Kisah ini tampak normal hanya dipermukaan.
Tanggung jawab, Hutang Budi(bukan utang beneran), Keluarga, cinta, kebencian, duka, manipulasi, permainan peran yang tidak pada tempatnya.
membuat kisah ini tampak membingungkan saat kalian membacanya setengah.
pastikan membaca dari bab perbab.
Di kisah ini ada Deva Arjuno yang menikahi keponakan Tirinya Tiara Lestari.
Banyak rahasia yang masing-masing mereka sembunyikan satu sama lain.
____________
Kisah ini sedang berjuang untuk tumbuh dari benih menjadi pohon.
Bantu aku untuk menyiraminya dengan cara, Like, Komen dan Subscribe kisah ini.
Terimakasih
Salam cinta dari @drpiupou 🌹
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aerishh Taher, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pesta dan kejutan
Keesokan malamnya, Kana berada diperjalanan ke acara Pesta keluarga Trovic.
Sebelum Kana sampai ke acara pesta pesan singkat masuk ke ponselnya. Itu dari Sera sahabat gilanya.
[Sera]
Kejutan menanti kalian.
Kana memutar bola matanya, selalu saja begitu. "Kenapa nggak langsung kasih tau aja! Nggak usah pake kejutan.. lama-lama hidup gue penuh drama." Pikirnya.
"Yas, liat deh SMS-nya Sera." Ucap Kana sambil memberi ponsel yang ia pegang ke Yasmin.
"Wah, nyebelin selalu aja main teka-teki." Seru Yasmin melihat pesan dari Sera.
"Kenapa sayang?" Tanya Deva dibalik kemudinya.
"Hmmm, kamu nyetir aja sayang. Nggak usah ribet!" Sahut Kana.
"Iya..iya."
"Dev, Tiara ke pesta keluarga Trovic juga?" Tanya Yasmin mencaikan suasana yang awalnya canggung. Yasmin merasakan aura permusuhan dari Kana.
"Ya gitu deh Yas, Barbara nelpon dia. Tiara juga berbohong ke Papaku dan Barbara, soal keberadaan Susan. Aku yang nyuruh," Jelas Deva menjawab semua pertanyaan Yasmin.
Mobil itu kembali hening.
____
Beberapa menit kemudian, mereka bertiga sampai ke pesta.
🐦🐦🐦🐦🐦🐦
Di bawah gemerlap lampu kristal, Deva memegangi tangan Kana, membimbingnya melintasi kerumunan.
Senyumnya tidak lagi kaku seperti topeng, melainkan hangat dan tulus. Ia menunduk, berbisik lembut, "Kamu cantik malam ini, Sayang."
Kana membalas senyumnya, tangannya menggenggam erat lengan Deva. Di balik senyum itu, ada kekhawatiran yang tersembunyi.
Pesta ini, di mata orang-orang, adalah perayaan yang menuntungkan, tapi bagi mereka berdua, ini adalah medan perang.
"Robert terlihat senang sekali," bisik Kana, melirik ke arah Robert Lewandowski, yang saat ini hadir bersama Sera. Pasangan suami istri itu terlihat cocok dan romantis di mata publik.
Tidak ada yang tau bahwa Robert telah berselingkuh dengan Tiara.
Sera pun sebagai istri tidak terlalu peduli, tentang kisah cinta mereka.
Sebagai istri seorang konglomerat, dia tidak akan melepaskan suaminya. Perselingkuhan mantan sahabatnya dan suaminya adalah suatu penghinaan bagi dirinya yang penuh dengan nilai sempurna.
Kebencian tertanam dihati Sera dan di tambahkan oleh dendam masalalu.
Deva mengangguk. "Dia bahkan menatap istri orang lain dengan mata penuh nafsu! Cihhh.
Kana." Melirik suaminya sinis, istri?? Hmmm... Sejak kapan kau mengakui Tiara sebagai istri mu?!"
Deva."Ah iya sayang, aku.... Aku ke toilet sebentar."
Saat Deva berlalu, mata Kana melihat ke seberang ruangan. Ada Tiara, mengenakan gaun putih yang anggun.
Di sampingnya, berdiri Barbara, wanita yang telah menghancurkan keluarga mereka. Melihat Barbara tertawa, Kana merasakan amarah yang membakar.
Ia mengalihkan pandangannya, mencari Yasmin dan Revan, pasangan yang mereka pilih untuk mengalihkan perhatian dan menemukan mereka sedang menari. Yasmin dengan wajah tertekuk menatapa Kana dan Deva.
Kana tersenyum kecut, melihat punggung Deva yang menjauh. Pria itu sedang melarikan diri dari pertanyaan Kana.
Meskipun Deva telah berjanji untuk setia, Kini bayangan Tiara menjadi duri dalam hubungan mereka. Ia tahu Deva mulai menggilai tubuh Tiara dan mungkin jatuh cinta tanpa Deva sadari.
"Parah banget sih! Masa gue disuruh pura-pura berpacaran sama ini cowok. Mana buluk lagi!" bisik Yasmin yang entah sejak kapan sudah berada di sampingnya, suaranya nyaris tenggelam oleh riuhnya musik pesta. Yasmin menatap Kana dengan wajah tertekuk.
Kana menahan tawa. "Buluk-buluk gitu dia yang bakal bantu kita. Jangan ngeluh, ini buat balas dendam."
"Revan enggak buluk, Yasmin," sahut Revan, yang tiba-tiba muncul di belakang Yasmin. "Aku denger lho. Aku bisa dengar bisikan tikus pun."
Yasmin memutar bola mata, tapi ia tidak membantah. "Terserah. Yang penting rencana kita berhasil."
Di tengah keramaian, pandangan Kana kembali ke arah Robert dan Sera. Pasangan itu tampak sempurna di mata publik, namun Kana tahu, itu semua hanya topeng. Ia pernah melihat betapa dinginnya Robert saat melihat Sers. Dan Sera, sahabatnya, adalah wanita yang tidak akan melepaskan apa pun yang ia miliki, bahkan jika itu sudah terkontaminasi.
"Tiara...," gumam Kana, mengalihkan pandangannya pada wanita yang mengenakan gaun putih. Di sampingnya, Barbara tertawa, tawanya yang nyaring mengganggu ketenangan hati Kana. Wanita tua itu adalah dalang di balik semua kehancuran.
"Semua sesuai rencana," bisik Kana. "Sekarang, kita tunggu sinyal dari Sera."
Mereka berempat, Kana, Yasmin, Revan, dan Deva, adalah pion dalam permainan balas dendam yang rumit. Semuanya diatur, semuanya direncanakan oleh sang komando
Tapi, malam ini, akan ada kejutan. Malam ini, mereka akan membalas dendam untuk kematian orang-orang yang mereka cintai.
Yasmin dan Revan memiliki tugas mengamati tingkah laku Barbara, Roselina dan keluarga Trovic.
Tak lama kemudian keluarga Trovic memperkenalkan Pewaris mereka.
Pewaris yang selama ini mereka sembunyikan dari publik.
"Dominic Sye Trovic" pemuda tampan berusia 24 tahun ituu memperkenalkan dirinya.
Lalu menyebut Barbara dengan panggilan Oma. Dan mengungkapkan Barbara adalah nenek kandungnya. Roselina Sema adalah anak sulung Barbara dengan suami pertamanya.
Kana." Susan, punya kakak? Gila! Apa lagi ini?" Kana hampir terjatuh saat mendengarnya.
Pikiran Kana berkecamuk. Dominic Sye Trovic. Nama itu asing, namun kehadirannya memancarkan aura yang kuat. Sontak, seluruh rencana mereka buyar.
Mereka tidak pernah memasukkan pemuda ini ke dalam perhitungan. Siapa dia?
"Bagaimana mungkin Barbara, wanita yang selama ini mereka kira tidak memiliki keturunan laki-laki, tiba-tiba memiliki cucu pewaris? Dan keluarga Trovic?"
Deva yang baru kembali dari toilet terdiam di samping Kana. Raut wajahnya tegang, mata tajamnya mengamati Dominic. Pewaris yang disembunyikan. Sesuatu terasa tidak beres. Selama ini, mereka percaya Susan adalah satu-satunya anak Barbara. Kemunculan Roselin dan Dominic mengubah segalanya, termasuk skema balas dendam yang sudah mereka susun matang.
Yang mereka tau Roselin itu keluarga Trovic, bagaimana bisa jadi anak kandung Barbara.
Di tengah kebingungan itu, Sera melangkah mendekat. Ia menatap Deva, Kana, dan Yasmin dengan senyum misterius. "Kalian kaget?" bisiknya, suaranya pelan dan penuh kemenangan.
Yasmin menatapnya dengan kesal. "Jadi ini kejutan yang lo maksud waktu Lo kirim pesan ke Kana?!"
Sera hanya tersenyum.
"Ya, gue udah tawar menawar bareng Robert dan informasi yang gue dapet cukup banyak. Salah satunya Roselin istri dari Direktur Dimitrix Trovic adalah anak pertama Barbara Sema, selebihnya bisa kalian simpulkan sendiri bukan?" Jelas Sera yang mengepalkan tangannya.
"...."
____________
🌹🌹🌹🌹
____________
.