hay gays. ini adalah kelanjutan dari cerita pengasuh bayi CEO. jadi sebelum kalian mampir ke sini, alangkah lebih baik nya mampir di karya sebelum nya dulu, agar kalian gak bingung dengan alur cerita nya.
..
mau tau kelanjutannya, yuk mampir..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kembali.
Ke esokan pagi nya kini semua keluarga pun telah tiba di ruko, yang sudah di beli oleh Emil.
semua orang mempunyai tugas masing-masing untuk membersihkan seluruh tempat itu.
sedangkan kan Mira dan Emil, hanya di minta untuk duduk saja.
" Nak biar ibu bantu yah,"ucap Mira.
" Tidak usah Bu, Erlan bisa sendiri,"ucap pria itu mengumpulkan beberapa sampah yang sudah di kumpulkan.
" hehe kasian sekali CEO CEO ini, ketika di kantor dia sangat di segani oleh semua karyawan nya, tapi ketika di luar kantor, liat lah, dia malah tunduk dengan istri istri nya,"ucap Emil tertawa.
" kamu juga sama seperti mereka mas, bukan nya kamu juga tunduk dengan ku,"ucap Mira, yang membuat Emil terdiam.
Memang benar apa yang di katakan istri nya, pria itu akan menciut ketika melihat kemarahan istri nya, padahal ketika di kantor dia lah yang paling di takuti.
Setelah semua nya Bersih, mereka pun beristirahat.
" Di mana Dela,"ucap Mira.
" Tadi katanya pengen keluar sebentar,"ucap Tiara.
Tapi hingga mereka selesai istirahat pun, Dela belum juga terlihat, yang membuat semua orang keluar untuk melihat nya.
Kini wanita itu duduk di sebuah kursi, dia menatap bangunan tinggi yang ada di sebelah toko kue milik Mira.
Wanita itu seketika menitihkan air mata nya, melihat hasil kerja keras nya yang selama ini, hilang seketika karena kebodohan nya sendiri.
Dela menatap sebuah kertas yang ada di hadapan nya, seketika wanita itu menoleh dan menatap Erik.
"kak apa ini,"ucap Dela.
" buka, dan liat lah,"ucap Erik.
Dela menerima nya, dan membaca nya dengan seksama.
"kakak,"lirih Dela.
" apa ini cuma mimpi,"ucap Dela.
"tidak Dela, itu bukan mimpi, itu adalah kenyataan,"ucap Tiara mendekati adik nya.
" mas Erik dan Erlan sudah merebut semua harta mu dari pria brengsek itu, dan sekarang butikmu sudah kembali,"ucap Tiara.
Dela memeluk tubuh kakak nya, menumpahkan seluruh air mata nya, "kakak,"lirih Dela.
" aku tidak tau harus berbuat apa, aku tidak tau harus membalas nya dengan apa, tapi aku benar benar bahagia,"Ucap Dela.
" kak Erik,"ucap Dela, dan memeluk tubuh pria itu juga, Erik membalas pelukan nya dan mengelus rambut wanita itu.
" Dela anggap itu semua adalah pembelajaran untuk mu, kau sudah menyesali semua kesalahan mu, dan tuhan sudah memaafkan nya, maka dari itu dia mengembalikan semua milik mu,"ucap Erik.
" iya kak, aku menyesali semua nya, maaf kan aku,"lirih Dela.
setelah itu Dela mendekati Erlan, wanita itu menatap pria yang ada di hadapan nya.
"Erlan, kesalahan ku di masa lalu sangat lah besar, apa kau ingin memaafkan ku,"lirih Dela.
Erlan terserah,dan mengangguk kan kepala nya.
"kenapa tidak Dela, Allah saja memaafkan semua hamba nya yang sudah berbuah salah, sedangkan aku hanya lah manusia biasa, yang tentu saja akan memaafkan semua kesalahan mu,"ucap Erlan.
Dela mengangguk, "terima kasih Erlan, terimakasih telah menolong ku,"ucap Dela.
semua orang benar benar merasa sangat terharu.
" yah, kalau gitu kak Dela gak kerja dong di toko kue ibu,"ucap elin.
" siapa bilang?, aku akan tetap kerja di sini kok, soal butik ku, aku akan memanggil orang kepercayaan ku lagi untuk mengurus nya,"ucap dela.yang akhir nya membuat semua orang bahagia.
Coba lah lebih hati-hati dalam menulis.
Nama orang harus di awali huruf kapital.
Setelah dialog harus diberi jarak, agar huruf dan tanda baca tidak berhimpitan.
Penulis juga harus mau menerima kritikan, bukan melulu soal pujian.
Apa kabar dengan author level rendah tapi tulisannya rapi, tidak pernah dilirik pembaca hanya karena karyanya tidak pernah dipromosikan oleh platform?
Kurangi typo. Lelah, ngantuk, buntu ide? Itu bukan alasan untuk anda membenarkan penulisan yang salah di novel anda Author platinum yang nulis asal up.