Tiga tahun pernikahan tanpa cinta dari suaminya, Valeria akhirnya menyerah dan memutuskan untuk meninggalkan Zelan. Laki-laki yang sebelumnya ia cintai dengan sepenuh hati.
Cinta yang bertepuk sebelah tangan, pengorbanan yang di anggap seperti angin lalu, membuatnya lelah lahir batin.
Di mata Zelan, Valeria hanya sosok wanita jahat dan kejam, sosok yang dia anggap sebagai perebut kebahagiaan nya dengan wanita yang dicintainya.
Namun ada sebuah fakta yang tidak di ketahui oleh Zelan di balik pernikahan nya dengan Valeria. Wanita yang dia anggap sebagai antagonis itu, ternyata adalah orang yang paling banyak berkorban untuk hidup nya.
"Peran ku sebagai istrimu telah usai Zelan, aku pergi, satu hal yang harus kau ketahui. Aku, bukan orang jahat."
Bagaimana reaksi Zelan setelah mengetahui kebenaran tentang Valeria dan bagaimana kehidupanya setelah di tinggal sang istri? Ayo baca kisah nya di sini ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab #20
"aku tidak menyangka kalau berita itu begitu cepat tersebar," jawab Zelan sambil memegang gelasnya yang berisikan minuman.
"Kau terlihat tidak khawatir? Bagaimana jika dia tidak kembali lagi?" ucap yang lainnya, mereka merasa bingung dengan reaksi Zelan.
"Tidak kembali? Dia mengejarku selama tiga tahun, dan melakukan segala cara untuk menjadi istriku, dia bahkan menyingkirkan Karina, bagaimana mungkin orang licik dan jahat seperti dia tidak kembali, aku tau ini hanya trik tarik ulur nya saja," ungkap Zelan dengan sombongnya.
"Tapi selama dia menikah dengan mu, dia selalu melakukan apapun yang kau inginkan, mengurus mu sampai membuat nya jadi wanita lusuh, kau benar-benar tidak takut kehilangan pembantu di apartemen mu?" lanjut teman-teman Zelan.
Ya, karena Zelan yang tidak pernah menghormati dan menunjukan kasih sayang nya kepada Valeria, teman-teman pun ikut tidak menghormati dan menghargai Valeria, mereka hanya menganggap Valeria sebagai pembantu gratis untuk mengurus Zelan.
"Malah lebih bagus jika dia menghilang selamanya dan jangan pernah kembali lagi, aku bisa menikahi Karina secepatnya," ungkap Zelan penuh percaya diri.
"Kau dengar sendiri kan Karina? Dia ingat secepatnya menikahimu," kata teman-teman Zelan yang ternyata sedari tadi sudah mengundang Karina untuk bergabung bersama mereka. Hanya saja Karina masih bersembunyi untuk mendengarkan pembicaraan mereka.
"Zelan, kau benar-benar ingin menikahi ku?" ungkap Karina. Wanita itu keluar dari tempat persembunyiannya dan kemudian menghampiri Zelan lalu duduk di sebelahnya.
"Kau sudah tiba sejak kapan? Kenapa kau datang ke sini? Bukan kah seharusnya kau istirahat di villa? Kau baru saja keguguran," ungkap Zelan khawatir.
Teman-teman nya yang mendengar itu seketika bersorak-sorai karena merasa hubungan Karina dan Zelan sangat manis dan cocok.
"Lihatlah betapa perhatian dan peduli nya dia padamu Karina, Valeria sampai kapanpun tidak akan pernah mendapatkan hal ini," ucap salah satu dari mereka.
"Oh ayolah, jangan bahas dia bukan kah kalian mengundang ku untuk party? Jangan merusak suasana dengan nama itu, ayo sekarang kita minum-minum," ucap Zelan mengangkat gelasnya.
"Ya Zelan benar, terima kasih kepada kalian semua sudah mendukung hubungi kami, ayo kita minum," ucap Karina terlihat sangat bangga mendapatkan banyak dukungan dari teman-teman Zelan.
"Cirsss!" ucap mereka bersamaan.
Malam itu di habiskan oleh Zelan dan teman-teman nya dengan minum-minum.
Terbesit di hati Zelan, jika ada Valeria dia mungkin tidak akan bisa bersenang-senang seperti ini Valeria pasti akan melarang nya dan memarahinya karena minum minuman keras.
Namun Zelan tidak tau kalau wanita yang seperti Valeria hanya bisa diam dapatkan satu kali saja seumur hidupnya.
Sementara itu di sisi lain ...
"Yunita, apakah benar anak perempuan mu yang hilang bertahun-tahun lamanya sudah di tentukan?"
Di tengah-tengah perkumpulan para nyonya- nyonya kaya ini tiba-tiba salah satu dari mereka mulai mempertanyakan tentang hal itu.
"Ya itu benar, aku belum melakukan pesta penyambutan untuk putriku, kalian sudah tau berita ini," ungkap mama Yunita sambil tersenyum senang.
"Kami ikut senang untuk mu Yunita, akhirnya putrimu kembali, segeralah buat acara penyambutan agar semua orang dapat mengenal putrimu," kata seorang wanita dengan nada lebih lembut.
"Aku juga berencana mengelar pesta dengan cepat Yolanda, namun aku ingin anakku beradaptasi dengan lingkungannya terlebih dahulu, aku khawatir dia akan kaget melihat orang-orang banyak," jawab mama Yunita lagi.
"Kau benar, oh ya, putraku masih di rumah mu? Anak nakal itu sudah dua puluh delapan tahun masih saja sibuk bermain-main bukan nya mencari pasangan, aku benar-benar tidak bisa mengontrol Aksa," kata Yolanda yang ternyata adalah mama dari Aksa.
"Haha, kau jangan khawatir, Aksa tidak nakal sama sekali, dia hanya berteman dengan Alvin lagipula mereka berdua baru saja kembali dari perjalanan bisnis," ungkap mama Yunita lagi.
"Aku tau itu, dan aku sangat mengenali Aksa putra ku, oh ya, bagaimana reaksi nya tentang putrimu?" tanya Yolanda lagi.
"Hahah, kalian harus tau ini, putriku benar-benar salah mengira orang, dia memeluk Aksa pertama kali mereka bertemu dan berfikir itu adalah Alvin," ucap papa Yunita sambil tertawa kecil.
"Astaga, ada kejadian seperti ini? Itu sangat lucu," ucap mama Yolanda di susul gelak tawa teman-teman mereka yang lainnya.
Namun, tak lama kemudian terdengar suara panggilan telpon di ponsel mama Yunita.
Drttt ...
Drttt ...
Drttt ...
"Oh semua maaf, aku tinggal sebentar, putriku menelpon," kata mama Yunita.
Ia berdiri dari duduknya dan kemudian menjauh dari perkumpulan yang bising itu.
Call on
"Iya sayang ada apa nak?" ucap sang mama langsung.
"Ma, aku dan kakak sudah selesai belanja, kami juga memutuskan untuk kembali ke rumah, sepertinya mama tidak perlu menyusul," ucap Valeria di seberang telpon.
"Oh, baiklah kalau begitu, tunggu mam di rumah ya," jawab mama Yunita.
"Baik ma," jawab Valeria yang kemudian mematikan telpon tersebut secara sepihak.
Tut ...
Tut ...
Tut ...
Call of
Yunita pun kembali duduk dan berkumpul bersama teman-teman nya.
"Ada apa?" tanya salah satu dari mereka.
"Semuanya maaf sekali, tadinya aku ingin langsung mengajak kalian menemui putriku di mall tapi dia bilang dia sudah selesai berbelanja dan akan kemana ke rumah, sepertinya kalian belum bisa bertemu dengan nya sekarang," ucap mama Yunita kepada teman-teman.
"Yahh, padahal kami sudah tidak sabar,"
"Benar, dia pasti sangat cantik,"
"Iya,aku malah berencana meminta nomer telpon nya untuk di kenalkan dengan anakku,"
Begitulah ucap mereka setelah mendengar perkataan dari mama Yunita.
"Astaga, tenang saja, beberapa hari lagi aku akan mengadakan pesta penyambutan untuk ny, kalian semua harus datang," ucap mama Yunita lagi.
"Baiklah kamu tunggu undangan mu tiba di rumah kami," jawab mereka lagi.
Sementara itu ...
"Valeria, kita mampir ke sini dulu ya, kakak lapar, seharusnya kita memang makan siang kan? Ini sudah jam setengah dua belas," ucap Alvin setelah ia memberhentikan mobilnya di depan sebuah restoran bintang lima.
"Iya," jawab Valeria singkat sambil mengangguk.
Mereka bertiga turun dari mobil tentunya Aksa masih bersama dengan mereka.
Setibanya di dalam mereka memilih bangku untuk duduk.
"Kau mau makan apa?" tanya Alvin sambil memberikan buku menu kepada Valeria.
Valeria melihat buku menu tersebut dan seketika ia tidak mampu untuk berbicara, makanan yang ada di dalam sana adalah makanan yang menurutnya sangat mahal.
"Kak, ini sangat mahal, kenapa kita tidak pulang dan makan di rumah saja?" tanya Valeria lagi.
"Valeria, kau belum pernah makan di tempat seperti ini? Ini sama sekali tidak mahal, malah lebih mahal bahan makanan yang di siapkan mama di rumah," lirih Alvin ke telinga sang adik.
Seketika Valeria terdiam,dia memang tidak pernah makan di restoran, Zelan tidak pernah mengajak nya makan di tempat seperti itu, tiga tahun lamanya ia hanya jadi pembantu di apartemen, makan di tempat bagus hanya ketika dirinya keluar bepergian dengan Maya.
****