Sistem Kultivasi Harem : Penakluk Wanita

Sora menyentuh pipinya yang masih terasa hangat dengan wajah tidak percaya.

"Aku akan mengingat ini selamanya," ucap Sora.

Wajah Yuki semakin merona. "Terserah! Yang penting jangan bercerita dengan orang lain."

Sora tersenyum tipis. "Jangan khawatir, aku tidak suka memamerkan kenangan indahku pada orang lain, khususnya orang asing."

Yuki mengangguk lega. "Syukurlah kalau begitu."

Sora tiba - tiba memikirkan sesuatu yang membuatnya penasaran. "Karena tadi adalah hadiah tambahan, lalu apa hadiah utamanya?"

"Hadiah utamanya adalah yang kemarin kita diskusikan. Kalau kamu tidak suka, kamu boleh tidak mengambilnya."

Sora terkekeh pelan. "Siapa bilang aku tidak suka? Tapi apa kamu baik - baik saja denganku?"

Yuki diam sebentar lalu berkata dengan tegas, "Selama kamu bisa menaklukkan hatiku, aku percaya bisa menerima segalanya tentangmu." Meski tidak ada jaminan, Sora sangat mempercayai Yuki.

"Baiklah, kalau gitu tunggu, aku pasti menaklukkan hatimu."

Yuki tersenyum bangga. "Kalau bisa, lakukan saja."

Keduanya saling memandang lalu tertawa bersama. Mereka saling bercanda sebentar sebelum berpisah untuk melakukan urusan masing - masing.

Yuki masih harus memastikan sesuatu dengan tetua desa, Sora ingin segera membuat terobosan dengan semua poin harem yang telah dia kumpulkan.

...

"Fiuhhh, tingkat tujuh inti emas, rasanya sangat hebat." Sora bergumam dengan wajah puas. Tubuhnya sekarang dipenuhi kekuatan yang bisa digunakan untuk mengguncang gunung dan menguras danau.

Dibandingkan nascent soul, inti emas memang jauh lebih rendah baik dari segi kualitas maupun kuantitas energi sejati.

Tapi kalau Sora dibandingkan dengan nascent soul biasa, energi sejati miliknya jelas lebih baik. Kalau kalian tanya kenapa, jawabannya sudah pasti karena dasar yang membentuk energi sejati Sora.

Yang Qi merupakan salah satu energi paling awal yang muncul sebelum penciptaan dunia. Menurut naskah kuno, sebelum kekosongan itu muncul, lebih dulu lahir energi kacau yang menyebar ke seluruh penjuru.

Energi kacau ini yang menjadi cikal - bakal segalanya. Mulai dari Yin - Yang Qi, qi ungu, aturan, hingga dunia itu sendiri.

Kalau diurutkan dari awal, energi kacau membentuk dua energi lain, Yin - Yang Qi dan qi ungu. Dari dua energi ini terbentuk aturan dasar dunia dilanjutkan dengan pembentukan dunia yang terjadi secara alami.

Waktu berlalu, kini Yin - Yang Qi merupakan energi langka yang hanya bisa dibudidayakan oleh pemilik fisik khusus atau mereka yang menggunakan teknik latihan khusus.

Mengandalkan teknik latihan khusus jelas lebih buruk dibandingkan mereka yang memiliki fisik khusus. Meski begitu, saat mereka berhasil membentuk Yin atau Yang Qi, mereka akan sulit dikalahkan di ranah yang sama. Beberapa legenda mengatakan kalau pengguna Yin dan Yang Qi sering jadi pahlawan di setiap generasi.

Tentu saja, Sora dan Yuki belum mengetahui hal ini. Sekarang keduanya terlalu sibuk untuk memperhatikan masalah ini.

(Kenapa Tuan buru - buru menerobos? Apa ini karena Yuki?) tanya Luna penasaran.

"Ya, bisa dibilang begitu. Aku merasa kalau ingin mengejar wanita sebaik dia butuh modal yang besar. Setidaknya kekuatan kita tidak boleh berbeda terlalu banyak."

(Orang bilang pria akan berubah dalam semalam karena wanita. Ternyata ungkapan itu benar.)

Sora mengangkat bahu dengan wajah masa bodoh. "Aku tidak bisa menyangkalnya."

(...)

"Lupakan dulu tentang Yuki, aku ingin tahu berapa harga teknik kultivasi yang baik untuk Melati? Sepertinya dia ingin segera menjadi kultivator."

(Benarkah? Sejauh yang aku ingat, dia tidak pernah bilang begitu.)

"Memang, tapi dia sudah memikirkan ini sejak semalam. Aku tahu karena saat berhubungan dengannya dia tampak sedang menyembunyikan sesuatu."

(Ternyata begitu. Tuan bisa menjadikannya kultivator mulai sekarang, masalah teknik kultivasi diurus belakangan, serahkan semuanya padaku.) Luna sangat percaya diri dan terasa bisa diandalkan.

"Sungguh? Sejak kapan aku bisa melakukannya?!"

(Sesaat setelah menerobos inti emas, Tuan sudah bisa mengubah anggota keluarga jadi kultivator.)

"..." Sora terdiam, tatapannya kosong menatap udara yang lalu lalang di depannya. "Berarti sudah dari beberapa hari yang lalu?"

(Benar, aku pikir sudah mengatakan ini pada Tuan Rumah.)

"Sungguh? Kenapa aku tidak ingat?"

(...) Luna terdiam beberapa saat. (Uhuk! Sekarang semua itu tidak penting.)

"Hah, aku malas berdebat denganmu. Lebih baik aku segera kasih tahu kabar baik ini pada Melati!"

Duar!

Sora terbang dengan kecepatan tinggi kembali ke desa.

...

..

.

Bersambung...