Dikhianati kekasihnya, dijual oleh bibinya demi mendapatkan uang untuk biaya pengobatan sang ibu, membuat Elara terjebak dalam hubungan yang rumit.
Dia terpaksa menjadi wanita pemuas nafsu seorang taipan kaya raya, yang arogan, dingin, dan kejam.
Parahnya, status Elara yang sudah sah sebagai istri Eden Dwight tidak boleh diketahui publik.
Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya? yuk simak. Jangan lupa tinggalkan like, komen, dan vote jika kalian suka ceritanya ❣️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RatuElla11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kita Bercerai
"Akh! Nona... sakit!" Alexa semakin kuat menjambak rambut Elara, bahkan dengan tega, Alexa menyeret tubuh Elara menjauh dari pintu ruang kerja Eden lalu menghempaskan perempuan itu hingga jatuh tersungkur kelantai dan kepalanya membentur sudut meja.
"Nona Alexa! Apa yang anda lakukan?!" sentak Lander. Dia segera menolong Elara membuat Alexa semakin murka.
"Seharusnya kau tidak perlu menolongnya Lander! Jalang sepertinya memang pantas mendapatkan itu! Berani sekali dia merayu suamiku! Dasar perempuan gatal! Aku ingin kau segera memecatnya Lander!" geram Alexa dengan mata melotot marah.
"Maaf Nona, segala keputusan mengenai karyawan perusahaan yang berhubungan langsung dengan Tuan Eden, entah itu berbentuk penerimaan ataupun pemecatan karyawan, semuanya harus melalui izin dari Tuan. Yang itu artinya saya tidak berhak memecat Nona Elara tanpa seizin Tuan Eden." jelas Lander dengan membalas tajam tatapan Alexa.
"Apa kau bilang?!" Alexa mengepalkan tangannya lalu tertawa sinis.
"Baiklah, aku sendiri yang akan meminta pada suamiku untuk memecat perempuan jalang sialan ini. Dan kau!" tuding Alexa pada Elara. "Kau itu hanya mainan sesaat suamiku jalang! Jangan pernah bermimpi lebih! Cuih!!" Alexa meludah kesisinya.
Setelah berkata demikian dengan gerakan cepat Alexa pun memutar tubuh dan berjalan dengan angkuh meninggalkan Elara dan Lander.
Lander yang tak bisa berbuat banyak hanya bisa menolong Elara. Memapah perempuan itu untuk berdiri.
"Nona, dahi anda terluka. Sebaiknya kita..."
"Aku ingin pulang Lander." potong Elara cepat. Suaranya terdengar bergetar menahan tangis.
Kepalanya memang sakit akibat jambakan Nona Alexa dan benturan keras pada sudut meja, tapi jelas itu tak sebanding dengan rasa malu dan sakit hati yang harus ditanggungnya.
Seumur hidup baru kali ini dia dilabrak istri orang. Beruntung hanya Lander yang melihat, bagaimana jika orang lain sampai tahu? Mungkin rasa malunya bisa lebih dari ini.
Lander yang mengerti kondisi psikis istri muda tuannya tak mencoba membantah.
"Baik Nona. Saya akan meminta supir untuk mengantar anda."
Elara mengangguk. Dia berjalan kearah meja kerjanya lalu mengambil tasnya.
🌿🌿🌿
Sebelum memasuki ruang kerja Eden, Alexa lebih dulu merapihkan penampilannya. Dia tidak mau jika Eden sampai melihatnya dalam keadaan berantakan.
Dan saat dirinya masuk, pandangan Alexa langsung tertuju pada sosok suaminya yang tengah berdiri kokoh membelakangi pintu, menghadap jendela besar dan sedang menghubungi seseorang.
Alexa yang sangat merindukan suaminya itu segera berjalan memasuki ruangan dan memeluk lelaki itu dari belakang, tanpa suara.
Jelas Eden tersentak kaget. Namun seutas senyum terbit dibibirnya. Dirinya pikir itu Elara. Eden pun segera mengakhiri percakapannya bersama rekan bisnisnya.
Eden memasukkan ponsel kedalam saku kemeja, lalu dia mengusap lembut lengan Alexa.
"Kau bilang kau tak akan kembali lagi kucing kecil, tapi buktinya kau malah memelukku. Sudah kubilang bukan, kita masih punya banyak waktu untuk melakukannya."
Deg.
Seketika netra Alexa berkilat marah. Dadanya bergemuruh seolah ada badai yang menerjang hatinya.
Jadi benar dugaannya, Eden baru saja bermain dengan jalang itu?!
Disaat pikiran Alexa sedang berkecamuk, Eden segera membalikkan tubuh. Namun betapa terkejutnya dia saat tahu bahwa perempuan yang memeluknya saat ini bukan Elara, melainkan Alexa!
"Kau!" sontak Eden langsung mendorong tubuh Alexa menjauh hingga wanita itu terhuyung mundur beberapa langkah kebelakang.
"Apa yang kau lakukan disini?!" geram Eden.
"Kau bertanya apa yang kulakukan disini Eden? Jelas aku ingin menemui suamiku. Sudah satu bulan kau tidak pulang kerumah dan tidak memberiku kabar, rupanya kau sedang sibuk bersama sekretaris jalangmu itu?!"
"Tutup mulutmu Alexa!" desis Eden. Ekspresinya tampak marah. "Sekretarisku bukan jalang sepertimu! Dia istriku!"
Duarr.
Bagai tersambar petir, tubuh Alexa seketika menegang kaku.
"Apa katamu? Istrimu?"
"Ya, dia istriku."
Untuk sesaat keheningan membentang diantara keduanya. Namun tak lama Alexa tertawa skeptis.
"Kau pikir aku percaya Eden? Akulah istrimu satu-satunya. Bagaimana mungkin kau mengakui jalang rendahan itu sebagai istrimu, eh? Kau bercanda, kau hanya ingin membuatku cemburu."
Eden menatap Alexa dengan dingin.
"Sayangnya aku tidak bercanda Alexa. Dan membuatmu cemburu sama sekali tidak pernah terbesit dalam pikiranku. Kau tidak seberarti itu."
Mendengar ucapan Eden, sungguh Alexa merasa tertampar.
Ya, memang selama mereka menikah Eden tidak pernah memikirkan perasaannya. Bagi Eden, pernikahan mereka hanyalah pernikahan diatas kertas, yang dilakukannya hanya demi mengamankan posisi lelaki itu sebagai pewaris tahta. Jadi untuk apa Eden membuatnya cemburu?
"Jika dia istrimu, itu artinya kau menikahinya diam-diam dibelakangku?"
Eden tak menjawab. Dia hanya menatap Alexa, tajam. Dan itu cukup memperjelas semuanya.
"Tidak...tidak mungkin. Kenapa? Kenapa kau menikahinya Eden?! Selama ini aku selalu membiarkanmu bermain dengan wanita manapun yang kau mau! Tetapi kenapa kau menikahinya?!"
"Karena aku menginginkannya!"
"Lalu bagaimana dengan diriku? Aku mencintaimu Eden!" teriak Alexa frustasi.
Eden tersenyum sinis. Dia berjalan kearah Alexa lalu meraih dagu wanita itu dan memaksanya untuk melihat kearahnya.
"Kau mencintaiku?" Eden bertanya lambat-lambat. Netranya memindai Alexa dengan tajam.
Alexa mengangguk. Dia menggenggam lengan Eden dengan kedua tangannya lalu memasang ekspresi sendu.
"Aku mencintaimu Eden, sangat mencintaimu."
"Lalu bagaimana dengan Arash? Bukankah kalian selalu menghabiskan malam bersama disaat aku tidak ada?"
Deg.
Bagaimana...bagaimana Eden bisa tahu hubungannya dengan Arash?!
Melihat reaksi Alexa yang begitu shock karena kenyataan yang dilemparkannya, jelas Eden merasa puas sekaligus muak.
"Kenapa? Kau terkejut?"
Dia menghempaskan wajah Alexa, lalu berjalan menjauh sembari menepuk-nepuk kedua tangannya, seolah jijik karena sudah menyentuh wanita itu.
"Eden! Aku dan Arash..."
"Cukup!" Eden mengangkat telunjuknya dihadapan Alexa, seolah ingin menghentikan apapun yang hendak keluar dari mulut wanita itu.
"Persetan dengan hubunganmu dan Arash, Alexa. Aku ingin kita bercerai!"
Deg.
"Bercerai?"
"Ya."
"Tidak Eden! Aku tidak mau bercerai darimu!"
"Aku tidak peduli. Aku akan mengurus semuanya." Eden berjalan kearah kursi kerjanya lalu mengambil jas dan memakainya.
"Eden! Aku mohon! Kita bisa membicarakan ini baik-baik! Apa kau ingin hubungan keluarga kita hancur?! Apa kata orang-orang jika kita bercerai?!"
"Sudah kukatakan aku tidak peduli! Sekarang keluar dari ruanganku!"
"Tidak Eden! Beri aku kesempatan, kita perbaiki hubungan kita!"
"Keluar Alexa!'
"TIDAK EDEN! Jika kau bersikeras menceraikanku, aku akan membongkar pernikahan rahasiamu dengan jalangmu itu! Aku akan membuatnya malu dihadapan para awak media!" ancam Alexa.
Tanpa diduga ucapan Alexa malah memantik amarah Eden. Lelaki itu langsung bergerak impulsif menyerbu Alexa dan mencekik lehernya.
"Akh..Eden! Lep-pas-kan!"
"Jangan coba-coba mengancamku Alexa. Kau tidak lupa siapa aku bukan?" desis Eden. "Aku Eden Dwight bukan Edgar, saudaraku yang bisa kau ancam dan kau kendalikan dengan mudahnya."
"Jika sampai sedikit saja kau mengusik kehidupanku atau istriku, akan kupastikan kau juga hancur Alexa. Aku akan memblow-up semua skandalmu dengan kekasih gelapmu yang parasit itu. Oh tidak, bukan hanya dengan Arash sialanmu itu saja.Tetapi juga dengan para petinggi perusahaan yang pernah mencicipi tubuhmu sebelum kita menikah. Aku akan menghancurkanmu sampai kedasar. Kau dengar itu?"
Wajah Alexa pucat pasi. Ternyata Eden mengetahui semua kebobrokannya. Alexa yang tak berdaya akhirnya mau tak mau mengangguk pasrah.
"A-aku dengar... Eden. A-aku dengar."
"Bagus."
Eden mendorong tubuh Alexa hingga cengkraman tangannya dileher wanita itu terlepas.
Refleks Alexa terbatuk. Napasnya megap-megap karena Eden mencekiknya sekuat tenaga.
"Sekarang keluar!" titah Eden dengan tegas.
Tak ingin kembali memancing kemarahan lelaki itu, tanpa pikir panjang Alexa pun segera meninggalkan ruang kerja Eden dengan perasaan sakit hati.
Aku tidak akan membiarkanmu menceraikanku Eden! Tidak akan! Aku akan mengadukan semua ini pada Ayahmu!
*
To be continued
*Jangan lupa tinggalkan like, komen, hadiah dan votenya. terimakasih 🥰**❣️*
Eden kamu akan segera menjadi seorang ayah semoga elara juga secepatnya memberi tau kehamilannya pada Eden jadi tidak sabar menunggu esok hari Thor menunggu lanjutannya
Eden /Heart/ elara aku suka banget sama pasangan ini Thor 🤭🤭
jadi gak sabar nunggu lanjutannya Thor ....
sebenarnya aku lebih suka gambar yang dulu sih Thor gambar no 2 ..
Eden yah ?? pasti salah paham lagi ini tapi semoga aja Eden bisa berpikir jernih ...
kira² bakal terjadi salah paham gak yah kalau Eden sudah sembuh nanti dan bertemu dengan elara tapi ada nero di sana hemm /Smug/