NovelToon NovelToon
MANAGER LOVE STORY

MANAGER LOVE STORY

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / BTS / Blackpink / Angst
Popularitas:324
Nilai: 5
Nama Author: timio

Dunia hiburan jadi tempatnya bermain, ia lah pekerja di belakang layar suksesnya penampilan para artisnya. Orang yang mengorganisir segala sesuatu agar tertata dengan indah dan rapi, orang yang di tuntut untuk sempurna agar menyempurnakan artisnya. Artisnya yang salah, ia yang bertanggung jawab.

Helena Cady, wanita ceria 28 tahun yang sejak awal usia 20an sudah bergabung dengan Huge Ent, sebuah agensi hiburan besar di Mithnite, dalam waktu lima tahun ia berhasil menjabat sebagai manager seorang artis besar yang dinaungi oleh Huge Ent.

Dan ia tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan menjadi pemecah hubungan baik, antara member kakak dan adik di sebuah boy grup terkenal NEMESIS, yang terdiri dari 5 orang pria tampan. Helena terjebak cinta segitiga diantara dua member Nemesis dan semua kerumitan di dalamnya.

🍁🍁

Yuk, kepoin yeorobun 💜

Borahae 💜💜

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ayo Datang Ke Aku

Helena berdiam diri di studio musik milik Yogie. Ia ingin sekali menangis tapi sekuat tenaga ia tahan, ia tidak ingin terlihat menyedihkan didepan Yogie. Bahwasanya pria itu tahu tentang tante yang memerasnya saja Helena sudah malu sekali, apa lagi yang baru saja terjadi.

Ah... Tantenya tidak lagi mengusiknya sudah dua bulan ini, entah apa yang Yogie lakukan yang jelas ia merasa lebih nyaman dan bisa menyimpan uang untuk dirinya sendiri. Ia belum menjawab permintaan Yogie padahal sudah dua bulan berlalu, Yogie sendiri sudah membuktikan ucapannya, ia melindungi Helena dari bibinya, ia memberinya kamar dan rumah yang hangat, tanpa sadar juga Helena sudah menyanggupi permintaan Yogie.

Dalam dua bulan ini, mereka sudah dua kali mengunjungi orang tua Yogie di Adelard Town, kampung halaman Yogie yang membutuhkan waktu 6 jam penerbangan. Helena di sambut hangat oleh keluarganya, sebagai mana yang ia lakukan dengan Theo didepan umum. Helena juga melakukannya bedanya kali ini bersama Yogie.

Ia masih ingat kalimat yang ia ucapkan pertama kali mereka terbang menuju Adelard, karena ia melihat Yogie kelihatan gugup sekali.

"Kak, mungkin ini cuma pura-pura, tapi kamu harus tahu, aku pro banget dalam hal ini. Ikuti aja aku, aku pastikan image kamu sebagai boy friend material bener-bener keliatan nanti didepan mama dan papa kamu. Pertama, kamu bakal panggil aku apa didepan mereka?".

"Ayang."

Deg

"Pfftt.. Ahahah.... Kak... "

"Kenapa kamu ketawa? Itu jawaban paling jujur dari aku." Seru Yogie membela diri.

"Okay, ayang. A-yaang.... Ahahhaha... Aku juga bakal panggil kamu Ayang deh."

Tapi sekarang Helena benar-benar biru, tidak tahu harus menceritakan kepada siapa.

"Helena... "

Sapp... Helena spontan berdiri, dan menatap kosong ke arah Yogie.

"Aku tadi ada urusan sebentar Kak, terus langsung kesini."

"Hmm... Aku kerja sebentar ya, kamu tunggu aku. "

"Iya kak, santai aja."

Lalu Yogie masuk ke ruangan nya. Bukan bekerja, sama sekali bukan. Ia melihat apa yang dilakukan Helena dari kamera CCTV, wajah cantik itu benar-benar lesu, dan terlampau tenang dari sebelumnya. Yogie mulai bingung apa yang bisa ia lakukan sekarang. Ia tahu Helena sedang tidak baik-baik saja. Tapi mendekat juga apa yang akan ia katakan? Bahkan setelah mengetahui bahwa sudah dua tahun ini ia memacari member Nemesis masih membuatnya cukup syok. Ia penasaran sekali siapa adiknya yang syaland itu? Siapa yang membuat gadis yang menjadi pacar pura-puranya ini menangis?

Pov Helena :

Siapa yang udah nge hujat gua duluan? Ayo jujur. Siapa yang ngira gua selingkuh? Hati gua patah, belahnya tujuh. Apa ngga ada bahagia yang bertahan agak lama buat gua? Bahkan untuk orang yang paling gua percaya, satu-satunya yang gua miliki sebagai sandaran, malah nyakitin gua se keras ini.

Feeling gua sebagai pacar bilang, gua bukan satu-satunya lagi, sekarang. Tepat disaat dua bulan lalu gua dateng ke studionya, disaat dia minta ditemenin tidur sambil peluk, disaat gua menimpa badan dia yang kekar kek hulk itu, aroma nya beda. Asing.

Itu bukan Theo nya gua. Bukan. Bukan juga mawar yang katanya dia beli, bukan. Mawar yang dia tunjukin itu mawar bourbon, yang satu dunia juga tahu aromanya kuat, tapi aroma mawar yang gua dapat di Theo itu lebih lembut, lebih segar, seperti aroma leci. Itu aroma mawar kuning.

Gua diam, dan masih berusaha menetralkan segala spekulasi gila di otak gua. Gua ngga akan meledak sebelum ketemu bukti yang valid. Sesakit apapun akan gua tahan. Dan bener aja, beberapa hari setelahnya gua cuma briefing ke studionya soal perubahan jadwal dia.

THEO SETAN, ANAK MONYEEEET.... gua ketemu sehelai rambut panjang warnanya pirang di sofa itu. Bukan mencelos lagi, hati gua berlubang. Sembari menekan emosi gua, gua masih berusaha denial dan mencoba mengingat siapa staff yang rambutnya pirang, staff nya Nemesis, NGGA ADA COK! NGGA ADA!!!

Setelah itu gua diem lagi, karena memang hati gua yang udah ngga enak lagi, ngga nyaman lagi, gua kurangin komunikasi ke dia, se perlunya aja, secukupnya aja. Gua menghindari dia semampu gua, herannya dia masih sama. Masih Theodore yang tantrum kalau gua telat dikit aja ngabarin dia. Masih Theo yang cemburuan parah kalau gua bilang lagi sama manusia yang jenisnya cowo, gua bingung.

Lalu ini bagian yang paling sakit, beberapa hari setelahnya, gua berusaha bertingkah biasa aja. Berusaha menunjukkan kalo memang gua bener-bener sibuk sampai ngga bisa ladenin, telepon, chat, atau pun video call nya dia.

Gua gemetar, tapi berusaha bertingkah se natural mungkin, karena ngga sengaja gua nguping pas makan siang di kantin.

"Theo kayaknya sekarang punya cewe lagi deh."

"Tahu dari mana lu?".

"Semalem ngga sengaja gua liat mereka rangkulan di studionya pas gua lewat, cakep jir, bening, blonde."

Deg

"Wahhh tapi lama juga tuh jomblonya, hampir tiga tahunan kan?".

"Iya, lama sih kata gua. Semoga aja mba Helen ngga ngurusin skandal kali ini."

Berbekal informasi yang ngga sengaja gua denger itu, gua pura-pura nganterin dia minuman favoritnya pas makan siang. Sumpah demi apapun, dideket dia aja gua udah merinding, demi membuktikan ke kepoan gua yang gua tahu bakal menyakiti gua, tetep gua lakuin.

Gua tahan-tahanin di peluk dia, pipi gua di bombardir dia, tapi gua selalu mengelak ketika dia mau c!um bib!r gua. Lalu gua masuk ke toiletnya, feeling gua ngga salah. Gua memang nyari sakit gua sendiri, gua nyari penyakit, iya gua. Udah cukup, udah. Semuanya udah jelas, ngga ada lagi yang perlu gua cari. Semuanya udah ketemu. Gua nemu pengam4n bekas di tong sampah toiletnya, disaat gua tahu Theodore ngga akan ngizinin siapapun make toilet pribadinya, kecuali gua. Udah cukup, Helena. Ayo bangun.

🌵

"Helena?".

"Helena... "

Tap Yogie menepuk pelan bahu Helena yang melamun itu.

"Hah? Iya kak? Kenapa?". Kagetnya dan spontan berdiri.

"Ayo kita pulang aja, aku nge blank."

"Kenapa nge blank? Kakak ada masalah? Ada apa kak?". Tanya Helena.

"Bahkan disaat kamu ngga baik-baik aja, kamu masih sempat nguatirin orang lain, Helena. Siapa cowo syaland itu?". batinnya menatap sendu Helena.

"Kak... Kakak lagi sedih ya? Tapi biasanya kalo sedih inspirasinya tiba-tiba banyak loh kak."

"Ppffft...", tawa Yogie terlepas sedikit.

"Kok malah ketawa? Aku bener kan?".

"Iya-iya kamu bener. Ayo kita pulang. Aku laper, mau makan di luar atau kita masak?", tawar Yogie.

"Drive thru, makan di pinggir pantai." Tawar Helena. Yogie menatapnya, selain ia paham apa yang sedang terjadi, hatinya juga sakit melihat wanita ceria ini terlihat biru seperti ini.

"Ayo..."

Tanpa mereka sadari, Theodore terdiam mendengarkan keduanya.

🌵

"Helena... "

"Hmm"

"Kenapa makanannya ngga di makan? Kamu ngga suka?", tanya Yogie.

Kini mereka berdua duduk di sebuah bangku taman, yang diletakkan tepat di pinggir pantai di selatan Mithnite itu. Angin darat berhembus menyapu kulit mereka berdua. Kemudian Helena menggeser makanan yang ada di tengah-tengah mereka ke samping, ia mendekat kepada Yogie hingga tak ada lagi jarak, perlahan ia memeluk tubuh Yogie yang sedikit berisi itu. Yogie tidak menolak, ia diam, tidak merespon apapun yang dilakukan Helena.

"Kak, maaf kalau kamu rasa aku lancang banget malam ini. Tapi, aku pinjam badan kamu sebentar ya, sebentar aja, buat aku peluk. A-kuh capek... Hiks... Semuanya, semuanya sakit banget, kak... Hiks... "

.

.

Pecah lah tangisan Helena. Sesegukan lirih yang tiba-tiba berubah menjadi isakan pilu itu, membuat Yogie geram sekali. Siapa diantara empat adiknya yang menjadi alasan jatuhnya air mata wanita yang dicintainya dari jauh ini? Sampai ia menangis se keras ini? Bahunya se gemetar ini? SIAPA? SIAPA NEMESIS SIALAN ITU?

Puk... Puk... Puk...

Yogie menepuk punggung Helena pelan, dan membalas pelukannya, membalas se erat yang dilakukan Helena. Ia bersumpah, jika ada kesempatan bagi dirinya untuk wanita ini, tidak akan ia sia-sia kan. Tidak akan ia berlama-lama lagi untuk memilikinya seutuhnya, akan ia kejar dan perjuangkan se ugal-ugalan mungkin. Tidak akan ia lepas, tidak akan ia relakan lagi wanita ini disakiti. Tidak akan.

"Helena... Ayo datang ke aku. Aku nunggu kamu, sama seperti lima tahun ke belakang, aku selalu nunggu kamu. Jangan ragu, datang ke aku kalau semuanya terlalu menyakitkan, aku bisa obati kamu."

.

.

.

TBC... 🌵

1
Timio
Ok Amy 💜 ditunggu ya, borahae 💜💜
rey na' daniansyah
saya tunggu ampe tamat ya thor, awas jja klo ngegantung ya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!