NovelToon NovelToon
Cinta Suci Bilqis

Cinta Suci Bilqis

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Selingkuh / Pelakor / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: Serena Muna

Biqis seorang wanita yang tak pernah tahu siapa ayah kandungnya karena sang ibu mengandungnya akibat cinta satu malam pada saat memasuki dunia kuliah. Bilqis tak pernah merasakan kehangatan pelukan dari seorang ibu karena sang ibu selalu sibuk untuk menghidupi mereka berdua dengan berjualan hingga saat ia memasuki usia dewasa ia dilamar oleh seorang pria dari keluarga kaya raya bernama Rendi namun sayang saat usia pernikahan mereka yang menginjak 5 tahun, Rendi berselingkuh dengan asisten pribadinya dan rumah tangga mereka pun hancur. Bilqis sedih bukan main dan memutuskan berpisah dari sang mantan suami, di saat itulah ia mengenal sosok Krisna yang perlahan namun pasti bisa mencuri hatinya. Bagaimanakah kisahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serena Muna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mundur

Bilqis memutuskan untuk berhenti dari sekolah tempatnya mengajar selama ini, ia melakukan semua ini tentu saja bukan tanpa alasan. Bilqis merasa bahwa sudah tak ada lagi hal yang bisa ia pertahankan di tempat ini. Di lain sisi juga ia merasa tak nyaman dengan keberadaan Krisna yang selalu saja mencari perhatian padanya. Krisna sudah secara terang-terangan ingin mendekatinya dan hal itu sama sekali tak membuat Bilqis senang. Krisna adalah pria baik-baik dan tak seharusnya Krisna bersanding dengannya yang tak sempurna ini.

"Ada apa ini Bu Bilqis?"

"Saya datang ke sini untuk memberikan surat pengunduran diri saya."

Pak Kepala Sekolah nampak terkejut ketika Bilqis mengatakan itu, kepala sekolah ingin mencoba memertahankan Bilqis di sekolah ini dan ia sudah melakukan segala bujukan untuk membuat Bilqis tetap di sini namun sayangnya keputusan Bilqis sama sekali tak berubah. Bilqis tak bisa tetap tinggal di sekolah ini karena walau bagaimanapun juga Krisna akan tetap berada di sekitarnya dan itu sama sekali membuatnya tak nyaman. Bilqis meminta maaf kalau keputusannya sama sekali tak menyenangkan pak kepala sekolah namun ia sama sekali tak akan mundur dari keputusannya ini. Ia sangat berharap kalau kepala sekolah akan setuju dengan pengunduran dirinya.

"Apakah Bu Bilqis sudah yakin dengan semua ini?"

"Saya sudah yakin Pak."

Pak kepala sekolah nampak menghela napas panjang dan mencoba untuk menenangkan diri lagi, Bilqis tahu bahwa keputusannya ini jelas tak mudah untuk dilakukan dan diputuskan namun kalau tak begini maka semua akan terlambat dan Bilqis akan ada dalam posisi yang lebih sulit.

"Saya tak bisa untuk langsung menyetujuinya, anda tahu sendiri kalau sebentar lagi akan ujian semester."

"Saya tahu, akan tetapi saya sudah tak bisa menunggu sampai ujian semester selesai."

Kepala sekolah nampak menghela napas panjang lagi, ia tak tahu apa yang harus dilakukan untuk bisa memertahankan Bilqis di sini.

"Saya permisi."

Bilqis gegas pergi dari ruangan kepala sekolah dan kemudian menuju ruangan guru.

****

Ketika Bilqis hendak pulang ke rumahnya, Krisna datang untuk menemuinya. Bilqis sudah mau menghindari pria itu namun Krisna langsung menghadangnya.

"Mau ke mana kamu?"

"Pak Krisna saya ...."

"Aku sudah dengar semuanya."

Bilqis menundukan kepalanya, ia tak berani untuk menatap kedua mata Krisna yang tengah menatapnya lurus. Krisna kemudian meraih dagu Bilqis dan mencoba untuk mengangkat kepala Bilqis.

"Katakan padaku, ada apa?"

Bilqis menyadari bahwa Krisna sama sekali tak menggunakan bahasa formal seperti yang mereka lakukan sehari-hari ketika bertemu. Bilqis tak mau menatap Krisna dan tetap menundukan kepalanya.

"Maaf kalau aku sudah lancang menyentuh kamu."

"Tidak apa. Saya permisi."

Namun lagi Krisna menolak Bilqis untuk pergi karena pembicaraan mereka masih belum selesai sama sekali.

"Bukankah aku sudah mengatakan kalau kita belum selesai?"

"Sepertinya sudah tak ada hal lain lagi yang perlu kita bicarakan."

"Tentu saja masih ada."

Bilqis membuang napasnya berat, ia percuma saja berdebat dengan Krisna karena pria ini akan mencari berbagai cara supaya bisa menahan dirinya selama mungkin di sini.

"Maaf Pak namun saya harus segera kembali ke rumah."

"Aku tak akan membiarkan kamu ke mana pun karena kita perlu bicara."

Bilqis lagi-lagi menghembuskan napas berat, ia tak suka dengan semua ini. Ia ingin segera pulang ke rumah dan istirahat dan bukannya malah terjebak di sini bersama Krisna.

"Pak Krisna saya ...."

"Saya tak mau ada alasan di sini."

Bilqis tak bisa berkata apa pun lagi setelah mendengar nada Krisna yang tegas.

****

Krisna mengajak Bilqis ke sebuah restoran yang letaknya sama sekali tak jauh dari sekolah. Krisna nampak menghela napas dan diam-diam memperhatikan Bilqis yang bahkan sama sekali tak menyentuh apa yang sudah ia pesankan khusus untuknya.

"Apakah kamu tak suka dengan menu ini? Kalau kamu tidak suka maka kita bisa pesan yang lain."

"Bukannya saya tak suka, saya sudah kenyang."

Bukan seperti itu sebenarnya yang Bilqis rasakan, ia hanya ingin segera untuk pulang ke rumah dan menenangkan dirinya. Ia tak mau ada hal-hal aneh lagi yang terjadi ke depannya, ia sudah tak ingin bicara apa pun dengan Krisna.

"Apa alasan kamu memutuskan berhenti mengajar di sekolah?"

Bilqis sudah tahu bahwa kabar ini akan segera sampai ke telinga Krisna namun Bilqis tak bisa menjawab pertanyaan Krisna ini.

"Kenapa kamu hanya diam saja? Jawab pertanyaanku."

Bilqis nampak menghela napasnya terlebih dahulu sebelum akhirnya ia mengatakan apa alasannya. Bilqis mengatakan bahwa ia ingin mencari pengalaman yang baru.

"Apa maksudmu?"

****

Krisna tahu pasti bahwa Bilqis hanya berdusta saja ketika mengatakan itu. Krisna yakin bahwa alasan kenapa Bilqis memutuskan untuk pegi dari sekolah bukan karena itu melainkan ia merasa canggung akibat pernyataan cintanya.

"Kamu tak perlu mencari alasan. Aku tahu kok alasannya."

"Saya ...."

"Apakah aku terlalu memaksa kamu? Bukankah aku sama sekali tak memaksa kamu untuk menerimaku. Aku hanya mengatakan aku suka padamu."

Bilqis menundukan kepalanya, ia tahu bahwa Krisna adalah pria yang baik dan ia tak mau merusak Krisna untuk dirinya yang sama sekali tak pantas bersanding dengan pria itu.

"Jangan mengatakan kalau kamu tak sebanding denganku."

"Namun bukankah memang pada kenyataannya begitu?"

Krisna tersenyum menanggapi apa yang Bilqis katakan dan pria itu mengatakan bahwa ia tulus mencintai Bilqis bukan karena ada apanya. Ia memang tulus dan tak memedulikan apa yang terjadi pada Bilqis di masa lalu.

"Namun semuanya tak akan berjalan seindah itu."

"Tentu saja, semua tak akan berjalan dengan indah namun kita tak akan pernah tahu kalau kita belum mencobanya."

"Saya belum bercerai dengan suami saya."

Krisna menganggukan kepalanya dan mengatakan bahwa ia tahu akan hal itu. Krisna mengatakan bahwa ia akan menunggu sampai Bilqis sudah resmi menjadi janda dan juga menyembuhkan semua luka hati yang ia derita saat ini.

****

Sementara itu diam-diam Rendi memerhatikan Bilqis dan Krisna dari jauh, pria itu nampak masih tak suka pada Krisna karena dianggap sudah merusak rumah tangganya dengan Bilqis namun kini Rendi sadar bahwa ia tak akan bisa selamanya menahan Bilqis tetap bersamanya kalau memang Bilqis hendak pergi maka tak seharusnya ia menahan. Rendi menghela napasnya panjang dan kemudian ia memutuskan untuk pergi saja dari restoran itu karena mendadak mood-nya dalam keadaan buruk. Ketika tiba di kantor, Cathrine sudah menantinya dan wanita itu masih sama ingin mendekatinya dan menjadi istri dari Rendi.

"Bisakah kita jangan mengumbar kemesraan?"

"Kenapa memangnya? Aku kan kekasihmu."

"Kita sudah tak memiliki hubungan spesial lagi."

1
Lili Ismail
Terlalu bodoh bilqis
Mika Su: Terlalu NYINYIR
Serena Muna: Makasih dibilang BODOH. Biar karya saya VIRAL! Terus aja katain BODOH! Saya malah seneng
total 2 replies
Mika Su
lanjutkan
Serena Muna: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!