NovelToon NovelToon
Sang Pelindung (Volume 1)

Sang Pelindung (Volume 1)

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Sistem / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lotzer

Pada Volume pertama novel ini menceritakan tentang seorang pria biasa yang tewas ditembak oleh sekelompok preman karena berusaha melawan mereka.

Setelah Pria itu tewas dia dipanggil oleh seorang dewi, karena sang Dewi itu merasa terharu karena pria itu tewas dengan cara yang mulia dia memberikan kesempatan kedua kepada pria itu untuk hidup.

Karena tekadnya yang mulia itu sang dewi memberi pria itu sebuah kekuatan sebelum pria itu bereinkarnasi ke dunia yang berbeda, lalu setelahnya sang dewi mereinkarnasi jiwa pria itu ke tubuh seorang bayi yang baru lahir dari pasangan bangsawan yang memiliki tingkat terendah.

Dan dari sinilah kisah pria itu kembali dimulai.

CATATAN : PROSES REVISI BARU SAMPAI BAB 2

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lotzer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dunia Luar

Di dalam sebuah ruangan yang berada di dalam rumah yang sudah terbengkalai itu Alaric hanya bisa terdiam setelah mendengar perkataan anak laki-laki tersebut sembari menatapnya dengan tatapan dingin

"Richar! Dia adalah anak dari penguasa desa ini dan dia juga yang telah memberikanmu sepotong roti itu, tolong bersikap sopan." Bentak pemuda itu kepada anak laki-laki tersebut.

"Baiklah baiklah." Balas anak laki-laki itu yang ternyata bernama Richar.

"Maaf, terkadang dia memang bersikap tidak sopan, ngomong-ngomong aku belum memperkenalkan diriku, perkenalkan namaku adalah Ricarad, dan dia adalah adikku yang bernama Richar." Ujar pemuda tersebut.

"Begitu, apa yang sudah terjadi? Bagaimana kalian bisa berada di rumah yang menyeramkan ini?" Tanya Alaric sembari memandangi seisi ruangan yang gelap dan lembab itu.

Mendengar pertanyaan Alaric Ricarad menarik nafas panjang dan mulai bercerita tentang apa yang sudah terjadi kepada mereka pada beberapa waktu yang lalu.

Ricarad dan Richar adalah seorang warga desa biasa yang berasal dari sebuah desa yang berada di sebelah barat desa Verlaten, desa itu bernama desa Avon, dari desa Avon mereka berjalan menuju ke desa Verlaten untuk mencari pekerjaan.

Mereka melakukan hal itu karena mereka baru saja diusir dari tempat tinggal mereka karena tidak membayar uang sewa, walaupun begitu, mereka pergi dengan membawa beberapa barang yang sekiranya bisa mereka jual nanti.

Akan tetapi, disaat mereka sudah berada di pertengahan jalan mereka dihadang oleh 5 orang bandit yang menggunakan senjata tajam, para bandit itu memaksa mereka untuk menyerahkan barang-barang mereka jika ingin selamat.

Karena mereka tidak memiliki pilihan lain mereka terpaksa menyerahkan semua barang bawaan mereka agar nyawa mereka bisa selamat, oleh karena itu kini Ricarad dan Richar datang ke desa Verlaten dengan tangan kosong.

Setelah mendengar cerita Ricarad akhirnya Alaric paham dengan apa yang sudah terjadi kepada mereka, karena merasa iba akhirnya Alaric memutuskan untuk membantu mereka berdua.

"Aku akan membantu kalian berdua, tapi sebelum itu tolong belikan aku sebuah jubah hitam yang memiliki penutup kepala dan sebuah topeng." Ujar Alaric sembari memberikan Ricarad 25 keping koin perak.

"Dasar, kenapa anak ini sangat bodoh." Gumam Richar sembari mengunyah sepotong roti miliknya.

"Bukankah koin ini terlalu banyak? Harga untuk sebuah jubah yang paling mahal mungkin hanya sekitar 10 koin perak." Balas Ricarad sembari menatap Alaric dengan bingung.

"Oh, kalau begitu kembalikan 10 koin peraknya." Ujar Alaric sembari mengambil kembali 10 koin perak miliknya dari tangan Ricarad.

Total koin yang dimiliki Alaric saat ini adalah : 12 koin perak dan 95 koin perunggu.

Setelah itu dengan segera Ricarad berjalan pergi meninggalkan rumah yang terbengkalai itu lalu pergi ke desa untuk mencari barang yang telah diminta oleh Alaric.

"Kakakmu sepertinya orang yang sangat baik." Ujar Alaric kepada Richar untuk mencoba lebih akrab dengannya.

"Memang, tapi karena sifatnya itu sekarang kita berada dalam kesulitan, jika dia bisa bertarung mungkin kita tidak akan seperti ini." Timpal Richar.

Lalu, beberapa saat kemudian akhirnya Ricarad telah kembali dengan membawa sebuah jubah hitam beserta dengan sebuah topeng polos yang terdapat dua buah lubang kecil di sisi-nya yang berguna untuk melihat.

Setelah sampai dengan segera Ricarad memberikan barang-barang itu kepada Alaric beserta dengan sisa koin yang telah dibelanjakan, sisa koin tersebut berjumlah 8 koin perak dan 50 koin perunggu.

"Kenapa koin-koin ini masih tersisa banyak?" Tanya Alaric sembari menghitung koin miliknya.

"Jubah terbaik yang berada di desa ini hanya seharga 5 koin perak, mungkin kamu bisa mencari yang lebih baik lagi di kota." Jawab Ricarad.

"Begitu, Terima kasih." Ujar Alaric.

"Ricarad adalah orang yang sangat jujur, mungkin dia akan sangat berguna untukku di masa depan nanti." Batin Alaric.

Total koin yang dimiliki Alaric saat ini adalah : 21 koin perak dan 45 koin perunggu.

Setelah percakapan itu Alaric segera mengenakan jubah dan topeng yang baru saja Ricarad bawa, dan setelah memakainya kini Alaric terlihat seperti pemuda misterius.

Dengan perisai dan wakizashi miliknya penampilan Alaric juga kini terlihat lebih kece, karena sekarang Alaric merasa keren dia membuat pose pose aneh dengan penampilannya itu.

"Apa yang akan kamu lakukan dengan penampilan konyolmu itu?" Celetuk Richar.

Ricarad yang mendengar celetukan Richar dengan spontan tertawa namun berusaha untuk menyembunyikannya dengan cara membalikkan badannya.

"Sepertinya orang-orang di dunia ini tidak mengerti style, pria misterius sangat dikagumi oleh gadis-gadis yang berada di duniaku sebelumnya." Batin Alaric.

Sementara itu, di sisi lain alam semesta terlihat sang dewi sedang tertawa terbahak-bahak sembari memantau Alaric dari sebuah layar besar yang berada di dalam sebuah ruangan yang terlihat hampa.

"Sudahlah, ayo kita pergi ke gerbang perbatasan sebelah barat." Ujar Alaric.

"Tunggu, apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Ricarad sembari menatap dalam Alaric.

"Kita akan menghajar para bandit itu!" Jawab Alaric dengan semangat sembari mengangkat wakizashi miliknya.

"Aku tidak akan ikut, aku masih ingin hidup." Celetuk Richar.

"Kalau begitu Ricarad yang akan ikut denganku, aku tidak bisa keluar gerbang dengan bebas, mungkin kamu bisa membantuku." Ujar Alaric

"Tunggu dulu! Apakah kamu yakin bisa menghabisi 5 orang bandit itu seorang diri?" Tanya Ricarad.

"Percayakan saja semuanya kepadaku!" Jawab Alaric dengan penuh percaya diri.

Karena Ricarad tidak bisa menolak permintaan Alaric pada akhirnya Ricarad menyetujuinya dengan terpaksa, setelah itu Alaric dan Ricarad berjalan pergi menuju gerbang perbatasan dan meninggalkan Richar di dalam rumah yang terbengkalai itu sendirian.

Beberapa saat kemudian akhirnya mereka telah sampai di gerbang perbatasan dan mencoba untuk melewatinya, akan tetapi saat mereka baru saja berjalan beberapa langkah para penjaga yang berada di gerbang perbatasan itu menghentikan mereka.

Salah satu dari penjaga itu bertanya kepada Ricarad tentang siapa pemuda mencurigakan yang berada di belakangnya, dengan lancar Ricarad menjelaskan kepada para penjaga itu bahwa pemuda yang berada di belakangnya tersebut adalah adiknya yang sebelumnya telah dia bawa.

Setelah mendengar pernyataan Ricarad penjaga gerbang itu terdiam sejenak sembari mengingat-ingat sesuatu, pada akhirnya penjaga perbatasan itu baru ingat bahwa sebelumnya Ricarad memang masuk dengan membawa seorang anak laki-laki yang bahwasanya adalah Richar.

Setelah itu, akhirnya Ricarad dan Alaric diizinkan untuk melewati gerbang perbatasan tersebut, setelah berhasil melewati gerbang perbatasan itu akhirnya Ricarad dan Alaric bisa bernafas dengan lega.

Lantas, Ricarad dan Alaric kembali melanjutkan perjalanan mereka untuk mencari para bandit yang sebelumnya telah merampas barang-barang milik Ricarad.

Setelah berjalan selama beberapa menit kini Ricarad dan Alaric sudah berada cukup jauh dari gerbang perbatasan, alih-alih merasa takut justru Alaric merasa senang bahwa akhirnya dia bisa mengeksplor dunia luar.

Akan tetapi, whoosh... lima orang bandit yang menggunakan senjata tajam terlihat keluar dari tempat persembunyian mereka dan kemudian mengepung Alaric dan Ricarad.

Dengan sigap Alaric segera membuka tabel skill miliknya.

[ Tabel Skill ]

[ - Ketahanan (1x) + ]

[ - Serangan (2x) + ]

[ - Insting (2x) + ]

[ - Kecepatan (3x) + ]

[ - Kekuatan (2x) + ]

[ Poin peningkatan yang dimiliki : 00 ]

1
Aegis Aetna
iya bener masa boong
Aegis Aetna
iya lu udah mati, malah nanya.
Aegis Aetna
iya bang, mending ke isekai aja sh kalo kata gw mah
Aisyah Suyuti
seru
MR: Terima kasih Kak, mohon maaf jika masih terdapat banyak kata-kata atau kalimat yang masih sulit untuk dipahami /Pray/
total 1 replies
Jackie chen
Ini chapter terbaik sih menurut gw
MR: Gk main film?
total 1 replies
Vemas Ardian
crot😭 astaghfirullah
MR: Serigala : aku crot...
total 1 replies
Agung M
Di awal agak ngebosenin tapi makin kesini makin menarik ceritanya
MR: Terima kasih telah membaca /Pray/
total 1 replies
Agung M
Lanjut Thor
MR: Ditunggu ya ka, Terima kasih /Pray/
total 1 replies
Yoihoi Yoi
Tapi itu malam
MR: segera bang
Hioshi: revisi ulang
total 3 replies
MR
Terima kasih telah membaca /Coffee/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!