cinta yg berbalas takdir yg tak mendukung
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Nanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 20
"ini bukan omong kosong Cintya, kalau Yoongi Hyung tidak melakukan nya aku tidak akan bisa melihat betapa aku yg bodoh karena telah melukai perasaan mu... " jimin menjelaskan sedikit sembari menutup pintu
"maksud mu, Yoongi memukul mu.??? tapi kenapa...?? " tanya mu berdiri cukup jauh dari jimin
"hemm, saat aku bercerita dan meminta tolong pada rap hyung untuk membantu ku ternyata Yoongi Hyung juga menguping pembicaraan kami. mungkin dia emosi mendengar aku bicara seperti itu padamu, lalu datang dan langsung memukul ku. dia bilang, bahwa aku sangat tidak waras karena menyakiti mu. bahkan dia menceritakan saat dia datang ke rumah, dan juga jika aku tidak mampu membuat mu bahagia maka dia akan merebut mu kembali apa pun cara nya... " jelas jimin menundukkan kepala nya
"hemm, seperti nya aku membuat keretakan di antara kalian berdua... " ucap mu melangkah melihat ke arah luar jendela
"jangan berfikir seperti itu, aku memang pantas untuk menerima nya... Cintya tolong maaf kan aku dan sifat kekanak-kanakan ku ini... " memeluk mu dari belakang
kau pun hanya diam dan memegang tangan jimin yg melingkar di perutmu, lalu kau pun berbalik dan mengusap lembut pipi jimin
"aku sudah bilang aku sudah memaafkan mu... " ucap mu masih mengusap pipi jimin dengan lembut
jimin pun memegang tangan mu dan merasa seperti ada sesuatu di telapak tangan mu
"apa ini Cintya, kau terluka... " ucap nya panik dan langsung membawamu duduk di pinggir ranjang. jimin pun langsung menyerbu mu dengan pertanyaan
"dimana kau bisa terluka, apa luka nya lebar, kenapa bisa terluka, pasti sakit kan...??? " ucap jimin menatap mu
"sekarang sudah tidak sakit, ini hanya luka tidak sengaja. dohe sudah membari nya salep dan membalut nya seperti ini. jadi sudah tidak sakit... " ucap mu mengelus luka mu
"pasti sangat perih waktu di beri salep... " tanya nya memandang mu
"emm... " jawab mu singkat sembari membimbing jimin untuk duduk di samping mu
"aku tidak tau jimin, bagaimana cara ku untuk mengatakan nya. tapi yg pasti, aku benar-benar tidak ingin berpisah dengan mu. aku sudah terbiasa kau ada di sisi ku, jadi tolong jangan bertengkar lagi. oke... " melihat ke arah jimin
"apa arti dari kata-kata mu ini Cintya..?? apa mungkin kau benar-benar sudah menerimaku sepenuhnya... " ucap jimin menatap dalam mata mu
kau pun hanya membalas memandang mata jimin seolah menjawab ya.. jimin pun dengan lembut mencium kening mu, lalu turun ke mata, hidung dan sampai lah ke bibir mu. dia mengecup lembut bibir mu, dan membisikkan"aku mencintaimu Cintya... "dengan sangat lembut dan berbisik. kau pun hanya memandang nya tersenyum, lalu jimin kembali mencium lembut bibir mu kau pun membalas nya. saat sebuah kecupan menjadi liar, di situlah birahi mulai menguasai tubuh. jimin pun melepas cardigan yg kau pakai dan mendorong mu dengan lembut sampai kau setengah terbaring, dengan masih mencium mu yg mulai bergerak liar dia pun mulai menurun kan ciuman nya merajai leher jenjang mu dan membuat tanda di sana. jimin pun mematikan lampu dengan remot, dia pun mencoba melepaskan pakaian yg kau kenakan dengan menurun kan resleting dress yg kau pakai, namun kau menghentikan nya" aku tidak akan memaksa, kita bisa mengulang nya sampai kau benar-benar siap... "ucap jimin. " bukan itu, ini adalah yg pertama kali nya bagiku. jadi aku mohon kita lakukan perlahan... "ucap mu membuat jimin bersemangat kembali. "percaya padaku... " mulai mencium bibir mu kembali dan mencumbu di bagian lain tubuh mu, cukup lama kalian melakukan pemanasan akhirnya jimin pun mulai melakukan nya"aahh sakit, jimin... " ucap mu reflek karena akhirnya pecah lah keperawanan mu di tangan suami mu jimin. jimin pun menghentikan aksi nya sebentar sembari mencium bibir mu, karena di rasa kau sudah tenang jimin pun melanjutkan nya kembali... setelah 20 menit itu berlangsung jimin pun akhir nya selesai, dan berbaring di samping mu memelukmu "maaf sayang, jika aku tidak sabaran. dan terimakasih telah memberikan hak itu kepadaku... " ucap jimin mengecup kening mu
kau pun tidak menjawab dan hanya memeluk nya sampai kalian pun tertidur hingga pagi
saat cahaya pagi mulai masuk ke kamar, kau pun terbangun. posisi mu yg membelakangi jimin pun hanya memandang ke arah luar, lalu kau pun memutar arah untuk melihat jimin... dia terlihat masih terlelap, kau pun ingin bangun untuk mandi tapi masih bingung karena hanya ada 1 selimut. "jika aku membawa nya, bagaimana dengan jimin... " ucap batin mu mengingat keadaan mu dan jimin yg tanpa busana, kau pun berinisiatif memakai kembali dress itu untuk menutup tubuh mu ke kamar mandi. setelah kau selesai mandi, kau pun mengeringkan rambut mu dan sedikit berhias. kau pun keluar kamar berjalan ke dapur, melihat somin sedang berberes kau pun langsung mengambil buah untuk sarapan mu pagi itu. saat kau sedang sarapan somin menghampiri mu
"Nona, mau di masakin apa hari ini... " tanya somin ke arah mu
"aku belum memikirkan nya... tidak usah masak, aku akan melakukan nya jika ingin. kau masak lah untuk mu dan Johan saja... " ucap mu masih memakan potongan buah
"ooh baiklah Nona... " saat dia ingin ke belakang kau pun memanggilnya kembali
"eh somin, tolong bantu aku ganti ini... " menunjuk ke arah tangan mu
"Nona, apa tuan melukai mu... " tanya nya memegang tangan mu
"bodoh, yg tentu tidak lah. ini luka waktu di rumah semalam, tolong bantu aku gantikan ya. " ucap mu kembali
"hemm, rupa nya kau kembali ke rumah semalam" sambung nya mengambil kotak p3k
kau pun hanya diam sembari melihat somin menggantikan perban di tangan mu, setelah selesai somin pun pamit ke belakang tiba-tiba jimin muncul di depan mu
"kenapa tidak membangun kan ku juga... " ucap jimin mengusap wajah nya berjalan ke arah mu
kau hanya memandangi nya karena jimin memakai baju yg tadi malam
"jimin, kau belum mandi... " tanya mu
"emm, belum. kenapa...??? " tanya balik memandang mu
kau pun tidak bicara langsung membawa nya kembali ke kamar, jimin pun hanya mengikuti mu dengan heran. sampai di dalam kamar
"ada apa Cintya.... " tanya jimin heran
"tidak boleh, setelah melakukan itu kau harus langsung mandi baru boleh beraktivitas." mendorong nya ke kamar mandi
"melakukan kan itu,,,, " ucap nya mengingat kejadian tadi malam, lalu tersenyum ke arah mu
"baiklah aku akan mandi, maaf aku tidak tau. kau mau ikut... ?? " goda jimin
"hentikan itu, pergilah mandi... " ucap mu menuju ke ranjang untuk melihat sprei apakah ada noda atau tidak. benar saja karena itu adalah yg pertama bagimu tentu saja meninggalkan bekas noda merah di sprei, kau pun langsung mengganti sprei dan selimut nya. lalu membawa yg kotor untuk kau cuci, saat kau akan mencuci nya somin ingin mengambil alih namun kau menolak nya karena itu adalah noda mu tidak baik jika orang lain yg mencuci nya. kau pun mencuci nya, setelah selesai kau pun langsung menjemur nya. jimin pun menghampiri mu
"hei aku mencarimu dari tadi, sedang apa kau...? kenapa tidak biarkan somin mencuci nya... " tanya jimin mendekati mu
"hemm, tidak bisa. ada noda merah di sprei nya... " ucap mu melangkah masuk
"apakah masih sakit... ?? " tanya jimin memegang tangan mu menghentikan langkah mu
"sudah tidak sakit. kau ada syuting hari ini, ayo aku akan buat kan sarapan... " ucap mu menarik nya masuk
"harus nya ada, tapi seperti nya aku tidak pergi hari ini... " berjalan mengikuti mu
"kenapa...?? " tanya mu berhenti
"ayo pergi berlibur, aku akan ke perusahaan hari ini mengajukan cuti... " ucap jimin memeluk pinggang mu
"hemm, kenapa tiba-tiba sekali mengajak berlibur...?? " tanya mu
"sebenarnya tidak tiba-tiba, karena kita sudah hampir 2 bulan menikah tapi kita belum melakukan honeymoon... " ucap jimin manja
"ooh, jadi kau ingin kita pergi honeymoon begitu...!!? " tanya mu menggoda nya
"emm, aku harus sering melakukan nya kan agar cepat dapat anak... " ucap nya mendekat ke arah mu dan akan mencium mu tapi tiba-tiba somin datang mengejutkan kalian
"ahh maaf tuan, Nona aku tidak tau kalau kalian masih di belakang" sembari memalingkan wajah nya
"hemm, kau tidak salah kami yg salah tempat... " ucap jimin menarikmu pergi
kalian pun pergi ke dapur, untuk membuat sarapan..
"mau makan apa...?? " tanya mu
"tidak perlu, kau tidak di haruskah melakukan ini.. ambil tas mu kita pergi ke perusahaan temani aku mengambil cuti... " ucap nya
"tapi kau belum sarapan...??" jawab mu
"kita akan beli nanti... " ucap nya mendorong mu
kau pun pergi mengambil tas dan ponsel, lalu kalian pun pergi ke perusahaan. sesampainya di sana
"tunggu lah di sini, aku akan segera kembali... " ucap jimin
kau pun hanya mengangguk dan duduk di ruangan yg ber AC itu. cukup lama menunggu nya sampai kau bosan, ketika kau akan keluar jimin pun kembali
"mau kemana...??? maaf menunggu lama ya,,, " ucap jimin
"hemm, sudah selesai... " tanya mu
"mana bisa langsung selesai, menejer ku akan mengurus sisa nya... " sambung jimin menggenggam tangan mu keluar gedung, dan masuk ke mobil
"kemana kita akan pergi sekarang... " tanya mu
"ke restoran ayah ku... " ucap jimin
setelah cukup lama kalian di perjalanan, sampai lah kalian di restoran ayah nya. ternyata mereka memang sudah janjian untuk bertemu, dia pun menggandeng tangan mu masuk ke dalam resto. beberapa pengunjung resto di sana memandang ke arah kalian, dan duduk lah kalian di satu meja yg memang sudah di siap kan untuk kalian. makanan dan minuman pun langsung di sediakan di meja tanpa kalian pesan
"dimana ayah ku... " tanya jimin kepada pelayan
"ooh beliau masih ke toilet tuan... " jawab pelayan resto
"ayah akan datang, kita minum dulu... " ucap jimin memegang tangan mu
"kalian sudah sampai... " sapa ayah jimin duduk di bangku yg kosong
"ayah... " ucap mu berdiri dan membungkuk
"duduk lah... " ucap ayah jimin
"ayah kau sendiri... " tanya jimin
"hemm, ibumu mana mungkin ikut kemari... " jawab ayah jimin
"ayah kau sehat, kau terlihat sedikit pucat... " tanya mu memandang nya
"hemm, aku baik-baik saja. bagaimana dengan mu, kau baik-baik saja kan?? apa jimin memperlakukan mu dengan baik...?? "tanya ayah jimin kepada mu
" emm, dia memperlakukan kan aku sangat baik... "jawab mu melempar senyum
" ayah, aku berencana untuk berlibur ke luar negeri...!! "ucap jimin
" oh benarkah, itu bagus... ajak lah istrimu bersenang-senang, semakin banyak kau menggunakan uang mu untuk membahagiakan nya. maka akan semakin banyak rezeky yg datang pada mu... "ucap ayah jimin memandang ke arah mu
" seperti nya ayah, istriku tidak suka uang ku. karena hampir 2 bulan kami menikah dia seperti nya tidak pernah menggunakan kartu yg ku berikan... "ucap jimin memandang mu
" bukan begitu, aku belum tau saja untuk apa mengeluarkan uang nya. tapi nanti jika aku sudah mulai ingin belanja aku akan menghabiskan uang mu... "jawab mu sembari tertawa kecil
" benar, mungkin menantu masih mengumpulkan energi nya untuk menghabiskan uang mu... "timpal ayah jimin tertawa
kalian pun mengobrol dan menghabiskan kopi juga roti yg di suguhkan, sampai 1 jam kalian di resto akhirnya kalian pun pamit untuk pulang. ayah jimin memberikan mu beberapa makanan yg bisa di panas kan jika sudah sampai rumah
"terimakasih banyak ayah... " ucap mu menerima kotak makanan
"jangan sungkan, kau adalah bagian dari keluarga... " ucap ayah jimin mengelus kepala mu
"kami pamit ayah.... " ucap jimin membuka pintu mobil untuk mu
kalian pun sampai di rumah pukul 05.30 sore, kau pun meletakkan kotak kue di meja dapur dan merebahkan diri di sofa
Bersambung....