Valencia Irene Sitorus seorang wanita berusia 23 tahun,merupakan wanita multitalenta ahli di berbagai bidang.namun semuanya itu adalah topengnya semata wayangnya karena profesi nya yang sebenarnya yaitu seorang Queen mafia no 1 di dunia.
Valen mulanya adalah seorang gadis kecil yang periang namun ketika kematian ayah dan ibunya yang di sengaja kan oleh musuh bebuyutan ayahnya mengubah senyum gadis itu,kini hanyalah kehidupan yang penuh darah yang membuatnya tersenyum selain dari itu hanyalah senyum palsu.
namun tidak di duga perkara besar tidak bisa membunuhnya maka perkara konyol bisa membunuhnya,ia malah mati karena tersedak nyamuk.
namun sepertinya Tuhan berkehendak bukannya pergi ke sorga Valen malah terbangun di tubuh seorang putri dari kerajaan Lumilis yang di abaikan oleh Raja.karena membuat Ratu meningal setelah melahirkan nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R3C2YMYFMYME, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 19
sebagai permintaan maaf author,jadi hari ini author tambah satu bab lagi ya, Happy reading. love se-kebonnnn
"tenang saja tuan lihat lah shapeshifter "ucap naga itu.
Boinggg
naga besar itu berubah menjadi naga yang sangat imut dan lucu.
"shapeshifter?? bukan kah mantranya itu tidak berbeda diucapkan dengan bahasa Inggris, sungguh lucu" batin Valen tersenyum.
"lihat imut bukan hahaha tentu saja imut"ucap naga itu.
"dino mengerikan" batin valen sambil menggarukkan alisnya.
"hm, oh ya gak pernah gak bodoh sepertimu tidak mempunyai nama??"ucap Valen.
"sialan bocah ini, berani-beraninya dia mengatai aku bodoh.tunggu saja aku mengambil alih tubuh mu bhahah" batin naga itu.
"dari keterdiamanmu aku menebak, bahwa kamu tidak memiliki nama"ucap Valen.
raut wajah naga itu tiba-tiba menjadi datar dan menatap Valen dengan tajam.
"apa gunanya nama?? nama hanya bualan semata yang digunakan manusia bodoh"ucap naga itu lirih.
"vendora Lucifer itu nama mu"ucap Valen lalu berbalik menuju pintu keluar perpustakaan itu.
"vendora Lucifer??"gumam naga itu.
Entah mengapa ada rasa hangat yang ia rasakan ketika mendapatkan nama dari Valen.
karena selama dia terlahir ke dunia ini tidak ada yang memberi namanya, orang-orang hanya memanggilnya naga kegelapan yang agung.
"cih beraninya dia memberiku nama, baiklah tunggu aku merebut tubuh hari ini akan menghancurkan dunia yang diciptakan para dewa bodoh itu" batin naga itu.
langkah Valen terhenti dan menoleh ke belakang menatap naga kecil itu.
"kemarilah, berpeganglah pada tubuhku aku akan membawamu keluar dari tempat ini tanpa diketahui siapapun"ucap Valen.
"xixixi dasar bodoh,melekat pada tubuhnya tentu saja memudahkan ku menguasai tubuhnya" batin vendora kesenangan.
"baikkk"ucap vendora lalu terbang dan hinggap di pinggang Valen.
DEGH.
vendora itu terdiam kaku dengan wajah yang ketakutan.
"a-a-aura a-apa ini??" batin vendora itu ketakutan ketika merasakan aura yang sangat kental di tubuh Valen.
"a-aku tidak bisa mengendalikan tubuhnya kalau begini,ini sama dengan aura mengerikan monster yang sangat kuat" batin vendora merinding
Valen menoleh ke bawah dan menatap vendora yang menggigil ketakutan.
"kau kenapa?? sakit??"ucap Vallen.
"ti-tidak apa-apa"ucap Vendora gugup.
"baiklah waktunya kita pergi"ucap Valen.
lalu Valen menjentikkan jarinya dan sekejap tubuhnya menjadi transparan.
Valen dan vendora keluar dari ruang perpustakaan itu, menatap gerbang perpustakaan itu lalu kembali menyegelnya seperti semula.
kemudian Vallen dengan santai melewati penjagaan yang ada di depan pintu lorong akhirnya keduanya sampai di kamar.
"fuihh Untung saja Leti tidak terbangun dan mencariku"ucap valen bernafas lega.
lalu Valen berjalan naik ke atas kasurnya dan membaringkan dirinya.
"kau bisa masuk ke dalam ruang dimensiku jika kamu mau"ucap Valen.
vendora tanpa berkata-kata terlalu banyak lalu hanya mengangguk setuju,entah mengapa sekarang tenaganya lenyap karena ketakutan merasakan aura kental milik Valen.
Valen menjentikkan jarinya mengirim Vallen ke dalam ruang dimensinya.
"Crimson,Talia dia adalah vendora Lucifer teman kalian" telepati Valen.
"baik nona" balas keduanya.
setelah itu Valen mencari posisi yang nyaman untuk tidur.
"hal menarik apa yang akan terjadi besok?"ucap Valen lirih lalu menutup matanya menuju alam mimpi.
******
di pagi seperti biasa Valen terbangun dan sudah ada Leti yang berada di sampingnya sambil membawa se-baskom air untuk mencuci wajah.
"terima kasih Leti"ucap Valen tersenyum.
"hum sama-sama putri"ucap Leti.
"leti apa kamu sudah hafal dengan ilmu taekwondo yang kuberikan kemarin??"ucap Valen.
"hamba sudah menghafal semuanya Putri, Bahkan aku sudah mempraktekkan. aku berhasil menumbangkan pohon dengan satu tendangan"ucap Leti ceria.
"nah Putri pelatihan selanjutnya apa?? aku sangat menantinya"ucap Leti berbinar.
Valen yang melihat semangat leti yang berkobar-kobar itu menyeringai diam-diam.
"aku suka semangatnya, tapi aku juga menanti wajah putus asanya nanti" batin Valen tersenyum tipis.
"baiklah sekarang ikut aku ke dapur"ucap Valen.
sesampainya di dapur Valen dan leti berdiri di depan sebuah ember besar yang digunakan untuk menampung air
"baiklah selanjutnya kamu hanya perlu mengambil air dari gunung belakang istana dan memenuhi ember itu, dengan menggunakan ember ini dan tanpa satu tetes pun tertumpah"ucap Valen.
leti menatap sang Putri dengan tatapan yang sulit diartikan.
pasalnya pelatihan itu sangat mudah baginya, hanya mengambil air dari gunung yang berada di belakang istana yang merupakan tempat di mana para pelayan yang sering mengambil air termasuk Leti.
"Putri apakah itu tidak terlalu mudah??"ucap Leti.
Valen tersenyum lalu kemudian menepuk pinggang Leti seolah-olah memberi semangat.
"entahlah, tapi ingat jangan sampai satu tetes pun jatuh ke tanah aku selalu mengawasimu. jangan sampai kamu berbohong"ucap Valen sambil mengedipkan sebelah matanya.
selalu kalian pergi dari sana.
"Valen"ucap raja Luminus yang berjalan mendekati Valen yang baru saja keluar dari dapur.
"hormat kepada yang mulia raja semoga cahaya Luminus menerangi yang mulia"ucap Valen membungkuk hormat sambil tangannya mengangkat sedikit ujung gaunnya.
raja mendekati Valen lalu membawa Valen ke dalam gendongannya.
"sudah berapa kali Ayah katakan jangan memanggil ku yang mulia, kau tahu itu sangat asing"ucap raja Luminus cemberut baru menggelitik perut Valen
"hahaha, cukup ini sangat geli ayah hahaha maafkan aku"ucap Valen tertawa bebas.
sedangkan raja tersenyum melihat Valen yang tertawa bebas seperti itu.
"Ayah berjanji akan membuatmu terus tertawa seperti ini, bukan menyendiri seperti hari-hari sebelumnya" batin raja Luminus.
raja Luminus membawa Valen masuk ke dalam ruangannya.
"lihat ini sesuai permintaan mu aku sudah melakukan pertambangan rac-ahh gamam itu"ucap raja Luminus.
"bagus,ahh aku ingin ayah juga berkerja sama dengan nona muda yang menjual garam di ibu kota,lumayan hasilnya bagi dua"ucap Valen.
"hehe tentu saja aku tidak ingin rugi,40 persen saja untuk ku sudah sangat untung hehe" batin Valen berpikir jahatnya seorang pebisnis handal.
"ahh ayah sedang mencari nona muda yang kamu maksud itu"ucap raja Luminus .
"tenang saja ayah,dia pasti di temukan beberapa jam lagi.kalau begitu aku kembali ke istana ku"ucap Valen lalu mencium pipi raja Luminus Lalau berlari keluar ruangan raja Luminus agar secepatnya berganti topeng.
Vallen sampai di kamarnya lalu mengganti kostumnya, setelah itu dia membuka jendela kamarnya lalu terbang dengan kecepatan tinggi menuju kedai garamnya.
"pundi pundi harta ku tunggu aku!!!" batin Valen.
kini akhirnya Valen sampai di kedai miliknya lalu mulai berjualan garam.
sambil celinga-celinguk mencari keberadaan ksatria yang dikirim raja untuk mencari Nona muda penjual garam.
"duhh mana nihh ksatria itu" batin Valen.
(author;dasar Valen si bocil juragan garam,ayah nya saja di pungut hasil ckck)
TBC
g tau apa lagi yg bakal di temuin si putri
gantiin bocah imut ni kayake,,kirain gantiin wanita dewasa atau remaja,,,
seru ni kayake,,