NovelToon NovelToon
Para-Human

Para-Human

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aldo Hu

Disclaimer: Novel ini berlatar belakang di benua Amerika, sehingga semua dialog sebenarnya diucapkan dalam bahasa Inggris. Namun untuk kepentingan pembaca, budaya komunikasi sebisa mungkin masih mengikuti budaya Indonesia. Mohon maaf apabila ada beberapa panggilan terkesan tak sopan pada karakter di novel ini.

Servo Barga adalah seorang Detektif yang hidup di Los Angeles. Namun tak seperti kebanyakan manusia pada umumnya, dia justru memiliki kemampuan unik yang tak dimiliki para pengguna Sistem di dunianya. Dengan memanfaatkan kekuatannya, dia harus bergerak di dua dunia, dunia mafia dan juga dunia Sistem. Bagaimana cara dia membagi waktu antar keduanya?

Novel ini merupakan Spin Off dari novel Author yang lain. hubungi author apabila ingin mengetahui kisah karakter lain yang muncul di novel ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldo Hu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 : Fakta Kasus

"Apa yang kau lakukan?!" tanya Sylvia tiba-tiba sambil berbisik, karena dia melihat Servo beberapa kali melambaikan tangan.

"Nyonya Meysia, saya akan melanjutkan investigasi, namun sebisa mungkin, saya ingin anda menahan pemuda itu keluar kota tanpa ketahuan kita sedang mencurigainya, bolehkah?" ucap Servo menghiraukan wajah penuh tanya Sylvia. Meysia sejenak ragu, namun dia mengangguk pelan dan mulai menghubungi kerabat pemuda mencurigakan tersebut.

Servo lalu beranjak dari duduknya. Dia membawa Sylvia ke sudut sepi. Disana dia mulai menceritakan mengenai kemampuan tambahannya. Mata Sylvia membulat, dia seakan teringat sesuatu. Segera dia mengambil ranselnya dan mengeluarkan benda semacam kacamata yang terlihat biasa saja oleh Servo.

"Mana? Gue ga liad tangan lo berpendar??" serunya. Servo menatapnya datar sekilas. Lalu dia mulai merelakskan dirinya dan fokus pada tangannya. Sekitar dua menit mencoba tidak berhasil. Namun menit berikutnya barulah telapaknya berpendar biru keunguan.

*S*alan kenapa susah banget waktu diperlukan!" cebik Servo kesal. Mata Sylvia meneliti telapak tangannya sejenak. Dia membolak-balik telapak tangan pria itu hanya dengan menyentuh pangkalnya, seakan takut tertular atau kekuatan Servo berefek ke dirinya.

Selanjutnya gadis itu meminta pria tersebut melanjutkan investigasi, sementara dia mulai mencatat perkembangan serta mengirim informasi ini ke tantenya.

"Saya sudah bertanya ke kerabatnya melalui adik saya. Katanya pemuda ini sedang berada di kampusnya....kenapa? Apa dia pelakunya?!* ucap Meysia diakhiri dengan emosi menggebu, nafasnya sedikit tak beraturan. Namun Servo segera menenangkannya.

"Belum tentu, Nyonya. Saya akan melanjutkan dulu investigasi ya...." Servo bergegas melambai kembali di beberapa tempat. Kali ini dia dapat melihat proses gerakan beberapa orang di dalam memori tersebut. Pria itu sedikit bingung, karena teman dari sepupu kliennya itu tidak ada gelagat mendekati kamar anak Meysia.

"Apa bukan dia pelakunya?" batin Servo. Kini dia memutuskan lebih memperhatikan proses bagaimana si anak ditemukan meninggal. Karena itu dia segera menuju kamar si anak. Dan mulai lebih banyak menerawang di kamar tersebut.

Setelah diperhatikan baik-baik, si anak terlihat gelisah. Dia beberapa kali mondar-mandir antara meja belajarnya dan tempat tidur. Dia juga terlihat sering melihat ponselnya.

"Lagi nunggu sesuatu atau lagi diancam...?!" batin Servo makin bingung. Dia pun mencoba mendekat ke bayangan terawang anak itu ketika sedang memegang ponsel.

"Wait...what?!" batin Servo karena terkejut dengan tulisan di ponsel tersebut.

"Jangan macam-macam, atau ibumu tewas ditanganku!"

Begitu tulisan chat WA, dan yang membuat Servo heran. Chat itu berasal dari Meysia sendiri! Dahi Servo berkerut. Dia segera keluar dari kamar anak Meysia dan mendatangi Sylvia.

"Sylv, coba kamu ajak ngobrol Nyonya Meysia seputar jejak medisnya, sementara aku coba menerawang wanita itu dari jauh..." bisik Servo sangat lirih agar Meysia tak mendengar. Sylvia terkejut namun dia mengangguk paham.

"Hati-hati, dia mungkin berkepribadian ganda..." tambah Servo ketika Sylvia baru mau mendekati Meysia, gadis itu mengangguk lagi paham. Untunglah gadis ini ada berlatih bela diri Taekwondo, jadi dia sejenak mengatur nafas agar siap menghadapi apapun dihadapannya.

Sementara Servo segera menjauh ke dekat pintu keluar, berpura-pura masih memeriksa sekeliling atau luar rumah. Ketika Sylvia sudah duduk di sofa hadapan dengan Meysia, Servo mulai melambai tangannya ke arah Meysia.

"Apa!?!" pekiknya dalam hati.

1
Emma
Suka banget sama karakter dalam cerita ini, semoga terus berkembang 🌟
AldoArt85: Makasih 😇👍
total 1 replies
Mưa buồn
Baru selesai baca, tapi kok aku merinding terus ya. ✨
Rock
Ayo thor, jangan bikin pembaca kecewa, update sekarang!
AldoArt85: Updatenya skrg msh per 1 bab, nanti usahakan dua bab per hari 😅👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!