NovelToon NovelToon
CEO DUDA ITU SUAMI KU

CEO DUDA ITU SUAMI KU

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia
Popularitas:23.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nancy Br Sinaga

Soya Pinkblack Wijaya, pewaris tunggal Wijaya Company yang berusia 18 tahun, adalah gadis ceria, cantik, dan tomboy. Setelah ibunya meninggal, Soya mengalami kesedihan mendalam dan memilih tinggal bersama dua pengasuhnya, menjauh dari rumah mewah ayahnya. Setelah satu tahun kesedihan, dengan dorongan sahabat-sahabatnya, Soya bangkit dan memulai bisnis sendiri menggunakan warisan ibunya, dengan tujuan membuktikan kemampuannya kepada ayahnya dan menghindari perjodohan. Namun, tanpa sepengetahuannya, ayah dan kerabat ibunya merencanakan perjodohan. Soya menolak, tetapi pria yang dijodohkan dengannya ternyata gigih dan tidak mudah menyerah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nancy Br Sinaga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20

Sunyi pukul 11 malam Soya yang baru saja pulang dari bengkel miliknya memilih melambatkan laju kendaraannya agar tak mengganggu para penghuni perumahan yang lain. 

Sesekali, terlihat Soya menekuk lehernya kekanan dan kekiri, sangat terlihat jika ia cukup lelah. Sesampainya di depan pintu gerbang rumah miliknya. Soya yang tak melihat mang Tekyung menyambutnya, memilih turun dari tunggangannya, tapi sebelum berhasil menggeser pintu gerbang mata Soya membola saat indera penglihatannya menangkap sosok yang sama sekali tak ingin ia lihat hari ini, esok dan selamanya tengah duduk santai masih dengan lengkap jas kantornya. Walau terlihat guratan lelah di wajah Alex, sesungguhnya Soya mengiyakan jika orang lain mengatakan jika pria yang tengah duduk itu memang tampan dan cukup berkarisma. 

"Ngapain tua bangka itu kesini sih!" umpat Soya sambil melepas helm fullface yang dipakainya dan melangkah masuk ke dalam area rumah. 

"Ngapain om malam-malam kesini?" tanya Soya sambil membuka sepatu sneakersnya dan meletakkannya sembarangan. Sedangkan Alex yang menangkap wajah lelah Soya menyunggingkan senyumnya, benar kata sang ayah, jika ia memberikan gadis ini terlepas begitu saja, ia pasti akan sangat merugikannya. Dimana lagi dia bisa menemukan istri pekerja keras seperti Soya. Tawanya dalam hati. 

"Darimana?" tanya Alex. 

"Perlukah aku menjelaskan sesuatu yang om sudah ketahui!" ucap Soya sambil menyandarkan tubuhnya di kursi teras. 

"Apa susahnya sih menjawab pertanyaan yang dilontarkan dengan baik sekali-kali." tukas Alex berpura-pura kesal. 

Soya yang mendengar nada kesal dari perkataan pria di sampingnya ini hanya diam tak memberikan respon apapun. Dia cukup lelah untuk diajak ribut kali ini. 

"Aku keisni hanya untuk memberitahumu, jika sabtu besok ada acara yang harus kita hadiri bersama," tutur Alex membuat Soya menegakkan posisi duduknya. 

"Acara?" jawab Soya menatap tajam ke arah Alex. 

"Kamu tentu tahu acara pesta yang selalu diadakan para pengusaha setiap tahun dan juga selalu dihadiri oleh Ayahku dan Ayahmu bukan?" Soya menggeleng, tanda tak tahu atau mungkin pura-pura tidak tahu. 

"Hah! pokok masalah pentingnya adalah, mereka para tetua itu memintaku mengajakmu ke acara itu." ucap Alex menegaskan kalimatnya. 

Sedangkan Soya hampir terbahak mendengar penuturan Alex, jika ini bukan tengah malam mungkin Soya sudah meledakkan tawanya hingga  ke seluruh penjuru perumahan. "Apa kamu waras wahai Tuan muda, astaga yang benar saja," ujar Soya sambil mengulum bibirnya agat tak tertawa. 

"Ini serius, Soya Pinkblack!" ujar Alex mulai merasa kesal. 

"Terserah! pulang sana, nggak tahu apa ini malam!" lanjut Soya sambil berdiri dari duduknya

Soya yang bersiap membuka pintu terkejut saat tiba-tiba tubuhnya melayang ke udara. Siap lagi yang melakukannya jika bukan Alex orangnya. 

"Eh, apa-apaan sih! turunin nggak!" mata Soya sudah mengilat kesal, sungguh dia sedang tidak ingin berdebat. Tenaga serta otak cerdasnya sudah cukup terkuras hari ini. Setelah Jino dan Hana sore harinya tepat setelah maghrib Soya langsung melesat ke cafe miliknya yang cukup jauh dari bengkel miliknya dan Jino. 

Alex memutarkan bola matanya dan sedikit menggelengkan kepalanya melihat sikap Soya yang berlebihan. "Tak perlu hingga seperti itu, bola matamu bisa saja terlepas jika kamu melebarkannya hingga seperti itu, kenapa? sungkan? bukannya kamu terbiasa digendong atau berdekatan dengan pria, tak perlu terkejut hingga memekik seperti itu," tutur Alex. 

"Om pikir aku perempuan apaan? enak saja ngomong! turunin ga!" pinta Soya sambil merapatkan gigi-giginya hingga terdengar bunyi gemertak. 

Alex yang masih bodoh tetap tak ingin menurunkan Soya, ia justru memilih mendorong pintu yang sudah berhasil gadis itu buka dan menendangnya agar terbuka lebih lebar. Sedangkan Soya yang tak ingin berdebat lagi karena rasa lelah yang sudah menguasai tubuhnya memilih diam di dekapan pria yang ia katai tua bangka itu. 

Satu demi satu anak tangga Alex naiki dengan perlahan, sedangkan Soya yang lelah justru malah terlelap dalam dekapan pria itu. "Cepat sekali tidurnya, tadi menolak sekarang malah tidur," decak Alex sambil tersenyum. 

"Berisik, aku capek!" gumam Soya yang telah benar-benar memejamkan matanya. Dari arah dapur Mang  Tekyung dan Bibi Hilda yang melihat pemandangan itu hanya bisa melongo tak percaya jika nona besarnya mau diperlakukan seperti itu. 

"Mang, itu tadi Non Soya 'kan?" tanya Bibi Hilda tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. 

"Iya, terus siapa lagi!" kelakarnya. 

"Rekor mang, Non Soya mau digendong seperti itu, dengan Tuan besar saja tidak mau," tutur Bibi Hilda dan mendapatkan anggukan dari mang Tekyung. 

"Terus, kenapa kamu diam disini, bantuin tuh Mas Alex buka pintu kamar," ujar mang Tekyung menyenggol bibi Hilda. Wanita paruh baya yang sudah mengurus Soya selama bertahun-tahun itu mengikuti arah Alex membawa Soya dan mengekor di belakangnya. 

"Maaf Tuan, saya bantu buka pintunya," ucap bibi Hilda sopan. "Makasih ya Bi," balas Alex. Sedangkan gadis yang berada di gendongan Alex kini tengah terlelap. Rasa lelah yang menyelimuti hampir sekujur tubuhnya membuat ia langsung tertidur dalam dekapan hangat pria yang selalu mendapat umpatan dari bibir mungilnya itu. 

Dengan perlahan, Alex meletakkan Soya ke atas ranjangnya, Alex yang baru pertama kali masuk ke dalam kamar Soya sedikit mengernyit, "Apa, Soya memang menyukai warna gelap, Bibi?" tanya Alex pada bi Hilda. Bi Hilda menoleh, menatap Alex sebentar sebelum akhirnya dia mulai bercerita singkat tentang nona besarnya itu. "Dulu, waktu Nonya besar masih ada, kamar ini tidak seperti ini, di tembok itu," tunjuk bibi Hilda, membuat Alex menoleh mengikuti arah telunjuk wanita paruh baya itu. "Ada sebuah lukisan pelangi lengkap dengan sayap besar berwarna biru," bibi Hilda menjeda kalimatnya, dia mencoba menguasai hatinya agar kenangan yang tak mungkin kembali itu membuatnya bersedih. 

"Setelah Nyonya meninggal tepat hari ketujuh, Non Soya meminta semua gambar berwarna selain hitam dan putih untuk dihapus, dan.."

"Tunggu Bi," ujar Alex memotong perkataan bibi Hilda. "Bukannya, sebelum Nyonya Asmitha meninggal mereka masih tinggal di rumah lama dan tinggal disini setelah Ibu Soya meninggal?" tanya Alex ingin tahu. 

Bi Hilda tersenyum, sepertinya sudah banyak hal tentang Soya yang Alex ketahui,  "rumah ini sudah dibeli jauh sebelum Nyonya besar sakit. Dan setiap akhir pekan, Non Soya serta Nyonya besar selalu datang menghabiskan waktu bersama. Jika, Tuan bertanya kenapa, sampai sekarang pun saya masih tidak tahu apa alasannya Nonya membeli perumahan kecil ini dan selalu menghabiskan akhir pekannya bersama Nona disini."

"Sejak kapan tepatnya, Bi?" lanjut Alex semakin penasaran dengan gadis yang sudah bermimpi melewati laut mediterania itu. 

"Kalau tidak salah ingat, rumah ini dibeli dua tabun sebelum Nyonya dinyatakan mengidap penyakit kanker," jawab Bibi Hilda sambil mencoba mengingat kembali kapan tepatnya. 

Alex mengulum bibirnya. Hati besar bagai cakrawala itu menangkap sesuatu yang janggal disini. Seorang nyonya besar dan juga anak seorang konglomerat memilih menghabiskan  waktunya bersama anak semata wayangnya ditempat yang jauh dari kata mewah. Atau jangan-jangan nyonya Asmitha memang dengan sengaja menyembunyikan sesuatu dari semua orang termasuk Soya. 

Alex tak mengira jika gadis yang tengah terlelap itu mempunyai banyak hal yang tak terduga di hidupnya, entah bagaimana nyonya Asmitha mengajarkan tentang menjalani sebuah kehidupan kepada Soya. Karena nyatanya, selama tiga tahun imi Soya bisa membentuk karakter dan kehidupannya hingga seperti ini tanpa sepengetahuan ayahnya. Tapi kini Alex mulai memikirkan sesuatu, apakah benar tuan Wijaya tidak tahu atau memang ia tidak pernah memperhatikan bagaimana Soya menjalani hidupnya selama tinggal dirumah ini. 

"Tuan akan menginap atau pulang?" tanya Bibi Hilda membuat Alex sedikit terkejut. 

"Memangnya ada kamar lagi, Bi?" tanya Alex. 

"Disebelah kamar ini ada kamar lagi Tuan, tapi maaf tidak sebesar kamar Non Soya ini, tapi disana lengkap, ada piyama yang bisa Tuan Alex gunakan beserta kamar mandi dan sebagainya untuk mandi." Tutur bibi Hilda. 

Alex mendengar itu justru kini mengernyitkan dahinya, "memangnya ada yang suka nginap disini, Bi?" bi Hilda pun mengangguk mengiyakan pertanyaan Alex. 

"Jika Tuan Muda Kevin sedang bermasalah dengan Ayahnya, dia selalu kesini," tutur bibi sambil tersenyum kecil. 

Alex hanya ber oh saja mendengar penuturan bibi Hilda, tentu siapa lagi yang akan menginap disini jika bukan Kevin, walau Jino dan Hana juga sering melakukannya. 

Waktu yang terus berjalan membuat Alex meminta bibi Hilda mengantarnya ke kamar yang berada di sebelah kamar calon istrinya. Di otak cerdasnya sudah banyak sekali hal yang akan ia lakukan esok pagi untuk mengejutkan gadis yang tertidur bagai putri aurora itu. 

1
˙˚ʚ(Virly)ɞ˚˙
/CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
˙˚ʚ(Virly)ɞ˚˙
Siapa sangka
I and yu🧋
Bagus
Zahra
Ternyata Rasya anak dari istri pertama Wijaya toh. baru ngeh aku
Zeren
Ternyata Yara Nyonya Wijaya/Smile//Smile/
Zeren
Hana jangan kelamaan milih entar kurebut loh!!
Ell
Semalam update jam brp thor?
Ell
Oww Abg e Soya ta..
Duh makin penasaran nih kelanjutannya.
Ell
Hahaha Lex/Smug//Doge/. Gmau nyari istri kedua ta?
Zeren: Wkakawk
Zeren: Wkakawk
total 2 replies
Ell
Siapa nih?? Mama tiri Soya kah?
Fitri Prasetyo
Alex, ini pr untukmu.. menyembuhkan bathin istrimu, dan menyatukan anak ayah itu.. 💪🏻💪🏻🥰
Shi Siaonan
Alex sama Soya makin iya iya yaa!
Yiyin
/Doge//Doge//Doge/
Ell
oh thor update nya tiap jam brp sih.? greget pengen lanjut bacanya. /Sob//Sob/
Ell
Wahh akhirnya ya Lex. 😏
Fitri Prasetyo
aduh aduh aduh, hareudang hareudang hareudang.. sore-sore bacanya, mana pak bojo gak ada.. aduuuhhhh 🙈🙈🤭😂😂😂
Celtic_nant
Wohohohoo, ada yg uda g sabar nihh😆
Fitri Prasetyo
Thor, kenapa nama Hana harus di up lagi sih.. 🙈🙈🙈
Zahra
.....
Zahra
Sejak kapan cwo yang jadi ternodai. kebalek mass T_T
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!