Hasrat Cewek Introvert

"Gue ga bisa gini terus, gue harus jauhin tu cowok" Tekad gelsi sudah bulat..

Gelsi segera bersiap siap, dia harus memasak untuk makan malam nya dengan gio.

Gelsi memang bisa memasak, sesekali gadis itu akan bisa jika ada waktu luang seperti saat ini contohnya..

"Kakak masak apa?" Gio baru masuk dan mencium aroma yang membuat perutnya berbunyi, pasti lezat.

Masakan kakaknya itu persis seperti masakan sang Ibu...

"Rendang, kamu suka kan?? " Gio mengangguk semangat, dia sudah tidak sabar untuk mencicipi masakan kakaknya itu..

"Masuk kamar, mandi dulu" Gio memang baru pulang dari main bola...

"Oke kak, masaknya yang banyak ya. Gio mau makan sampai puas nanti!!"

"Beres, sana masuk" Gio mengangguk dan segera masuk ke kamarnya..

Setelah selesai gelsi menuju kamar, makan malam masih satu jam lagi.

Dia akan berbaring sebentar untuk meluruskan punggungnya, memasak itu juga melelahkan Oke...

Drrtt.. Drrtt...

Ponselnya bergetar, gelsi segera meraih gawainya dan mendapati no tanpa identitas tertera disana.

Gadis itu abai, tapi ponselnya kembali bergetar...

"Siapa?? " Datar, khas gelsi sekali..

["Ini gue"] Gelsi seperti mengenali suaranya.

"Siapa? "

["Gue teman semeja lo!"] Ah rupanya dia adalah kean

"Ada apa? "

["Apa lo ga punya kata kata lain selain itu? "]

"Gak punya!! "

["Dasar, gimana sama tawaran gue? "]

"Kok lo ngotot banget? "

["Biar gue ada temannya! "]

"Cari orang lain aja! "

["Oh ayolah gel, lo tau kan gue baru tinggal di kota ini. Jadi gue gak kenal siapapun!!"]

"Ooh"

["Gue serius, kalo lo jadi temen gue kan enak.]

" Enak? "

["Ya enak karna ada temennya!! "]

"Lupain, darimana lo dapet kontak gue? "

["Dari ketua kelas"]

"Jangan hubungi gue lagi kean!.

[" Kenapa? "]

"Gue gak suka!! "

["Gak suka gimana?".]

" Dahlah capek ngomong sama lo" Setelah itu gelsi segera memutuskan sambungan telepon itu...

Gelsi kembali merenung, kenapa saat dia ingin menjauh tapi cowok itu malah ingin mendekat?

"Gue bukannya gak mau kean, tapi lo cukup berbahaya buat gue!! Gue takut hilang kendali kalo harus ada didekat lo trus..

***

" Sialan, kenapa susah banget sih buat jerat cewek itu? " Kean mempunyai maksud terselubung saat mengatakan ingin berteman dengan gelsi..

"Gue harus bisa bikin lo terikat sama gue!! "

Drrtt... Drrtt...

Getaran ponselnya membuat ia tersadar, melihat siapa yang menelpon membuat kean memutar bola matanya jengah.

Ia malas untuk mendengar suara radit saat ini, tapi getaran ponsel itu lama lama menggangu nya..

"Kena-

[" Lo kemana aja anjiirr"] Suara Radit langsung terdengar heboh.

"Kenapa? "

[" Kenapa lo bilang? Lo pulang gak ngasih tau gue. Gue panik lah ege"] radit geram dengan sikap kean ini.

"Gak penting banget"

["Omongan lo dari dulu emang nyelekit banget ya? "]

"Itu lo tau"

["Bangsat lah, lo dimana? ]

" Apart..

["Party kuy lah".]

" Ogah "

["Tumben? ]

"Biasa aja"

["Pokoknya lo harus ikut, banyak cewek cantik juga lo pasti demen dah. Gue jamin... ]

" Kemarin lo juga bilang gitu"

["Oh iya ya, gimana sama pelayanan jalang yang gue siapin kemarin? "]

"Mengecewakan"

["Serius, tumben! Biasanya pilihan lo ga pernah mengecewakan??.. ]

" Gue juga gk tau, ada yang aneh sama gue "

["Aneh kenapa?? ]

"Lo taukan kalo durasi gue itu lama? "

["Gak usah pamer lo anjirr"]

"Itu kenyataan nya"

["Oke oke lo menang, trus apa hubungannya? "]

"Setiap kali ada yang oral gue, gue selalu ngerasa aneh!! "

["Aneh? "]

"Iya aneh, gue cuma bisa ejakulasi jika membayangkan orang yang bukan oral gue.

["Trus siapa? ]

" Gelsi! "

["Gelsi? Siapa lagi itu? ""]

"Teman semeja gue disekolah"

["Ya lo embat dia aja, apa susahnya sih? "]

"Dia gak tertarik sama gue"

Hening, setelah kean berkata seperti tidak ada yang berbicara.

Kean sempat melihat ponselnya memastikan panggilannya masih tersambung

Tiba-tiba...

"Hahaa hahahaha" Tawa keras terdengar dari ponselnya, kean menjauhkan ponsel dari telinganya.

Takut gendang telinga nya pecah, mendengar suara tawa radit itu..

["Ada yang gak mempan sama ketampanan lo itu? Gue salut, gue pengen liat seperti apa cewek itu"] Ucap radit masih dengan sisa sisa tawanya.

"Puas banget lo ketawain gue"

[" Oh jelas, ini kejadian langka. Gak sabar gue pengen liat tu cewek "]

"Mau ngapain? "

["Mau gue kasih duit sejuta, karna ga tertarik sama lo"]

"Gak usah macem macem"

["Oke oke, yaudah gue tutup dulu. Lo harus datang ke party itu! Ntar gue sherlock lokasi nya"]

"Oke lah"

Setelah sambungan itu terputus kean kembali memikirkan gelsi, kenapa cewek itu tidak mau berteman denganya?

Apa kean jadikan pacar saja ya?