kawasan 18+, bijaklah dalam membaca.
Axel Brian pemuda miskin yang mepunyai cita - cita menjadi seorang milyarder
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alveandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 9
Renaldi dan Mulyani saling bertatapan, mereka tidak percaya dengan ucapan Sindi. pasalnya Sindi sangat mencintai Brian, mereka pikir Sindi stres karena tertekan.
Mulyani memeluk Sindi, air matanya bercucuran " Nak .. lupakan Brian !, dia sudah akan menikah."
Renaldi juga merasa bersalah ,karena dia yang telah menjodohkannya dengan keluarga Sasongko. dia tidak menyangka jika akibat perjodohan itu akan membuat anaknya gila.
tetapi pikiran mereka yang melanglang buana tidak karuan, kemudian tertepis oleh perkataan Sindi.
" ayah ,ibu aku serius. aku tadi bertemu dengan Brian dan Tanti membicarakan itu semua ." Sindi berkata dengan mantap.
Renaldi mengerutkan keningnya " serius ? , kalaupun kamu serius , bagaimana pertunanganmu dengan Sebastian Sasongko?, jangan menambah masalah baru kamu Sindi !"
Sindi tersenyum menatap ayahnya " tinggal batalkan saja pertunangan kita !"
Mulyani menimpali " Batalkan ?, memangnya kamu pikir semudah itu ?, jika keluarga Sasongko marah akan hancur keluarga kita !"
Keluarga sasongko merupakan keluarga yang memiliki bisnis lebih besar dari keluarga Barata, jadi wajar jika Keluarga Barata tidak berani menyinggung mereka, itu juga yang menjadi alasan Renaldi menjodohkan anaknya.
Sindi menggenggam kedua tangan ibunya " ibu.. Brian yang akan memutuskan pertunangan kita. kita tidak perlu menghawatirkan apapun !".
Renaldi bertanya dengan semangat " benarkah anakku ?"
Sindi hanya mengangguk menanggapi pertanyaan ayahnya. karena bukan cuma ayahnya yang senang dengan berita itu tetapi itu juga akan menjadi berita yang bagus untuk Barata grup.
di rumah Tanti.
Brian dan Tanti sedang mengobrol, mereka membahas masalah Sindi .
" Sayang .. kenapa kamu membuat keputusan tanpa bertanya aku dulu ?" Brian mendesah kesal.
Tanti menyenderkan kepalanya di bahu Brian ,tangannya menggenggam tangan Brian " Sayang.. aku tahu seperti apa Sindi. dia tidak mungkin meninggalkanmu begitu saja !, dia bertunangan juga pasti karena keluarganya, aku tidak mau bahagia sendiri, sementara sahabatku menderita !"
Brian mengusap puncak kepala Tanti " tapi kamu kan bisa bicarakan dulu denganku sayang ..?!"
Tanti mendongak menatap Brian " aku tahu kalau kamu juga masih menyukai Sindi, buktinya kamu masih menunggu dia selama satu tahun !, jadi aku memutuskan untuk menerima Sindi di sisi kamu !"
Brian tersenyum kecut, dia tidak tahu apa yang ada di dalam pikiran Tunangannya, dia hanya bisa mengiyakan kemauannya.
beberapa hari berlalu , pertunangan Sindi dan Sebastian sudah di batalkan. keluarga Sasongko tidak terima dengan keputusan itu, pasalnya mereka merasa di permalukan oleh keluarga Barata.
di kantor sasongko Grup.
Herman Sasongko ayah sebastian meraung " berani - beraninya keluarga Barata memutuskan pertunangan itu !".
Sebastian menimpali " ayah.. kenapa jadi begini ?, kita harus melakukan sesuatu pada keluarga barata !"
" Kamu tenang saja . ayah pasti akan menghancurkan Barata grup, Bagiku mereka hanya seekor semut !" Herman mengepalkan tinjunya karena marah.
Sebastian merasa senang, dia yakin jika ayahnya bertindak Sindi akan bertekuk lutut di hadapannya.
Herman menelpon asistennya untuk mencabut kerja sama mereka dengan keluarga Barata. asisten Herman langsung menjalankan perintah bosnya tanpa bertanya tujuannya.
beberapa jam kemudian ,di ruang Rapat Barata grup.
Angsena adik Renaldi panik " Kakak .. apa yang terjadi ?, kenapa kerja sama kita dengan Sasingko grup semuanya di cabut ! "
asisten Renaldi juga bertanya " Tuan.. jika seperti ini terus perusahaan cepat atau lambat akan bangkrut ! "
Semua orang di ruangan itu panik, pasalnya Sasongki Grup merupakan sebagian besar pemasok bahan - bahan yang di butuhkan Barata grup, Jika mereka mencabut hubungan dengan Sasongko grup, otomatis perusahaan lain akan mempertanyakan, apakah mereka memiliki konflik dengan Sasongko grup dan mereka juga akan ragu bekerja sama lagi dengan Barata grup.
semua petinggi di Barata grup panik, kecuali Renaldi dan Sindi yang masih tenang.
Angsena buka suara lagi " Sindi kamu minta tolong dengan tunanganmu !, agar memperbaiki masalah ini !"
Sindi menggeleng " maaf paman.. pertunangan kita sudah di batalkan !"
Angsena menggebrak meja " apaaa!! , kakak apa yang kamu lakukan ?, apa kamu gila membatalkan pertunangan putrimu dengan Sasongko du saat seperti ini !"
para petinggi Barata grup mulai berbisik - bisik.
" pantas saja Sasongko grup mencabut kerhasama mereka, jadi itu alasannya ?!"
" apa ketua sudah gila !, dia tidak cuma merugikan diri sendiri tetapi perusahaan juga ikut terseret ke dalamnya !"
" kamu benar !"
ucapan mereka yang lirih tetap terdengar oleh Renaldi ,membuatnya geram . tetapi Renaldi mencoba untyk tetap tenang.
Tiba - tiba terdengar ketukan pintu di ruang Rapat.
Renaldi tersenyum , dia menyuruh Sindi membuka pintu " Sindi buka pintunya !"
Sindi membuka pintu, dia tersenyum Ramah mempersilahkan tamu tersebut masuk.
Saat tamu tersebut masuk mereka semua tercengang , mereka semua serentak berteriak terkejut " Tuan Martin !!!"
Renaldi tidak menghiraukan mereka semua , dia berdiri dan mempersilahkan Martin untuk duduk " silahkan Tuan Martin !"
Angsena dan para petinggi lainnya bingung ,kenapa CEO Axel Capita datang di rapat Barata grup, mereka menatap Renaldi .
Renaldi tersenyum Lebar " Biar Tuan Martin yang menjelaskan semuanya pada kalian !"
Mereka pun mengalihkan pandangannya ke Martin.
Martin menghela napas kasar " huh.. Karena saya tidak suka basa - basi mari kita langsung ke intinya !"
Martin menatap mereka semua dengan tatapan mendominasi kemudian dia melanjutkan " saya tahu Sasongko grup sudah memutuskan hubungan kerja sama dengan Barata grup. kedatangan saya kemari untuk mengatur kontrak yang di tinggalkan Sasongko grup, yang akan di gantikan Axel Capital !"
" Aa..Axel Capital akan bekerja sama dengan kita , Tuan Martin anda tidak bercanda kan ?!" Angsena bertanya memastikan.
Martin mendengus kesal " Apa anda pikir saya suka bercanda masalah pekerjaan !, tetapi itu semua akan terwujud dengan beberapa syarat !"
Renaldi buka suara " apa syaratnya ,kalau kami boleh tahu Tuan Martin ?"
" Barata grup akan di pegang Sindi Alita Barata sebagai CEO baru , dan Berikan Sindi minimal 40% saham Barata grup !" Martin bicara dengan acuh.
" Tuan Martin bukankah itu terlalu berlebihan memberikan wewenang pada gadis muda yang belum tentu kapasitasnya !" salah satu petinggi mengungkapkan ketidak puasannya .
Renaldi yang dari tadi mengamati dia membuka suara " Tuan Martin saya setuju dan untuk saham, saya akan memberikan 50% sham milik saya untuk Sindi !, mulai sekarang saya akan mengundurkan diri sebagai CEO !"
Renaldi tahu walaupun sahamnya di berikan pada Sindi dia tidak akan Rugi, toh dia anaknya . lagi pula dia akan menjadi istri jenius bisnis ,tidak mungkin Brian akan membiarkan perusahaan istrinya hancur begitu saja.
Angsena buka suara " kakak bukankah ini terlalu berlebihan !"
" ya tuan angsena benar !"
" aku juga tidak setuju !"
" aku juga !"
Martin mencebik kesal " dasar orang - orang bodoh, apa kalian pikir Axel Capital menunjuk nona Sindi untuk main - main !"
Angsena menatap Martin " Maksud Tuan ?"
" seharusnya kalian berterima kasih dengan nona Sindi, karena beliau akan menjadi istri Tuan Brian !" Martin menjelaskan dengan acuh.
seketika hening di ruang rapat Barata grup , mereka masih mencerna ucapan Martin.
kesan nya aneh nama bule tp gk bisa bahasa inggris