"Ku tunggu janda mu" mungkin kata-kata itu yang pantas Kevin ucapkan pada Tantri saat di tinggal menikah dengan pria pilihan sang ayah.
Namun bukan itu yang di ucapkan Kevin melainkan "Semoga bahagia " tapi kenyataannya salah.
Baru satu minggu menikah Tantri harus rela di bercerai dengan sang suami gara-gara sang suami telah menghamili wanita lain yang merupakan kekasih si pria.
Tantri memutuskan untuk pergi dari kampung mencari pekerjaan karena dia gak mau jadi olok-olokan warga karena harus jadi janda di umurnya yang masih muda.
Namun takdir berkata lain Tantri di pertemukan kembali dengan Kevin pria yang sangat di cintai nya.
Bagai mana kisah nya?....
Yu baca ceritanya di bawah..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Zia hamil.
Tantri mencoba memberanikan diri untuk bicara dan bertanya pada Zia karena dia merasa aneh dengan kelakuan Zia akhir-akhir ini.
"Zia, " panggil Tantri dan Zia pun melihat ke arah Tantri.
"Aku boleh tanya sesuatu sama kamu? " tanya Tantri.
"Emang kamu mau tanya apa, kok kaya yang serius gitu? " tanya balik Zia.
"Terakhir kamu datang bukan kapan? " tanya Tantri dan langsung membuat Zia terdiam karena Zia tidak menyangka jika Tantri memperhatikannya.
"Sebelum.kekadian malam itu, " jawab Zia sambil nunduk lalu Tantri bangkit dan mendekati Zia merangkulnya.
"Aku takut Tan, aku takut menerima kenyataan jika aku benar hamil, " ucap Zia di pelukan Tantri.
"Kamu jangan takut ada aku, aku akan temani kamu jalani ini semua, " Tantri mencoba menenangkan Zia.
Tantri melepaskan pelukan Zia lalu dia menatap Zia dan berkata, "sekarang kamu pakai ini, " menyerahkan alat tes kehamilan.
Zia hanya menatap Tantri dan Tantri mengangguk menyakinkan Zia. Zia pun bangkit dan langsung masuk kamar mandi, Tantri menunggu dengan gelisah karena dia tidak sabar untuk melihat hasilnya. Zia tak kunjung keluar membuat Tantri khawatir dan saat Tantri hendak mengetuk pintu kamar mandi tiba-tiba pintu terbuka dan Zia menangis membuat Tantri kaget lalu memeluknya.
Zia menyerahkan hasilnya pada Tantri dan Tantri kaget saat melihat garis dua di alat itu yang berarti Zia hamil.
"Kamu harus kuat aku janji akan temani kamu, " ucap Tantri menangkan Zia.
"Tapi aku gak tau siapa ayah dari anak ini, " ujar Zia.
"Siapa pun ayahnya kamu tetap ibunya dan kamu gak berhak buat mencelakai dia, " balas Tantri.
"Nanti setelah lahir aku yang akan mengakui anak ini sebagai anak ku saat pulang ke kampung nanti, " lanjut Tantri dan Zia langsung memeluk Tantri.
"Sekarang kamu istirahat, besok pulang kerja aku ajak kamu ke bidan buat periksa agar kita tau kondisi dia di dalam sini, " ucap Tantri sambil menyentuh perut Zia yang masih datar.
Zia pun masuk kamar begitu pun Tantri dia masuk kamar dan berbaring di tempat tidur. Tantri merasa sedih dengan apa yang terjadi dengan Zia karena selama ini Tantri berpikir jika hidupnya sangat menyedihkan namun di bandingkan dengan Zia,Zia lebih menyedihkan karena dia hamil dan tidak tau siapa ayah anak itu.
Paginya saat Tantri hendak mandi dia mendengar Zia di kamar mandi sedang muntah membuat Tantri khawatir. Tantri pun langsung masuk sambil membawa air hangat.
"Kamu gak apa-apa? " tanya Tantri sambil memijit pundaknya.
"Aku gak apa-apa, mungkin ini efek hamil, " jawab Zia lalu minum dan Tantri dia hanya menatap Zia.
"Kita harus rahasiakan ini karena jika orang kantor tah aku gak yakin kamu akan tetep bisa kerja, "ucap Tantri.
" Aku tau, mungkin aku bisa bertahan sampai usia kandungan ku empat bulan dan setelah itu aku akan pikirkan cara lain, "balas Zia lalu keluar kamar mandi dan Tantri hanya bisa menatap punggung sabatnya itu.
Selesai mandi dan sarapan mereka berdua pergi bekerja seperti biasa tidak ada hal yang menarik dan sorenya Zia dan Tantri pergi ke bidan untuk memastikan kehamilan Zia. Zia benar hamil dan usia kandungannya baru delapan minggu dan Zia diminta untuk tidak boleh terlalu capek karena usia kehamilannya masih rawan.
Hari berlalu begitu saja entah kenapa hati ini tiba-tiba Zia merasa lelah membuat dirinya pingsan dan kebetulan hari ini Tantri sedang ke luar. Tantri baru kembali dan langsung di hampiri Mala.
"Tantri, " panggil Mala dan Tantri pun melirik Mala.
"Zia tadi pingsan, " beritahu Mala membuat Tantri khawatir.
"Dia dimana sekarang? " tanya Tantri pada Mala.
"Dia di panggil bu Susi, " jawab Mala.
Tantri pun hendak pergi namun di tahan oleh Mala.
"Kamu tau dia hamil? " tanya Mala dan Tantri hanya bisa mengangguk.
"Terus kenapa kamu biarin di kerja? " tanya Mala marah.
"Aku dan Mala baru tau seminggu lalu dan aku gak bisa nyuruh Zia untuk berhenti karena di butuh uang, " jawab Tantri.
"Ya tapi. kamu tau aturan di kantor ini. Orang hamil tidka boleh kerja, " balas Mala.
"Oke aku salah dan sekarang aku harus temui dia, " ucap Tantri lalu pergi ke ruangan bu Susi atasan mereka.
Saat Tantri akan mengetuk pintu tiba-tiba pintu terbuka dan Zia keluar dengan wajah tersenyum namun Tantri tau jika Zia sedih.
"Aku gak apa-apa, " ucap Zia saat melihat Tantri hendak menangis.
"Tapi.., " Zia langsung menepuk tangan Tantri memberitahu jika dirinya baik-baik saja.
Namun baru berapa langkah menjauh dari ruangan atasan mereka tiba-tiba Zia ambruk membuat Tantri kaget dan segera meminta tolong dan berapa orang langsung datang.
"Ada apa? " tanya seorang pria yang tak asing suaranya buat Tantri mengangkat wajahnya dan melihat siapa dia.
"Zia, " sebut pria itu begitu pun Tantri, "Pak Adrian, " ucapnya dalam hati.
"Zia kenapa Tantri? " tanya Adrian saat melihat wanita di samping nya itu Tantri.
Namun belum sempat Tantri menjawab Adrian langsung mengangkat Zia dan membuat Tantri mengikutinya.
Adrian membawa Zia ke rumah sakit dan tibanya di rumah sakit Zia langsung di periksa. Tantri dan Adrian menunggu di luar. Tantri mengumpulkan keberanian untuk memberitahu Adrian kebenarannya.
"Zia hamil, " ucap Tantri membuat Adrian kaget dan menatap Tantri.
"Zia pergi dari rumah karena dia gak mau membuat keluarga kalian malu atas apa yang telah dia perbuat, " lanjut Tantri membuat Adrian bingung.
"Zia bilang dia telah tidur dengan pria lain yang tak di kenalnya, " beritahu Tantri membuat Adrian terkejut.
"Kapan kejadiannya? " tanya Adrian.
"Zia bilang malam di hari dia datang ke kantor dan melihat kamu sedang pelukan dengan mantan mu, " jawab Tantri membuat Adrian tersenyum jadi itu alasan Zia pergi dari rumah karena dia pikir yang tidur dengannya pria lain.
"Bapak kenapa tersenyum?, " bentak Tantri kesal dan membuat Adrian kaget.
Namun tak lama Adrian mengeluarkan ponselnya lalu menunjukan sebuah vidio saat Zia masuk ke kamarnya dalam keadaan mabuk dan pengaruh obat.
"Malam itu mantan gue memang berniat jebak Zia namun entah kenapa Zia bisa masuk ke kamar hotel gue. Awalnya gue berniat buat sadarkan dia tapi dia malah memaksa gue dan gue sebagai laki-laki normal dan gue sebagai suaminya berhak atas dia jadi gue sentuh dia, "cerita Adrian membuat Tantri kaget dan juga senang berati anak itu anak Adrian.
" Jadi anak yang di kandung Zia anak kamu? "tanya Tantri dan Adrian mengangguk membuat Tantri membuang nafas lega karena Zia tidak perlu takut.
Dokter yang memeriksa Zia keluar dan memberitahu jika Zia hanya kelelahan dan butuh istirahat. Setelah Zia di pindahkan ke ruangan perawatan Tantri pamit kembali ke kantor dan Adrian yang menjaga Zia.
apa papamu ga berani bertindak tegas dengan kelakuan mamamu yang jahat selama ini?
kan Kevin Uda pernah bilang harus percaya dengannya. karna ga mudah dan sesimple bisa membalas mereka.
tendang aja tuuu kaki akangmu, kalo perlu pantatnya juga. enak bener kalo ngomong, emang rumah tangga harus selalu berjalan mulus gituu.. ini niii akangmu itu tipe ga setia dan gampang kemakan hasutan.
urusan Noval gimana kev? berharap Noval Uda jadi ubi.
kabar Tantri meninggal pun mereka ga ada yang bersimpati.
kalo bisa sembunyikan dulu Tantri dan kedua ortunya vin, kamu tahu sendiri gimana liciknya keluarga kamu. jangan sampe kecolongan lagi dengan rencana licik keluargamu, karna ortumu pun ikut andil.
mereka tidak bisa di anggap keluarga lagi.
bunuh aja si Noval, nyawa harus bayar nyawa. balas juga ke mama papamu adekmu juga Oma mau, siapapun itu yang terlibat. mereka sudah tidak mempunyai rasa manusiawi.
satu yang pasti vin, jangan tinggalkan Tantri apapun yang terjadi.
mudahan konfliknya ga berat2 ya kk othor/Smile/
kasih pelajaran buat keluargamu vin, jangan mau di kendalikan keluargamu. baik ortumu, adekmu dan omamu sama2 licik demi harta, ga peduli dengan kebahagiaanmu sendiri bersama istri dan calon anakmu vin.
meskipun terkesan jahat, tapi merekalah yang memulai dengan kekerasan. ga ada salahnya sekali2 di balas dengan kalahkan mereka telak.
niatnya Kevin itu baik, mereka hanya memanfaatkan Kevin tanpa mau menghargai kamu sebagai istrinya.
biarlah keluarga Kevin seperti itu, biar mereka menyadari kalo Kevin bukan tempat untuk selalu di manfaatkan dan di butukan.
kamu cukup fokus dengan kesembuhanmu. dukung keputusan Kevin, jangan memaksanya untuk ke keluarganya dulu.
bang Kevin mudahan jangan terlalu mudah marah ya bang, kasihan istrimu lagi sakit dan juga hamil. kasih pengertian saja ke Tantri agar mau mengerti dengan keadaan yang ada.
kamu bisa mengembangkan usaha restoranmu lebih luas lagi bang, tanpa harus mengharapkan jatah posisi tertinggi seperti ceo, kalo keluargamu sendiri ga tulus ke kamu dan hanya manfaatin kamu. mending hidup mandiri dan damai bersama istri dan anak2mu. semangat bang kevin/Determined/
ini pasti ulah salah satu keluarga Kevin, mudahan Kevin segera bisa nangkap si pelakunya/Grievance/
hati2 kev..dengan di sekitar keluargamu, jaga baik2 Tantri dan rumah tanggamu. kamu harus sedia payung sebelum hujan.
bisa ga sie kk othor si Oma Kevin di bikin jadi ubi, greget banget sama kelakuannya licik banget. tega2 nya rusak rumah tangga cucunya sendiri. kalo ga suka sama Tantri ok lah , tapi jangan pakai rusak rumah tangga juga.
buat si Okta, harusnya kamu tahu kan mana yg bener dan salah. disini nii kamu ikutin rencana si Oma dan ortumu, berasa kamu itu cewek murahan.
Kevin sudah saatnya kamu jujur terus terang dengan keadaan yang ada, aga rumah tangga kalian tidak mudah di hancurkan siapapun itu.
karena kepercayaan itu penting dalam rumah tangga.
kalo pun Oma mu tetap mengusik rumah tangga kalian terus menerus, walaupun kamu sudah jadi pimpinan perusahaan.
lebih baik kamu mundur dari perusahaan tersebut, karna para saham pun tetap akan mempertahankanmu. lihat seberapa jauh kekuatan omamu di perusahaan tanpamu.
mulai kembali ke usaha restoranmu bersama Tantri.
yang jalani rumah tangga itu kamu, bukan Oma mu.
bila papamu tidak bisa menghadapi omamu, maka kamu harus bisa kalahkan telak omamu agar tidak sewenang2 ke kamu dan Tantri kelak.
semangat kak otor