Theodore Sulivan menganggap semua wanita di dunia ini adalah sumber masalah. Masalalu yang memaksanya karena dirinya di khianati oleh sang istri di depan matanya membuat dirinya berubah menjadi sosok pria dingin dan seakan tidak tersentuh.
Namun tiba-tiba dunianya kembali berwarna kala dirinya di pertemukan dengan guru sang putra bernama Hana Pertiwi.
Hana Pertiwi justru takut kepada Theo karena menganggap Theo adalah pria yang menyeramkan sekaligus menyebalkan.
"Call me daddy, baby atau kau akan terus berada dalam cengkraman ku sekaligus penghangat ranjangku" ucap Theo dengan nada dingin namun penuh intimidasi!!!!
Apakah Hana bisa bersama Theo, ataukan Hana malah semakin takut pada pria itu....??????????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Oktana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makan Nasi Goreng Bersama
Theo memerintahkan Kelvin untuk memecat Hana, karena mau bagaimana pun Hana tak boleh bekerja di tempat seperti itu.
"Kelvin, saya tegaskan pecat Hana sekarang juga! " perintah Theo dengan tegas.
"Tapi kenapa Tuan, Hana itu baru bekerja di club ini dan dia tidak membuat kesalahan" balas Kelvin.
"Asal kau tahu, Kelvin kalau Hana Pertiwi itu kekasih saya" ucap Theo seketika membuat Kelvin menelan ludahnya.
"Pacar, Tuan? Berarti Hana tahu kalau Tuan ada malam kemarin bersama para LC? " tanya Kelvin.
"Iya dia tahu, sekarang dia marah sekali pada saya dan memutuskan hubungan kami. Saya tidak mau lagi nanti malam dia bekerja di club, kalau tidak menurut silahkan cari investor lain" ucap Theo dengan tegas.
"Baik Tuan, saya akan memberhentikan Hana hari ini juga" balas Kelvin.
Kelvin pun langsung menghubungi Hana.
"Hallo! " sapa Hana.
"Hana, saya Kelvin Mahendra. Saya meminta maaf sebelumnya soal masalah kerjaan saya tidak bisa lagi mempekerjakan kamu sebagai waiters di club kami, sekali lagi saya minta maaf" ucap Kelvin membuat Hana terkejut.
"Kenapa Pak? Apakah saya membuat kesalahan? " tanya Hana.
"Tidak, tapi ini semata-mata kebijakan dari club kami. Untuk bayaran kamu bekerja semalam, saya akan transfer ke rekening kamu, tolong berikan no rekeningnya" balas Kelvin.
"Iya Pak, terimakasih juga sudah menerima saya disana! " ucap Hana.
Hana pun mengirimkan no rekening kepada Kelvin dan tak lama Sebuah notifikasi masuk ke ponselnya.
"Astaga gede banget! " ucap Hana ketika membaca uang yang Kelvin kirimkan senilai 8 juta rupiah.
Hari masih sore namun Hana merasa jenuh sebab ia hanya sendiri di rumah. Kartika ikut rombongan pengajian mengelilingi pulau Jawa selama lima hari.
"Bete banget lah gak ada Mama! " gumam Hana.
Namun ketukan di pintu rumah membuat Hana terpaksa beranjak dari atas kursi.
Hana berjalan ke arah pintu lalu membukanya, disana sudah ada Rummy berdiri dengan mata yang sembab seperti habis menangis.
"Rummy! " ucap Hana.
Grep!!
Rummy langsung berhambur memeluk Hana.
"Rummy kamu kenapa? " tanya Hana.
"Daddy memarahiku, Bu!" jawab Rummy.
"Kamu buat kesalahan? " tanya Hana.
Rummy mengangguk.
"Ayo masuk dulu" Hana mengajak Rummy masuk.
"Duduk dulu dan sekarang coba ceritakan kenapa Daddy kamu bisa marah! " pinta Hana.
"Aku di pulangkan oleh sekolah Bu, dan pas sampai di rumah Daddy memarahiku sampai aku di kurung di kamar" ungkap Rummy.
"Kejadiannya kapan? " tanya Hana.
"Siang! ketika sampai dirumah. Bu, aku gak mau pulang, bolehkan Bu kalau aku menginap di rumah Ibu" pinta Rummy.
"Duh gimana ya, Ibu takut di sangka menyembunyikan anak orang lain" ucap Hana dengan was-was apalagi kini hubungannya dengan Theo sedang tidak baik-baik saja.
"Bukannya Ibu dan Daddy berpacaran ya? " tanya Rummy.
"Kamu tahu? " Hana merasa terkejut.
"Aku pernah lihat kalian berdua berciuman bibir di dapur" ungkap Rummy semakin membuat Hana meradang.
"Maafkan Ibu ya Rummy" Hana merasa malu.
"Tak apa-apa Bu, orang pacaran memang seperti itu" balas Rummy.
"Tapi sekarang hubungan Ibu sama Daddy kamu sudah berakhir! Kami bukan lagi sepasang kekasih karena Daddy kamu sudah berkhianat" ungkap Hana.
"Yasudah lah Rummy dari pada kita bersedih hati mendingan kita makan, kamu sudah makan? " tanya Hana.
"Belum! " jawab Rummy.
"Yasudah Ibu buat nasi goreng, mau ya? tunggu sebentar" ucap Hana yang di angguki oleh Rummy.
Sementara di rumahnya Theo tampak emosi karena Rummy tak ada di kamarnya.
"Kurang ajar pasti dia kabur! " kesal Theo.
Kemudian Theo melihat jendela kamar Rummy terbuka, Theo pun melihat itu dan betapa terkejutnya ada tali yang terbuat dari sprei dan gorden yang Rummy ikatkan ke besi balkon untuk turun dari lantai 2.
Theo lalu menghubungi no ponsel Rummy ternyata tidak aktif.
"Rumny, kenapa kamu jadi semakin susah di atur! " kesal Theo.
Theo lalu ingat bahwa Rummy pasti ketempat Hana.
"Aku harus kerumah Hana sekarang! " ucap Theo.
Tak lama Theo sudah sampai di depan rumah Hana. Sebenarnya hatinya sangat grogi kala harus bertemu lagi dengan wanita yang ia sayangi dan telah berhasil ia telanj@ngi tadi pagi.
Tok!!!
Tok!!
Tok!!
Suara ketukan pintu membuat Hana beranjak, lalu membukanya.
"Mas Theo! " lirih Hana.
"Hana, apakah Rummy kemari? " tanya Theo.
"Gak ada! " jawab Hana dengan cuek karena Rummy sempat bilang jangan beritahukan Theo kalau dirinya ada di rumah Hana.
Tentu saja Rummy tidak percaya sama sekali dengan ucapan Hana.
"Jangan bohong sayang, itu sepatu anak saya! " tunjuk Theo pada sepatu Rummy yang tersimpan rapi di rak sepatu.
Hama diam, ia tidak bisa lagi mengelak.
"Bu, nasi gorengnya enak banget! " Rummy malah berteriak sehingga Theo langsung tersenyum pada Hana.
"Kenapa berbohong, hem? Kamu sudah menyembunyikan anak orang lain, Hana" tanya Theo.
"Anak Mas yang datang sendiri kemari, nangis-nangis" balas Hana tak mau di salahkan.
"Sebaiknya Mas pergi dari sini, sekarang sudah tahu keberadaan Rummy! " Hana mengusir Theo.
Ia mendorong pintu namun Theo berhasil menjegalnya hingga pintu itu terbuka.
Theo. langsung masuk dan berjalan menuju meja makan.
"Sejak kapan kamu pandai kabur dari rumah Rummy? " tanya Theo.
Rummy yang sedang menyuap nasi goreng sangat terkejut dengan kedatangan sang daddy.
Rummy langsung bangkit lalu berlindung di belakang tubuh Hana.
"Ibu yang bilang pada Daddy kalau aku ada disini? " balas Rummy.
"Gak sayang, Ibu gak bilang apa-apa dia datang sendiri" jawab Hana.
"Daddy aku sebel sama Daddy, pulang aja deh kalau mau terus marah-marah padaku" kesal Rummy.
"karena kamu nakal dan tidak disiplin" balas Theo.
"Mas kalau kamu mau marah-marah terus mendingan kamu pulang saja, kami mau makan dulu" ucap Hana.
"Hana, kamu" Theo memandang Hana sementara yang di pandangnya hanya bersikap acuh.
Kruyukkkkkkk
Tiba-tiba terdengar perut Theo berbunyi.
Hana dan Rummy saling pandang.
"Bu kayanya ada yang lapar nih" sindir Rummy.
"Iya benar, udah diemin aja! " balas Hana.
"Sayang, kamu tega" rengek Theo pada Hana.
"Yaelah udah berani bilang sayang depan anak! " cibir Rummy.
"Diam kamu, harusnya. kamu dukung Daddy buat dapat maaf dari dia" ucap Theo.
"Gak ya Dad, aku benci pria yang sudah berkhianat. Kalau mau maaf dari Bu Hana ya berjuang sendiri lah" balas Rummy.
"Ibu gak mau maafin dia, Rummy! Ngapain maafin pria tukang selingkuh, masih banyak yang mau sama Ibu cowok baik-baik dan tulus" ucap Hana.
Walaupun sedang marah dan sebal pada Theo, Hana tetap gak tega melihat Theo yang dari tadi memandang terus nasi goreng buatannya.
"Ayo makan! " ajak Hana.
Theo langsung duduk dan memakan nasi goreng itu dengan lahap, saking lahapnya ua sampai tersedak.
"Uhukkk... Uhukkk" Theo tersedak.
Hana buru-buru mengambilkan segelas air dan membantu Theo minum.
"Daddy payah" cibir Rummy.
Makan nasi goreng pun selesai, Hana langsung membereskan tempat makan dan membawa piring kotor ke dapur untuk di cuci sementara Rummy duduk di ruang tamu menyalakan TV. Rupanya anak itu seperti di rumahnya sendiri saja.
"Daddy kok disini? " tanya Rummy.
"Daddy harus kemana? " Theo heran.
"Ya temui Bu Hana di dapur Dad, bujuk supaya mau memaafkan Daddy! " jawab Rummy.
"Kamu benar Son, yasudah kamu diam saja di sini jangan ke dapur ya, Daddy mau bujuk Bu Hana dulu" ucap Theo lalu berjalan ke dapur.
yg bikin seneng itu ada yg agk"" gila hotnya paling suka klo ada gt"" ny bikin semangat bacanya tetap semangat author 👍👍💪💪