NovelToon NovelToon
Mandala Yin Yang

Mandala Yin Yang

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Romansa / Penyelamat
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Tian Xuan

Che Tian, seorang Saint terkuat di alam dewa, kecewa ketika kekasihnya, Yuechan, direbut oleh Taiqing, penguasa alam dewa yang dipilih oleh Leluhur Dao. Merasa dihina, Che Tian menantang Taiqing dan dihukum, diturunkan ke bumi untuk mencari kekuatan yang lebih besar. Dengan senjata sakti, Mandala Yin Yang dan Kipas Yin Yang, Che Tian membangun kekuatan baru dan mengumpulkan murid-murid yang setia. Dalam perjalanannya, ia menghadapi pengkhianatan dan rahasia alam semesta, sambil memilih apakah akan membalas dendam atau membawa keseimbangan yang lebih besar bagi dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tian Xuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29: Masalah Cinta

Che Tian, Ye Qingxian, dan Lin Haotian berjalan di tengah hiruk-pikuk ibu kota. Kota ini sangat ramai, pedagang berteriak menawarkan dagangan mereka, para bangsawan berlalu-lalang dengan kendaraan mewah, sementara murid-murid sekte terkenal berjalan penuh percaya diri dengan pakaian khas mereka.

Tiba-tiba, di sebuah jembatan batu, mereka melihat seorang perempuan berdiri di tepi, tampak putus asa. Rambutnya berantakan, wajahnya basah oleh air mata, dan kakinya sudah setengah melayang di atas sungai yang mengalir deras di bawahnya.

Seketika, Che Tian melangkah maju dan dengan satu gerakan cepat, dia menarik perempuan itu ke belakang sebelum dia sempat melompat.

"Hei, hei, kalau mau bunuh diri, jangan di sini. Kau mengganggu pemandangan," kata Che Tian santai.

Perempuan itu terkejut dan menatapnya dengan mata penuh air mata. "Lepaskan aku! Hidup ini tidak ada artinya lagi!"

"Kenapa?" tanya Ye Qingxian dengan cemas.

Perempuan itu mengusap air matanya dan mulai bercerita dengan suara gemetar. "Aku dulu memiliki kekasih... kami saling mencintai selama bertahun-tahun. Aku selalu menunggu kepulangannya setiap hari, tapi akhirnya dia pergi bersama wanita lain! Aku sudah memberikan segalanya, tapi dia mengkhianatiku!"

Che Tian mendengar itu dan hanya menghela napas. "Astaga... aku kira masalahnya serius. Ternyata hanya urusan cinta."

Perempuan itu menatapnya dengan marah. "Bagimu ini sepele, tapi bagiku ini menyakitkan!"

Che Tian tersenyum dan menepuk bahu Lin Haotian. "Jangan khawatir, masih banyak pria lain di dunia ini. Contohnya, dia."

Lin Haotian yang sedang minum teh langsung tersedak. "Hah?! Kenapa aku?!"

Che Tian menepuk punggungnya sambil berkata, "Kau masih muda, tampan, dan... yah, meskipun tidak terlalu berbakat, tapi setidaknya masih bisa dijual."

Perempuan itu melirik Lin Haotian dengan mata merah. "Semua laki-laki sama saja. Tidak ada yang setia!"

Lin Haotian langsung defensif. "Hei, hei, aku belum pernah punya kekasih sekalipun, bagaimana bisa aku tidak setia?!"

Che Tian terkekeh dan berkata, "Oke, begini saja. Agar kau tidak sedih dan berpikir aneh-aneh, ayo kita pergi ke penginapan. Kau butuh istirahat."

"Penginapan?" tanya perempuan itu.

"Ya, kita semua akan menginap di satu kamar."

Lin Haotian dan Ye Qingxian langsung menoleh ke arah Che Tian dengan ekspresi kaget. "APA?!"

Perempuan itu juga membelalakkan matanya. "Empat orang di satu kamar?! Dua laki-laki dan dua perempuan?!"

Orang-orang di sekitar mereka yang mendengar langsung melirik dengan tatapan aneh.

Seorang pria tua yang kebetulan lewat mengelus janggutnya dan mengangguk. "Anak muda zaman sekarang memang bebas sekali... aku mendukung kalian!"

Che Tian tidak peduli dan langsung menarik mereka semua ke penginapan terdekat.

Begitu sampai di meja resepsionis, seorang pelayan perempuan tersenyum dan bertanya, "Berapa kamar yang ingin dipesan, Tuan?"

Che Tian mengeluarkan satu koin emas dan berkata dengan santai, "Satu kamar."

Lin Haotian hampir pingsan di tempat. "KAU SERIUS?! KITA EMPAT ORANG DAN KAU CUMA PESAN SATU KAMAR?!"

Pelayan itu tersenyum kaku dan melirik mereka dengan curiga. "Tuan, biasanya... pasangan pun memesan dua kamar, kenapa kalian hanya satu?"

Che Tian menjawab santai, "Kami ingin menghemat uang. Lagi pula, kami orang yang bermoral tinggi. Tidak akan terjadi apa-apa."

Ye Qingxian menutup wajahnya dengan kipas, malu. Lin Haotian menatap langit-langit seperti meratapi nasibnya.

Perempuan yang tadinya ingin bunuh diri kini malah lupa kesedihannya dan ikut memikirkan bagaimana mereka akan tidur nanti.

"Baiklah, ini akan menjadi malam yang panjang," gumam Lin Haotian pasrah.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!