Naiya adalah gadis miskin yang diabaikan ibunya. Karena ketidak mampuan sang kakek membuat Naiya harus terpaksa mengikuti ibunya untuk tinggal bersama dengan ibunya yang sudah menikah kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myranda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 20
Setelah beberapa menit kini Risky sudah tiba di depan rumah Naiya. Akan tetapi dia melihat Marvel ketiduran.
Dengan sangat hati-hati Risky pun menggendong Marvel dan mengetuk pintu rumah Naiya. Tidak lama kemudian kini Naiya pun membuka pintu nya dan melihat Marvel tertidur di pangkuan Risky.
" Tolong bawa dia kedalam kamarnya " Kata Naiya berjalan lebih dulu dan membuka pintu kamar Marvel.
Saat masuk kedalam kamar Marvel Risky pun melihat kamar itu lumayan kecil dan hanya terdapat sebuah lemari, satu set meja belajar, dan satu tempat tidur berukuran kecil.
Dengan sangat hati-hati Risky pun meletakkan Marvel ketempat tidur, sementara Naiya menunggu di pintu kamar.
Risky pun ingin membuka sepatu Marvel akan tetapi di hentikan oleh Naiya.
" Biar aku saja " Kata Naiya
" Baiklah " Kata Risky keluar dari dalam kamar itu. Setelah Risky keluar Naiya pun masuk dan merapikan Marvel, tidak lama kini Naiya kembali melihat Risky duduk di sofa.
" Apa kamu sendirian dimana suami kamu" Kata Risky. Mendengar pertanyaan Risky Naiya pun terdiam dan canggung.
" M.. M... Suamiku sedang bekerja dikampung dan akan datang hanya beberapa kali saja. " Kata Naiya.
" Oh.... "
" Pantasan beberapa kali aku ke sini aku tidak pernah melihatnya " Kata Risky
" Jika pekerjaan nya senggang dia akan datang " Kata Naiya
"Sepertinya suami kamu orang yang baik" Kata Risky
"'Iya, dia sangat baik"
" Lalu bagaimana dengan kak Risky " Kata Naiya
" Aku belum menikah akan tetapi aku menyukai seseorang " Kata Risky
" Oh.... " Kata Naiya dengan canggung.
" Jika begitu aku pamit dulu" Kata Risky
" Iya,,, hati-hati dijalan " Kata Naiya
Setelah Risky pergi Naiya pun menghembuskan napas nya merasa lega.
Keesokan harinya Lindon pun sudah mendapatkan hasil tes DNA. Dia pun langsung pulang kerumah menemui ayahnya.
" Pah.... Ini hasilnya " Kata Lindon memberikan kertas tersebut dan Moses pun langsung mengambil kertas itu.
" Hasilnya positif, anak itu memang anaknya Risky cucu kita" Kata Lindon sambil menangis merasa terharu memeluk Moses.
" Sudah ku duga itu" Kata Moses menangis bahagia.
" Bagaimana sekarang pah"
" Aku tidak bisa membiarkan cucu dan menantu ku menderita diluar sana" Kata Lindon
" Kamu pikir aku juga bisa, tapi demi kebaikannya kita harus bisa " Kata Moses
" Ternyata selama ini aku sudah menjadi kakek, aku ingin memeluk cucuku " Kata Lindon
" Jangan terlalu ketara menunjukkan pendekatan, kita lakukan pelan-pelan saja. "
" Perlahan-lahan biarkan aku sering pergi kesana dan kamu yang mengantar dan menjemput ku. "
" Dia tidak akan curiga padaku "
"Saat itu mulailah mendekati mereka, menantu kita sedikit sensitif namun hatinya sangat baik. " Kata Moses
" Papah licik, papah bisa menghabiskan banyak waktu dengan cucuku sementara akulah kakeknya. " Kata Lindon
" Kamu bisa menemuinya saat dia disekolah, dia sekolah di TK. Mutiara "
" Nama cucu kita Marvel " Kata Moses
" Papah benar, jika begitu besok aku akan kesana menemui cucuku, aku akan menghabiskan waktu ku disana " Kata Lindon.
Hari ini Naiya sangat sibuk, karena semakin hari pelanggan nya semakin banyak. Akan tetapi sejak dua hari yang lalu Naiya merasakan pusing dan mual hingga hari ini, perasaan nya pun tidak enak.
Walaupun merasa tidak enak badan Naiya harus tetap bekerja karena hanya dari sinilah pendapatannya untuk biaya hidup mereka berdua.
Dia pun berniat setelah jam maksn siang berakhir dia akan periksa ke rumah sakit dan beruntung hari ini Marvel sudah dibawa Moses pulang kerumahnya.
Namun Naiya merasa kepala nya semakin pusing, pandangannya pun lama-kelamaan semakin tidak jelas dan detik kemudian Naiya pun terjatuh dan pingsan.
Saat membuka matanya kini dia sudah berada di dalam rumah sakit, saat membuka mata dia pun melihat seorang perawat sedang memeriksa keadaannya.
" Suster apa yang terjadi kepadaku " Kata Naiya
" Anda pingsan tiga jam yang lalu. "Kata seorang perawat dan tidak lama kemudian kini seorang dokter menemui Naiya.
" Permisi nyonya Naiya " Kata dokter tersebut
" Iya dok"
" Apa yang terjadi dengan saya" Kata Naiya
" Menurut hasil pemeriksaan anda di diagnosis mengalami penyakit kanker perut stadium akhir " Kata Dokter
" Apa....? "
" Kanker perut stadium akhir...? "
" Itu tidak mungkin? " Kata Naiya
" Tapi itulah hasilnya " Kata dokter
" Lalu berapa lama saya akan bertahan " Kata Naiya
" Biasanya pasien dapat bertahan paling lama enam bulan akan tetapi semu tergantung pada Tuhan " Kata Dokter
Mendengar itu Naiya pun sangat sedih, dia pun menangis.
" Jika aku pergi bagaimana dengan nasib anakku "
" Apa yang harus aku lakukan selama enam bulan ini"
" Apa aku harus menyerahkan nya kepada Risky atau membuangnya ke panti asuhan" Batin Naiya menangis memikirkan bagaimana nasib anaknya kedepannya.
Sambil memikirkan itu Naiya pun berjalan di Koridor rumah sakit namun dia tidak sengaja melihat Risky sedang bersama dengan seorang wanita.
Naiya berpikir sepertinya pernah bertemu dengan wanita itu dan kembali mengingat bahwa wanita itu adalah orang yang ingin menabrak Moses dulu.
" Bagaimana hasilnya? " Kata Risky bertanya kepada wanita itu.
" Aku hamil" Kata Wanita itu dengan wajah sedih
" Apa....? "
" Hamil...? " Kata Risky dengan ekspresi marah.
" Bagaimana mungkin ini bisa terjadi, kenapa kamu begitu ceroboh " Kata Risky
" Aku juga tidak tahu, bahkan aku selalu mengantisipasinya " Kata wanita itu
" Lalu bagaimana sekarang " Kata Risky
" Aku juga tidak tahu "
" Menurut kamu aku harus bagaimana? " Kata wanita itu
" Terserah kamu saja, aku akan mendukung setiap keputusan kamu" Kata Risky
" Aku ingin mempertahankan anak ini " Kata wanita itu
" Baikkanlah,,, "
" Jika dipikir-pikir memang seharusnya begitu, karena bagaimana pun juga anak itu tidak bersalah " Kata Risky
" Terimakasih " Kata wanita itu memeluk Risky
" Tidak apa-apa, Mari kita pergi " Kata Risky
Risky dan wanita itu pun pergi meninggalkan rumah sakit tanpa dia sadari bahwa Naiya mendengar percakapan mereka.
Didalam bus Naiya pun tidak berhenti menangis, dia tidak menyangka bahwa anaknya akan mengalami hal yang lebih sulit dari yang ia alami.
Didalam hatinya kini diapun merasa sedikit menyesal karena tidak menggugurkan Marvel saat itu, jika dia tahu dari awal ini akan terjadi kepada dirinya dia tidak akan mempertahankan melahirkan Marvel. Dia pun membayangkan bagaimana dia memperjuangkan anaknya. sejak didalam kandungan, keadaan anak saat lahir hingga umur empat tahun anaknya harus menjalani perawatan teraphi rutinitas setiap bulannya selama empat tahun itu dan dengan memakan biaya yang tidak sedikit.
Baru beberapa bulan Marvel dinyatakan dokter sembuh akan tetapi kini dirinya yang sakit.
Naiya pun membayangkan betapa bahagianya Naiya menghabiskan setiap harinya bersama dengan anaknya, bagaimana senyuman anaknya, bagaimana cara anaknya menguatkan Naiya saat Naiya merasakan lelah.
Naiya pun semakin menangis dan tanpa memperdulikan orang disekitarnya, dia pun berpikir bahwa Tuhan tidak pernah adil untuk nya.
Akan tetapi bayangan Merry pun sontak terlintas didalam pikiran nya. Dia pun berniat ingin memberikan Marvel kepada Merry bagaimana pun juga Merry masih nenek kandung nya Marvel.