NovelToon NovelToon
Menantu Bar-bar Itu Aku

Menantu Bar-bar Itu Aku

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Selingkuh / Mengubah Takdir / Suami Tak Berguna / Ibu Mertua Kejam / Chicklit
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Ainun

menikah dengan laki-laki yang masih mengutamakan keluarganya dibandingkan istri membuat Karina menjadi menantu yang sering tertindas.
Namun Karina tak mau hanya diam saja ketika dirinya ditindas oleh keluarga dari suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Ainun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 20. menjadi pengasuh Aldo?

Bagaikan tersambar petir disiang hari yang cerah, begitulah kira-kira perasaan Karina saat ini, terkejut, sakit dan hancur setelah mendengar bahwa suaminya menghamili wanita lain.

Karina tidak menyangka bahwa suaminya telah melangkah lebih jauh, tidur dengan wanita lain. Awalnya, dia masih berpikir bahwa suaminya hanya melakukan selingkuhan biasa, belum melakukan perbuatan yang lebih serius dan melanggar batas moral.

Tapi ternyata pikirannya salah besar. Suami yang seharusnya menjadi pelindung dan pendamping hidupnya, kini telah menjadi sumber kesakitan dan kekecewaan.

"Karina... Aku bisa menjelaskan semuanya," kata Rudi menenangkan. "Kita masuk ke dalam rumah dulu, ya."

Karina melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah diikuti Bu Marni, Rudi dan juga Lisa.

Begitu duduk di sofa ruang tamu, Karina menarik napasnya dalam-dalam, mencoba untuk menenangkan diri dan mempersiapkan diri untuk mendengar penjelasan Rudi.

"Sekarang kamu bisa jelaskan semuanya, Mas!"

Rudi menatap kearah Lisa, yang kemudian Lisa menganggukkan kepala sebagai isyarat untuk segera menjelaskan semuanya kepada Karina.

"Pertama-tama, maafkan aku," kata Rudi dengan suara yang bergetar. "Aku mengakui bahwa aku telah mengkhianati kepercayaanmu, dan aku mengaku khilaf. Tapi, seperti kata orang, nasi sudah menjadi bubur. Sekarang, Lisa sedang mengandung anakku dan aku harus segera menikahi Lisa."

kedua mata Karina terlihat sudah berkaca-kaca, namun Karina masih bisa menahan air matanya supaya tidak tumpah. Dengan suara yang bergetar, Karina bertanya, "Lalu, bagaimana dengan nasibku jika kalian menikah? Apa kamu akan menceraikan ku, Mas?"

Dengan cepat Rudi menggelengkan kepalanya. "Aku tidak akan menceraikan kamu, Karina. Kamu akan tetap menjadi istri pertamaku, sedangkan dengan Lisa, aku dan dia hanya akan menikah secara siri saja, bukan secara resmi."

"Benar Karina, aku dan mas Rudi hanya menikah secara siri saja. Aku cuma ingin anak yang ada di dalam kandunganku memiliki ayah," sahut Lisa.

"Kalau aku tidak bersedia Mas Rudi untuk menikah lagi bagaimana?"

"Itu artinya, kamu egois, Karina. Kamu tega memisahkan anak dengan ayah kandungnya."

Karina tersenyum sinis, matanya berkilat dengan kemarahan yang terpendam. "Aku, egois? kalian saja bisa egois dengan berselingkuh di belakangku tanpa memikirkan perasaanku, kok. Kenapa juga aku nggak bisa egois? Apakah hanya kalian yang berhak memikirkan kepentingan kalian sendiri?"

"Sudah cukup!" teriak Bu Marni memotong percakapan Karina dan Lisa. "Biarkan Rudi dan Lisa menikah, karena Lisa sedang hamil anaknya Rudi. Toh kamu juga m4ndul, sampai saat ini belum bisa kasih Rudi keterunan, kan?" ucap Bu Marni dengan nada yang menyakitkan.

Karina berdiri dari kursinya dengan wajah yang penuh emosi. "Terserah, kalian semua mau melakukan apa," kata Karina dengan suara yang tegang. "Aku sudah tidak perduli! Memang sampai saat ini aku belum juga hamil, tapi aku tidak m4ndul seperti apa yang kalian tuduhkan. Mas Rudi, kalau kamu memang percaya bahwa anak yang Lisa kandung adalah anak kandungmu, maka silakan menikah dengan Lisa. Aku tidak akan menghalangi. Tapi satu hal yang perlu kamu tahu, Mas, bahwa wanita yang mau berzina dengan laki laki yang sudah bersuami, maka dia adalah wanita yang tidak memiliki harga diri. Mungkin saja wanita seperti itu, tidak hanya tidur dengan satu orang laki-laki saja."

"Apa maksud kamu, Karina? kamu mengatakan aku wanita yang tidak punya harga diri? Dasar wanita m4ndul, kamu!"

"Lebih baik m4ndul, dari pada hamil di luar nikah dengan laki-laki yang sudah bersuami," ucap Karina dengan nada yang tajam, kemudian berpaling dan pergi menuju kamarnya.

Karina sudah tidak perduli, mereka akan melakukan apa. Karina saat ini hanya menginginkan ketenangan.

Sesampainya di kamar, Karina menutup pintu dengan keras dan membiarkan air matanya mengalir. Karina duduk di tepian tempat tidur, memandangi foto pernikahannya yang terpajang di atas nakas.

Hati Karina terasa hancur berkeping-keping, setelah semua pengorbanan yang dilakukannya hanya untuk bisa menikah dengan Rudi, orang yang seharusnya mencintainya dengan tulus. Semua impian dan harapannya tentang kebahagiaan rumah tangga kini tinggal kenangan pahit.

"Bapak, Ibu, kalian benar," ucap Karina dengan suara yang terisak. "Mas Rudi bukan laki-laki yang tepat untuk di jadikan seorang suami. Pak, Bu, aku menyesal tidak mendengarkan ucapan kalian, maafkan Karina," gumam Karina.

****

"Papa, hari ini jadi kan ketemu sama Mama Karina, kan?" tanya Aldo dengan nada yang berharap.

"Iya, kamu habiskan makananmu dulu. Nanti kita ketemu Tante Karina bareng Oma juga, ya."

Aldo menganggukkan kepala sebagai tanda setuju, kemudian kembali memasukkan makanan ke mulutnya dengan lahap. Melihat cucunya kembali bersemangat seperti sediakala, membuat Lusi menyunggingkan senyuman.

Setelah berpikir, akhirnya Andrew memutuskan untuk menyetujui ide mamanya untuk menjadikan Karina sebagai pengasuh Aldo. Andrew tidak sanggup melihat Aldo berubah menjadi murung dan pendiam.

Sebelumnya, Lusi sudah membuat janji dengan Karina untuk bertemu di taman kota. Dengan mengatakan ada lowongan pekerjaan untuk dirinya, akhirnya Karina menyetujui untuk bertemu. Sementara itu, Andrew Melajukan mobilnya, membawa Lusi dan Aldo menuju tempat pertemuan.

Hanya membutuhkan waktu sekitar 40 menit, mobil yang Andrew Kendarai sudah sampai di tempat tujuan. Andrew segera mencari tempat untuk memarkirkan mobilnya.

"Kalian turun duluan saja, aku akan mencari tempat untuk memarkirkan mobil terlebih dahulu."

Lusi dan Aldo menyetujui dengan menganggukkan kepala, lalu turun dari mobil.

"Oma, Mama Karina mana, ya? Jangan-jangan Mama Karina tidak datang," ucap Aldo dengan suara khawatir.

"Mama Karina pasti datang, kok. Kita cari sebelah sana, ya."

Aldo menganggukkan kepala, kemudian berjalan kearah selatan. Dan benar saja, Karina ternyata berada di sana, sedang duduk sendiri di kursi panjang.

"Mama..." Aldo berteriak memanggil Karina, lalu berlari meninggalkan Lusi dengan langkah yang gesit.

Karina menoleh ke sumber suara, matanya terkejut melihat Aldo berlari menuju ke arahnya dengan senyum lebar. Sesampainya di hadapan Karina, Aldo langsung memeluknya dengan erat, menunjukkan rasa kegembiraan nya.

"Mama, aku kangen sama Mama," kata Aldo dengan suara yang lembut. "Mama juga kangen, kan, sama aku?" Aldo melihat wajah Karina dengan mata yang penuh harapan.

Karina masih diam tidak bereaksi sama sekali. Dirinya takut kalau Papanya Aldo mengetahui tentang pertemuan ini, akan ada konsekuensi yang akan diterima oleh Karina. Karina teringat dengan peringatan yang Andrew berikan untuknya, supaya menjauhi Aldo dan tidak menemui Aldo lagi.

Melihat Karina yang tidak bereaksi sama sekali, Aldo melepaskan pelukannya dengan wajah yang kecewa. "Mama, kenapa Mama diam saja? Mama tidak kangen sama aku, ya?" tanya aldo dengan suara yang sedikit bergetar menahan tangis.

Lusi yang sudah berada di samping Aldo pun berusaha untuk menenangkan cucunya yang ingin menangis. "Siapa bilang mama Karina tidak kangen sama kamu, Aldo? Mama Karina itu kangen sama kamu, cuma sedang merasa kaget saja bisa bertemu Aldo lagi."

"Benarkah begitu, Oma?" tanya Aldo dengan penuh harap, menatap wajah Lusi yang tersenyum.

"Tante, tapi..." Karina ingin protes, tapi Lusi menghentikannya.

"Karina, apa kabar?" sahut Lusi dengan senyuman yang hangat.

"Baik, Tante. Tante sendiri, apa kabar?"

"Alhamdulillah, baik. Kita bicara sambil duduk di kursi saja, ya," ajak Lusi yang duduk di kursi, diikuti oleh Karina dan juga Aldo.

"Seperti yang saya sampaikan kemarin sama kamu, ada lowongan pekerjaan untuk menjadi pengasuh Aldo. Apa kamu mau?"

Karina tampak berpikir. "Maaf, Tante. Tapi, aku tidak bisa menerima pekerjaan itu."

"Kenapa, Bukannya kamu sangat menyayangi Aldo?"

Karina diam sejenak, dirinya memang sangat menyayangi Aldo, tapi disisi lain sudah berjanji sama Andrew untuk tidak menemui Aldo lagi.

"Karina, kenapa kamu tidak mau menerima pekerjaan ini?" tanya Lusi sekali lagi.

"karena, aku sudah berjanji sama papanya Aldo, untuk tidak menemui Aldo lagi," ucap Karina dengan suara lirih, seolah-olah janji itu sangat membebani hatinya.

Mendengar penjelasan Karina, tentu saja membuat Lusi merasa terkejut. Lusi sama sekali tidak tahu kalau Andrew dan Karina melakukan perjanjian seperti itu.

"Aku tarik perjanjian kita waktu itu. Dan kamu boleh menerima pekerjaan yang Mamaku tawarkan sama kamu," ucap Andrew yang tiba-tiba sudah berada di samping Karina.

Karina menggeleng-gelengkan kepala. "Tidak, aku tetap tidak mau! aku tidak ingin dituduh sebagai orang yang memanfaatkan kemiripan ku dengan wajah Mama kandungnya Aldo yang katanya demi kepentinganku sendiri."

"Aku menawarkan gaji 10 juta perbulan, apa kamu masih mau menolaknya?" tanya Andrew.

Bersambung...

1
Sulfia Nuriawati
cm istri bodoh yg d selikuhi msh trma, apa pun alasannya kalo berbahi hati jg body g bakalan nyaman, so mending ngalah demi kewarasan mental
mama Ainun: nanti ada waktunya kak🙏🏻
total 1 replies
aries
ceritanya menarik
mama Ainun: terimakasih banyak kak
total 1 replies
aries
🤣🤣🤣 makan tuh ikan cue
mama Ainun: 🤣🤣🤣 ikan cue juga enak kak
total 1 replies
aries
ati2 Karina, pelakor jaman sekarang ngeriw
mama Ainun: betul kak
total 1 replies
aries
aduh, mertua begini enaknya diapain ya.
aries
jadi Karina selalu salah 😌
mama Ainun: tidak pernah benar kak
total 1 replies
wong jowo
Terima saja Karina. kan lumayan 10 JT, aku juga mau.
mama Ainun: 10 juta, kapan lagi ya, kak.
total 1 replies
wong jowo
harusnya Andrew bisa lebih dewasa. kasihan Aldo.
wong jowo
ceritanya bagus.. menantu tidak bisa ditindas begitu saja 👍👍👍
mama Ainun: terimakasih banyak sudah mampir kak🙏🏻
total 1 replies
wong jowo
Double up thor
mama Ainun: ditunggu ya kak
total 1 replies
Sena Kobayakawa
Semangat terus penulisnya!
mama Ainun: terimakasih banyak kk semangatnya 🙏🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!