NovelToon NovelToon
Kesempatan Kedua

Kesempatan Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Cerai / Penyesalan Suami
Popularitas:56.4k
Nilai: 5
Nama Author: Triyani

Gendis merasa jika hidupnya sudah hancur setelah mengetahui jika suaminya berselingkuh dengan teman semasa sekolah suaminya, dulu.

Gendis yang tidak terima dengan pengkhianatan itu pun akhirnya menggugat cerai Arya. Namun, disaat proses perceraian itu sedang berjalan. Arya baru menyadari jika dia sangatlah mencintai Gendis dan takut kehilangan istrinya itu.

Sehingga, Arya pun berusaha berbagai cara agar Gendis mau memaafkan nya dan kembali rujuk dengan nya.

Sayang, Gendis yang terlanjur kecewa dan sakit hati karena telah dikhianati pun tetap melanjutkan perceraian itu.

Hingga suatu hari, Gendis pun mendapatkan kabar yang mengejutkan. Dimana, dirinya dinyatakan hamil anak ketiga.

Lalu, apa yang akan Gendis lakukan? Akankah dia tetap melanjutkan perceraian itu? Atau memberikan Arya kesempatan kedua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.20

“Maaf, aku terlambat.”

Suara bariton dari seseorang berhasil mengalihkan Gendis dari ponsel yang sejak tadi dia pandangi.

Raut wajah yang masam langsung saja menghiasi wajah cantik Gendis saat melihat siapa orang yang baru saja datang menghampiri dirinya.

“Ck. Pertama kali buat janji, langsung terlambat. Sungguh kesan pertama yang sangat buruk, Tuan,” cebik Gendis, saat orang yang dia tunggu akhirnya datang.

“Maaf. Tadi meeting nya jadi sedikit lama karena aku benar benar tertarik dengan hasil kerja rekan bisnisnya Ayah. Jadi, aku harus banyak berdiskusi agar lebih yakin lagi dengan nya. Jangan marah, mau aku belikan es cream rasa coklat vanilla?” bujuknya, agar Gendis tidak lagi memasang wajah cemberut.

“Hey. Apa diusiaku yang sekarang ini masih pantas di bujuk dengan es cream, Tuan Angga? Kamu ini,”

“Bagiku. Dulu maupun sekarang. Kamu masih tetap sama, Gendis. Si gadis manja, yang kalau marah hanya bisa luluh setelah makan es cream rasa coklat vanilla.”

Akhirnya, ucapan dari Angga bisa membuat Gendis tersenyum. Dia tidak menyangka jika Angga masih mengingat hal sepele yang sering dia lakukan di masa remaja nya, dulu.

“Aku terharu loh, kamu masih ingat kebiasaan aku saat masih remaja. Yang aku saja sudah melupakan nya. Saking terlena nya dengan nikmat duniawi. Aku sampai lupa, apa yang biasa aku lakukan disaat aku diterpa masalah seperti saat ini,”

“Yang terpenting. Kamu tidak melupakan Tuhanmu. Karena hanya kepadanya lah, kamu bisa memohon pertolongan dan pengampunan,”

“Kamu benar. Aku jadi ingat anak anak di panti. Sudah lama aku mengunjungi mereka,”

“Kamu masih rutin datang ke panti Al-Hasan?”

“Tentu saja. Karena dari sanalah, kita bisa belajar bagaimana cara nya bersyukur dan mensyukuri apa yang kita punya saat ini,”

“Mau kesana? Nanti aku antar,”

“Boleh. Memangnya, kamu tidak sibuk?”

“Kan kerjaan nya sudah selesai. Paling nanti, setelah proyeknya dimulai. Aku akan mulai sibuk. Jadi, mumpung belum sibuk, aku bisa menjadi supir pribadimu,”

“Baiklah. Aku akan memanfaatkan waktu luang mu dengan menjadikan kamu supirku. Ya sudah, lebih baik kita makan dulu saja,”

“Siap, Tuan putri.”

Keduanya terkekeh bersama dan akhirnya memesan makanan untuk mengisi perut mereka yang kosong.

Sementara Arya sendiri. Kembali menyibukkan dirinya dengan setumpuk pekerjaan. Karena hanya dengan itu lah, dia bisa melupakan kemelut rumah tangga nya, meski hanya sejenak.

“Tok…”

“Tok…”

“Tok…”

“Siapa?”

“Ini, saya Intan, Tuan,”

“Ada apa?”

“Anda, belum makan siang. Apa, mau saya pesankan?”

“Boleh. Pesankan saya makanan seperti biasa,”

“Baik, Tuan.”

Perbincangan itu dilakukan dengan pintu ruangan yang tertutup. Jujur, sejak beberapa kali didatangi oleh Sharon secara tiba tiba dan di waktu yang buatnya itu adalah waktu yang penting.

Membuat Arya sedikit ketakutan dan sejak saat itu. Arya kerap mengunci pintu ruang kerjanya agar tidak sembarangan orang masuk ke sana.

Sejenak, Arya benar benar mengutuk kebodohannya yang terhasut oleh bujuk rayu Sharon. Meski saat itu Arya tengah dilanda rasa bosan dan juga jenuh akan aktivitas dan juga kehidupan nya.

Seharusnya, dia bisa mengalihkan hal itu dengan kegiatan yang lebih positif. Bukan nya melakukan hal yang akan membuatnya rugi sendiri. Kini, menyesal pun rasanya percuma. Karena proses perceraian yang diajukan oleh sang istri sudah mulai berjalan.

“Makan di sini lagi?” tanya seseorang, yang berhasil mengalihkan perhatian Arya dari layar laptop yang ada di hadapan nya.

“Lalu, menurutmu. Dengan keadaanku yang sekarang, aku harus makan dimana? Dirumah?” jawab Arya yang kembali menatap layar laptopnya.

“Sejak awal, aku kan sudah memperingatkanmu akan hal ini. Sekarang, menyesal pun percuma. Kamu, akan kehilangan keluargamu, Ar,”

“Aku tahu, aku bodoh San. Aku terlalu angkuh dan juga arogan. Aku lupa, kalau Allah punya banyak cara untuk menunjukkan dosa dan kesalahan umatnya. Aku terlalu percaya diri jika semuanya akan baik baik saja. Sekarang, aku tidak tahu harus bagaimana untuk mengembalikan keluargaku seperti dulu,”

“Minta maaf dan bertaubat lah. Meski hal itu tidak bisa menolongmu dari perpisahan. Tetapi, dengan bertaubat kamu akan mendapatkan ketegaran dan keikhlasan dalam menjalani semuanya.”

Arya bergeming. Tidak lagi menimpali ucapan Sandi. Orang yang selama ini menjadi kepercayaan nya di perusahaan. Selain keduanya adalah atasan dan asisten pribadi.

Arya dan juga Sandi sudah berteman cukup lama. Hingga hal itu membuat Arya mempercayai Sandi untuk dijadikan asisten pribadi sekaligus penasehatnya. Baik itu untuk urusan pekerjaan maupun untuk urusan pribadi.

*

*

Di panti.

“Assalamualaikum.”

Ucapan salam dari seseorang berhasil mengalihkan perhatian seorang wanita dengan pakaian muslim syar’i yang sedang membaca sebuah buku ke arah sumber suara.

“Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Nak Gisya? Kamu datang, Nak?” jawab Ustadzah Ainun, yang langsung bangun dari duduknya untuk menyambut tamu nya.

“Iya, Nyai. Nyai, apa kabar?”

Gisya bergegas menghampiri sang guru ngaji untuk menyalami nya dengan takzim dan dibalas dengan usapan lembut di pucuk kepala gadis remaja itu.

“Alhamdulillah, kabar Nyai baik baik saja. Kamu sendiri, bagaimana?”

“Gimana, ya Nyai. Mau bilang baik baik juga nggak kan. Nyai, pasti sudah dengar kabar tentang Papa dan Mama, kan? Apa, dengan keadaan itu, aku masih bisa baik baik saja?”

“Iya. Nyai sudah dengar. Sabar dan tawakal. Ikhlaskan, pasrahkan apa yang akan terjadi kepada sang pemilik kehidupan. Dengan begitu, kamu tidak akan disesatkan oleh rasa yang berkecamuk di dalam diri kamu,”

“Itu lah. Kenapa saya datang kemari, Nyai. Saya, ingin berdiskusi dengan Nyai. Bagaimana, sebaiknya menyikapi semua ini. Gisya ingin sekali marah dan benci sama Papa. Tapi, didalam lubuk hati Gisya, Gisya tidak bisa melakukan itu. Karena bagaimanapun Papa yang sekarang. Papa selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarganya,”

“Nyai tahu, ini adalah waktu yang sangat sulit dan juga berat untuk kamu jalani. Namun, percayalah. Allah akan memberikan jalan yang terbaik untuk Papa dan Mama. Ya, meski itu diawali dengan yang tidak baik. Tapi, percayalah yang terbaik versi kita belum tentu itu yang terbaik versinya Allah. Siapa tahu dengan perpisahan itu, baik Papa maupun Mama akan mendapatkan hal yang jauh lebih baik dari apa yang mereka dapatkan saat ini. Berhusnudzon saja, karena kuasa Allah itu jauh lebih luas, Nak. Bahkan, luasnya melebihi luasnya dunia ini.”

1
Yandri Tefi
ceritanya terlalu bertele" muter sana muter sini tapi yang diceritain itu" aja dan belum ketemu jalan keluarnya.....terlalu lama
Teh Yen
pr kamu arya dapetin maaf dari gisya dan kynya engg mudah soalnya dia liat sendiri ayahnya nyakitin ibunya d depan mata kepalanya
Sugiharti Rusli
mungkin sekarang perjuangan kamu baru akan dimulai Arya, semoga kamu sabar dan mengikuti prosesnya sambil berdoa agar keluarga kalian bisa utuh kembali,,,
Sugiharti Rusli
tapi salut justru sama kedua ortu Gendis, khususnya mama Dewi yang masih mau menerima Arya dengan tangan terbuka dan ikut membujuk cucunya
Sugiharti Rusli
mungkin kalo adiknya masih bisa dikasih alasan yang masuk akal kenapa mereka terpisah selama ini
Sugiharti Rusli
memang membujuk anak yang sudah beranjak besar seperti Gisya akan sangat susah dan butuh nyali dan kesabaran, karena dia sudah mengerti dan melihat dengan mata kepala sendiri perbuatan ayahnya,,,
Sugiharti Rusli
ujian datang bisa dari mana saja yah, di keluarga mereka datang dari sang kepala keluarga yang tergoda mantannya
Sugiharti Rusli
itu ada kesalahan waktu yah, kan si Arya pergi jam 6 pagi bukan, kenapa pas di rumah mertuanya dibilang malam yah🙄
ollyooliver🍌🥒🍆
sayang sekali, pdhl bagus kalau semua orng gak welcome sama dia, biar dia semakin sadar dan menyesal atas perbuatannya. sehingga dia mati"an untuk mengambil kepercayaan mereka lagi.
ollyooliver🍌🥒🍆
lah q kira udah diperjalanan menuju rumah barunya karna sdh berhasil membawa gisya🙃
ollyooliver🍌🥒🍆
apapun yg lu lakukan , gak pernah gw anggap tulus. lu melakukan bukan karna niatmu untuk memperbaiki. kalau tulus , bahkan jika kau masih bersama sharon..ada saja sedikit rasa bersalah atau tindakan yg lu ambil buat memutuskan hubungan lu, tapi gak ada..lu menikmati dengan berdalih itu semua kekhilafan setelah ketahuan baru lu mau memperbaiki, kalau kagak? gak akan ada namanya penyesalan dan rasa bersalah. makanya gw gak merasa sedih atau tersanjung dengan apa yg dilakuka arya.
ollyooliver🍌🥒🍆
wajar, secra live liat ayahnya sendiri ciuman siapa yg gak kecewa..bahkan sampai tua pun akan selalu diingat, itulah yg akan membuat orng kembali sakit hati meski mulut sdh mengatakan memaafkan. lu mah enak njirrr ..mudah mengatakan maaaf, dan mengatakan berusaha mengembalikan semuanya..gak ada yg kayak gitu. meski lu menevus dengan cara memberikan perhatian pd keluarga lu..ttp gak keadaan gak akan sama seperti sebelumnya.
Daulat Pasaribu
baca novelnya bikin sedih.nyesek sampai mau nangis
Daulat Pasaribu
bagus novelnya
Nar Sih
semagatt arya ,terus lah berusaha untuk tetap bersama keluarga kecil mu meminta maaf pda putri mu juga memperbaiki keslhan .
Ais
bnr seh hny wkt yg akan menjawab smuanya mungkin aja direntang wkt 9 bln ini kebersamaan gendis dan arya bs menyatukan mereka lagi berkat si baby dlm kandungan tp aku juga berharap dlm rentang wkt 9 bln ini arya bs membereskan masalah hubungannya sm sharon ngak hny menghindar menghindar terus karena sdh jelas sharon merasa diatas angin atas perlakuan dam penerimaan arya beberapa bln yg lalu sblm hubungan terlarang mereka ketahuan sm gendis dan anak gadis mereka ya smua ada hikmahnya mungkin klo gendis dan anak gadis mereka ngak ke kantor hubungan terlarang arya akan terus berlanjut smp wkt yg tidak ditentunkan tp itulah cara tuhan untuk membuat arya supaya ngak terlanjur smakin jauh melangkah dgn jalangnya ya dgn menuntun gendis dan anak gadisnya ke kantor jd arya penyesalam sebesar apapun ngak akan ada gunanya selama kamu ngak menyelesaikan urusan hubungan terlarang kamu sm sharon
Sugiharti Rusli
keputusan apa yang nanti akhirnya akan Gendis ambil terkait pernikahannya dengan Arya, apa dia setuju dengan usulan Arya mereka pisah baik" setelah bayi mereka lahir🤔🤔🤔
Sugiharti Rusli
mungkin menghukum Arya seperti yang dia katakan bisa mengobati sedikit yah, tapi entah nanti ke depannya,,,
Sugiharti Rusli
memang apa yang sudah Arya perbuat masih menyisakan luka yang dalan bagi Gendis sih yah, apalagi dia melihat dengan mata kepalanya sendiri,,,
ollyooliver🍌🥒🍆
terlalu lama...yg ada lu cari kesempatan..karna tamengmu adalah anak dlm kandungan istrimu😌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!