NovelToon NovelToon
SCARLET TEARS: VANILLA AND VENGEANCE

SCARLET TEARS: VANILLA AND VENGEANCE

Status: tamat
Genre:Mafia / Roh Supernatural / Dark Romance / Tamat
Popularitas:97
Nilai: 5
Nama Author: isagoingon

"Aku mencintaimu, Hayeon-ah. Mungkin caraku mencintai salah, kacau, dan penuh racun. Tapi itu nyata." Jin Seung Jo.





PERINGATAN PEMBACA:

Cr. pic: Pinterest / X
⚠️ DISCLAIMER:

· KARYA MURNI SAYA SENDIRI. Cerita, karakter, alur, dan dialog adalah hasil kreasi orisinal saya. DILARANG KERAS mengcopy, menjiplak, atau menyalin seluruh maupun sebagian isi cerita tanpa izin.

· GENRE: Dark Romance, Psychological, Tragedy, Supernatural.

· INI BUKAN BXB (Boy Love). Ini adalah BxOC (Boy x Original Female Character).

· Pembaca diharapkan telah dewasa secara mental dan legal.





©isaalyn

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon isagoingon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pelukan Terakhir yang Tak Sampai

Di dalam perpustakaan, suasana tiba-tiba berubah—seolah-olah udara yang semula segar kini menjadi berat, menggigit hingga ke tulang. Para pengunjung yang tadinya tenggelam dalam buku-buku, kini merasakan dada mereka tertekan, seolah ada sesuatu yang tak terucapkan menyelimuti mereka...

Ada yang mengusap mata, berusaha menahan air mata yang tiba-tiba muncul—sebuah kesedihan yang tak terjelaskan, merayap tanpa izin. Semua ini—semua rasa sakit ini—berasal dari Hayeon.

Setelah membaca pesan dari Seung Jo, alih-alih merasa lega, dia justru terjerembab dalam kenangan pahit yang selama ini dia coba sembunyikan.

"Tidak... tidak... tidak bisa..." bisiknya, suaranya seperti angin yang berdesir, namun berubah menjadi lolongan kesedihan yang menyayat hati, menggema di telinga Seola.

Tangisnya bukan sekadar isakan, melainkan ratapan panjang yang penuh dengan keputusasaan—suara hati yang hancur, mengingat semua yang hilang: orang tuanya, pengkhianatan, rasa sakit yang tak tertahankan, dan yang paling menyakitkan—kehilangan bayi yang sangat diinginkannya.

"Anakku... dia mengambil segalanya... bahkan harapan terakhirku..." jeritnya, suaranya memecah keheningan, bergema seperti desisan dingin yang membuat bulu kuduk berdiri. Lampu-lampu di perpustakaan berkedip-kedip, buku-buku bergetar seolah merasakan ketegangan.

Seola, yang menyaksikan semua ini, hanya bisa terdiam, air matanya mengalir deras. Dia merasakan kesedihan Hayeon yang begitu dalam, hampir tak tertahankan—seperti gelombang yang menerjang.

Hayeon ingin memaafkan tapi ia selalu mengingat kejadian kelam itu membuatnya kembali takut, sangat takut. Ia seakan lupa ucapan kemarin dengan Seung Jo.

Melihat Hayeon terpuruk, Seung Jo merasa hancur. Rasa bersalahnya menggunung, tak tertahankan. Amarah pada dirinya sendiri sudah habis, yang tersisa hanyalah kesedihan mendalam dan keinginan untuk menawarkan kenyamanan—meski hanya sekali.

"HAYEON-AH!" teriaknya, suaranya pecah, penuh dengan keputusasaan.

Dengan sisa kekuatan yang ada, bayangan Seung Jo meluncur mendekati Hayeon yang terisak. Dia membuka lengannya, ingin memeluknya—ini adalah momen yang selalu dia inginkan dan juga takuti. Menghadapi konsekuensi dari tindakan yang telah dia lakukan, menawarkan penghiburan yang seharusnya tidak layak dia berikan.

Namun, saat lengannya hendak melingkari tubuh Hayeon yang transparan, sesuatu yang mengerikan terjadi. Begitu aura Seung Jo mendekat, teriakan Hayeon berubah menjadi jeritan ketakutan yang murni. Kenangan akan kekerasan Seung Jo, ancaman, dan dorongan fatalnya menghantamnya seperti gelombang yang tak terduga.

"JANGAN!" jeritnya, dan sebuah ledakan energi tak terlihat mendorong Seung Jo menjauh.

Pelukan itu—tidak pernah terjadi.

Seung Jo terhempas, bayangannya semakin samar, terdistorsi oleh rasa sakit dan penolakan. Dia menyaksikan Hayeon semakin menderita karena kehadirannya. Niatnya untuk menghibur justru memperburuk keadaan.

"Lihat?" bisik Hayeon pada Seola, suaranya bergetar, penuh kepahitan, suara lembutnya hampir hilang.

"Maafnya tidak ada artinya. Kehadirannya... hanya menyakiti. Selalu begitu."

Dia memandang Seung Jo sekali lagi—dan dalam tatapan itu, tak ada lagi amarah, hanya kelelahan yang tak berujung dan keputusan yang bulat. "Aku tidak akan memaafkanmu, Jin Seung Jo. Aku tidak bisa. Tapi aku... aku lelah. Tidak ingin terikat padamu selamanya, bahkan oleh kebencian."

Dengan kata-kata terakhir itu, bayangan Hayeon perlahan memudar. Dia memilih untuk pergi, bukan karena diampuni, tetapi karena ingin melepaskan diri dari lingkaran penderitaan yang tak berujung ini.

Seung Jo terduduk, atau mungkin terjatuh, di lantai. Dia menyaksikan Hayeon menghilang, dan untuk pertama kalinya, dia mengerti.

Ini adalah hukumannya yang sebenarnya: menyaksikan orang yang dia sakiti akhirnya menemukan jalan untuk bebas, sementara dia terikat selamanya pada penyesalan yang tak berujung, tanpa kesempatan untuk memperbaiki kesalahan, atau bahkan untuk mengucapkan selamat tinggal.

Di perpustakaan yang sunyi, hanya tersisa bayangan seorang pria yang hancur dan seorang anak kecil yang menangis—menyaksikan akhir tragis dari sebuah kisah yang bahkan kematian tidak bisa menutup lukanya dengan rapi. Ah, betapa... menyedihkannya.

1
LOLA SANCHEZ
Aku sangat penasaran! Kapan Thor akan update lagi?
isagoingon: besok yaa kakkk!😄
terima kasih sudah mampirr!!
total 1 replies
Oralie
Larut malam ini tetap menunggu update dari thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!