NovelToon NovelToon
Pendekar Golok Iblis

Pendekar Golok Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Dikelilingi wanita cantik / Iblis / Demon Slayer / Perperangan / Harem
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Naru

Menceritakan seorang pemuda bernama Xiao Feng, yang merupakan reinkarnasi dari seorang Dewa Cahaya bernama Bara. Sebelum kembali mendapatkan kekuatan Dewa Cahaya miliknya, Xiao Feng/Bara harus mendapatkan kekuatan untuk melawan Para Raja Iblis di Zhuo Guo. Alhasil, Golok Luo Tian Long yang menjadi senjata terkuat di alam dewa, berhasil dia ambil kembali dan berubah menjadi Golok Iblis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19.Harus Dibalas

Bara Sena menutup tubuh Xia Yu dengan pakaian miliknya yang tergeletak di atas lantai goa. Mereka baru saja selesai melakukan hubungan yang seharusnya belum boleh di lakukan. Dan Xiao Lie yang berada di puncak bukit kecil itu tak tahu bahwa anak bungsunya telah memberikan kegadisannya kepada Bara yang masih di anggap sebagai cucu olehnya.

"Xia Yu...Apa kau baik-baik saja?" tanya Bara Sena.

Akhirnya dia telah melakukan sesuatu untuk pertama kalinya di kehidupan pertama dan keduanya. Yaitu melepas keperjakaannya. Dan wanita yang mendapat keperjakaannya adalah orang yang selama ini dia anggap sebagai bibi.

Xia Yu menyeka air matanya yang baru saja menetes. Dia mengangguk pelan.

"Aku baik-baik saja Feng..." ucapnya.

Bara Sena segera mengenakan pakaiannya. Begitu juga dengan Xia Yu. Setelah keduanya rapi, mereka pun berjalan menuju ke mulut goa.

"Aku akan pergi, tiga hari dari sekarang, aku akan membuat perhitungan kepada Kepala Keluarga Xiao Wang...Dia yang telah mempermalukan kau dan kakek. Serta diriku..!" kata Bara Sena sambil mengepalkan tinjunya.

"Bagaimana itu bisa kau lakukan? Titik meridianmu telah rusak..." sahut Xia Yu.

"Kau tak perlu khawatir. Dalam tiga hari aku akan mendapatkan kembali titik meridianku yang rusak itu..." kata Bara sambil mengeluarkan kotak Pil Hati Emas.

Xia Yu terkejut.

"Darimana kau bisa mendapatkan itu Xiao Feng!?" tanya Xia Yu.

"Panggil aku Bara Sena, Xia Yu...Itu nama baruku. Aku tak perlu lagi menggunakan nama Xiao Feng..." kata Bara sedikit kesal mendengar nama yang terdengar lemah tersebut.

Xia Yu tersenyum lalu mengangguk.

"Kau sudah mengatakannya sebelumnya...Maafkan aku, kakak Bara..." kata Xia Yu dengan wajah memerah.

Bara Sena tersenyum melihat wajah Xia Yu yang tersipu malu. Dia membelai pipi gadis itu. Namun tangannya segera ditarik kembali saat dia mendengar suara langkah kaki dari luar.

Bara dengan cepat segera bersembunyi di balik tumpukan karung. Empat orang masuk ke dalam goa. Mereka adalah Xiao Wang, tetua botak dan dua orang lain yakni Xiao Yang putra Xiao Lie dan satu lagi seorang tetua lainnya.

"Dimana Xiao Lie!?" tanya Xiao Wang dengan wajah terlihat murka.

"Ayah ada di puncak bukit sedang menenangkan diri. Ada perlu apa kepala keluarga datang ke tempat ini?" tanya Xia Yu.

Xiao Wang menatap Xia Yu selama beberapa saat. Ada perasaan tak tega melihat penampilan Xia Yu yang terlihat berantakan.

"Dia pasti sangat putus asa..." batin Xiao Wang.

Dia sama sekali tak tahu, kenapa penampilan Xia Yu bisa terlihat berantakan. Tak lain dan tak bukan adalah karena dia baru saja melakukan sesuatu bersama Bara Sena beberapa saat yang lalu.

"Cari dia di puncak bukit!" kata Xiao Wang lalu memutar tubuh dan melangkah pergi meninggalkan Xia Yu.

Setelah empat orang itu pergi, Bara Sena pun keluar dari persembunyiannya.

"Aku belum bisa mengatasi mereka untuk saat ini. Tapi, tiga hari kemudian...Akan aku buat mereka bersujud di depan kakiku..." kata Bara Sena.

Xia Yu menoleh.

"Xiao Wang terlihat marah dan murka. Aku tak pernah melihat dia semarah itu. Apakah karena Pil Hati Emas yang kau curi darinya?" tanya Xia Yu.

Bara Sena tersenyum. Dia menggelengkan kepalanya.

"Itu lebih besar dari Pil Hati Emas ini. Kau akan tahu sendiri nanti Xia Yu." kata Bara Sena sambil mengusap kepala gadis itu.

"Baiklah, saat nya aku pergi dan membuat terobosan. 3 hari lagi akan ku jadikan tempat dibawah sana menjadi neraka bagi orang-orang seperti Xiao Wang ini..."

"Xiao Wang itu sudah berada di tahap Penempaan Jiwa, apa kau yakin dalam tiga hati kau bisa mengalahkan orang yang telah berlatih selama bertahan-tahun kakak Bara?" tanya Xia Yu.

Bara Sena menyeringai.

"Bertahun-tahun? Aku hanya butuh beberapa hari untuk melampauinya..." kata Bara penuh percaya diri.

"Itu mustahil bukan!? Titik meridianmu saja belum tentu bisa disembuhkan meski dengan bantuan Pil Hati Emas..." sangkal Xia Yu.

Bara Sena terlihat tidak senang dengan apa yang Xia Yu katakan. Tangan kanannya menjulur ke arah Xia Yu. Lalu dari dalam tangan itu muncul lingkaran kuning.

"Dengan ini, aku hanya butuh waktu beberapa hari untuk meningkatkan kekuatan..." kata Bara.

Xia Yu tak menyahut. Dia melihat kesungguhan dari tatapan mata pemuda itu. Tak ada keraguan sama sekali dari matanya.

"Aku percaya padamu kakak..." ucapnya kemudian.

Xiao Lie melangkah masuk ke dalam goa. Dia berdehem saat melihat kemesraan Bara dan Xia Yu.

"Apakah tadi Xiao Wang juga kesini?" tanya nya.

"Iya, dia kesini kek..." sahut Bara Sena.

"Hm...Apa yang terjadi dibawah sana sebenarnya Feng'er?" tanya Xiao Lie dengan wajah serius.

"Aku memberikan hadiah kepada Yu Long kek, atas apa yang telah dia lakukan kepadamu dan juga Xia Yu..." kata Bara.

"Hm...Tapi tak seharusnya kau membuat cacat seperti itu Feng'er. Aku tahu kau dendam pada mereka, tapi Yu Long..."

"Kakek! jangan menaruh rasa kasihan kepada orang yang telah membuat Xia Yu menderita! Nama kakek yang terhormat pun menjadi terinjak-injak olehnya! Aku sudah mempunyai jalan takdir ku sendiri kek...! Mereka akan membayarnya!" kata Bara Sena dengan tatapan mata yang berapi-api.

Xiao Lie menghela napas panjang.

"Mungkin benar apa yang kau katakan...Aku yang terlalu bodoh karena terlalu peduli pada mereka..." kata Xiao Lie.

Bara Sena melangkah mendekati kakeknya.

"Aku akan membuat Sekte Utama menyesali apa yang telah mereka lakukan kepada kita...Tunggu saja kakek, tiga hari lagi aku akan kembali," ucap Bara Sena lalu menoleh ke arah Xia Yu.

Gadis itu hanya diam sambil menatap pria muda tersebut. Lalu setelah berpamitan, Bara Sena pun melangkah pergi meninggalkan mereka berdua.

"Kahiyang Dewi, kemana kita akan pergi?" tanya Bara Sena.

"Tak perlu jauh-jauh dari Kota Nanjing. Kau bisa mencari tempat yang aman di pinggiran kota," sahut Kahiyang Dewi.

Bara Sena mengangguk lalu dia pun melangkah menurun bukit tersebut. Semangat di dalam tubuhnya membara membuatnya ingin cepat-cepat membuka 11 titik meridiannya yang belum terbuka.

Malam itu, keluarga Xiao sangat kacau dengan kebakaran hebat yang membakar rumah obat mereka ditambah dengan Yu Long yang seharusnya menjadi wakil keluarga Xiao menuju ke Sekte Utama yang mengalami luka berat dan kemungkinan besar tak akan pernah bisa disembuhkan. Xiao Yu Long, putra kandung Xiao Wang harus menjadi seorang sampah untuk selamanya.

Menjelang pagi, Bara Sena pun sampai di sebuah hutan yang ada di pinggir kota. Hutan itu cukup lebat dan rimbun meski sering dilewati oleh orang. Meski sering dilalui, banyak cerita beredar di kota itu bahwa hutan yang ada disana adalah hutan angker yang diberi nama, Hutan Iblis.

Matahari menampakkan wajahnya. Menyinari bumi yang luas. Cahaya kuning keemasan pun menerangi tanah berumput di sebuah tanah lapang.

Bara Sena duduk di bawah pohon besar yang ada disana. Udara dingin pagi itu tak membuatnya merasa dingin sama sekali. Justru dari pori-porinya keluar keringat yang deras tanpa henti hingga membuat tubuhnya basah kuyup.

Aura kuning keemasan keluar dari dalam tubuhnya. Sesosok wanita berparas cantik jelita dengan pakaian serba merah duduk di atas batu dekat dengan tempat Bara berada.

"Cukup lama membuat jiwanya kuat agar dia bisa menerima kekuatan baru..." ucap wanita berambut putih yang tak lain adalah Kahiyang Dewi.

Sudah beberapa jam Bara Sena menyerap kekuatan baru di dalam tubuhnya. Kekuatan itu muncul setelah satu titik meridiannya terbuka. Meski baru satu yang terbuka, Bara butuh waktu lama untuk menyerap semuanya. Itu di karenakan tubuh Xiao Feng tak cukup cepat bisa menyerap kekuatan baru.

Setelah embun di atas rumput mulai menguap oleh sinar matahari, kedua mata Bara Sena pun terbuka. Dia menghembuskan napasnya dengan perlahan. Aura kuning terlihat dari mulutnya. Matanya pun menyala kuning dalam beberapa saat.

"Kau sudah selesai membuat perlindungan jiwa?" tanya Kahiyang Dewi.

Bara Sena mengangguk.

"Sekarang aku siap untuk membuka lima titik sekaligus," kata Bara.

"Baiklah. Aku juga tak bisa langsung membuka semua titik meridian. Butuh waktu dan kekuatan yang lebih untuk melakukannya," kata Kahiyang Dewi.

"Tak perlu langsung, mungkin 5 saja sudah cukup untuk mengalahkan Xiao Wang sialan itu," kata Bara.

"Xiao Wang berada di tahap Penempaan Jiwa. Kau harus meningkatkan kekuatan milikmu di tahap Penempaan Tubuh untuk bisa mengimbanginya. Meski berada di bawah Penempaan Jiwa, aku yakin kemampuan mu tak akan kalah darinya," ujar Kahiyang Dewi.

"Penempaan Jiwa ya, aku tak peduli dengan tahap-tahap macam itu. Jiwa Dewa ini sudah kesal, siapa pun orangnya akan merasakan amarahnya..." ucap Bara Sena dengan senyuman yang membuat Kahiyang Dewi merasa sedikit merinding.

"Seumur hidupku, aku tak pernah merasa merinding dan takut. Tapi mengapa aku merasa sesuatu yang aneh dari senyumannya...? Apakah yang dia katakan itu benar? bahwa dia adalah seorang dewa di masa lalu?" batin Kahiyang Dewi.

Bara Sena menatap Kahiyang Dewi yang masih duduk di atas batu. Kedua matanya melihat dua paha putih mulus milik Kahiyang Dewi. darahnya seketika berdesir dan jantungnya berdetak kencang.

"Apakah kau dulu seorang dewa yang suka pada semua wanita?" tanya Kahiyang Dewi yang merasa risih dengan tatapan pemuda itu meski dia tak peduli pemuda itu menatap tubuhnya.

"Entahlah, aku tak pernah melakukan hal mesum sama sekali saat hidup di langit. Namun saat ini justru aku menjadi seorang pria yang mudah sekali tertarik pada wanita...Benar-benar bukan diriku..." kata Bara sambil mengalihkan tatapan matanya ke arah lain.

Kahiyang Dewi bangkit berdiri.

"Baiklah, aku tak masalah dengan kelakuanmu itu. Sekarang sudah waktunya kita melakukan proses pembukaan lima titik meridian milikmu. Ini akan memakan waktu satu setengah hari. Kau siapkan satu pil ditambah Bunga Racun Api. Kita akan memulainya," kata Kahiyang Dewi.

Bara Sena mengangguk. Dia mengeluarkan Pil Hati Emas dari dalam tangannya. Lalu dia pun mengambil satu butir. Tanpa ragu pemuda itu pun menelan pil tersebut. Kahiyang Dewi duduk di belakang Bara dan segera melakukan proses penyembuhan titik meridian Bara Sena.

1
spooky836
sialan sampah cukuplah sudah sampai di sini. klau sampah tetap sampah xde serunya baca.
spooky836
sapà muda sapatua ni. penulis klu plagiat entah apa ikut je dlm novel orng. memang jenis penulis dari indon tak berakal.
spooky836
suka2 akulah nak tulis apa engkaorang pun boleh suka2 tulis. jadi xpayah nak bagi komentar kamu tulis apa kamu mau aku tak suka aku bolwh tulis apa yang ada pada akal aku sendiri. aku bukan adik2 engkau pun. kau nak maki ke apa ke. kau buat bahagian kau aku buat cara aku.
Naru: ngomong opo to su
total 1 replies
spooky836
masuk dalam tubuh orang tapi bawa otak 500 tahun. betol penulis plagiat ni. sial sungguh aku bayar tiap bulan dapat cerita anak haram. memang semua anak haramlah yang menulis di noveltoon ni.
spooky836
hindu ke. nama cina mesti budda. apa lagi nak plagiat penulis ni.
Rudy Kurniawan
menarik ut dibacanya
Mia Sagitarius
hmm
afifo maning
gasss sampai tamat
Naru
Selamat membaca🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!