Kehancuran yang Siska alami setelah kehilangan sang bayi, hasil dari pelecahan yang ia alami. Dan juga sang kekasih yang masuk ke dalam penjara atas pembalasan dendam yang ia lakukan atas pembunuhan anak dari Siska sendiri. Membuat Siska depresi dan memilih jalan pintas untuk bunuh diri, agar semua masalah di hidupnya berakhir dengan cepat. Justru membuat dia hidup dalam lembaran yang baru dan dengan identitas baru setelah kehilangan ingatannya. Dan semua masa masa kelam serta kebahagiaan yang ia alami sebelumnya.
Siska mengalami amnesia dan menikah dengan pria yang sebelumnya melamarnya. Hingga hidup bahagia bersamanya, sebelum takdir kembali mempertemukan dia dengan orang yang ia cintai, yang baru saja bebas dalam penjara. Dan hal itu membuat Siska merasa ada hal yang aneh ketika ia melihatnya, sampai tanpa sadar Siska kembali teringat sesuatu tentang pria bernama Hamdi tersebut, yang membuat degub jantungnya kembali berdetak tak seperti sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sari Nurdiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bohong
Pagi ini Siska seperti biasa hanya diam di rumahnya dan menonton televisi sebentar saja, selepas melakukan aktivitas rumahnya, dan menunggu suaminya pulang sore hari.
Siska tahu betul apa yang akan di lakukan ibu mertuanya jika tahu dia sedang berleha leha sekarang, sehingga ia cukup menikmati hidupnya yang aman dan tentram tanpa ada ibu mertuanya yang selalu saja ikut campur dalam pernikahannya.
Siska mematikan televisi di depannya dan mulai membuka akun media sosial miliknya. Sebelum akhirnya ia pun kembali mencoba untuk mencari tahu apakah Nadin memiliki hubungan dengan suaminya saat dulu dan mungkin ada rahasia yang ia tutupi sebelum menikah itu. Sehingga saat Siska menemukan sebuah update an terbaru dari wanita itu, Siska pun cukup terkejut dan ternganga ketika tahu ternyata wanita itu telah menikah, meskipun wajah dari pria yang ia upload di tambahi stiker agar tak terlihat oleh siapapun juga. akan tetapi Siska pun bisa melihat anak dari wanita itu yang tengah tertawa berbicara dengan ayahnya di sambungan telpon yang ia screenshot mungkin sebelumnya. Dan Siska pun yakin jika itu bukanlah Jonathan karena wajah dari anak itu pun tak mirip dengannya.
"apa wanita ini mantan terindah jonathan?" gumam wanita itu pelan, sebelum akhirnya kembali mencoba mencari akun media sosial jonathan yang mungkin tersambung dengan wanita itu sekarang.
nihil.
Tak ada apapun yang mencurigakan di akun media sosial milik suaminya, selain update an foto dirinya dan juga Siska tentunya. Saat berlibur ke negara tetangga dan juga liburan lainnya. sehingga Siska pun bisa bernafas lega sekarang, sebelum ia pun teringat akan nama Hamdi yang di ucapkan oleh suaminya kemarin.
"apa aku harus cari tahu pria bernama Hamdi itu? Siapa dia dan apa yang telah dia lakukan di masa lalu, sehingga baik Jonathan ataupun pria itu, sama sama takut membongkar identitas aslinya di hadapan aku. Apa kami pernah bertengkar dulu ataupun punya masalah di masa lalu. Sampai sampai tak ada satupun yang berani menyebut nama itu. Ya aku harus cari tahu" gumam siska yang saat ini mulai mencari akun media sosial pria itu, yang tentu saja tak ia dapatkan, karena pria itu telah menghapus identitas di mas lalunya.
Ya, Hamdi telah mengubur semua ceritanya bersama dengan Siska serta keluarganya. hingga sampai detik ini pun baik Nayla ataupun Zidan belum tahu jika Hamdi telah bebas dari penjara, karena remisi masa kurungan yang ia dapatkan.
Siska mencoba memutar otaknya untuk bisa mendapatkan informasi tentang Hamdi darimana pun yang ia bisa. sehingga tak ada pilihan lain selain bertanya pada Nayla yang akan ia jebak nantinya.
Siska mulai menata hatinya dan mulai menenangkan pikiran, untuk mengerti situasi yang terjadi nantinya. Hingga ia pun mulai menatap jam di dinding rumahnya untuk memastikan jika waktu sekarang adalah waktu yang baik untuk dia menelpon Nayla, yang mungkin tengah bermain dengan putri kecilnya.
"hallo assalamualaikum mbak maaf menganggu waktunya" sapa Siska dengan sopan, pada Nayla yang saat ini tengah mengajak sang putri bermain di ruangan khusus miliknya.
"waalaikumsalam, iya sis kenapa? Apa kamu butuh sesuatu?" tanya Nayla yang sedikit terkejut kala wanita itu menelponnya secara tiba tiba..
Nayla yakin dan tahu jika saat ini Siska pasti ingin bertanya lagi tentang masa lalunya yang mungkin ingin ia ketahui karena sesuatu telah terjadi pada rumah tangganya. sehingga Nayla pun ingin berbagi hati dalam berbicara, namun ia pun tak mengerti kalau Siska telah menyiapkan rencana untuk menjebak ucapannya.
"ah enggak mbak aku hanya ingin bertanya sesuatu saja. Aku...." ucapan Siska menggantung begitu saja ,setelah Nayla memotong ucapannya.
"apa kau ingin tahu jika suamimu itu kenal dengan wanita lain lagi? Maksud mbak apa kamu ingin bertanya tentang Nadin?"
Siska menggelengkan kepalanya dan paham jika Nayla mengira jika ia akan bertanya tentang wanita yang mungkin dekat dengan suaminya. Akan tetapi Siska malah bertanya tentang Hamdi.
"tidak..aku hanya ingin bertanya tentang Hamdi mbak. Aku sudah tahu semuanya dari Jonathan dan aku hanya ingin mengingat sebagian lagi tentang kami berdua yang tak Jonathan ceritakan. Hanya mbak yang tahu dan aku minta untuk mengatakannya agar rumah tanggaku nanti selamat mbak" jelas Siska dengan berbohong pada kakak iparnya.
"ja...jadi kamu sudah tahu tentang Hamdi? Bagaiman bisa? kenapa? Maksudku apa gandi datang ke rumahmu dan mengacaukan rumah tanggamu?" tanya Nayla dengan panik.
"tidak mbak, tidak. Aku hanya ingin bertanya saja apa ayang di katakan oleh Jonathan itu sama atu tidak. Aku hanya ingin memastikan kesalahan pahaman ini palsu dan aku tak ingin jika semua yang terjadi di masa lalu malah membuat hidupku menjadi buruk. Mbak gak mau kan kalau rumah tanggaku hancur. Maka tolong bantu aku mengingat tentang pria itu, agar aku bisa menjelaskannya pada Jonathan "
Nayla Tentu saja mengerti apa yang adiknya itu alami, sehingga sebisa mungkin ia memulai pembicaraan ini dengan Siska dengan semua perasaan tenang dan nyaman. Agar Siska tak terguncang dan Nayla pun berpikir jika dia ingin bertemu dengannya sekarang.
"apa kita bisa bertemu secara langsung Siska? Maksud mbak lebih enak kalau di bicarakan secara langsung agar tak jauh lebih rumit nantinya. Bagiamana?" tanya wanita itu pelan, yang membuat Siska pun tak setuju karena takut jika ia malah gelapan dan ketahuan.
"gak bisa mbak kebetulan saat ini aku tengah di taman, menenangkan pikiranku. Aku hanya ingin tahu apakah aku dan Hamdi sedekat itu saat dulu, sehingga Jonathan begitu cemburu dan mengatakan hal hal yang aku pun tak tahu"
."memangnya Jonathan mengatakan apa padamu? dia berkata apa padaku? Biar nanti mbak dan mas mu yang ikut menjelaskan semuanya pada dia"
."tidak mbak! Jangan libatkan mas Zidan di dalamnya. Aku gak mau jika sampai orang lain ikut campur dalam urusan rumah tanggaku termasuk mbak dan jga mas Zidan karena ini termasuk privasi. Aku juga tak mau malah semakin runyam masalah ini, sehingga ingin mbak kasih tahu saja apa yang mbak ketahui, agar masalahnya bisa ku tangani sendiri. Jadi aku dan Hamdi menang benar pernah begitu dekat?"
Nayla menarik nafas panjang panjang dan menghembuskannya secara perlahan. Nayla mulai mengatakan apa yang ia ketahui saat dulu, sehingga Siska pun cukup terkejut dengan hal itu.
"ya, kamu dan Hamdi memang pernah dekat sebelum kamu bertemu jonathan. Dan Hamdi adalah teman mas Zidan, dan dia begitu tulus padamu sebelum dia di tahan"
"apa? di tahan?" gumam hati Siska yang tak ia ucapkan, karena ingin lebih tahu apa yang akan Nayla bicarakan.
"aku benar benar tak ingat akan hal itu, tapi Jonathan terus saja menyudutkan ku dan menuduhku jika aku dekat kembali dengan dia, setelah bebas dari penjara" pancing Siska yang ingat jika pria itu telah keluar dari penjara.
"apa? jadi Hamdi telah keluar penjara? Bagaimana mungkin kau tahu? Apa dia berusaha menghubungi mu? Apa dia datang ke rumahmu?" tanya Nayla kembali yang sedikit gusar saat ini.
"ya dia telah keluar dari penjara mbak. Dan aku tak tahu. Aku hanya bertemu dia sekilas di jalan, dan jonathan terus saja salah paham dengan kami berdua" jelas Siska yang sesuai apa adanya, namun tak mengerti situasinya.