NovelToon NovelToon
Hutang Cinta Liam & Elena

Hutang Cinta Liam & Elena

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Playboy / Konflik etika / Beda Usia / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Seraphine E

Berawal dari Elena yang menolong seorang pria asing saat sedang mendaki gunung, membuat Elena harus kehilangan seluruh tabungan yang dia simpan untuk masa depannya. Sementara pria itu kabur melarikan diri dari rumah sakit keesokan harinya dengan meninggalkan sepucuk surat.
Kesal karena merasa tertipu, Elena bertekad membuat Liam untuk membayar hutangnya beserta bunganya.
Tapi dirinya malah terjebak dalam situasi romantis dan berbahaya.
Kelanjutannya bisa dibaca sendiri ya, masih on going...

Dukung terus Author, bisa like, vote, komen atau follow.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seraphine E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20

"Elena, kenapa kau diam saja. Jawab pertanyaanku. Apa kau melibatkan dirimu dalam situasi berbahaya lagi? Kalau kau masih seperti ini aku tidak punya pilihan lain selain..."

"Ughhh, berhenti mengomeliku. Aku bukan lagi anak kecil yang harus selalu kau atur semaumu. Apa kau bersikap begini karena kau membayar biaya kuliah dan biaya hidupku?"

"Fine, aku akan membiayai hidupku dan juga kuliahku sendiri. Kau selalu saja mengomel dan mengomel. Bosan sekali aku mendengarnya. Aku tidak melibatkan diriku dalam bahaya, apa kau tidak bisa mempercayaiku sedikit saja" seru Elena, gadis itu mulai memberontak pada kakaknya.

"Bagaimana bisa aku percaya padamu setelah kejadian 5 tahun yang lalu!!" seru Nova

"Berhenti membicarakan hal itu, kalau kau masih ingin mengomel dan memarahiku. Lebih baik kau pulang" kata Elena. Gadis itu membanting pintu kamarnya, meninggalkan raut wajah frustasi pada Nova.

"Bocah itu. Masih saja bersikap keras kepala dan kekanakan, Kapan dia akan menjadi dewasa" ujarnya sendiri.

Liam dan Alice sama - sama diam dan tidak berkomentar apapun terkait pertengkaran kedua kakak beradik ini. Mereka tidak ingin ikut campur dalam urusan yang sama sekali bukan urusan mereka.

"Maaf jika kalian melihat hal ini. Sepertinya aku memang harus pulang, aku titip Elena selama dia disini. Sebagai kakaknya aku juga ingin meminta maaf jika dia merepotkan kalian berdua" kata Nova.

"Ehm, tunggu sebaiknya aku mengantarmu sampai kedepan stasiun. Sekaligus ada yang ingin kutanyakan padamu" kata Liam lagi.

***

Di dalam mobil Nova tampak muram setelah selesai bertengkar dengan Elena, "Jangan terlalu dipikirkan. Elena masih sangat muda, emosinya masih meledak - ledak dan masih penasaran dengan banyak hal. Dia pasti mengerti bahwa kau hanya khawatir padanya" kata Liam.

"Entahlah, sejak kecil Elena memang berjiwa bebas. Dia selalu penasaran dengan banyak hal, seringkali rasa penasarannya itu menjerumuskannya ke sesuatu yang membahayakan dirinya sendiri" jawab Nova.

"Oh ya ngomong - ngomong, sepertinya kau cukup mengenal Elena. Apa kau sering mengunjungi adikmu dan bertemu dengan Elena?" tanya Nova penasaran yang memang tidak mengetahui jika Liam juga tinggal di apartemen tersebut.

"Hah... hahaha. I-iya begitulah. Adikku seorang pengangguran jadi setiap hari aku mengunjunginya" kilah Liam.

"Oh begitu, Tapi apa yang ingin kau bicarakan denganku?" tanya Nova.

"Oh benar"

"Soal bau menyengat yang dikatakan oleh Elena, aku ingin menanyakan soal itu" jawab Liam.

Nova mencium bau tubuhnya apakah, bau formalin yang melekat di tubuhnya masih tersisa kuat, "Tunggu, jangan salah paham. Bukan berarti kau sekarang bau, hanya saja ini penting untuk kasus yang sedang aku selidiki" kata Liam lagi.

"Ah benar juga, kau seorang detektif" sahut Nova.

"Ini bau formalin, kau tentu tahu kalau biasanya bau ini umum tercium di orang -orang yang memiliki hubungan pekerjaan terkait orang mati. Seperti perias jenazah, petugas pemakaman, petugas forensik, dokter atau bahkan perawat sepertiku. Hari ini aku menjalani pelatihan dengan kadaver, jadi kurasa bau ini tercium dari sana" jelas Nova.

"Ah, pantas saja aku merasa tidak asing dengan baunya" senyum Liam.

Nova menatap Liam dalam - dalam, "Liam, berapa usiamu? Apa kau sudah menikah?" tanya Nova tiba - tiba.

"Huh? Kenapa kau menanyakan hal itu?" tanya Liam.

"Bukan apa - apa, kau terlihat tidak berbeda jauh denganku" jawab Nova.

"Aku tahun ini berusia 40 tahun" jawab Liam canggung.

"Ah, kau selisih 3 tahun lebih tua denganku" kekeh Nova.

"Benarkah, tapi kau terlihat lebih muda. Perbedaan usiamu dengan Elena cukup jauh. Aku hampir mengira kalau kau adalah ibunya" kata Liam lagi.

Ada raut wajah terkejut diwajah Nova mendengar perkataan Liam, "Orang tua kami sangat bergairah" ucapnya seraya tertawa.

"Ha... kurasa begitu. Kita sudah sampai" kata Liam.

Sebelum berpamitan, Nova sekali lagi berterima kasih pada Liam yang sudah mengantarnya serta menjaga Elena. Keduanya pun saling berpamitan satu sama lain, "Ibu ya... Aku penasaran bagaimana rasanya dipanggil ibu" batin Nova kecut.

...****************...

Malam itu selesai mengantar Nova ke stasiun kereta, Liam bergegas menghubungi seluruh anggota timnya untuk segera berkumpul, dan disinilah mereka sekarang berada. Di rumah milik Henry.

"Captain, kenapa kau memanggil kami semua malam - malam begini" protes Holden yang saat dia dipanggil sedang berada di club bersama dengan kekasihnya.

"Aku baru saja akan tidur setelah seharian bekerja" protes Julia

"Kalian semua dengarkan aku. Aku memiliki petunjuk penting" kata Liam.

Liam kemudian mengerahkan seluruh anggotanya untuk mencari tahu tentang pelanggan tetap ketiga korban selama kurun waktu 3 bulan terakhir. Dan diantara para pelanggan tersebut, mereka harus memenuhi persyaratan sesuai dengan deskripsi tubuh yang dijelaskan oleh Elena dan pekerjaan mereka adalah petugas pemakaman, perawat jenazah atau perias jenazah.

"Kenapa kau mengklasifikasikan berdasarkan tiga jenis pekerjaan ini? Kalau soal bau formalin, bukankah dokter atau petugas forensik juga bisa berbau formalin?" tanya Holden.

"Felix, kau coba jelaskan pada mereka" perintah Liam.

Felix menjelaskan, jika kecil kemungkinan seorang petugas forensik atau dokter memakai jasa mereka. Karena rata - rata jika mereka ingin menyewa seorang P-S-K mereka tidak akan mencari perempuan di tempat biasa mereka menjajakan diri.

Mereka akan lebih memilih untuk membayar model atau wanita yang lebih berkelas, meskipun dengan harga lebih mahal.

"Dan aku menemukan satu orang yang cocok dengan deskripsi yang kita cari" kata Felix kemudian.

Felix menunjuk ke layar proyektor, menampakkan wajah seorang pria dengan wajah keriput hingga menonjolkan tulang wajahnya. Rambutnya yang panjang sebahu berwarna keabuan, tampak serasi dengan tatapan kuyu yang ada padanya.

"Namanya Allan Wagner, dia berusia 33 tahun. Seorang perawat jenazah di rumah sakit St Mary Hospital. Pekerjaannya antara lain mengawetkan jenazah dengan formalin" kata Felix.

"Dia juga terkenal suka mengunjungi bar - bar kelas rendah dan tempat pela*curan rendahan. Ketiga korban tercatat pernah disewa olehnya" seringai Felix.

"Tapi kalau kita menangkapnya sekarang, bukankah dia pasti akan menyangkal?" seru Piper, diiringi anggukan kepala yang lain.

"Kalau begitu, sudah saatnya Piper dan Julia beraksi dan menyamar. Bukankah begitu Liam?" tanya Sophia yang sedari tadi diam mendengarkan.

Liam mengangguk. Operasi penangkapan Allan Wagner pun dimulai, Holden juga menggali informasi lain terkait Allan Wagner dan kenapa dia membu*nuh para wanita itu.

Berdasarkan informasi yang dia dapat, Allan memiliki ibu seorang pela*cur yang meninggal akibat kebakaran. Selama hidup, dia dan ayahnya yang sedang sakit stroke harus menderita akibat perlakuan abusif dari ibunya. Bahkan tak jarang ibunya menerima pelanggannya di rumah mereka dan bercinta dihadapan ayahnya yang sedang terbaring di tempat tidur.

Sampai akhirnya seminggu setelah ayahnya meninggal, kebakaran besar menghanguskan rumah mereka. Menewaskan ibunya dan juga pria yang menjadi pelanggan tetapnya.

"Dan ibunya memiliki ciri - ciri yang mirip dengan semua korban kita, tinggi sekitar 175cm, berambut keriting merah tua dengan sedikit freckles pada wajahnya" lanjut Holden.

"Sekarang kita tahu apa motif pelaku. Segera lakukan penangkapan pada Allan Wagner" perintah Liam.

"Aye... Captain"

...****************...

1
davil_14
bagus
Gabutz
lanjut thor yang banyak
Gabutz
akhirnya yang ditunggu tunggu
Risna Sari
seru
Gabutz
kpn update thor udh lama gak update aku bolak balik buat liat apa udh update atau belum tapi ternyata belum. lanjutttttt ya thor
Gabutz
masih nunggu update, tetap semangat dan sehat selalu yaa thor
Gabutz
kpn update thor?
Gabutz
double up ya thor
Gabutz: ganti yang kemarin gak update
total 1 replies
Gabutz
lanjut thor ceritamu makin seruuuu
Gabutz
lanjut
Gabutz
kyknya Elena tinggal dirumah aron karena permintaan Liam deh
Gabutz
lanjutttt double update thor
Gabutz
lanjuttttt
Neneng Dwi Nurhayati
keren ceritanya kak
Gabutz: pake sekaliiii malah
total 1 replies
Gabutz
lanjut
Gabutz
kpn update?
Gabutz
kapan double/triple updatenya thor 😀
Gabutz
lanjut thor
Gabutz
lanjutttt thor
Gabutz
lanjutttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!