NovelToon NovelToon
Mr Soldier Is Mine

Mr Soldier Is Mine

Status: tamat
Genre:Action / Cintamanis / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan Tentara / Romansa / Menikahi tentara / Tamat
Popularitas:322.4k
Nilai: 5
Nama Author: Hana Reeves

Bagian pertama dari Kembar Pratomo Generasi Ke Delapan


Mandasari Pratomo, putri bungsu jaksa penuntut umum New York, Adrianto Pratomo, tidak menyangka pria yang dikiranya hendak melecehkan dirinya, ternyata hendak menolong. Ditambah, pria itu adalah anggota kopassus yang sedang pendidikan di Amerika dan Mandasari menghajar pria itu hingga keduanya masuk sel. Wirasana Gardapati tidak habis pikir ada gadis yang bar-bar nya nauzubillah dan berdarah Jawa. Akibat dari kasus ini pihak kopassus harus berhadapan dengan keluarga Pratomo. Namun dari ini juga, keduanya jadi dekat.

Generasi ke delapan Klan Pratomo

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Flashback

Princeton University New Jersey Tiga Minggu Sebelumnya

Mandasari merasa penasaran dan dirinya kalau sudah begini, akan merasa sukar menghilangkan dari pikirannya. Dasar keturunan Pratomo, semakin penasaran semakin maju terus pantang mundur wow keren!

Mandasari lalu mencari nomor telepon Herdiani, ibu Wira. Bukan hal yang sulit karena Mandasari sempat memegang ponsel Wira dan menghapal nomor Herdiani. Mandasari pun menyimpan nomor wanita itu, berjaga-jaga jika dia membutuhkan. Dan sekarang dia harus menghubungi Herdiani.

***

Kamar Herdiani di daerah Banjarsari Solo

Herdiani baru saja menyelesaikan ibadah isya saat mendengar suara notifikasi di ponselnya. Ibu Wira itu berdiri dan berjalan untuk mengambil benda pipih itu. Keningnya berkerut saat melihat nomor yang tidak dia kenal.

📩 +1 ( 212 ) 555-970-6442 : Assalamualaikum Bu Herdiani.

"Ini kode area mana?" gumam Herdiani sambil mencari tahu kode areanya. "Amerika Serikat? Kode Manhattan? Tunggu ... Sari?"

Herdiani lalu membalasnya.

📩 Bu Herdiani, ibu Wiro Sableng : Wa'alaikumsalam. Ini dari siapa ya?

📩 +1 ( 212 ) 555-970-6442 : Perkenalkan, saya Mandasari Pratomo yang berada satu foto bersama putra ibu. Maaf, jika saya lancang mengirimkan pesan ke ibu tapi mas Wira akan pulang ke Solo dan meminta saya ikut.

Herdiani memejamkan matanya. Ternyata benar. Wira akan pulang bersama dengan gadis yang diakuinya sebagai kekasihnya.

📩 Bu Herdiani, ibu Wiro Sableng : Datang saja bersama Wira, Sari. Ibu ingin melihat kamu seperti apa.

Tidak ada balasan namun setelahnya Mandasari melakukan panggilan video. Herdiani tersenyum karena gadis ini punya keberanian menelpon dirinya. Herdiani pun menerima panggilan video Mandasari dan dirinya terkejut melihat betapa cantiknya gadis yang diakui sebagai kekasih putranya. Berbeda dengan di foto yang dikirim.

"Assalamualaikum Bu Herdiani. Nuwun Sewu kalau saya menelpon ibu malam-malam waktu Indonesia bagian Solo," salam Mandasari manis. "Soalnya di Princeton masih pagi."

"Wa'alaikumsalam Sari. Akhirnya kamu telepon ibu juga. Berani juga lho kamu telepon ibu," jawab Herdiani masih dengan gaya sok galak.

"Alhamdulillah kulo wantun Bu. Kan ibu masih membuat sambal enak kata mas Wira." Duh, semoga si Wiro Sableng nggak loncat ke pohon durian gue panggil 'mas Wira' saking senangnya.

Herdiani tersenyum. "Kok malah sambal yang kamu ingat, Sari."

"Lha sebagai wong Jowo dan orang Indonesia, makan tanpa sambal, tak sedap, macam ada yang kurang," cengir Mandasari. "Mas Wira bilang sambal saya enak tapi masih enak buatan ibu."

"Kamu blender?"

"Mboten Bu. Uleg kok. Saya sampai import ulegan dan muntu nya lho Bu."

Herdiani mengangguk. "Jadi, ada apa kamu telepon ibu?"

"Seperti sudah saya bilang Bu, mas Wira mengajak saya pulang ke Solo. Saya masih mikir-mikir karena saya masih menunggu jadwal yudisium dan sidang tesis yang berubah lagi. Jujur, saya memang butuh liburan karena hampir lima tahun saya jarang liburan demi menyelesaikan skripsi dan tesis."

"Jadi kamu langsung mendapatkan dua gelar?" tanya Herdiani yang tidak mengira jika gadis cantik ini sudah mau sarjana S2. Jadi Wira tidak bohong kalau Sari memang cerdas.

"Alhamdulillah iya Bu. Kebetulan Princeton memberikan kesempatan untuk fast study dan IPK saya masuk, ya ambil sekalian biar bisa segera lulus dan menjadi dosen."

Herdiani melongo. "Jadi benar kamu mau jadi dosen? Kamu kan anak orang kaya, Sari? Kenapa mau jadi dosen yang gajinya tidak seberapa."

Mandasari tersenyum. "Bu, saya memang kaya tapi bukan berarti saya ongkang-ongkang kaki menghabiskan uang dari Eyang saya. Kenapa saya ingin menjadi dosen? Karena ini passion saya. Ayah saya memang jaksa, ibu saya dokter obgyn, tapi saya lebih suka menjadi pendidik."

Entah mengapa, Herdiani merasa kali ini dia salah menilai Mandasari. Benar kata Wira, aku harus tahu sendiri.

"Papa kamu tidak apa-apa? Kamu mau jadi dosen?" tanya Herdiani.

"Papa dan mama tidak masalah cuma satu pesannya."

"Apa itu?"

"Jangan galak-galak kalau jadi dosen!" gelak Mandasari.

Herdiani tertawa. "Kamu memang bar-bar, Sari."

"Maafkan gen saya satu itu ... Macam sudah terpatri tidak bisa dihapus," jawab Mandasari sambil tertunduk.

Sejak itu, Mandasari dan Herdiani sering bertukar pesan atau telepon hampir setiap hari. Herdiani menjadi tahu gadis anak Sultan ini berbeda dengan anak-anak orang kaya yang kadang songong dan tidak punya manner. Bahkan saat Mandasari meminta doa saat dia maju sidang. Hingga akhirnya, Herdiani meminta Mandasari ikut bersama Wira ke Solo karena dia ingin bertemu secara langsung.

***

Present Day

"Ibu apa kabar?" sapa Mandasari sambil mencium pipi Herdiani setelah mengambil pesanan minumannya.

"Alhamdulillah baik sayang. Ya ampun, kamu kok lebih cantik aslinya dari di foto sih?" puji Herdiani sambil menatap Mandasari. "Wira tidak tahu kan?"

"Mas Wira tidak tahu Bu."

"Kalian sudah resmi pacaran?"

"Mas Wira bahkan sudah menghadap Papa buat melamar saya, Bu."

"Dan yang membuat ibu ribut sama Wira. Anak itu malah bilang tidak harus bawa orang tua karena dia anak laki-laki! Ampun deh anak itu!" gerutu Herdiani sambil menyesap kopinya.

"Sudah saya marahi Bu. Bagaimana pun kan restu orang tua itu wajib," jawab Mandasari yang memang sudah ngamuk ke Wira karena ngomong seenaknya ke ibunya.

"Jadi Wira datang malam ini?" tanya Herdiani.

"Jadi Bu. Saya memang tidak barengan karena kan Mas Wira dari markas kopassus dulu di Jakarta," jawab Mandasari.

Herdiani mengangguk. "Maafkan ibu ya Sari, sudah bilang macam-macam sama kamu ke Wira. Padahal ibu belum tahu seperti apa kamu sebenarnya ... ternyata sama kacaunya dengan Wira."

"Saya juga minta maaf Bu kalau selama ini panggil mas Wira itu Wiro Sableng. Soalnya lidah ini gatal kalau tidak panggil gitu," ucap Mandasari dengan wajah tidak enak.

"Terus, kamu anggap ibu Sinto Gendeng?" tanya Herdiani dengan tatapan menyelidik.

"Eh, bukan ibu yang jadi Sinto Gendeng," sergah Mandasari.

"Lalu siapa?"

Mandasari menggaruk kepalanya. "Kapten Handoyo."

Herdiani melongo karena pimpinan anaknya dibilang Sinto Gendeng oleh gadis cantik di depannya namun setelahnya, wanita paruh baya itu tertawa terbahak-bahak.

"Astaghfirullah Saarriii ! Yang benar saja Kapten Kopassus kamu bilang Sinto Gendeng!" gelak Herdiani.

"Maafkan lambe receh saya Bu."

***

Sementara itu ...

Wira tiba di bandara Adi Sumarmo Solo setelah molor satu hari karena masih harus menyelesaikan berbagai urusan di Jakarta. Ditambah dia sudah ditinggal Mandasari ke Solo jadi tidak bisa bersama-sama ketemu dengan ibunya. Pria itu langsung memesan taksi Blue Bird dan setelah mendapatkan, segera menelpon gadisnya.

"Halo Sayang, kamu dimana?" sapa Wira setelah Mandasari menerima panggilannya. "Pasar Gede? Ngapain? Cari dawet? ... Blue Doors? ... Aku ? Cuma bawa satu koper saja ... Oke deh. Aku ganti rute kesana ... Kamu sama Vendra? ... Nggak? Lha? ... Iya deh ... Sampai ketemu disana ya. Love you."

Wira lalu meminta sopir taksi Blue Bird mengganti rutenya dan tidak masalah ada perubahan harga. Dirinya sudah tidak sabar bertemu dengan kekasihnya dan meminta restu ibunya.

***

Yuhuuuu up Siang Yaaaaaaaa gaeeesss

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

1
Ita Xiaomi
Sapaan yg sopan "mas Kadal" 😁
Murti Puji Lestari
weeehhh mantan istri pemandu wisata mau ngapain ini...
Murti Puji Lestari
waahhh romantisnya si kadal emang beda...
samawa ya kalian sampai kakek nenek...
tan_wiedya
bagus Oscar, Iin so happy ini 😁
dan ketika Ambar dan pak G sudah bisa berjalan bersama memulai cerita bersama, njedullah si mantan yang menjual kesedihan karena sakit minta dikasihani. oh nooo
awesome moment
abis njotosi wadek gemblung mbambung skrg ganti njotosi mantan? boleh jg. meski g harfiah njotosi mantan seharfiah njotosi wadek gemblung mbambung.
Sayem Sayem
syukur Alhamdulillah Oscar bs tebus tu rumah warisan BPK mertua ..udh d renovasi JD kado buat Lin..eeh trus tu 2 manusia serakah d hidup JD gembel donk... wadidauw mantan istri DTG mau ngapain ni...?
Hana Reeves: iin mbak. bukan Lin ... hehehehe
total 1 replies
Tri Yoga Pratiwi
mantan istri yang bakal gangguin nih kayaknya 🤔
amilia amel
yess.... akhirnya rumah peninggalan ayahnya iin kembali pada pemilik sesungguhnya....
Yuli Budi
waduh bahaya Tah ...
Meeta Baggio
Akhirnya pak G ikutan ketularan panasan dr kel Ambar deh dan wihh.....ada mantan nongol tuhh, siap2 kena scalpel aja klo macam2 sama Ambar. kadal mantap bener dehh bisa beli rumah peninggalan ayah nya iin .
D_wiwied
brengshake memang tu wakil dekan 😠
D_wiwied
aah aku ikutan terharuu,, Oscar the kadal ternyata orang yg sangat bisa diandalkan, smg langgeng yaa buat kalian berdua
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©
lah si mantan nongol, awas scalpel melayang ya pak G🤣🤣🤣
sefi dwi handriyantin
alhamdulillah rumah peninggalan orang tua Iin bisa kembali lagi ke tangan Iin.. akhirnya jadian juga,, selamat.. semoga bisa ke tahap yang lebih serius lagi..
Elsa Fanie: wah pak G udah ketularan panasan kaya keluarga besar dok Ambar🤣🤣🤣,Wak Oscar the kadal bener bener membuktikan kata kata ny semoga cepat d kasih momongan y kadal dan Iin,,waduh kenapa tuh s mantan pak G,,, 🤔🤔
total 1 replies
Lusy Aristiani
Weits.... Ada ulet keket ini, hawanya 😏😏😏😏
Ambar, siapkan scalpel 😁😁😁😁
Ninik Rochaini
rasain tuh...taring Oscar keluar nih/Chuckle/
Ninik Rochaini
melok tegang aq
Ninik Rochaini
kok wes ujuk2 ketemuan Sarimi ma bu Herdiani
Ninik Rochaini
bener2 sableng... /Facepalm//Facepalm/
Tri Yoga Pratiwi
beli aja in terus usir mereka dari sana 😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!