Menikahi Adik Majikan Ku

Naya pun menurut dan duduk di sebelah sisca sang kaka ipar, tatapan sinis dan ketidaksukaan dari sang ibu mertua membuat Naya merasa tidak nyaman dan tidak pantas duduk dan ikut serta dalam acara makan malam keluarga yang derajat nya saja berbeda jauh dengan nya.

" kenapa kamu mengajak nya duduk di samping kita dia tidak pantas duduk dengan kita" ucapan sinis terlontar dari mulut citra sang ibu mertua.

" mah Naya juga keluarga kita sekarang jadi wajar dong kalo aku mengajak nya duduk dan makan bersama dengan kita"ucap sisca.

" keluarga mamah gak pernah menganggap nya di keluarga kita kalo bukan karena wanita licik itu mamah tidak akan malu dengan teman-teman arisan mamah "

" mah sudah ini acara kedatangan anak kita kenzi yang baru datang dari luar negri gak enak dong di depan tamu begitu" ucap cakra sang papah mertua.

" tapi pah mamah merasa jijik melihatnya saja apa lagi dia duduk dengan kita orang kampungan seperti nya tidak pantas masuk ke keluarga kita"

Naya lagi-lagi hanya diam membisu toh ia tidak bisa membela dirinya sendiri ia sadar percuma saja ia buka mulutnya. Ia akan mendapatkan hinaan dari ibu mertua nya.

Kenzi yang mendengarkan ucapan pedas dan hinaan yang terlontar dari mulut sang mamah membuat dirinya juga ikut terhina ia tak bisa diam lagi mendengar kata-kata kasar dari ibu nya kepada istri nya.

Brakk seketika semuanya kaget dan menatap ke arah kenzi.

" cukup mah dari tadi aku hanya diam dan mamah terus saja menghina Naya seperti itu apa mamah tau mamah juga seperti menghina ku "

Ucap kenzi lalu mendebat ke arah Naya yang duduk di samping sisca ia meraih tangan Naya dan mengajak nya pergi meninggalkan acara makan malam.

" ayo pergi nay tidak perlu lagi kamu datang ke rumah ini dan jangan dengarkan kata-kata mamah tadi"

" bukan maksud mamah menghina kamu kenzi istri kamu itu kurang dari segi apapun "

" mau dia kurang atau lebih dia adalah istri aku mah kalo mamah menghina nya mamah sama saja menghina aku"

Kenzi pun berlalu pergi meninggalkan ruangan itu acara makan malam pun kacau berantakan malah membuat tamu tidak nyaman.

" ku kira dia akan diam aja seperti orang bodoh melihat istri di perlakuan seperti tadi"ucap vincen menggerutu kecil hampir tidak ter dengar oleh orang lain, ia hanya melihat punggung Naya dan kenzi pergi meninggalkan ruang makan.

***

"Ayo masuk kita pulang " ujar kenzi kepada naya.

Naya hanya menurut dan tidak berkata apa-apa ia hanya diam, hati nya sakit bagaikan di iris ia tidak ingin menujukan sisi lemah nya kepada kenzi bahkan dirinya saja tidak dekat dan kurang mengenal suami nya itu.

Kenzi pun menginjak pedal gas dan menyetir dalam perjalanan tampak keduanya hanya diam tidak ada sepatah katapun terlontar dari mulut keduanya sepanjang perjalanan ingin rasanya Naya menangis tapi ia memilih untuk memendam nya ketimbang ia menangis di depan sang suami.

Yang tadinya rambut Naya di ikat kini ia membuka ikatan rambutnya dan menutupi wajah nya, ia tak mau kenzi melihat wajah sedih nya walaupun ia tak menangis tapi tau wajahnya menunjukkan rasa sakit nya.

Sesampainya di apartemen Naya langsung turun tanpa sepatah katapun ia berlari masuk terlebih dahulu dan meninggal kan kenzi di parkiran.

Naya masuk ke dalam rumah dan lang sung saja membersihkan diri dan berganti pakaian ia juga tak lupa menyiapkan baju ganti untuk kenzi sang suami bahkan ia juga menyiapkan air hangat untuk kenzi mandi.

Ceklek pintu depan pun terbuka terlihat kenzi masuk kedalam dan membuka sepatunya, ia berjalan menghampiri Naya yang sedak sibuk di dapur.

" nay" panggil lembut dari kenzi

" baju ganti dan air hangat nya udah Naya siapin jadi mas mandi dulu"

" nay....... Jangan dengar kan kata-kata mamah tadi"

" mandi dulu mas "

" kita perlu bicara nay"

" mas belum makan dari sana jadi Naya siapin makan malam dulu mas mandi aja dulu" sela Naya ia tak mau harus membicarakan masalah ini ia memilih untuk menghindar, rasa nya masih sakit dan hinaan yang di lontarkan ibu mertua masih terngiang-ngiang di telinganya.