Ranting Patah

" Tati saya tau apa yang kamu fikirkan tentang saya dan Arin." todong Hans,Hans berdiri membelakangi Desi.Pandangan matanya lurus kedepan.

" Ma-maksud bapak apa?"

Tati tergagap,berulang kali ia meremas ujung bajunya untuk menyembunyikan rasa gugupnya.

" Arini adalah mantan kekasih saya,kami berpacaran cukup lama.Hingga akhirnya kisah itu berakhir."

Hans menarik nafas dalam,ingatnnya menerawang pada kejadian beberapa tahun lalu.

Flashback

" Apa Hans? Jadi dia kekasihmu? Kamu yakin?" cecar Sri Mulyani.

Sri menatap gak percaya pada putranya saat ia menunjukkan sebuah foto seorang gadis cantik dengan rambut panjangnya.

Foto yang diambil secara diam-diam saat sang gadis tengah belajar di perpustakaan sekolah.

" Iya Bu,memangnya kenapa?" tanya Hans,ia menatap getir wajah sang ibu.

" Hans,kamu pewaris tunggal masadepamu masih panjang.Setelah lulus kamu harus kuliah dan juga meneruskan perusahaan mendiang ayah kamu.Jadi untuk berpacaran ibu dengan tegas menolak.Apa lagi dengan gadis itu!" Sri enggan menatap foto Arini,Sri justru membuangnya kelantai.

" Bu,Hans tidak ingin cepat menikah.Hans juga berfikir seperti ibu tapi tolong Hans cinta sama Arin Bu."

" Cinta? Hahaha Hans Hans cinta anak sekolah itu cinta monyet,gadis seperti itu bisa kamu temukan nanti setelah kamu sukses.Lagipula, untuk apa kamu mencari pacar.Ibu sudah menyiapkan calon istri yang tepat untuk kamu."

Mendengar ucapan sang ibu Hans tersenyum getir.Sleangkah demi selangkah Hans maju mendekati sang ibu yang berdiri didepan jendela.

" Ibu menjodohkan ku?" Todong Hans dengan suara lirih namun tepat ditelinga Sri.

Sri tak menjawab namun hanya menatap Hans penuh harap.

" Bu,Hans belum kuliah Bu? sejak kapan ibu menentukan perjodohan itu? Pernahkah ibu bertanya pada Hans? Cinta itu tidak bisa dipaksakan Bu." sungut Hans.

" Cinta cinta cinta hanya kata itu yang kamu ucapkan dari tadi Hans.Cinta seperti apa yang kamu banggakan,cinta macam apa yang ingin kamu buktikan Hans?" ucap Sri penuh penekanan.

" Bu, tolong!"

" Stop hans! Tidak ada yang perlu kita bahas lagi,tidak ada cinta-cintaan tidak ada protes dan kamu akan menikah dengan Fitri setelah lulus kuliah.Tidak ada yang perlu diperdebatkan lagi.Karna ini amanat dari ayah kamu dan ibu tidak akan merubah itu Titik!"

Setelah mengatakan itu Sri lantas pergi naik ke kamarnya, sementara Hans yang marah pergi mengendarai sepeda motor sportnya dengan kecepatan tinggi.

Semenjak kejadian itu Hans diam-diam tetap menjalin hubungan dengan Arini.Arini tidak pernah tau jika Sri melarang kedekatan Hans dengan dirinya.Hingga Hans duduk dibangku kuliah,mereka masih tetap menjalin hubungan hingga suatu hari kenyataan pahit harus Arini terima.

Hans diam-diam pindah kuliah ke luar negri tanpa ada kabar dan tanpa berkomunikasi selama bertahun-tahun.

Arini mundur sejak mendapatkan surat yang Hans kirim.

" Rin maaf jika aku pergi tanpa berpamitan,aku juga tidak bisa menghubungi kamu baik lewat pesan atau telfon.Aku pergi setelah melalui banyak pertimbangan.Tolong jangan menungguku apa lagi mencariku.Aku begitu jauh darimu namun percayalah sampai kapanpun aku tetap akan mencintai kamu dan jika suatu hari nanti kamu mendengar berita apapun tentang aku,maka aku ingin kamu tau,itu bukan keinginanku.

Aku yakin suatu saat nanti kita akan dipertemukan kembali,disatukan kembali meskipun dalam keadaan yang sudah berbeda.Percayalah Rin, cintaku padamu Takan pernah pudar.Namamu akan tetap terukir dalam hatiku.

Salam cinta dan sayang dari Hans. "

Hans meneteskan air matanya saat menulis surat tersebut dan setelah mengirimkan surat tersebut Hans melangsungkan pertunangan diluar negri,selang dua tahun Hans pulang dan menikah dengan Fitri.

Namun saat Hans pulang Arin sudah lebih dulu menikah dengan Arjun.Stelah mendapatkan surat dari hans,Arin memutuskan untuk melupakan Hans dan juga perasaannya.Berusha membuka hati dan Arin dipermukaan dengan Arjun.

Mendengar kenyataan jika Arin sudah menikah membuat Hans semakin tidak bisa menolak rencana pernikahannya.

Semenjak hari itu mereka tak lagi berkabar,hanya pernah dipertemukan beberapa kali setelah mereka sama-sama bersama orang yang sudah menjadi pasangan hidupnya,Arin sedikit terkejut saat mengetahi jika istri Hans adalah Fitri teman baiknya.

Flashback off

" Hiks hiks,itu mirip crita novel bos." Ucap Tati ditengah isakannya.

Cetaaaak

Hans menjitak kening Tati.

" Ngawur!" ucapnya.

" Sudah-sudah,bantu Arin membawa barang-barangnya." titah Hans yang langsung diiyakan oleh Tati.

" Tapi bos,"

" Tapi apa?"

" Arin kan masih suami orang berarti? Lalu akankah cerita cinta kalian disabung kembali? Bagaimana cara bapak merebut Arin dari suaminya? Apakah dengan Semar mesem?" Pertanyaan konyol keluar begitu saja dari mulut tati.

" Dulu aku gagal mendapatkannya namun sekarang akan ku pastikan dia menjadi permaisuriku dan akan ku bawa dia kesinggahssnaku.Persetan denga suaminya,saya pasti akan mendapatkannya." ucap Hans dengan penuh keyakinan.

" Mendapatkan apa mas? Singgahsana apa?" Celetuk Arin yang tiba-tiba muncul dari belakang.

Puk

Arin menepuk jidatnya sendiri.Sementar Hans menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

" Ko diem?" imbuh Arin.

" Mendapatkan tempat baru yang lebih layak buat kamu Rin, rumah kan diibaratkan seperti singgahsana." Dusta Tati.

" Iya betul, Rin kamu dan anak-anak tidak pantas tinggal disini,ruangan ini sempit untuk kalian bertiga.Aku sudah siapkan tempat yang jauh lebih baik dari ini.Tati akan membantu kamu bebenah nanti,bukan begitu Tati?" tanya Hans dengan memberikan kode melalui kedipan matanya.

" Be-betul Rin,ayo ikut ke mobil."

Tati menghiraukan tatapan nyalang dari Arin.

" Mengapa aku merasa mereka menyembunyikan sesuatu?" batin Arin.

Dilain tempat Arjun tengah mengelilingi desa untuk mencari keberadaan Arini,bahkan Arjun sampai mendatangi dan bertanya pada semua teman-teman,sekolah Hanif dan Dinda.

Tak ada satupun yang tau kemana perginya Arin dan anak-anaknya.Bahkan gurunya saja belum mendapatkan surat permohonan pindah sekolah,hanya saja Pagi-pagi sekali Arin sudah izin pada guru kelas Hanif dan Dinda jika keduanya tidak bisa masuk sekolah karena ada kepentingan.

" Jadi ibu tidak tau jika anak didik ibu tidak berangkat karna apa?"

cecar Arjun yang merasa jika sang guru ada persengkokolan dengan Arin untuk menutupi kepergian Arini.

" Tidak pak sama sekali tidak,ibu Arin hanya izin jika Hanif dan Dinda tidak bisa berangkat sekolah untuk dua hari kedepan.Seharusnya bapak lebih tau kemana anak istri bapak pergi,kenapa bapak justru mencari kesekolah? Ini sangat lucu pak!" ucap sang kepala sekolah yang kebetulan menemui Arjun.

Braaaak

" Maksud ibu apa?" Arjun berteriak sembari menggebrak meja ibu kepala sekolah.

Bersambung....