NovelToon NovelToon
25 ATURAN IBLIS

25 ATURAN IBLIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual
Popularitas:241
Nilai: 5
Nama Author: muhamad aidin

Sarah sang pemeran utama beserta para survivor lainnya telah berada di sebuah dunia tiruan yang nampak aneh. Mereka harus bisa bertahan hidup dengan melewati permainan yang di sebut dengan " 25 aturan iblis ", dimana permainan ini memiliki setiap aturan dan teka teki yang cukup menyulitkan. yang berhasil bertahan hidup sampai akhir, adalah pemenangnya. lalu hadiah yang akan di terima adalah satu permintaan apa saja yang diinginkan...... Mampukah Sarah dan para survivor lainnya keluar dari dunia aneh itu..? lalu bagaimana caranya Alena adik perempuan Sarah yang telah menghilang selama 12 tahun berada di dunia itu....?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon muhamad aidin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 : pergi menuju timur

Pagi menjelang di kota yang masih sepi tanpa aktivitas makhluk hidup. Kami telah bertekad untuk mencari kumpulan survivor yang lebih besar lagi. Masa hidup yang cukup lama kami manfaatkan untuk pergi lebih jauh lagi, mungkin meninggalkan kota ini menuju ke arah timur.

    Sarah duduk termenung di bangku taman yang berada di dekat barisan toko perlengkapan tempat mereka saat ini. Keheningan pagi membuat tenang pikiran dan udara yang bersih tanpa adanya polusi. Sejak subuh tadi Sarah telah bangun dari tidurnya dan menyiapkan perlengkapan yang akan di bawa termasuk logistik persediaan. Alena yang sejak pagi sibuk mencari kakaknya akhirnya menemukannya sedang duduk bersandar di bangku taman sendirian.

" Tenang sekali ". Sarah membuka obrolan tak kala Alena duduk di sampingnya.

" Kak Sarah baik-baik saja kan...? ". Alena sedikit mengkhawatirkan keadaan kakak perempuannya itu. Sarah mengangguk kecil, dia hanya ingin menikmati ketenangan ini sesaat. Dunia ganjil ini tidak sepenuhnya terasa buruk ,ada positifnya juga tidak berpenghuni sehingga udara lebih segar tanpa adanya polusi udara maupun polusi suara yang bising.

" Sejak kau menghilang, ibu menjadi pribadi yang keras. Dia berjuang menjadi tulang punggung keluarga sekaligus orang tua untuk ku ". Sarah mulai bercerita tentang keluarga.

" Apa yang terjadi dengan ayah...? ".

" Ayah meninggal tepat dua tahun setelah kau menghilang di pendakian itu. Dia merasa bersalah karena tak dapat menjagamu ".

Alena terkejut setelah mendengar kisah keluarganya setelah dia menghilang. Kisah sedih keluarganya yang membuat kedua orang tuanya menderita dan kakak perempuannya yang terus mencari dan memikirkannya.

" Setelah kita berhasil keluar dari sini. Kita sama-sama pergi ke makam ayah ". Alena memegang tangan Sarah. Tangan yang hangat akan hati lembutnya itu, berusaha tegar menerima takdir hidup yang pahit.

" Aku rindu ibu... ". Alena bersandar di bahu Sarah. Mereka berdua lebih banyak menghabiskan waktu bersama. Dua belas tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk mengingat kejadian kelam tentang Alena.

Waktu berlalu begitu cepat, setelah semua persiapan telah selesai. Kami bersiap untuk melangkah pergi menuju pinggiran kota, menemukan lebih banyak tempat yang bisa di pelajari sekaligus mencari kelompok survivor dalam jumlah besar. Di taman itu juga, kuburan monumen untuk Sahlan, Luna, Kinan, dan seluruh orang-orang yang pernah berada di bus ketika itu telah di buatkan makam. Walau mayat mereka tak ada, setidaknya kenangan ini yang bisa kami buatkan untuk mereka yang telah gugur.

Kami berempat membawa tas carrier masing-masing. Memilih berjalan kaki menyusuri sepinya kota tanpa makhluk hidup. Kendaraan dari yang roda dua hingga lebih berserakan di jalanan , kunci yang masih menggantung namun tidak dapat di hidupkan. Seperti kiamat E.M.P, gelombang elektromagnetik yang menyebabkan seluruh benda yang memiliki daya akan mati total. Jumlah kartu emas yang kami dapatkan sudah cukup dipakai untuk waktu visa kami selama seminggu. Tiga kartu tersisa, sudah lebih dari cukup.

Sore hari, mendung mulai terlihat. Kami berniat menghentikan perjalanan kami dan mencari tempat aman yang bisa di tinggali sampai hari esok.

" Bagaimana dengan rumah itu... ". Alena menunjuk sebuah rumah besar berlantai dua lengkap dengan fasilitas kolam berenangnya. Semua setuju, kapan lagi merasakan tinggal di rumah sebesar itu. Kami semua belum pernah ada yang merasakan tinggal di rumah besar nan mewah, kecuali Elang. Dia anak orang kaya yang kabur demi hidup mandiri.

tepat ketika kami sampai dan masuk ke dalam rumah besar itu. Hujan pun turun dengan deras.

" Pakai kartumu... ". Elang menyuruh Bara untuk memakai kartu emasnya. Bara kemudian menempel kartu emasnya ke dinding, dan dengan keajaibannya, listrik dan semua fasilitas di rumah besar itu berfungsi.

" Mantep banget, belum pernah nih rasaen tinggal di rumah sebesar ini. Delapan jam kedepan gue manfaaten buat bersenang-senang ". Bara yang berekspresi tidak sabaran langsung menyerobot ke lantai dua, dan diikuti oleh Elang.

" Kita cari kamar dahulu.. ". Pintaku kepada Alena. Alena tak menggubris dan malah ke arah halaman samping, dimana sebuah kolam berenang berada. Membuka pintu geser dan langsung berhadapan dengan pemandangan taman minimalis dengan kolam berenang ber-air birunya.

" Dulu ayah sering banget ngasih harapan ,kalo udah punya uang banyak ,akan membuat kolam berenang di rumah. Biar aku bisa berenang tiap hari ". Alena nampak bahagia mengingat momen bersama ayahnya itu. Sarah tersenyum ,tersentuh dengan kata-kata adiknya.

" Besok kita berenang... Bagaimana...? ". Ajakan Sarah langsung di sambut antusias oleh Alena.

1
🍧·🍨Kem tình yêu
wah, jalan ceritanya bikin gue deg-degan 😱
LaConstieConsti
Benar-benar merinding dan merasa terobsesi dengan cerita ini, thor! ❤️
muhamad aidin: terima kasih untuk masukannya.... semoga ke depannya bisa terus menulis untuk para pembaca.....
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!