NovelToon NovelToon
Madu Kesayangan

Madu Kesayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:261
Nilai: 5
Nama Author: Syana Elvania

Elara Calista seorang wanita cantik yang menjadi istri kedua dari Erlangga Lysander pria tampan yang begitu dicintainya. Sayang saja hubungan mereka tidak pernah mendapatkan restu. Membuat rumah tangga mereka sering di landa masalah. Yang dibuat oleh istri pertama Erlangga serta ibu mertuanya yang begitu tidak menyukainya.

Mereka melakukan berbagai cara untuk menghancurkan pernikahan nya. Hingga akhirnya pernikahan Elara dan Erlangga benar benar berada di ujung tanduk.

Apakah Elara harus bertahan atau memilih untuk menyerah?. Dan apakah Erlangga akan membiarkan Elara pergi dari kehidupannya?.

(Jangan lupa yaww bantu folow akun Ig @sya_gelow )

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syana Elvania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ingin pergi

Elara baru saja terbangun. Jauh merasa lebih baik daripada terakhir kalinya. Namun, ia tak mendapati suaminya yang ada hanyalah seorang perawat. Yang berdiri tak jauh dari ranjangnya.

"Selamat siang nyonya." Sapa perawat itu dengan ramah.

"Emm dimana Erlangga?." Lirih Elara. Mencari suami nya yang malah menghilang padahal permasalahannya belum selesai. Memang sepertinya ia terlalu mudah percaya dan memaafkan pria itu.

"Tuan Erlangga pergi keluar sebentar. Nyonya ingin makan?. Tuan Erlangga sudah menyiapkan bubur ayam dan tuan juga menitipkan surat untuk anda." Ujar suster itu dengan ramah mengambil nampan di atas nakas yang berisikan semangkuk bubur yang masih hangat dan secarik kertas untuk di berikan pada Elara.

Elara menggeleng lemah. Memilih mengambil secarik kertas yang ditinggal suaminya sebelum akhirnya mendorong nampan itu menjauh darinya. "Pergi... Aku ingin sendiri." Pinta Elara

Suster itu mengembalikan nampan ketempat semula. "Maaf nyonya, tuan sudah memerintahkan saya untuk tidak meninggalkan anda sendirian."

Ia menghela nafas kasar menatap suster itu. "Aku tidak peduli. Aku ingin sendiri!." Nada suara Elara mulai meninggi. Suasana hatinya kini sedang sangat sangat buruk.

"Tapi nyonya... Saya tidak bisa. Ini perintah tuan." Suster itu menunduk jelas takut jika melanggar perintah.

Desahan kesal keluar dari bibir Elara yang tertekuk. Benar benar kesal dengan tingkah suaminya. Ia membuka surat itu, mulai membaca isi surat yang ditulis Erlangga, berisikan.

'aku sudah menyiapkan bubur ayam yang kamu inginkan, sayang. Makanlah. Aku pergi sebentar untuk mengurus masalah sabotase. Aku akan segera kembali dan membuktikan nya padamu. Jika aku tidak membohongi mu dan aku menepati janjiku padamu.

~Your husband~'

"Bullshit." Sinis Elara sudah muak. Meremas surat itu dan melemparkannya ke sembarang arah. Ia melirik sinis perawat yang masih menunduk. Memilih untuk turun dari ranjangnya.

"Nyonya biar saya bantu. Anda ingin pergi kemana?." Tanya suster itu dengan sigap ingin membantu.

"Tidak usah!. Aku bisa sendiri!." Ketus Elara. Menolak bantuan suster. Lagi pula ia tidak lumpuh. Ia juga bukan wanita lemah hanya karna bekas jahitan ini yang tidak seberapa dibandingkan luka hatinya. Erlangga juga terlalu berlebihan.

Ia mengambil sweater rajut nya yang di letakkan di lengan sofa lalu memakainya. Dan berjalan keluar dari kamar inapnya. Tanpa memperdulikan suster, dan dua penjaga yang masih berjaga di depan kamar inapnya.

Elara mengerutkan keningnya, menghentikan langkahnya ketika merasa sedang diikuti. Ia berbalik dan benar saja teryata suster dan dua penjaga itu mengikutinya. "Jangan ikuti aku!." Kesal Elara.

"Maaf nyonya kami hanya menjalankan perintah." Ucap salah satu penjaga dengan sopan.

Membuat Elara berdecak kesal. "CK. Bilang pada bos mu untuk berhenti mengganggu ku!." Ketus Elara nada suaranya meninggi karna kesal. Ia kembali melanjutkan langkahnya kali ini lebih cepat.

Tapi mereka tetap mengikuti nya. Membuatnya semakin mempercepat langkahnya setengah berlari. Berusaha untuk kabur dari orang suruhan Erlangga. 'ck kenapa mereka masih mengikuti ku!.' gumam kesalnya ketika melihat kebelakang dan mereka masih mengikutinya.

"Nyonya tolong jangan berlari. Anda belum sembuh total." Pinta perawat itu panik. Jika sampai terjadi sesuatu pada Elara maka mereka taruhannya. Suster itu mencoba meminta bantuan pada rekan rekan kerjanya untuk menghentikan Elara dan untung saja mereka mau bekerjasama.

"Minggir!" Bentak Elara menabrak bahu suster yang ingin menghalangi jalannya. Ia benar-benar ingin pergi melepaskan semua rasa sakitnya. Entah itu anak suaminya atau bukan keputusan nya sudah bulat untuk benar-benar menyerah pada pria itu.

Langkahnya semakin di percepat walaupun rasa nyeri pada luka itu semakin menusuknya. Tapi ia tak perduli karna tujuannya hanya satu yaitu pergi sejauh mungkin.

"Nyonya tolong berhenti!." Teriak penjaga mempercepat langkahnya hingga berhasil menyusul Elara dan menghalangi jalan istri bosnya itu.

Ia terpaksa berhenti mencoba mencari jalan keluar dengan panik. Sayangnya ia sudah dikepung dengan perawat lain. "Pergi!!." Teriak Elara frustasi. Mulai kehilangan kendali. Ia mencoba untuk menerobos. Namun, usahanya tetap gagal.

"Nyonya tolong tenang..." Pinta suster itu mencoba menenangkan Elara yang mulai menangis ketakutan.

"Hiks pergi!." Teriak Elara memancing keributan dan rasa penasaran para pengunjung rumah sakit.

"Tolong tenang nyonya. Saya akan menghubungi tuan." Pengawal itu mundur ingin menelfon bosnya memberikan kabar tentang Elara.

Elara menepis seorang perawat yang mendekati nya hendak menenangkan nya. "Jangan sentuh aku!" Bentak nya yang membuat suster itu mundur ke posisi semula.

Dokter yang menangani Elara akhirnya datang setelah mendapatkan kabar jika Elara -istri dari Tuan muda Erlangga yang sudah menginvestasikan sahamnya untuk rumah sakit ini, ingin pergi dari rumah sakit. Jika sampai itu terjadi dapat dipastikan karir mereka akan jatuh.

"Nyonya ada apa?." Dokter mendekat mencoba menenangkan pasien istimewa dan berbahaya nya. Karena kesalahan kecil yang di lakukan pada istri tuan muda itu. Maka mereka akan mendapatkan akibat yang fatal.

Wanita itu tetap mundur menghindar. "Aku ingin pulang!. Aku tidak ingin disini!."

"Iya nyonya anda bisa pulang hari ini. Tapi harus dengan persetujuan tuan Erlangga." Ujar dokter hati hati.

"Aku tidak butuh persetujuannya ini hidup ku!. Dan kalian tidak berhak untuk ikut campur!." Elara kembali memberontak menerobos suster yang mengepungnya saat mereka lalai dan berlari pergi sekencang kencangnya tidak memperdulikan rasa sakit yang semakin intens di perutnya.

"Nyonya!. Berhenti!." Teriak mereka panik mulai berlari menyusul.

Dengan lihai Elara mencoba menghindari setiap perawat yang hendak menangkap nya. Untung lah lobby rumah sakit sedang ramai karna sedang di adakan program sosialisasi oleh rumah sakit. Sehingga banyak pengunjung hadir untuk berpartisipasi.

Akhirnya Elara berhasil keluar dari rumah sakit. Ia langsung menerobos masuk kedalam taksi setelah penumpang nya turun. Mengunci pintu taksi. "Jalan pak!. Cepet!." Suruh Elara dengan nafas memburu.

Supir taksi itu nampak ragu karena melihat Elara yang dikejar kejar. "Maaf nona, apa anda kabur dari rumah sakit?."

"Udah cepetan jalan!. Mereka suruhan suami saya!." Panik Elara ketika mereka berhasil menerobos kerumunan dan semakin dekat.

Supir taksi itu mengangguk dan segara melaju pergi meninggalkan rumah sakit. Sementara dibelakang nya suster dan pengawal itu berteriak memanggilnya dengan panik.

Ia bersandar pada kursi nafasnya masih memburu kelelahan karena berlarian. Tangan nya, Menyentuh perutnya sendiri karna rasa nyeri itu tak kunjung hilang. "Aws... Tenang Elara... Ini cuman sementara." Batinnya mencoba menguatkan dirinya. Sembari mengatur nafasnya.

"Mbak ini mau kemana?." Tanya supir taksi melirik penumpangnya melalui spion tengah mobil.

Ia terdiam sejenak. Jujur saja dirinya tidak tahu tujuannya ingin pergi kemana. Pulang kerumah lamanya. Pasti suaminya akan mengetahui dan menemukan nya. Jika kerumah Dania rasanya tidak enak hati harus melibatkan Dania pada masalah rumah tangganya.

Tapi yang menjadi masalah utama ia tidak membawa uang sama sekali!. Bahkan ponsel saja ia tak punya karna terakhir kalinya ponselnya rusak total. 'aduh gimana ini.'

"Mbak?. Mau diantar kemana?." Tanya supir lagi.

"Emm... jalan aja dulu pak, terserah kemana. Nanti saya kasih tahu tujuannya."

1
shizi ah
Terus menulis, jangan kapok ya thor!
Syana Elvania: aman ajaaa
total 1 replies
Rowan
Cerita yang menghanyutkan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!