Gendis merasa jika hidupnya sudah hancur setelah mengetahui jika suaminya berselingkuh dengan teman semasa sekolah suaminya, dulu.
Gendis yang tidak terima dengan pengkhianatan itu pun akhirnya menggugat cerai Arya. Namun, disaat proses perceraian itu sedang berjalan. Arya baru menyadari jika dia sangatlah mencintai Gendis dan takut kehilangan istrinya itu.
Sehingga, Arya pun berusaha berbagai cara agar Gendis mau memaafkan nya dan kembali rujuk dengan nya.
Sayang, Gendis yang terlanjur kecewa dan sakit hati karena telah dikhianati pun tetap melanjutkan perceraian itu.
Hingga suatu hari, Gendis pun mendapatkan kabar yang mengejutkan. Dimana, dirinya dinyatakan hamil anak ketiga.
Lalu, apa yang akan Gendis lakukan? Akankah dia tetap melanjutkan perceraian itu? Atau memberikan Arya kesempatan kedua?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.20
“Maaf, aku terlambat.”
Suara bariton dari seseorang berhasil mengalihkan Gendis dari ponsel yang sejak tadi dia pandangi.
Raut wajah yang masam langsung saja menghiasi wajah cantik Gendis saat melihat siapa orang yang baru saja datang menghampiri dirinya.
“Ck. Pertama kali buat janji, langsung terlambat. Sungguh kesan pertama yang sangat buruk, Tuan,” cebik Gendis, saat orang yang dia tunggu akhirnya datang.
“Maaf. Tadi meeting nya jadi sedikit lama karena aku benar benar tertarik dengan hasil kerja rekan bisnisnya Ayah. Jadi, aku harus banyak berdiskusi agar lebih yakin lagi dengan nya. Jangan marah, mau aku belikan es cream rasa coklat vanilla?” bujuknya, agar Gendis tidak lagi memasang wajah cemberut.
“Hey. Apa diusiaku yang sekarang ini masih pantas di bujuk dengan es cream, Tuan Angga? Kamu ini,”
“Bagiku. Dulu maupun sekarang. Kamu masih tetap sama, Gendis. Si gadis manja, yang kalau marah hanya bisa luluh setelah makan es cream rasa coklat vanilla.”
Akhirnya, ucapan dari Angga bisa membuat Gendis tersenyum. Dia tidak menyangka jika Angga masih mengingat hal sepele yang sering dia lakukan di masa remaja nya, dulu.
“Aku terharu loh, kamu masih ingat kebiasaan aku saat masih remaja. Yang aku saja sudah melupakan nya. Saking terlena nya dengan nikmat duniawi. Aku sampai lupa, apa yang biasa aku lakukan disaat aku diterpa masalah seperti saat ini,”
“Yang terpenting. Kamu tidak melupakan Tuhanmu. Karena hanya kepadanya lah, kamu bisa memohon pertolongan dan pengampunan,”
“Kamu benar. Aku jadi ingat anak anak di panti. Sudah lama aku mengunjungi mereka,”
“Kamu masih rutin datang ke panti Al-Hasan?”
“Tentu saja. Karena dari sanalah, kita bisa belajar bagaimana cara nya bersyukur dan mensyukuri apa yang kita punya saat ini,”
“Mau kesana? Nanti aku antar,”
“Boleh. Memangnya, kamu tidak sibuk?”
“Kan kerjaan nya sudah selesai. Paling nanti, setelah proyeknya dimulai. Aku akan mulai sibuk. Jadi, mumpung belum sibuk, aku bisa menjadi supir pribadimu,”
“Baiklah. Aku akan memanfaatkan waktu luang mu dengan menjadikan kamu supirku. Ya sudah, lebih baik kita makan dulu saja,”
“Siap, Tuan putri.”
Keduanya terkekeh bersama dan akhirnya memesan makanan untuk mengisi perut mereka yang kosong.
Sementara Arya sendiri. Kembali menyibukkan dirinya dengan setumpuk pekerjaan. Karena hanya dengan itu lah, dia bisa melupakan kemelut rumah tangga nya, meski hanya sejenak.
“Tok…”
“Tok…”
“Tok…”
“Siapa?”
“Ini, saya Intan, Tuan,”
“Ada apa?”
“Anda, belum makan siang. Apa, mau saya pesankan?”
“Boleh. Pesankan saya makanan seperti biasa,”
“Baik, Tuan.”
Perbincangan itu dilakukan dengan pintu ruangan yang tertutup. Jujur, sejak beberapa kali didatangi oleh Sharon secara tiba tiba dan di waktu yang buatnya itu adalah waktu yang penting.
Membuat Arya sedikit ketakutan dan sejak saat itu. Arya kerap mengunci pintu ruang kerjanya agar tidak sembarangan orang masuk ke sana.
Sejenak, Arya benar benar mengutuk kebodohannya yang terhasut oleh bujuk rayu Sharon. Meski saat itu Arya tengah dilanda rasa bosan dan juga jenuh akan aktivitas dan juga kehidupan nya.
Seharusnya, dia bisa mengalihkan hal itu dengan kegiatan yang lebih positif. Bukan nya melakukan hal yang akan membuatnya rugi sendiri. Kini, menyesal pun rasanya percuma. Karena proses perceraian yang diajukan oleh sang istri sudah mulai berjalan.
“Makan di sini lagi?” tanya seseorang, yang berhasil mengalihkan perhatian Arya dari layar laptop yang ada di hadapan nya.
“Lalu, menurutmu. Dengan keadaanku yang sekarang, aku harus makan dimana? Dirumah?” jawab Arya yang kembali menatap layar laptopnya.
“Sejak awal, aku kan sudah memperingatkanmu akan hal ini. Sekarang, menyesal pun percuma. Kamu, akan kehilangan keluargamu, Ar,”
“Aku tahu, aku bodoh San. Aku terlalu angkuh dan juga arogan. Aku lupa, kalau Allah punya banyak cara untuk menunjukkan dosa dan kesalahan umatnya. Aku terlalu percaya diri jika semuanya akan baik baik saja. Sekarang, aku tidak tahu harus bagaimana untuk mengembalikan keluargaku seperti dulu,”
“Minta maaf dan bertaubat lah. Meski hal itu tidak bisa menolongmu dari perpisahan. Tetapi, dengan bertaubat kamu akan mendapatkan ketegaran dan keikhlasan dalam menjalani semuanya.”
Arya bergeming. Tidak lagi menimpali ucapan Sandi. Orang yang selama ini menjadi kepercayaan nya di perusahaan. Selain keduanya adalah atasan dan asisten pribadi.
Arya dan juga Sandi sudah berteman cukup lama. Hingga hal itu membuat Arya mempercayai Sandi untuk dijadikan asisten pribadi sekaligus penasehatnya. Baik itu untuk urusan pekerjaan maupun untuk urusan pribadi.
*
*
Di panti.
“Assalamualaikum.”
Ucapan salam dari seseorang berhasil mengalihkan perhatian seorang wanita dengan pakaian muslim syar’i yang sedang membaca sebuah buku ke arah sumber suara.
“Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Nak Gisya? Kamu datang, Nak?” jawab Ustadzah Ainun, yang langsung bangun dari duduknya untuk menyambut tamu nya.
“Iya, Nyai. Nyai, apa kabar?”
Gisya bergegas menghampiri sang guru ngaji untuk menyalami nya dengan takzim dan dibalas dengan usapan lembut di pucuk kepala gadis remaja itu.
“Alhamdulillah, kabar Nyai baik baik saja. Kamu sendiri, bagaimana?”
“Gimana, ya Nyai. Mau bilang baik baik juga nggak kan. Nyai, pasti sudah dengar kabar tentang Papa dan Mama, kan? Apa, dengan keadaan itu, aku masih bisa baik baik saja?”
“Iya. Nyai sudah dengar. Sabar dan tawakal. Ikhlaskan, pasrahkan apa yang akan terjadi kepada sang pemilik kehidupan. Dengan begitu, kamu tidak akan disesatkan oleh rasa yang berkecamuk di dalam diri kamu,”
“Itu lah. Kenapa saya datang kemari, Nyai. Saya, ingin berdiskusi dengan Nyai. Bagaimana, sebaiknya menyikapi semua ini. Gisya ingin sekali marah dan benci sama Papa. Tapi, didalam lubuk hati Gisya, Gisya tidak bisa melakukan itu. Karena bagaimanapun Papa yang sekarang. Papa selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarganya,”
“Nyai tahu, ini adalah waktu yang sangat sulit dan juga berat untuk kamu jalani. Namun, percayalah. Allah akan memberikan jalan yang terbaik untuk Papa dan Mama. Ya, meski itu diawali dengan yang tidak baik. Tapi, percayalah yang terbaik versi kita belum tentu itu yang terbaik versinya Allah. Siapa tahu dengan perpisahan itu, baik Papa maupun Mama akan mendapatkan hal yang jauh lebih baik dari apa yang mereka dapatkan saat ini. Berhusnudzon saja, karena kuasa Allah itu jauh lebih luas, Nak. Bahkan, luasnya melebihi luasnya dunia ini.”
btw..emng intan ada ya waktu arya ketemu sama angga?🤔
diperhatikam baik" arya...calonnya istrimu.😏
kemarin selingkuj dibilang salah paham..jenuh dibilang khilaf pdh emng doyan sama sharon..disini lagi dibilang terhasut..terlalu banyak alasan.
dibilangbyg masuk akal.utu MARUK doang dan gak cinta lagi sama istrinya.
lalu.menurutmu arya gak bosan dengan perhatian sahron? spek bidadari istrinya aja bosan.
trus arya gak bosan kehidpan perselingkuhannya tanpa bercinta sama sharon? emngnya yg mana sebenarnya yg bisa membuat arya bosan?....
gak usah pake alasan jenuh bosan dengan kehidupan rumah tangga segala...dihasut segala. jawabannya udah ada..MARUK. ARYA GAK CUKUP SATU WANITA. ITU ALASAN MASUK AKAL DALAM CERITANYA. JANGAN TERLALU BANYAK ALASAN DAN BERDALIH. GW GAK LIAT ITU DISETIAP JALAN CERITANYA.
klw ga knp bisa tau setiap arya mau ketemuan sm Gendis maupun Gisya..