Alaska Arnolda, CEO terkenal Arnolda, terpaksa menanggalkan jas mewahnya. Misinya kini: menyamar diam-diam sebagai guru di sebuah SMA demi mencari informasi tentang pesaing yang mengancam keluarganya. Niat hati fokus pada misi, ia malah bertemu Sekar Arum Lestari. Gadis cantik, jahil, dan nakal itu sukses memenuhi hari-hari seriusnya. Alaska selalu mengatainya 'bocah nakal'. Namun, karena suatu peristiwa tak terduga, sang CEO dingin itu harus terus terikat pada gadis yang selalu ia anggap pengganggu. Mampukah Alaska menjaga rahasia penyamarannya, sementara hatinya mulai ditarik oleh 'bocah nakal' yang seharusnya ia hindari?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BabyCaca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20 - Lingkungan Yang Baik
“Tapi sebelum itu ganti baju mu,”ucap Alaska melempar sebuah paper bag kepada Arum.
“Pak tapi semua barang saya ada di rumah kak Dian, saya juga harus pamitan sama beliau dulu,”ucap gadis itu.
“Sekarang?”tanya Alaska memastikan.
“Kalau bisa sekarang ya sekarang, emang saya besok besok boleh ketemu sama kak Dian lagi?”tanya gadis itu memastikan.
“Jangan bergaul dengan orang orang seperti mereka,”jelas Alaska kepada gadis itu.
Alaska terluka mengeluarkan ponsel nya menghubungi seseorang di sana entah siapa yang Alaska hubungi, tapi setelah itu mobil milik pria itu berjalan menembus jalanan ibu kota kembali.
Arum baru tau kalau mobil pria ini sedikit mahal kenapa dia baru? Ya semenjak
bekerja di club Arum tau mana mobil mewah dan mobil murah yang di katakan kak Dian.
“Bapak ini pengedar narkoba ya?”tanya Arum tiba tiba.
“Hah maksud mu?”tanya Alaska kaget melirik gadis itu sekilas dan kembali fokus dengan setir mobil nya.
“Ya mobil bapak kayak mahal banget, terus bapak bilang mau bantuin masalah sekolah saya, padahal kan,”gumam gadis itu dengan bingung nya.
“Jangan berpikiran aneh, ada satu dua hal yang tidak boleh di ketahui anak kecil,”jawab Alaska dengan datar.
“Aku sudah 19 tahun!”kesal Arum kembali.
“Ya terserah,”jawab Alaska singkat.
Di sisi lain saat Alaska sibuk dengan Arum Jeff yang baru di telpon Alaska itu pamit pergi di sana karena Alaska sudah tidak berada di sana sedangkan Lukas di sana tidak habis pikir.
Siapa gadis yang Alaska bilang barusan? Apakah Alaska mengenal gadis itu? Kenapa dia terlihat seperti sangat kaget, ada beberapa hal membuat mereka bertanya tapi tidak bisa mereka tanyakan sekarang.
“Sebenarnya siapa dia? Kenapa Alaska sangat kaget, murid? Apakah dia murid di sekolah tempat Alaska mengajar?”tanya Lukas dengan heran.
“Itu bukan urusan ku,”jawab Leon santai.
“Aku tidak bertanya pada mu Eon,”kesal pria itu kepada Leon.
“Sudahlah acara ini sudah selesai, ayo kembali, pesawat ku besok pagi,”ucap Dean kepada Leon.
“Kenapa kau hanya mengajak Leon bukan aku?”tanya Lukas kesal kepada Dean.
“Apa kau tinggal di mansion? Yang tinggal di mansion hanya Luis dan Leon, kau anak pungut tidak perlu berisik tinggal saja di luar rumah,”kesal Dean meninggalkan tempat itu.
“Sialan,”umpat Lukas kepada pria itu yang hanya tertawa puas mengejek Alaska.
Akhirnya acara mereka selesai, para semua kepala keluarga kembali. Mobil milik Alaska berhenti di sebuah depan perumahan mewah minimalis, gadis itu turun di sana bersama Alaska di depan sana.
Ternyata bukan hanya mereka ada Kak Dian serta pria lain yang Arum lihat di club malam tersebut, Dian di sana kaget membelalak kan mata nya menatap Arum yang datang dengan siapa.
“Arum sini,”tarik Dian menjauh dari dua pria itu.
“Ada apa kak?”tanya Dian dengan bingung.
“Hei aku tiba tiba di seret pria itu dan mengatakan jika kau dan tuan nya akan mendatangi ku, siapa sangka kau membawa sugar daddy seorang pewaris Arnolda Arum!”bisik Dian dengan gemas.
“Pewaris Arnolda maskud kakak apa? Dia itu guru ku di SMA.”jawab dengan polos nya.
“Hah?! Kau serius apa aku salah kenal tapi, tidak mungkin mobil bahkan barang brand nya,”jawab Dian dengan kaget melirik Alaska di sana berdiri dengan Jeff tidak terlalu jauh.
Alaska yang di lirik Dian dan Arum bergantian hanya menaik kan alis nya bingung bagaimana tidak kenapa gadis itu seperti itu apakah ada yang salah dengan penampilannya saat ini, Dian menarik kembali dan berbisik.
“Aku tidak salah,”bisik Dian gemas.
“Sudahlah kakak bermimpi karena pengen cepat kaya dia itu guru Arum, kak Arum takut nanti di aduin sama kepsek di kira Arum jadi LC di sini maka nya Arum nurut sama pak Aska biar ga di aduin,”bisik gadis itu kembali.
“Hah serius? Apa dia benar guru? Atau aku benar benar salah mengenal seseorang,”gumam Dian mengatakan itu.
Sebagai seorang pemilik club membangun koneksi dan kolega atau orang orang kaya adalah hal biasa bagi Dian terutama salah satu nya itu lah cara berbisnis yang baik agar tempat nya menjadi langganan.
Lalu pria tampan ini? Tidak mungkin dia salah mengenali nya karena dia pernah bertemu di club yang lebih mahal saat survei tempat lain, apa dia yang benar benar salah ingat karena pewaris Arnolda benar benar low profile.
Ekhem…
“Maaf apakah saya bisa bicara dengan anda, Arum silahkan ambil barang mu dulu ke dalam dan ganti baju. Saya akan bicara dengan kakak mu ini,”jawab Alaska dengan datar.
“Okey pak,”jawab gadis itu dengan nurut nya.
Gadis itu masuk ke dalam dia terlihat lucu berjalan dengan pelan, lalu tinggal Dian, Jeff, dan Alaska di sana. Dian memasang wajah datar nya dia tidak terprovokasi jika pria ini bukan tuan Arnolda.
“Anda tidak bisa membawa Arum dia memiliki banyak hutang budi dengan saya tuan,”ucap Dian kepada Alaska.
“Nona ini,”ucap Jeff memberikan kartu nama milik Alaska.
Wanita itu melirik nya seketika tangan nya agak gemetar ternyata benar pria di depan nya ini adalah Alaska Arnolda pewaris perusahaan Arnolda bahkan dia salah satu dari 3 keluarga besar yang terkenal.
“Tuan Arnolda?!”kaget Dian memegang kartu nama itu.
“Berapa pun yang anda minta akan saya bayar, dengan satu syarat biar kan gadis itu pergi. Dia berhak mendapatkan lingkungan yang baik, dan satu lagi jangan sampai masalah ini sampai ke publik, saya punya uang tutup mulut yang bahkan lebih besar dari omset club anda setahun,”jawab pria itu datar.
Dian terdiam, itu benar benar mengiurkan tawaran Arnolda tapi awal nya dia menerima arum karena dia cuman niat menjadikan pelayan tapi lama kelamaan dia juga mulai menggangap gadis itu adalah adik nya karena Arum sangat baik.
Dia tidak bisa menerima ini apakah uang lebih penting? Apakah dia yakin jika Alaska bisa menjaga Arum tapi benar bersama nya Arum mendapatkan lingkungan yang buruk bahkan dia tidak bisa sekolah.
“Ini bukan masalah uang tuan Arnolda, bagi saya semenjak kedatangan Arum di rumah ini adalah sebuah kehangatan dalam hidup nya. Saya tau lingkungan saya buruk untuk dia,”
“Saya tidak akan menahan jika anda menjamin lingkungan yang baik untuk Arum, tapi saya akan bertanya satu hal kepada anda tuan Arnolda.”
“Bagaimana anda bisa menjamin dia akan bahagia dengan lingkungan yang anda berikan,”jawab Dian datar.
“Dengan kepala saya nona Dian,”jawab pria itu datar.
‘Gila tuan Alaska, demi tu bocah,’
