seorang mahasiswi yang dijodohkan dengan seorang ketua BEM oleh neneknya Ketua BEM tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siti masulan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengakuan
Jeny dan Faisal sampai di rumah. Mereka langsung masuk kamar.
"Kamu langsung istirahat aja ya" ucap Faisal sambil menuntun Jeny ke tempat tidur, dan merebahkan nya.
"Tapi aku laper mas" ucap Jeny karena tadi di kampus tidak sempat makan siang.
"Yaudah makan di sini aja ya, mas ambilin dulu" ucap Faisal.
Jeny pun mengangguk, lalu Faisal turun untuk mengambil nasi nya.
"Mami udah pulang?" tanya Faisal.
"Udah sayang" ucap mami.
"Istri kamu mana kok gak ikut makan" Jeny di kamar lagi istirahat, kasihan kalo harus naik turun tangga" ucap Faisal sambil mengambil nasi ke piring.
"Jeny kenapa, sakit bukan" mami khawatir takut menantunya itu kenapa-kenapa.
"Tadi di kampus pingsan karena terkunci di toilet" jelas Faisal.
"Ya ampun kok bisa terkunci begitu?" mami penasaran.
"Seperti nya ada yang ngunci dari luar" ucap Faisal.
"Udah ketauan siapa yang ngunci nya?" Tanya mami.
"Belum mi, besok aku akan cari tau siapa orangnya" jawab Faisal.
"Tega banget sih tuh orang" mami merasa kesal.
"Tapi sekarang istri kamu gak papa kan?" Tanya mami khawatir.
"Gak papa kok, cuma butuh istirahat aja"jawab Faisal.
"Aku ke atas dulu ya mi" Faisal berjalan menuju kamar nya sambil membawa makanan dan segelas air putih.
Di kamar..
"Bangun sayang makan dulu" pinta Faisal.
Jeny pun bangun dan pindah duduk di sofa.
"Aaaa..." Tanpa di suruh Faisal inisiatif menyuapi istrinya.
Lalu Jeny membuka mulutnya, namun ketika Jeny membuka mulutnya bukan nasi yang masuk, melainkan lidah suaminya, Jeny pun sontak terkejut, namun ketika Faisal memainkan lidahnya itu, Jeny pun menikmati nya.
Setelah beberapa menit, Faisal pun melepaskan nya.
"Gimana enak ga?" Tanya Faisal tersenyum.
"Aku mau makan mas" Jeny mengalihkan pertanyaan suaminya itu, dia gak mungkin kalo harus bilang enak, gengsi dia.
"Yaudah beneran sekarang mah" Faisal menyodorkan sendok yang berisi nasi dan lauk nya.
Lalu Jeny pun menyuapi suaminya, karena dia tau kalo suaminya Juga laper.
Setelah makan, Faisal menyimpan bekas makan nya ke dapur, Lalu kembali lagi ke kamar, lalu duduk menghampiri Jeny.
"Kamu kalo di kampus jangan suka tebar tebar pesona" Faisal kesal mengingat kejadian di parkiran saat jeny ngobrol dengan Andy.
"Siapa yang tebar pesona, aku mah gak di tebar-tebar juga udah mempesona" Jeny tertawa menjahili suaminya.
"Sayang, mas serius ini" Faisal memasang wajah seriusnya.
"Kamu cemburu?" tanya Jeny sambil tertawa.
"Ya jelas cemburu lah, wanita yang di Sayang nya asyik ngobrol dengan cowok lain" Faisal dengan muka datarnya.
"Aku sama Andy gak ada perasaan apa-apa kok, tadi dia cuma nanyain keadaan aku doang, kalo ada orang bertanya, gak mungkin dong gak dijawab" ucap Jeny tersenyum lalu memeluk suaminya.
"Dasar si paling bisa ngerayu" ucap Faisal sambil mengelus-elus pipi istrinya.
"Ngerayu apa?" Tanya Jeny yang masih dalam pelukan suaminya.
"Ini langsung peluk mas" Faisal tertawa.
"Emang mas gak mau aku peluk" Jeny sambil manja-manja di pelukan suaminya.
"Kalo gak mau udah mas lepasin dari tadi" ucap Faisal sambil mempererat pelukannya, lalu mengecup pucuk kepala istrinya.
Keesokan harinya di kampus..
"Mereka kok kayak gitu sih" ucap mahasiswa sambil melihat foto-foto Jeny dan Faisal.
"Iya, peluk-peluk an segala lagi, baru juga calon tapi udah kayak suami istri" celoteh mahasiswi lain.
Di depan mading udah banyak sekali mahasiswa/i yang sedang berkerumun melihat beberapa foto Jeny dan Faisal.
Kemudian Jeny dan Faisal datang.
"Ada apa sih ramai banget" Jeny penasaran.
"Mas juga gak tau sayang" balas Faisal.
"jen, gawat.." Sila panik.
"Gawat kenapa" tanya Jeny.
Tiba-tiba beberapa mahasiswi menghampiri Jeny dan Faisal.
"Dasar cewek gak tau malu ya" ucap mahasiswi.
"Iya, cewek yang selama ini selalu menjaga kehormatan nya ternyata gak sesuai dengan kenyataan nya" sindir mahasiswi lain, Dia sebenarnya fansnya Faisal.
"Dasar si pinter sandiwara" celoteh lagi mahasiswi lain.
Jeny Hanya tertunduk
"Maksud kalian apa, ngomong gitu di depan Jeny" bentak Faisal karena gak terima istrinya digituin.
"Liat aja di mading" ucap Indry yang tiba-tiba muncul
Faisal pun langsung menuju mading.
"Ini kerjaan siapa, maen pasang-pasang poto orang" Faisal semakin meluap amarah nya.
Faisal lalu menghampiri Jeny sambil memeluknya, semua mahasiswa/i pun sontak terkejut melihatnya.
"Asal kalian tau ya, Jeny itu istri gue, Kita udah nikah sebelum kegiatan camping itu, tepatnya sebelum nenek meninggal, jadi kalian jangan nuduh macam-macam sama gue apalagi sama Jeny" Faisal pun meninggikan suaranya.
Semua mahasiswa hanya terdiam, tanpa ada yang bersuara satu orang pun.
"gue ingatkan sekali lagi jangan sampai ada yang nyinyir istri gue lagi, kalian akan berhadapan dengan gue" Faisal masih kesal atas perlakuan mereka ke Jeny.
"Kita minta maaf, kita gak seharusnya seperti tadi" ucap mahasiswi.
"Iya gue juga minta maaf, Jeny maafin gue ya" ucap mahasiswi lain.
"Iya gak papa, gue udah maafin kalian semua kok" ucap Jeny dengan suara pelannya, karena dia masih syok atas perlakuan mereka tadi.
"jen, gue juga minta maaf, karena udah nyebarin gosip tentang pernyataan Faisal calon suami loh, sekali lagi gue minta maaf " ucap Indry.
"Iya gak papa, udah gue maafin " ucap Jeny.
"Makasih ya jen, tapi sumpah kalo soal yang di mading gue gak tau, tapi gue janji bakal cari tau siapa yang udah nempel foto kalian di mading" ucap Indry.
"Makasih ya Indry sebelumnya" ucap Jeny.
"Iya sama-sama" ucap Indry.
Faisal lalu mencopoti foto yang ada di mading.
"Kalian semua sekarang ke kelas masing-masing" ucap Faisal yang mulai mereda amarah nya. Semua orang di kampus pun jadi pada tau tentang status Jeny dan Faisal. Ada yang seneng mendengar pernyataan itu, ada juga yang tak terima, karena ketua BEM yang mereka kagumi nya sudah menjadi milik orang lain.
"Mas, aku ke kelas dulu ya" pamit Jeny.
"Iya Sayang, kalo ada apa-apa kabarin " ucap Faisal, kebetulan di hadapan nya Hanya ada Jeny dan Sila saja.
Saat mau masuk ke kelas, tiba-tiba ada yang memanggil Jeny.
"Jeny" teriak seorang mahasiswi, dia adalah sela.
"Kamu, ada apa panggil saya?" Tanya Jeny.
"gue mau minta maaf soal kejadian di kantin kemarin" Sela menunduk karena merasa bersalah atas kelakuan nya kemarin.
"Iya gak papa kok, gue udah maafin" Jeny selalu mengucapkan kata itu, dia selalu mengikhlaskan setiap kejadian yang tak enak yang menghampiri nya.
"Makasih ya Jen, lo udah mau maafin gue, gue juga sebenarnya gak mau kalo gak di paksa Linda" sela mengaku bahwa Linda lah dalang dari kejadian waktu di kantin kemarin.
"Linda?" Jeny kaget.
"Iya Linda, dia menyuruh gue untuk melakukan hal seperti kemarin, dia ngancam gue, karena gue masih punya utang ke dia, katanya dia akan sebar ke seluruh anak kampus tentang gue yang belum bayar utang, dan jika gue menuruti nya, utang gue lunas" pengakuan sela.
"Yaudah yang lalu biarlah berlalu, yang penting lo jangan ngelakuin seperti itu lagi ke siapapun juga" ucap Jeny.
"Iya jen, gak akan gue ulangi lagi" sela menyesali perbuatannya itu