya 31 tahun,itu artinya terpaut 6tahun dariku,iya kan? Tidak terlalu tua juga"
Divya masih tak menyangka jika akhirnya harus begini.
Beberapa bulan saja,
tinggal di rumah paman dengan nyaman.
Tapi sekarang
Seakan Ia dijual oleh paman nya sendiri,
dijodohkan karena hutang budi.
Apa-Apaan ini. Batinnya menangis
Ayah Ibu
"Paman Mohon, Nak"
Itu yang di ucapkan nya di ruang kerja kemarin malam.
"Temui saja dia,nanti kau bisa menentukan bersedia atau tidaknya"
Lantas bagaimana kalau aku tidak bersedia setelah bertemu dengannya,
apa itu akan baik untuk paman?
kalau aku menolaknya nanti,apa hubungan paman dengan sahabat paman itu akan baik- baik saja?
Apa paman tidak akan merasa malu?
Seperti makan buah simalakama. Begitu pikirnya.
Beberapa saat kemudian,Paman memanggil Divya untuk turun karena keluarga Pria itu sudah datang.
"Ayo turun!"
Divya mengajak kedua adiknya.
"Gak lah aku malas,kakakku sudah dipaksa seperti ini,apa mereka tak punya perasaan sama sekali?!
Dimas yang merasa marah memberenggut kesal.
"Dimas,kalau kamu gak mau turun siapa yang menguatkan aku nanti"
"ayo temani kakak ya, mau yah"
Divya berusaha membujuk Dimas.
"Iya ayo kak ikut turun,kasihan kak Divya sendiri !"
Kali ini ajakan Ameera yang tak mungkin ditolaknya.
Divya berusaha sekuat mungkin menghadapi segala kenyataan,jika memang ini takdir yang harus aku terima ,konsekuensi dari apa yang aku dapatkan dari Paman dan Bibi nya.
Begitu ia berpikir.
Paman dan Bibi memang baik tapi tak pernah ia menyangka sedikitpun jika akhirnya mereka menuntut balas dari kebaikannya .
"Paman mohon,kau mau menerima perjodohan ini, kalau kau masih ragu karena adik-adik mu,tenang saja paman akan bertanggungjawab atas hidup mereka,pendidikannya.Jangan pikirkan itu"
Kembali teringat apa yang di katakan Paman nya,sebelum Ia melangkah menuruni satu persatu anak tangga,dengan perasaan berkecamuk.
Divya m****** jemarinya sendiri ,berusaha menguatkan diri,ia tidak ingin terlihat lemah di depan adik-adiknya.
Dimas dan Ameera mengikuti langkah kaki Divya di belakangnya.
Sampai di ujung anak tangga terakhir.
Divya berhenti, melihat sosok di depannya yang sigap berdiri ketika ia turun tadi.
Matanya membelalak tak percaya.
Bagaimana tidak,laki-laki memakai setelan jas berwarna Navy, kemeja putih dengan celana dan sepatu warna senada itu,yang tidak asing di matanya.
Begitupun dengan laki-laki itu sama kagetnya ketika gadis yang akan di kenalkan Papanya itu adalah Divya ,gadis yang beberapa pekan ini di temuinya.
Dan Ya,selalu bertengkar setiap kali mereka bertemu.
"KAU"
Keduanya saling menunjuk tak percaya.
"Kalian sudah saling kenal ?"
Begitu yang paman ucapkan melihat kedua pasangan itu saling memandang penuh kebencian.
Jreng ...sandiwara di mulai,
Fram dan Santoso memerankan peran utama mereka.
Rudi memang mengenal Gadis di hadapannya ini. Tapi,dia tidak pernah cerita kalau Divya ini sepupunya.
Haris bergumam sendiri dalam hatinya.
Atau aku yang memang tak perduli ya?
tapi seingatku dia memang tidak pernah mengatakannya.
Haris