Seorang wanita cantik dan tangguh bernama Arumi Pratama putri tunggal dari keluarga Pratama.
Namun naas suatu kejadian yang tak pernah Arumi bayangkan, ia dituduh telah membunuh seorang wanita cantik dan kuat bernama Rose Dirgantara, adik dari Damian Dirgantara, sehingga Damian memiliki dendam kepada Arumi yang tega membunuh adik nya. Ia menikah dengan Arumi untuk membalas dendam kepada Arumi, tetapi pernikahan yang Arumi jalani bagaikan neraka, bagaimana tidak? Damian menyiksanya, menjadikan ia seperti pembantu, dan mencaci maki dirinya. Tapi seiring berjalannya waktu ia mulai jatuh cinta kepada Damian, akankah kebenaran terungkap bahwa Arumi bukan pelaku sebenarnya dan Damian akan mencintai dirinya atau pernikahan mereka berakhir?
Ikutin terus ceritanya yaa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon arinnjay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 : Unboxing 21+
Bab 17 unboxing (21+)
Sesampainya di mansion Damian dan Arumi segera masuk ke dalam kamar, Arumi meletakkan barang belanjaan nya di sofa sedangkan Damian pergi untuk bersih-bersih diri
" Melelahkan sekali hari ini" gumam Arumi
Sembari menunggu Damian yang sedang mandi Arumi memutuskan untuk rebahan sebentar sambil melihat sosial media nya, tak lama ia melihat sosial medianya Damian pun selesai mandi
" Sayang kamu bersih-bersih dulu" melihat Arumi yang sedang rebahan
" Iya mas" balas Arumi
Saat Arumi masuk ke dalam kamar mandi Damian sedikit kepo apa yang sang istri beli sehingga ia menunggu sampai 1 jam lamanya tetapi keinginan tahuan nya batal karena Arumi sudah selesai mandi.
Arumi yang melihat Damian ingin melihat barang yang ia beli pun panik segera ia mengambil barang itu.
" Mas, jangan dibuka" ucap Arumi
" Kenapa sayang, mas ingin tahu" pinta Damian
" Nanti juga mas tahu" ucap Arumi sembari berjalan menuju lemari untuk mengambil pakaian
Damian yang melihat leher jenjang sang istri pun meneguk paksa salivanya sungguh ia sangat tergoda ingin sekali mencicipi tubuh sang istri, namun ia tahu sang istri pasti belum siap jika ia memintanya sekarang
" Sayang, mas ke ruang kerja dulu yaa" ucap Damian dengan suara serak
" Iya mas" balas Arumi dengan senyuman
***
Diruang kerja Damian benar-benar frustasi, ia ingin sekali menyalurkan hasratnya kepada sang istri tetapi ia tak ingin memaksa Arumi untuk melakukan nya
" Kamu yang sabar ya berat, nanti kita bisa masuk ke goa surgawi Arumi " gumam Damian sembari mengelus bagian inti nya
' berat itu singkatan ya ( besar berurat) '
***
Di dalam kamar Arumi sudah mengenakan baju dinas yang ia beli tadi bersama Angel, ia memakai warna merah sesuai dengan ucapan Angel dan ia sedikit memoles wajahnya lalu memakai parfum serta body lotion agar nanti Damian puas
Arumi menunggu Damian sambil memainkan gadget nya dengan membelakangi pintu masuk
Damian yang melihat istrinya memakai baju yang membuat ia ingin sekali melakukan penyatuan tetapi Damian berusaha untuk mengendalikan has*** nya
" Sayang kenapa pakai baju ini hm?" tanya Damian dengan suara serak
Arumi pun berbalik dan menatap ke arah Damian sembari tersenyum sembari berjalan ke arah Damian
" Mas, aku sudah siap untuk melayani mas" bisik Arumi tepat di telinga pria itu
" Jangan bercanda sayang mas, sudah menahan ini dari kemarin" menatap lekat mata Arumi dengan nafas yang memburu
" Iya mas, Rumi serius" seraya mengelus dan meraba dada serta leher Damian
SHITT!
Kemudian Damian menarik tengkuk leher Arumi dan langsung menyambar bibir ranum yang dari tadi menggoda iman nya, ia menyesap bibir atas dan bawah serta berperang lidah dan bertukar saliva
" Emphhh.... Mas-s eeemmmphhh" panggil Arumi
Damian melepaskan pagutan bibir keduanya dengan nafas yang memburu ia bertanya kepada Arumi
" Kamu serius mau kasih hak mas malam ini?"
" Iya mas, Arumi serius" ucap Arumi
Mendengar itu Damian langsung menyambar kembali bibir Arumi, kemudian menggendong Arumi sembari berjalan menuju ranjang
Damian berada di atas Arumi menatap lekat mata Arumi, lalu ia mencium kening Arumi turun ke kedua mata, kedua pipi,dan bibir Arumi ia memberi lumatan serta menyesap dalan bibir itu
lalu turun ke leher menyesap nya dengan kuat sehingga meninggalkan bekas disana yang berwarna merah keunguan
Damian sudah sampai di kedua belah dada Arumi kemudian ia merobek kasar baju dinas yang Arumi beli
" Mas kok disobek sih kan mahal itu" kesal Arumi
" Gapapa sayang nanti mas beli setoko- toko nya" balas Damian
Damian lanjut menyesap buah dada Arumi sehingga membuat Arumi mendesah merasakan sedikit perih tetapi nikmat
" A-a-ahhh-hh m-mm-aass" desah Arumi
Mendengar desahan nikmat keluar dari mulut sang istri ia menjadi lebih semangat seakan-akan desahan itu memanggil ia untuk cepat-cepat melakukan penyatuan
" Ahhhhhhh" desah lagi Arumi
Dari buah dada turun ke perut rata Arumi, ia menciumi perut itu dan baru lah ia melihat goa surgawi sang istri
ia menatap lekat inti Arumi, Arumi yang melihat Damian terlalu lama menatap bagian intinya pun merasa malu
" Mas, jangan diliatin aku malu" kikuk Arumi sembari menutupnya dengan merapatkan kedua pahanya
" Jangan di tutup sayang mas mau liat" balas Damian
Melihat bagian inti sang istri berdenyut dan basah Damian langsung menjilati serta menyesap daging kecil seperti kacang dan memasukkan 2 jari ke dalam lubang va**na Arumi
" Aaahhhh masshh lebih cepat pliss" desah kuat arumi, ia merapatkan kedua pahanya menjepit kepala Damian agar Damian menyesap nya dengan kuat serta gerakan 2 jari Damian
" Mmaasshh a-aaku-uu m-mma-auu-u pipiss" desah Arumi merasakan ada yang ingin keluar dibagian intinya
" Keluarkan saja sayang" balas Damian
Damian yang mendengarkan perkataan sang istri pun mempercepat gerakan jarinya di dalam sana sampai lah Arumi mengerang nikmat
" Aahhhaahhhhssshh" teriak Arumi saat cairan itu keluar
Nafas Arumi terengah-engah merasakan nikmat yang belum pernah ia rasakan, kemudian Damian tersenyum lalu melumat lagi bibir Arumi dan saling bertukar saliva
" Bagaimana sayang apa rasanya enak?" tanya Damian
Arumi yang di tanya seperti itu langsung membuat wajahnya memerah ia langsung menenggelamkan kepalanya di dada Damian
Damian yang gemas dengan istrinya pun langsung mengecup seluruh wajah sang istri
" Ini belum permainan inti sayang, apa kamu ga takut jika sakit" ucap Damian
" Aku tau bakal sakit tapi aku bakal tahan mas, karena ini kewajiban aku juga" Arumi tersenyum menatap Damian
" Oke kita mulai ya" jawab Damian dan Arumi pun menganggukkan kepalanya
Damian kemudian membuka seluruh pakaiannya dan yang terakhir adalah boxer yang ia kenakan, Arumi yang melihat itu pun memalingkan wajahnya ia begitu malu melihat milik suaminya, Damian yang melihat itu pun menyuruh Arumi untuk melihat miliknya
" Besar banget" gumam lirih Arumi
" Iya sayang, nanti ini yang akan membuat kamu menjerit keenakan" suara serak Damian
" Ck kamu ini" decak kesal Arumi
Kemudian Damian melakukan penyatuan, ia sedikit kesusahan untuk menjebol gawang Arumi sungguh susah sekali
" Ssstt masshh sakitt" teriak Arumi
" Tahan sebentar sayang, baru setengah nya masuk" ucap Damian dengan mengelap keringat yang membasahi pelipis Arumi
Damian pun mencoba lagi 1 kali gagal, 2 kali tetap gagal, 3 kali masih gagal dan akhirnya ia bisa menerobos masuk
" Mas sakit banget sshhtt" ringis Arumi
" Maaf sayang" ucap Damian di sela rasa nikmat yang ia rasakan, sungguh milik Arumi benar-benar sempit,legit dan mengigit rasanya mikirnya seperti diurut dan di remas di dalam sana
" A-a-ahhh-hh m-mm-aass" desah Arumi yang sudah merasakan nikmat bukan sakit lagi
" Iiyyaa sayanghh sshhtt" desah Damian
" Mmaasshh lebihhh cepatt pliss" pinta Arumi di sela desahannya
" Iya sayanghh keluar bersama" balas Damian
" Aaaahhhhhaahh------" teriak keduanya saat sudah sampai pada puncaknya
Arumi merasakan sesuatu mengalir dibagian intinya dan itu adalah cairan Damian.
Damian dan Arumi masih merasakan nikmat dan denyut dari inti milik keduanya sungguh ini sangat nikmat walaupun agak susah di awal untuk menjebol gawang sang istri
" Terimakasih sayang, mas cinta kamu" ucap Damian mengecup dalam kening Arumi
" Sama-sama mas, Rumi juga cinta sama mas" balas Arumi tersenyum dan Damian pun langsung memeluk erat Arumi seakan-akan takut Arumi akan pergi meninggalkan dirinya
***
Pagi hari cahaya matahari menerobos masuk menyinari sepasang suami istri yang sudah saling memiliki sepenuhnya
Damian terbangun lebih dulu dan tersenyum menatap Arumi yang sangat damai dan nyenyak saat tidur
Ia menciumi seluruh wajah sang istri sehingga membuat Arumi menggeliatkan badanya karena merasa ada yang menggangu tidur nya, ia melihat Damian yang ternyata sudah bangun lebih dulu
" Selamat pagi istriku sayang" ucap Damian
" Pagi juga mas" balas Arumi tersenyum
" Apa masih terasa sakit?" tanya Damian
" Sedikit mas tapi gapapa ini udah konsekuensinya" senyum Arumi sembari mengelus wajah Damian
" Mas mau lagi boleh?" pinta Damian
" Boleh mas" balas Arumi
Kemudian mereka melakukan itu sampai 2 jam lamanya seakan-akan mereka tidak pernah puas untuk melakukan sekali saja
***
" Sudah dong sayang jangan cemberut gitu" kata Damian
" Mas sih, aku kira cuma main sekali ternyata tidak" kesal Arumi
" Maafin mas ya sayang, habisnya kamu buat mas candu jadi ingin lagi dan lagi " gombal Damian
Bagaimana Arumi tidak kesal janji nya Damian ingin melakukan sekali tetapi saat di kamar mandi ia melakukannya sampai 3 kali di bathtub, bawah shower dan sofa kamar sungguh ia sangat kesal tetapi ia juga senang akhirnya bisa melakukan kewajibannya sebagai seorang istri
" Ya sudah ayo kita turun" ketus Arumi
" Gandengan tangan Ding yang masa tidak sih " kesal Damian
" Ck, iya iya sini" balas Arumi
Mereka keluar kamar sambil menggandeng tangan, mbok Susi yang melihat majikanya sudah saling mencintai pun ikut bahagia dan senang ia tidak mengira hubungan keduanya akan berlanjut dan tidak akan ada perceraian.
Tak berselang lama Saka datang dan memberi tahu jika diluar ada sahabat sang nyonya, Arumi pun menyuruh Saka untuk memanggil Angel agar masuk ke dalam
" Anda langsung masuk saja nona" ucap dingin Saka
" Terimakasih mas Saka" senyum Angel
" Jangan memanggil saya dengan sebutan mas nona, karena kita tidak memiliki hubungan ataupun saling mengenal" bentak Saka
DEG
Mendengar bentakan Saka mata Angel berkaca-kaca ia sungguh sakit mendengar bentakan itu selama hidupnya baru Saka saja yang membentak nya
Melihat mata Angel berkaca-kaca hati Saka seperti ditusuk ribuan belati sungguh sangat sakit tetapi Saka selalu menepis semua yang ia rasa
" B-bbaik maaf tuan atas kelancangan saya" mohon Angek melenggang pergi ke dalam
Saka terdiam " Kenapa hati ini merasa sakit saat aku membentaknya dan melihat matanya berkaca-kaca" batin Saka
***
Angel yang sudah sampai di dalam, ia melihat Arumi yang sedang bermesraan bersama sang suami pun merasa iri
" Aku juga ingin seperti Arumi tetapi aku takut gagal dan sakit hati jika Saka menolak ku" batin Angel
Kemudian ia menghembuskan nafas panjang lalu tersenyum dan memanggil Arumi
" Rumi!" panggil Angel
" Angel!" seru Arumi
" Tumben kesini, mau ngapain?" tanya Arumi
" Aku mau cerita sesuatu yuk" balas Angel
" Ayo, aku ijin sama suami aku dulu ya" ucap Arumi Angel pun menganggukkan kepalanya
Setelah meminta izin kepada sang suami akhirnya Arumi dan Angel bisa bergosip bareng biasalah para wanita
" Rum, Saka itu sudah punya kekasih ya?" tanya Angel
" Tidak ada setahu ku, dia 24 jam nonstop bersama mas Damian" balas Arumi
" Kenapa kamu tiba-tiba tanya tentang Saka?" sambung Arumi
" Sebenarnya aku sudah jatuh cinta kepada Saka saat di mall waktu itu, tapi Saka selalu ketus dan dingin sama aku, kalau aku kejar dia akan risih dan terganggu " jawab Angel menatap ke atas dengan tatapan kosong
Arumi tahu, Angel baru saja jatuh cinta jadi wajar saja bukan melihat sifat dingin dan cuek nya Saka
" Tidak salah kamu mengejar cinta Saka, jika kamu lelah kamu boleh menyerah" ucap Arumi menatap Angel dan menepuk pundak gadis itu
" Oke, aku akan mencoba nya terimakasih Rumi" balas Angel memeluk Arumi
" Sama-sama, kayak sama siapa aja kamu" terkekeh Arumi
" Ya sudah kalau gitu aku pamit pulang ya, mau langsung berangkat ke restoran" ucap Angel
" Iya hati-hati" balas Arumi tersenyum dan Angel pun menganggukkan kepalanya
Saka yang melihat Angel naik taksi lun hanya menatap nya lekat entah apa yang di pikirkan oleh lelaki itu
***
Esok paginya Damian menyuruh Saka untuk pergi ke restoran tempat Angel berkerja karena mbok Susi sedang cuti karena saudara meninggal dan jangan tanya Arumi kenapa ga masak karena Arumi lelah melayani Damian yang sangat kuat melakukan nya berkali-kali
--
Sesampainya di restoran Saka pun langsung memesan makanan dan minuman yang sesuai dengan kemauan sang bos, lalu saka duduk untuk menunggu makanan itu siap tak berapa lama kemudian Angel baru saja sampai ditempat ia berkerja, ia melihat Saka sedang menunggu makanan siap tapi Angel enggan untuk masuk karena ada Saka di dalam
Di dalam Saka melihat Angel yang hanya diam berdiri menatap dirinya, dahinya mengernyit heran kenapa dia tidak masuk ke tempat dia bekerja
" Kenapa dia tidak masuk? apa dia masih sakit hati karena bentakan saya kemarin?" batin Saka
Tak lama pesanan pun selesai dan Saka sudah jalan menuju mansion sang bos
***
Di Mansion Damian
Ceklek!
" Sayang makan dulu ya, tadi Saka sudah beli di restoran" ucap Damian menyiapkan makanan untuk mereka berdua
" Iya mas" balas Arumi
Selesai Sarapan mereka berdua pun bersantai diruang keluarga saling berbagi bercerita dan lainnya
Namun tiba-tiba
" Mas, Saka sudah punya kekasih?" tanya Arumi mengemil makanan
" Kenapa kamu tiba-tiba tanya tentang Saka?" cemburu Damian
" Soalnya kemarin Angel bilang kalau dia cinta sama Saka mas, kenapa mas cemburu?" balas Arumi
" Iya lah mas cemburu, sudah sama mas tapi membahas laki-laki lain" kesal Damian
Hadeh ga heran kalau udah bucin yaa
" Saka belum punya kekasih tetapi seinget mas dia Punya tunangan tapi tunangannya itu selingkuh jadi saka menutup erat hatinya" sambung Damian
" Oh, Angel mau kejar cinta Saka apa akan berhasil?" terang Arumi
" Jika Angel berusaha semaksimal mungkin pasti Saka akan luluh sayang"
" Iya juga mas" balas Arumi
" Ya sudah ngapain kita bahas Saka sama Angel" ucap Damian mengecup pucuk kepala Arumi
" Terus mau bahas apa mas?"
" Bahas kita mau punya anak berapa nanti, atau mau lanjut program lagi" bisik Damian
Arumi memukul pelan lengan Damian sungguh tidak ada lelahnya sang suami untuk bermain di atas ranjang
" Aduhh sayang sakitt" keluh Damian
" Rasain, baru kemarin nyoblos udah banyak minta mas" Arumi menggelengkan kepalanya
Sepasang suami istri itu saling berpelukan erat seolah-olah takut kehilangan satu sama lain, sungguh Damian sangat menyukai momen bersama istrinya ini sangat berharga
...****************...
Jangan lupa baca terus yaa like sama komen banyakin yaa luuvvv🤍🤍