Alya terpaksa menggantikan Putri yang menghilang di hari pernikahan nya dengan putra dari konglomerat keluarga besar Danayaksa. Pebisnis yang di segani di dunia bisnis. Pernikahan yang mengantarkan Alya ke dalam Lika - liku kehidupan sebenarnya. Mulai dari kesepakatan untuk bertahan dalam pernikahan mereka, wanita yang ada di masa lalu suami nya, hingga keluarga Devan yang tidak bisa menerima Alya sebagai istri Devan. Mampukah Alya melewatinya? Dengan besarnya rasa cinta dari Devan yang menguatkan Alya untuk bertahan mengarungi semua rintangan itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Wardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lepas Kendali
*****
Alya berjongkok di depan Bibah. Tubuh nya bergetar. Dia takut dan jijik jika Langit benar - benar melakukan itu.
" Dengar... Kamu yang memilih Langit untuk menjadi suami dan ayah dari anak - anak kamu. Aku telah melupakannya dan tidak lagi mencintainya. Aku kini merasa jijik dengan nya. Bukan hanya sekarang, namun sejak dia selingkuh dan kalian berzina di depan ku. Aku benar - benar jijik dan merasa mual mengingatnya. Kamu yang memilih jalan ini. Maka kamu harus menghentikan suami kamu itu untuk..." Alya bahkan begitu berat untuk mengatakannya.
" Untuk terus berfantasi tentang ku." Sambung Alya menepuk bahu Bibah dan beranjak dari sana.
Alya berlari untuk menuju salah satu bilik toilet saat mual nya tidak tertahankan. Alya memuntahkan semua makanan yang baru dia makan tadi.
" Dia selalu memanggil nama kamu saat mencapai puncak. Dia selalu berfantasi jika sedang berhubungan badan dengan kamu, Alya. Padahal dia sedang bersamaku.
Aku yang membuatnya mencapai puncak, namun dia berteriak memanggil nama kamu saat mencapai kepuasan itu."
Kata - kata Bibah membuatnya semakin mual dan pusing. Langit... Alya tidak tahu jika pikiran pria itu bisa mengerikan ini.
Alya keluar dari bilik toilet dan menuju wastafel untuk membasuh mulut nya. Bibah sudah tidak ada. Alya rasa nya ingin cepat pulang dan rebahan di rumah saja.
*
*
*
Alya mencari Devan. Namun melihat Devan jauh di ujung sana dan sedang bercengkrama dengan teman - teman nya, membuat Alya urung menghampirinya. Alya pun memilih membiarkan Devan memiliki waktu dengan teman - teman nya.
" Alya..."
Suara itu membuat jantung Alya berdegup cepat. Langit ada di depan nya. Menatapnya dengan sejuta makna. Ada rasa rindu, kesal dan tatapan penuh cinta juga obsesi.
" Pergilah. Kita tidak ada hubungan lagi. Aku juga tidak ingin melihat mu." Usir Alya dengan nada ketus yang tegas.
" Siapa laki - laki itu?" Tanya Langit dengan tatapan tajam.
Alya balik menatap Langit dengan tatapan yang tidak kalah sengit. Alya harus melawannya kali ini.
" Suami ku." Jawab Alya dengan yakin.
Mendengar jawaban Alya barusan membuat Langit justru terkekeh.
" Kamu menjadikannya pelampiasan karena putus dengan ku?" Ucap langit yang merasa percaya diri.
Alya hanya memutar bola matanya dengan malas.
" Aku jijik dengan kamu, Langit. Aku tidak membutuhkan pelampiasan. Karena aku bahkan jijik dengan kamu." Ucap Alya dengan tatapan yang merendahkan. Dan hal itu cukup melukai harga diri Langit.
" Berapa kamu membayarnya untuk berpura - pura menjadi suami kamu?" Tanya langit dengan senyum meremehkan.
Alya menatap langit dengan lelah. Benar - benar melelahkan menghadapi orang seperti Langit.
Langit merasa paling benar dan akan selalu menyangkal kenyataan jika kenyataan itu tidak selalu sesuai dengan keinginannya.
" Urus saja istri mu itu. Jangan pernah mencampuri urusan ku lagi." Kata Alya.
" Lihat kan? Kamu cemburu pada Bibah?" Ucap Langit merasa senang. Padahal maksud Alya bukan begitu.
Berbicara dengan pria toxic memang membuat Alya sakit kepala.
Alya memilih beranjak dan meninggalkan Langit, namun pria itu mencekal tangan nya dengan kuat.
" Aku akan menceraikan Biba dan kita bisa menikah. Aku akan memberikan kamu kesempatan sekali lagi. Kita akan langsung menikah seperti yang kamu inginkan." Ucap Langit dengan tatapan berbinar - binar bahagia.
Mendengar ucapan Langit barusan, membuat Alya semakin muak dan jijik.
Dengan kuat Alya melepas cengkraman tangan itu dan menatap nyalang pada Langit. Berusaha menahan tangan nya untuk tidak meninju Langit. Mengingat ini adalah acara orang dan Alya tidak ingin membuat keributan.
" Sinting kamu. Kamu tahu kata jijik, Langit? Aku sangat jijik. Jijik sama kamu. Kamu itu adalah pria murahan yang pernah aku kenal." Ucap Alya dengan tatapan yang benci juga merendahkan.
Kini emosi Alya sudah mendidih. Namun Langit malah terkekeh.
" Alya... Jangan sok suci kamu. Aku tahu selain menjadi sekretaris kamu juga pasti menjadi wanita simpanan kan? Dunia kamu itu sama seperti di dunia malam para kupu - kupu malam. Beda nya kamu mendapat status pangkat saja di pekerjaan kamu yang utama dan kamu bisa berkamuflase dari pekerjaan gelap kamu menjadi pemuas ranjang para eksekutif itu." Kata Langit.
" Kamu munafik tidak pernah ingin tidur dengan ku agar bisa membuat ku jatuh cinta dengan melihat mu sebagai wanita baik - baik agar aku menikahi kamu kan? Kamu pasti juga menginginkan menikah dengan lakin- laki baik - baik seperti aku." Langit semakin melantur.
Tangan Alya sudah mengepal seolah ingin melayangkan tamparan nya pada Langit.
Namun, tangannya tiba - tiba di genggam dengan erat. Devan ada di sana dan tersenyum menenangkan pada nya.
" Lo ada masalah apa sama istri gue?" Tanya Devan dengan tatapan tajam nya pada Langit.
Langit terkekeh dan menatap Devan dengan pandangan menilai.
" Lo dibayar berapa buat pura - pura jadi suami nya?" Tanya langit dengan tangan bersidekap di dada nya.
" Perlu gue tunjukin buku nikah kita? Atau mau lo mau lihat video saat gue ijab Kabul?" Tanya Devan yang masih menanggapinya dengan tenang.
Tangan Devan kini berubah menjadi rangkulan mesra di pinggang Alya yang membuat Langit jadi mendidih.
" Loe udah selidiki latar belakang nya? Dia itu wanita malam yang berkedok dari jabatan sekretaris nya. Bisa - bisanya lo nikah sama wanita yang di pakai sama setiap klien yang di kerja sama dengan perusahaannya." Langit menatap penuh kemenangan pada Devan.
" Alya... Dia benar mantan kamu? Kamu terlalu berharga untuk jatuh cinta pada laki - laki murahan seperti nya. Sungguh Kamu pernah pacaran dengan nya? Jangan - jangan kamu di hipnotis selama ini. Kamu berharga dan tidak pantas dengan pria murahan sepertinya." Tanya Devan dengan tatapan meremehkan pada Langit.
" Berani taruhan? Gue yakin dia lebih puas di ranjang sama gue dari pada sama Lo yang suami nya. Iya kan, Alya?" Ucap Langit semakin menjadi.
Devan sudah tidak sanggup menggunakan mulut nya. Dengan sekuat tenaga dia meninju wajah Langit yang membuat Alya berteriak dengan keras.
" Bajing*n Lo. Bangs**t." Terbaik Devan sudah akan kembali memukul Langit.
Namun Alya menahan nya dengan tatapan berkaca - kaca, membuat Devan memilih beranjak dan mengajak Alya keluar dari sana.
*
*
*
Kini kedua nya telah berada di dalam mobil milik Devan.
" Aku minta maaf. Aku tidak bisa menahan nya lagi saat dia begitu merendahkan mu dan menjadikan kamu sebagai objek taruhan. Apalagi di... Ranjang. Pria apa sebenar nya yang kamu pacari, Alya?" Ucap Devan jujur, nada nya terdengar frustasi.
Alya hanya memejamkan mata nya. Semua nya terlalu mengagetkan bagi Alya. Dia kehilangan kata - kata untuk merespon ucapan suami nya itu.
Langit yang ternyata begitu mengerikan, fakta dari Bibah yang membuatnya mual dan jijik. Lalu bagaimana pria itu yang menatap lapar dan rendah pada nya membuat kepala Alya penuh.
" Terima kasih sudah menolongku, mas." Ucap Alya dengan nada yang lelah.
Devan menatapnya lekat. Dia mengerti jika Alya sangat shock. Dia memilih memberikan waktu pada Alya, walau dia tidak tahu apa yang di katakan oleh Langit. Kebenaran atau hanya sebuah kebohongan.
Karena dia pun tahu dan memiliki pengalaman dengan dunia sekretaris itu.
***
Kehadiran mantan yang belum bisa move on nih...
belum nemu kemistrinya Thor🙏