NovelToon NovelToon
TIGA AYAH SATU IBU

TIGA AYAH SATU IBU

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Jihan Hadid, seorang EO profesional, menjadi korban kesalahan identitas di rumah sakit yang membuatnya disuntik spermatozoa dari tiga pria berbeda—Adrian, David, dan Yusuf—CEO berkuasa sekaligus mafia. Tiga bulan kemudian, Jihan pingsan saat bekerja dan diketahui tengah mengandung kembar dari tiga ayah berbeda. David dan Yusuf siap bertanggung jawab, namun Adrian menolak mentah-mentah dan memaksa Jihan untuk menggugurkan kandungannya. Di tengah intrik, tekanan, dan ancaman, Jihan harus memperjuangkan hidupnya dan ketiga anak yang ia kandung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Setelah pertikaian itu, Selim kembali masuk ke kamar Jihan.

Ia melihat Jihan yang sedang menangis sesenggukan di atas tempat tidurnya.

"Apakah kamu mendengar semuanya?" tanya Selim.

"Aku mendengar semuanya, Selim. Seharusnya aku tidak membuat masalah ini menjadi rumit." jawab Jihan.

Selim meminta Jihan untuk menenangkan diri mengingat kondisi kandungan Jihan yang lemah.

“Kamu tidak membuat ini rumit, Jihan. Justru semua ini rumit karena Arkadion. Kamu hanya berusaha melindungi mereka,” ucapnya tenang.

"Aku takut, Selim. Aku takut kehilangan mereka seperti aku kehilangan Om Sasongko.”

Selim menatapnya lekat-lekat, nada bicaranya mantap namun penuh kehangatan.

“Selama aku ada di sini, itu tidak akan terjadi. Aku sudah pernah kehilangan orang yang penting bagiku dan aku tidak akan mengulanginya lagi.

“Apa maksudmu? Siapa yang pernah kamu kehilangan?”

Selim mengalihkan pandangan sejenak, seolah menimbang apakah ia harus mengungkapkan rahasia itu sekarang.

"Itu masa laluku, Jihan. Aku juga punya dendam kepada Arkadion dan Leonardo." jawab Selim.

Akhirnya mau tidak mau Selim menceritakan bagaimana kekejaman Arkadion yang menghabisi kekasihnya karena tidak mau menjadi kekasih Leonardo.

"Mereka keluarga yang sangat gila, Jihan. Saat kamu cerita tadi aku juga terkejut ketika mendengar nama Arkadion." ucap Selim.

Jihan tertegun melihat Selim yang menangis sesenggukan saat menceritakan semuanya.

"Selim, jadi semua ini bukan hanya tentang aku?" tanya Jihan dengan suara bergetar.

Selim menganggukkan kepalanya sambil mengintip masa lalunya.

“Bukan hanya tentang kamu. Sejak hari itu, aku bersumpah jika suatu saat, aku akan mengakhiri mereka. Tapi sampai saat itu tiba, aku harus memastikan kamu dan anak-anakmu selamat.”

Jihan menatapnya, campuran rasa takut dan rasa aman menyelimuti hatinya.

“Aku tidak mau kamu terluka demi aku.”

Selim tersenyum tipis, lalu menggenggam tangan Jihan erat.

“Kalau demi melindungi kamu dan anak-anakmu, Jihan. Aku rela jika harus menghabisi mereka berdua." ucap Selim.

Jihan menggelengkan kepalanya dan meminta Selim untuk tidak berbuat seperti itu.

Selim mencium kening Jihan dan memintanya untuk kembali istirahat.

Sementara itu di tempat lain dimana Adrian masih belum bisa membiarkan Jihan berada di rumah Selim.

"Adrian, tenanglah dan duduklah di samping David. Jangan mondar-mandir seperti setrika." ucap Jacob.

"Bagaimana bisa aku tenang jika Jihan berada di rumah lelaki lain." ujar Adrian dengan wajah cemas.

David menghela napas panjang, mencoba meredakan ketegangan.

“Adrian, kita semua khawatir. Tapi marah-marah di sini nggak akan membuat keadaan jadi lebih baik.”

Yusuf yang dari tadi diam akhirnya ikut bicara, suaranya datar tapi penuh tekanan.

“Kita tidak tahu siapa sebenarnya Selim. Dia muncul tiba-tiba, dekat dengan Jihan dan sekarang Jihan malah menolak bertemu kita. Apa kalian nggak merasa aneh?”

"Apa mungkin Selim juga mengenal Arkadion?" tanya Jacob.

Jacob mengambil ponselnya dan meminta anak buahnya untuk menyelidiki siapa Selim sebenarnya.

"Kalau ternyata Selim anak buah Arkadion, aku tidak akan memaafkannya." ucap Adrian.

Tak berselang lama anak buah Jacob menghubungi.

"Apakah dia anak buah Arkadion?" tanya Jacob.

"Dia bukan anak buah Arkadion, tapi dia mempunyai dendam kepada Arkadion."

"Dendam? Maksud kamu dendam apa?"tanya Adrian.

Anak buah Jacob mengatakan kalau dulu Selim mempunyai kekasih.

Kekasih Selim diculik oleh Leonardo dan dihabisi oleh Arkadion karena tidak mau menikah dengan Leonardo.

"Gila, semuanya menjadi gila. Kita harus selamatkan Jihan."

"Jangan gegabah dulu, Adrian. Kita harus mengawasi Selim dulu."

Adrian pun kembali mengalah dan menuruti kemauan Jacob.

"Kalau misal Jihan mencintai Selim bagaimana?" tanya Yusuf.

David langsung memukul kepala Yusuf agar tidak bicara sembarangan.

Sementara itu di tempat lain dimana Stela sedang duduk menunggu kedatangan Arkadion.

Stela melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul delapan malam.

"Apa dia tidak tertarik dengan apa yang aku katakan tadi?" gumam Stela.

Tak berselang lama terdengar suara sepatu Arkadion yang baru saja datang.

Arkadion akhirnya muncul, langkahnya tenang namun aura dinginnya membuat semua orang di ruangan itu menunduk.

Ia menatap Stela sekilas sebelum duduk di hadapannya.

“Kau bilang punya sesuatu yang penting. Aku harap ini sepadan dengan waktuku,” ucap Arkadion.

Stela menghela napas, mencoba menahan gugup.

“Ini tentang Jihan. Dia sekarang berada di bawah perlindungan seorang pria bernama Selim.”

Alis Arkadion terangkat sedikit, lalu matanya menyipit.

“Selim…” gumam Arkadion pelan dan mencoba mengingat sesuatu.

Arkadion kembali mengingat kejadian dimana Leonardo mencintai seseorang wanita yang ternyata wanita itu menolak untuk menjadi istri Leonardo.

"Aku akan memberikan Jihan kepadamu asalkan Selim mau menikah denganku." ucap Stela.

"Permintaan yang sangat mudah untukku." ujar Arkadion.

Stela memberitahukan kepada Arkadion tentang Adrian, David dan Yusuf yang juga sudah berada di Kanada.

"Aku senang sekali karena dengan sekali tangkapan mereka akan binasa semuanya." ucap Arkadion yang kemudian meninggalkan Stela.

Arkadion memberikan surat dimana Stela harus membawa Jihan ke tempat itu.

Dengan langkah yang gagah Arkadion meninggalkan Kafe.

Stela masih duduk di kafe sambil mencari cara agar ia bisa masuk kerumahnya Selim dan membawa Jihan dari sana

Setelah berpikir selama beberapa menit, akhirnya ia mempunyai cara dengan meminta bantuan mama Selim.

Stela mengirimkan pesan dan meminta tolong agar Mama Selim meminta putranya untuk mengantarkannya ke butik m

"Setelah itu aku kerumah mereka dan membawa Jihan ke tempat Arkadion." gumam Stela yang kemudian bangkit dari duduknya.

Mama Selim yang baru saja dari kamar mandi langsung mengambil ponselnya.

"Kenapa Stela memintaku seperti ini? Apa Stela akan memberikan kejutan kepada Selim?" gumam mama yang tersenyum kecil.

Mama bangkit dari duduknya dan menuju ke kamar Selim.

Tok.... tok..... tok.....

Selim yang baru saja memeriksa kondisi Jihan langsung berjalan membuka pintu kamar.

"Ada apa Ma?" tanya Selim.

"Selim, mama minta tolong antarkan ke butik sebentar." jawab Mama.

Selim menoleh ke arah Jihan yang sedang memandanginya.

"Kenapa Mama tidak pergi dengan Papa saja?" tanya Selim.

"Papa kamu sedang ada di rumah temannya, Selim." jawab Mama.

Jihan memanggil Selim dan memintanya untuk mengantarkannya mama ke butik.

"Kamu yakin tidak apa-apa dirumah sendirian?" tanya Selim.

"Tidak apa-apa Selim."

Selim memakai jaketnya dan meminta Jihan untuk tidak kemana-mana.

Jihan menganggukkan kepalanya dan meminta Selim untuk hati-hati.

Selim melajukan mobilnya menuju ke butik yang dipinta oleh Mamanya.

Melihat Selim yang sudah pergi dari rumah, Stela dan beberapa preman yang ia sewa sudah di depan rumah.

Sementara itu Jihan yang bosan dan langsung mengambil ponselnya untuk menghubungi Mia.

Mia yang sedang duduk disamping tempat tidur Jose langsung mengangkatnya.

"Jihan, kamu dimana sekarang? Mereka khawatir mencari keberadaan kamu."

"Aku di Kanada dan mereka bertiga sudah menemukan keberadaan ku. " jawab Jihan.

Mia meminta Jihan untuk tidak menyalahkan dirinya sendiri.

"Mereka semua sangat mencintai kamu, Jihan." ucap Mia.

Mia melihat wajah Jihan yang tiba-tiba berubah ketakutan.

"Jihan, apakah kamu mendengarkan aku?"

Jihan ketakutan ketika melihat di lelaki bertubuh besar masuk ke kamarnya.

"Stela, apa yang kamu lakukan?"

Stela meminta mereka untuk segera membawa Jihan.

"TOLONG!! LEPASKAN MMMMPPPHHH!!"

Jihan berontak dan hanya dalam hitungan detik Jihan pingsan.

Mereka kemudian membopong tubuh Jihan dan membawanya ke mobil.

Mia menutup mulutnya saat melihat dari layar dimana mereka menculik Jihan.

Ia pun mematikan ponselnya dan segera menghubungi Adrian.

1
kalea rizuky
jangan ngaco deh dalam islam g boleh poliandri/Shame//Drowsy/
my name is pho: dalam hal mendesak boleh kak
saya sudah tanya ke pak penghulu langsung 😭
nikahnya di luar negeri
total 1 replies
kalea rizuky
kok bisa di perkosa
kalea rizuky
emang boleh dalam islam poliandri
kalea rizuky
jd inget novel sebelah yg nikah ma paman angkatnya yg kembar /Curse/ nganu aja gantian astaga
kalea rizuky
ngidam mu nyusain
kalea rizuky
berasa bersuami 3/Curse//Curse/
my name is pho: senangnya dalam hati
kalau bersuami tiga
total 1 replies
Rohana Omar
sedap2 baca cuma 1 bab yg di upnya.. buat aq tertanya2 apa kisah selanjutnya....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!