Dalam satu hari Tiara kehilangan semuanya...
Orang tuanya yang meninggal secara mendadak, lalu tantenya yang menguasai harta peninggalan orang tuanya, dan terusir dari kamarnya sendiri.
Belum lagi sepupunya yang teramat sangat cantik, yang selalu merebut apapun yang Tiara suka, dan selalu membuat Tiara mendapatkan hukuman dari tantenya.
Dan ketika tiba saatnya ia mengambil alih apa yang seharusnya menjadi miliknya... Tiara harus mencari pria yang sangat berkuasa untuk membantunya, dan pria itu adalah Kenzou.
"Aku akan membantumu, tapi kamu juga harus membantuku..." ujar Kenzou.
"Membantu apa?" tanya Tiara.
"Menjadi kekasih bayanganku, untuk membuat sepupumu itu cemburu...."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nicegirl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Malam Tahun Baru
Kenzou menahan dirinya untuk tidak tersenyum saat Tiara melepas pelukannya, lalu kembali memeluknya lagi saat ayunan itu turun, membuat undakan sawah dan sungai yang mengalir di tengahnya itu terlihat jelas.
Ah gadis kecilku... Mungil sekali badanmu...
"Ya Tuhan!! Kenapa giliran kita lama sekali sih?!!" pekik Tiara lagi sambil menyurukkan wajahnya di dada Kenzou.
Kali ini Kenzou tidak dapat menahan senyumnya. Ya durasi mereka memang jauh lebih lama, seharusnya mereka sudah selesai dari tadi. Mungkin ia harus berterima kasih pada Kenzie, karena Kenzou yakin, Kenzie lah dalang di balik semua ini.
"Karena kita naik berdua, jadi durasinya juga dua kali lipat...." elak Kenzou.
"Tolong suruh mereka berhenti, Kak. Aku takut...." rengek Tiara.
"Kamu yakin mau melepaskan kesempatan untuk dapat memelukku? Kesempatan seperti ini belum tentu datang dua kali...." tanya Kenzou.
"Aku takut...." jawab Tiara.
Setelah mendesah pelan, Kenzou mengangkat tangannya, memberi kode pada bli Putu untuk menghentikan ayunannya.
Dan setelah ayunan itu terhenti, Kenzou membantu Tiara turun, dengkulnya terlihat gemetar saat wanita itu menjejak tanah, meski gadis kecil itu berusaha jalan dengan normal.
"Bagaimana? Seru kan?" tanya Aliana sambil menyeringai lebar.
"Aku tidak akan pernah mau naik itu lagi..." jawab Tiara.
Sementara Kenzou menghampiri adik kembarnya, Kenzie. Lalu menepuk bahunya,
"Terima kasih, broo..." ujarnya setengah berbisik.
"Aku mengeluarkan tips yang tidak sedikit untuk mereka... Kau harus menggantinya." balas Kenzie.
"Ok."
"Lima kali lipat...."
"Tiga...."
"Ok, deal!" seru Kenzie sambil menyeringai lebar.
"Mau kemana lagi kita?" tanya Aliana.
"Jemput Zaa dan Alson dulu, baru cari kafe buat makan siang." jawab Kenzou.
"Bukannya tadi kamu sudah meminta Alson Oppa untuk membawa Zaa pulang ke resort?"
"Ya, tapi kita pastikan saja dulu, takutnya mereka masih menunggu kita di warung itu." jelas Kenzou dan semuanya pun setuju.
Tapi setelah mereka sampai, Keizaa dan Alson sudah tidak berada di tempat mereka tinggal tadi,
"Sepertinya Keizaa dan Al sudah kembali ke resort... Kita mau ke resort atau cari makan dulu?" tanya Kenzou.
"Makan dulu, aku lapar...." jawab Aliana.
"Aku juga..." lanjut Kenzie dan Dias.
"Ke kafe kalau begitu!"
Kafe yang mereka pilih mengusung konsep alam, dengan pemandangan hamparan sawah dengan sistem terasering yang terlihat hijau, dengan suasana yang tenang, serta udara yang sejuk.
Awalnya mereka memilih duduk di area gubu, tapi karena langit mulai gelap, dan rintik-rintik hujan sudah mulai turun, mereka akhirnya duduk lesehan di area indoor kafe, meski pemandangan yang disuguhkan tidak kalah bagusnya dengan area outdoor.
"Keizaa dan Al tidak dapat di hubungi!" ujar Kenzou kesal.
"Sudah lah, Zou... Mungkin mereka masih di motor...." balas Kenzie santai.
"Ya tapi ini sudah mulai hujan... Bagaimana kalau Zaa kehujanan?"
"Kalau di lihat dari langitnya sih sepertinya hujannya tidak merata... Ya, semoga saja mereka tidak kehujanan." timpal Dias lalu memasukkan pisang goreng ke mulutnya.
Kenzou mengalihkan perhatiannya dari Dias ke Tiara. Wanita itu terlihat tidak nyaman, dan gelisah. Membuat Kenzou bertanya-tanya apa yang membuat gadis kecilnya itu menjadi tidak tenang seperti itu.
Dan wanita itu memekik keras saat tiba-tiba suara petir menggelegar, dan langsung memeluk erat Kenzou hingga ia terasa sesak, saking kencangnya pelukannya.
"Apa tadi kamu kurang puas memelukku, Ara?" tanya Kenzou sambil menaikkan sebelah alisnya.
Refleks Tiara langsung melepas pelukannya, "Maaf...." ucapnya sambil menunduk, tapi Kenzou dapat melihat tangan Tiara yang gemetar.
Ada apa dengannya?
"Kamu baik-baik saja, Ra?" tanya Aliana yang duduk di sisi satunya lagi.
"Ya, aku hanya kaget saat tiba-tiba petir berbunyi tadi...." jawab Tiara sambil menyeka keringat yang mulai mengembun di dahinya dengan tissue.
"Mau bertukar duduk denganku, Zou? Supaya kalau bunyi petir lagi Tiara bisa memelukku. Tidak sepertimu, dengan senang hati aku akan membiarkannya berlama-lama memelukku." saran Dias, ceringaian lebar menghiasi wajah tampannya.
Alih-alih menjawab, Kenzou hanya memberinya tatapan dingin, dan itupun sudah cukup untuk membungkam mulut Dias.
"Jangan cari mati kau!" desis Kenzie pada Dias dari sela-sela giginya.
"Aku tidak tahu kalau dia menaruh minat pada Tiara...." balas Dias dengan sama pelannya.
"Apa yang sedang kalian bisikkan?" tanya Aliana,
"Bukan apa-apa, aku dan Dias sedang membahas rencana kami untuk merayakan malam pergantian tahun di GWK...." jawab Kenzie santai.
"Yup, betul. Apa kalian mau ikut?" timpal Dias.
"Ya, aku baru mau bilang ke kalian kalau kita akan merayakan malam tahun baru di sana." ujar Kenzou sebelum beralih ke Tiara dan Aliana, bagaimana dengan kalian? Mau?" tanyanya.
Aliana mengangguk, sementara Tiara hanya terdiam.
"Bagaiman denganmu, Ara? Apa kamu juga mau ikut?" tanya Kenzou lagi.
"Aku... Kalau Keizaa ikut aku ikut...." jawabnya.
"Bagus, Keizaa tidak pernah tidak ikut kemanapun kami pergi... Yang berarti kita semua akan berangkat ke sana... Bagaimana kalau kita sewa motor saja? Karena kalau kita naik mobil, akan menghabiskan banyak waktu di jalan, yang pasti akan ramai." saran Kenzou.
"Ya, aku setuju denganmu, Zou... Lebih baik kita naik motor saja." balas Kenzie.
"Berapa motor yang akan kita sewa? Kau harus menyewanya selarang, Zou. Karena wisatawan lainnya pasti berpikiran sama dengan kita." ujar Dias lalu menyeruput kopinya.
"Ya, sesampainya di resort nanti aku akan meminta bantuan penjaga resort untuk menyewa... Berapa motor kira-kira?" tanyanya pada Kenzie.
Kenzie mulai menghitung jumlah mereka, sebelum akhirnya menjawab, "Jumlah kita lima pria, tiga wanita jadi delapan... Sewa empat motor kalau begitu, Zou."
"Ok."
Mereka terus membahas acara tahun baru itu, hingga makanan yang mereka pesan sudah mereka habiskan, dan baru kembali ke resort.
Tiara dan Aliana masuk ke dalam resort terlebih dahulu, yang ternyata sedang ada tamu, seorang pria tua dan putrinya yang cantik.
"Nah, itu adiknya Alson... Aliana kesini, Sayang... Kenalkan ini Clarissa tunangannya Alson, calon kakak iparmu...." seru eomma Sonya.
Tunangan? Kak Al sudah memiliki tunangan? Ya Tuhan....Bagaimana dengan Keizaa? Dia pasti sedih...
Tiara mencari-cari sosok Keizaa di ruangan itu, tapi tidak juga melihatnya, begitu juga dengan Alson.
Dimana mereka?
Tiara melihat Aliana bergegas menghampiri mereka, "Aliana...." sapanya sambil mengulurkan tangannya ke Clarissa, yang langsung membalas uluran tangan Aliana itu,
"Clarissa..." sambutnya sambil tersenyum manis, yang memperlihatkan lesung pipinya.
Lalu perhatian mereka kembali terarah ke pintu masuk, dimana Kenzou, Kenzie, Keanu dan Dias baru memasuki resort ini.
"Dimana Alson dan Keizaa?" tanya appa Alex saat melihat tidak ada lagi yang masuk selain mereka.
Kenzou langsung mengerutkan keningnya, "Memangnya mereka belum pulang?" tanyanya.
Dear Readers...
Mau tambah satu bab lagi hari ini?😁
sungguh mantap sekali ✌️ 🌹 🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘 😘