NovelToon NovelToon
Kode Biru : Serangan

Kode Biru : Serangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Bepergian untuk menjadi kaya / Persahabatan / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Persaingan Mafia
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Fandy Pratama

Ramon tokoh utama dalam novel ini ingin berbagi hasil karnyanya di media sosial, karena dia memiliki jiwa seni yang tinggi. Namun pengetahuan Ramon mengenai internet terbatas, dia seperti kebanyakan orang pada umumnya menggunakan internet untuk kebutuhannya saja. Ramon mendapati banyaknya serangan cybercrime, sehingga dia menyadari bahwa ada sekelompok orang yang menjadikan dirinya sebagai target berbagai macam bentuk peretasan, yang sangat amat merugikan dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fandy Pratama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19 Jina Apez dan Dosa katulung sih pcycho

Setelah Ramon dan Juan melakukan pemeriksaan lebih dalam mengenai peretasan laptop Ramon. Akhirnya mereka berusaha mencari tau siapa yang meretas mereka, atau setidaknya mengetahui siapa dalang dari kasus peretasan tersebut. Juan mencurigai dalang yang melakukan peretasan laptop ramon adalah musuh atau pesaing Ramon dan juga orang yang berkenalan dekat dengan Ramon.

Ramon yang tidak terlalu mementingkan orang, dia baru menyadari ada kelompok orang yang berniat buruk terhadap apapun yang sedang Ramon lakukan. Mereka memutuskan untuk mencari tau lebih dalam orang tersebut dengan beberapa foto dan video milik Ramon.

Ramon mengeluarkan hardisk miliknya dimana dia menyimpan data tersebut, mereka berharap memiliki oetunjuk dari hal tersebut. Setelah cukup lama mereka memeriksa hardisk tersebut, mereka menemukan sesuatu yang mencurigakan.

"Eh mon, gw liat-liat foto lo kenapa selalu ada cewek gendut dan cowok berambut gondrong ya?" Tanya Brian.

"Masa sih, coba liat."

"Coba lo perhatikan deh waktu lo jalan refreshing ke kebun teh, terus waktu lo selfie di depan supermarket dekat rumah lo, lalu waktu kita kumpul bareng sama Juan di resto deket apartement lo." Ramon segera melihat foto-foto yang ditunjukan oleh Brian.

Seorang wanita gemuk tertangkap didalam salah satu foto selfie Ramon di dekat supermarket yang mana dia sedang duduk disalah satu meja dan wanita gemuk tersebut berada di belakang Ramon dan memperhatikan Ramon, foto lainnya saat Ramon melakukan perjalanan ke salah satu kebun teh, dimana dia sedang berfoto di salah satu kebun bunga dibelakangnya ada seorang pria berambut gondrong dan seorang wanita gemuk.

"Oh iya benar juga ya siapa wanita gemuk dan pria berambut gondrong ini, Kenapa gw baru ngeh ya, yan?"

"Emang lo gak kenal mereka mon?"

"Tunggu-tunggu kalau pria gondrong ini yang tempo lalu tertangkap basah sedang meretas salah satu unit apartement disamping gw."

"Yang waktu itu lo ceritain ke gw ya mon."

"Betul yan."

"Gak mungkin kan bisa kebetulan lo lagi di kebun teh dia disana, lo di supermarket dia juga disana, waktu kita ngumpul dan makan bareng dia ada disana juga? Pasti dia yang meretas dan lagi mata-matain lo mon."

"Dih kenal juga kagak gw sama mereka, ngapain juga mata- matain gw, tapi ada bener juga sih gak mungkin kebetulan ini hampir dimanapun lo ada pasti dia ikut nyempil gitu deh."

"Iya pasti mereka yang menyebabkan semua kekacauan itu, jadi apapun itu yang lo buat bisa langsung kesebar ke banyak orang."

"Betul juga mon, bisa jadi mereka menginginkan sesuatu dari lo."

"Apa Juan yang mereka inginkan dari gw kagak tau?"

"Yaelah lo kan kreator menciptakan sesuatu pasti dia mau mencuri, meniru, atau mau ngikutin, secara ya jika dari tampang gak jelas mereka dan pakaian kusam mereka ketara banget mereka gak punya kerjaan. Gw khawatirnya mereka mau melakukan tindak kejahatan kepada lo mon."

"Betul mon yang dibilang Brian, tapi bisa juga dia di bayar sama sebuah perusahaan atau seseorang juga untuk melakukan itu."

"Benar juga, berarti itu suatu tindakan ilegal dong, memata-matai, mencuri, dan merusak karya-karya gw?"

"Iya betul mon, tapi gw rasa sih emang mereka gak punya kerjaan deh, atau gak jelas alias pcycho. Lo tau pcycho?"

"Gak apa tuh yan?"

"Phycho itu orang ganguan mental, yang selalu aja ingin mencari tau kehidupan orang dan ingin membagikan itu ke orang lain, bisa juga narsisme ganguan mental yang akan bahagia jika membagikan atau membicarakan tentang orang lain."

"Yaelah itu bukannya gosip ya yan."

"Iya perilakunya menggosip tapi orangnya punya ganguan mental narsisme jadi orang yang dia anggap sebagai idolanya di cari tau terus dibagikan ke orang lain, dengan seperti itu dia bisa bahagia."

"Dih itu bukannya orang ganguan mental?"

"Yup betul sekali alias phycho." Lalu Brian mengambil laptop Ramon dan mencari tau di kolom pencarian dan mulai mengetik apa itu psycho.

Muncul di layar laptop dan Brian mengucapkan keras akan hal itu, "Psycho adalah gangguan mental yang ditandai dengan kurangnya empati dan kontrol perilaku yang buruk atau implusif. Sikap ini mengakibatkan penderitanya memiliki perilaku antisosial serta cenderung melanggar aturan dan melakukan tindak kriminal, termasuk kekerasan."

"Tuh mon jika dibiarin berlarut-larut lo bisa jadi korban tindakan kriminal dan mereka tidak akan ragu melakukan tindakan kekerasan." Kata Brian.

"Betul juga tuh yan, harus dilaporin ke polisi orang macam ini."

"Iya mereka itu seperti penodong mon, mereka tau lo punya sesuatu terus mereka datang-datang menodongkan senjata agar lo mau menyerahkan apa yang lo punya itu mon."

"Betul yang Juan katakan, duh jangan sampe deh sih puding ini jadi korban mereka."

"Haha.. dasar lo yan."

"Abis bener kaya puding banget pengen dicicipin gitu."

"Udah-udah jangan ribut sekarang gimana caranya bisa menghindari mereka dan jejauh mungkin dari mereka."

"Gw tinggal serumah sama lo aja deh Juan." Ramon menun- jukan wajah datarnya kepada Juan.

"Gw sih oke aja tapi jika mereka nyempil lagi itu yang menganggu." Juan menjawab dengan santai.

"Hey lo gak liat gw apa mon?"

"Emang kenapa yan?"

"Tinggal Sama gw juga, nanti kita tangkep itu phycho dan peretasnya." Jawab Brian mengebu-gebu.

"Oh tuhan salah apa gw, ampe di ikutin sama orang phycho seperti mereka?" Ramon kembali melirik Juan.

"Cuma menurut gw motifnya karena gak punya kerjaan dan gak punya duit deh mereka."

"Aduh gw gak peduli sama mereka, yang gw pikirkan bagaimana gw bisa sejauh mungkin dari mereka." Ramon kembali menunjukan wajah datarnya.

"Karena dari ngikutin kemana pun lo pergi, peretasan pintu apartemen yang disebelah unit lo, hingga paket lo yang pernah gangguan."

"Iya bisa jadi mereka mau melakukan tindakan kejahatan ke lo mon."

"Terus gw harus gimana dong?" Tanya Ramon dengan tatapan datar.

"Selow aja gak usah panik, orang kaya gini mah ketara banget mau mencuri karena gak punya kerjaan, sini deh." Ramon, Brian, dan Juan mereka mendekatkan kepala mereka dan saling berbicara.

"Oh oke deh, biar cewek gendut dan cowok gondrong ini gw yang urus dan cari tau" kata Brian.

"Nah lo lakuin ini ya" kata Juan.

"Oke deh" Jawab Ramon.

****

"Gw dapet profil mereka, cewek ini namanya Jina sedangkan ini cowok namanya dosa."

"Ah gimana caranya lo bisa tau profil mereka yan?" tanya Ramon.

"Gampang aja sih, dia kan sering ngikutin lo nah terakhir dia ngikutin lo di kebun teh kan. Pasti setiap orang unggah foto ada tag-nya atau setidaknya memiliki caption penjelas mengenai detail foto yang mereka unggahkan."

"Nah gw cari dari itu dan gw dapatin foto nih cewek gendut, namanya Jina Apez, zodiak virgo, usia sekitar 24 - 26 an tahun sedangkan cowok gondrong itu namanya Dosa Katulung, zodiak scorpio, usia sekitar 36-39 tahunan."

"Ya tuhan Brian kenapa gw gak kepikiran ya?"

"Itu kelebihan gw yang belum lo tau aja sih mon."

Ramon langsung mengambil tab dari tangan Brian dan segera melihat profile kedua orang tersebut Juan yang penasaran pun ikut melihatnya.

"Ini cewek dan cowoknya sumpah bener gak jelas banget mereka," Ujar Juan.

"Kenapa emangnya Juan?" Tanya Ramon.

"Coba lo liat deh yang dia unggah foto-fotonya mulai dari ada disini ada disana, makan ini makan itu ketara banget kan dia acak unggahnya."

"Maksudnya yan menurut gw sih biasa aja ya."

"Coba lihat unggahan mereka lagi disana disini berarti ini orang sering kelayapan alias jarang dirumah satu, ke dua yang dia unggah kebanyakan foto dia umumnya dia punya karakter narsisme (ya emang banyak sih orang seperti itu sekarang) ketiga gak ada satu hal pun yang menunjukan pekerjaannya."

"Masih gak ngudeng gw yan." Tanya Ramon, Juan hanya tertawa saja.

"Ramon harus pelan-pelan gak bisa mengebu-gebu begitu. Haha.. biar dia bisa paham dan meresapi semuanya Brian."

"Maksud gw setiap orang kan kerja bener gak, pasti ada satu foto ketika dia lagi bekerja deh. Jika kerja kantoran pasti ada foto layar komputer, jika punya usaha pasti usahanya yang difoto, ini yang dia foto hanya dirinya saja, lalu dia kerjaannya apa?"

"Traveler kah atau vloger kah? Karena gak ada foto atau video yang mengarah ke hal tersebut, gak ada akun youtube atau lainnya jumlah like dan komentarnya sedikit paling hanya orang biasa aja ini bukan influencer gitu."

"Iya lalu," tanya Ramon.

"Duh masa masih gak paham juga sih?"

"Beneran asli deh gak ngerti."

"Dia bukan traveler, youtuber, vloger, maupun influencer bahkan jumlah like dan followernya sedikit tapi dia ngikutin lo artinya mereka memang sedang memata-matai lo mon."

"Jadi mereka yang sedang memata-matai gw yan?"

"Oh tuhan Juan pliss lo aja deh yang jelasin."

"Setiap orang pergi kesuatu tempat karena ada tujuannya kan, apakah berhubungan dengan pekerjaan, sekalipun sekedar refreshing dari segini banyak tempat dia unggah."

"Iya itu gw paham mereka seperti pergi kesana gak tau mau ngapain, pergi kesini juga gak jelas ngapain gitu. Tau-tau jeprat jepret aja, bukan orang terkenal juga lebih dianggap orang biasa pada umumnya."

"Yes bener mon, nah lo gak penasaran mengapa mereka melakukan itu dan mengapa mereka kesana atau pekerjaan mereka apa. Jadi mereka ke tempat itu karena bekerja atau sekedar refreshing, gak terlihat kedua hal itu disini."

"Ya jadi mereka itu gak jelas dan bener gak punya kerjaan dan yang pasti mereka juga pelaku utama yang sedang meretas ini dan sedang mata-matain lo mon."

"Ngudeng gak?"

"Iya bener juga, bisa ketemu dimanapun gw pergi, akun sosial mereka gak jelas gak ada ada informasi bahwa mereka influencer atau sejenisnya bahkan pekerjaan mereka juga apa gak tau, iya ini mah udah 90% emang mereka lagi mata-matain gw ini."

"Nah mon tersadar kah kamu."

"Yes jadi lo harus jejauh dari mereka segera deh karena kaya gw bilang mereka punya kelain jiwa alias phycho, lo mau ketemu sama phycho dimana-mana, jangan sampe gw baca berita ada puding agar ditancap pisau berdarah."

"Lah lo mau gw dibunuh gitu yan?"

"Iya makanya mon jangan sampe deh lo harus jejauh dari mereka dan jangan pernah berhubungan dengan mereka."

"Gw sih berharap bakalan baca berita sekelompok phycho diamankan polisi dan di penjara karena meretas dan melaku- kan tindakan kriminal."

"Yes gw sih berharap membaca berita itu."

"Lalu mon inget gak waktu kita makan bareng diresto dan gw bilang ada yang ngikutin kita, dia seperti mensetting semua keadaan dan situasi yang mana itu bikin lo gak nyaman banget."

"Oh iya bener."

"Kalau gak salah dia juga pernah malak kita dengan meminta pemilik resto menaikan harga saat kita makan." inget gak mon.

"Iya iya inget gw yan."

"Nah dari sana aja kita udah tau mereka gak punya kerjaan mon dan fix mereka emang sedang memata-matai lo."

"Iya juga sih."

"Tapi dari caranya rendahan banget ya, gak punya kerjaan dan memalak orang dengan cara seperti itu."

"Iya itulah mereka dosa katulung."

"Iya bener juga sih yan, tapi kenapa lo fokus dengan kerjaan mereka yan."

"Ya iyalah mereka jelas gak punya kerjaan makanya meta-matai lo, untuk mencari tau semua apapun kegiatan lo dan apa yang lo lakukan."

"Iya bener dan.."

"Dan dia kerjaannya adalah kriminal Ramon."

"Dia jelas memata-matai lo, dan melakukan hal buruk ke lo, dan mencari tau semua kegiatan lo. Yang mana itu tindakan illegal, bukan tindakan sekedar orang iseng atau apa gitu."

"Iya mon, udah jelas dari semua serangan yang lo terima itu dia sengaja emang memata-matai lo mon."

"Betul jika yang sengaja melakukan hal itu aja udah termasuk hal yang illegal dan bisa dipenjara, apalagi ini yang sudah mateng dan direncanakan hukumannya bisa berlapis itu."

"Betul mon yang diucap Brian, ini cewek Jina Apez dan cowok dosa katulung hukumannya bisa lebih berat dari pada hanya seorang hacker atau seorang peretas, karena mereka adalah dalangnya mereka merencanakannya mon."

"Iya betul mon hukuman buat mereka harusnya lebih berat dibanding hanya peretas atau hacker yang mencari korbannya secara acak. Ini udah direncakan dan memang terlihat kerugiannya dan dampaknya."

"Iya juga sih." Ramon terdiam.

Brian mengambil laptop Ramon dan mencari hukuman untuk seseorang yang melakukan tindakan kriminal direncanakan berupa pencurian, pemaksaan, dan percobaan pembunuhan. Bahkan cenderung sebagai seorang aktivis yang melakukan tindakan kriminal, mungkin dia memiliki kelompok-kelompok aktivis lainnya yang siap melakukan tindakan kejahatan itu mon.

"Betul mon, mereka itu harus di hukum sesuai dengan hukum yang berlaku."

"Karena yang mereka lakukan itu sangat merugikan mon"

"Gw yakin mereka melakukan itu tidak hanya ke lo saja tapi juga ke orang lain juga mon."

Mengambil laptop Ramon dan segera mencari hukuman untuk tindak kejahatan yang dilakukan oleh Jina Apez dan Dosa katulung.

Pertama mereka akan terkena pasal penipuan, Pasal 372 KUHP berbunyi, Barang siapa dengan sengaja memiliki dengan melawan hak sesuatu barang sama sekali atau sebagiannya termasuk kepunyaan orang lain dan barang itu ada dalam tangannya karena kejahatan, dihukum karena pengelapan dengan hukuman penjara selama empat tahun penjara.

Pasal 378 KUHP berbunyi, Barang siapa dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melawan hak baik dengan memakai nama palsu atau keadaan palsu, baik dengan akal dan tipu muslihat, maupun dengan karangan perkataan, membujuk agar orang memberikan sesuatu, membuat sesuatu, dan melakukan sesuatu dihukum karena penipuan dengan hukuman penjara selama empat tahun penjara.

Pasal 406 KUHP mengenai perusakan barang atau property, berbunyi, Barang siapa dengan sengaja dan dengan melawan hak membinasakan, merusak, membuat hingga tidak dapat dipakai lagi, atau menghilangkan sesuatu barang yang sama sekali atau sebagaimananya kepunyaan orang lain, dihukum penjara selama dua tahun delapan bulan penjara.

Pasal 113 mengenai hak cipta (plagiat), Setiap orang yang dengan tanpa hak atau izin pencipta atau pemegang hak cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi pencipta sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf a, b, e, dan g untuk penggunaan secara komersial dipidana dengan hukuman penjara paling lama empat tahun penjara atau denda pinalti sebesar Rp 1,000,000,000 satu milyar rupiah.

Mengenai hacking yang dilakukan secara illegal, dikenai pasal berlapis pasal 32 dan 35 Undang-Undang (UU) tentang informasi dan transaksi elektronik (ITE). Pasal 32 ayat (1) UU ITE menyebutkan bahwa setiap orang dengan sengaja melakukan transmisi, merusak, menghilangkan, memindahkan, menyembunyikan suatu informasi elektronik dan atau dokumen elektronik milik orang lain atau milik publik, ancaman hukumannya dipenjara selama delapan tahun dan denda dua milyar rupiah, Rp 2.000.000.000.

Bisa juga berlapis dengan pasal 35, setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak melawan hukum melakukan manipulasi, penciptaan, perubahan, penghilangan, pengrusakan informasi elektronik dan atau dokumen elektronik dengan tujuan agar informasi elektronik dan atau dokumen elektronik tersebut di anggap seolah-olah data otentik, dipenjara selama dua belas tahun dan denda Rp 12.000.000.000 dua belas milyar.

Pasal mengenai bentuk ancaman atau teror, Pasal 369 ayat (1) berbunyi, Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan ancaman pencemaran baik lisan maupun tulisan atau dengan ancaman akan membuka rahasia, memaksa seseorang supaya memberikan sesuatu barang yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain, atau supaya memberikan hutang atau menghapus piutang, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.

Jika ancaman tersebut dilakukan dengan media elektronik UU ITE Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas undang- undang Nomor 11 tahun 2008 Tentang informasi dan transaksi Elektronik pasal 45b yang berbunyi bahwa, Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan informasi Elektronik dan atau dokumen elektronik yang berisi ancaman kekerasan atau menakut-nakuti yang dilakukan secara pribadi, dipidana dengan pidana penjara paling lama empat tahun penjara dan denda Rp 750.000.000 tujuh ratus lima puluh juta rupiah.

Brian baru saja selesai membaca hukuman apa yang akan diterima oleh para peretas tersebut.

"Ya paling cukup itu saja pasal yang akan menjerat mereka sebagai pelaku kejahatan."

"Banyak juga ya yan hukuman buat mereka?"

"Iya mereka kan melakukan tindakan illegal, harus di hukum mereka, jika tidak kelak akan melakukan hal serupa kepada orang lain, dan untungnya kerugian lo belum parah, bagaimana jika kerugiannya sudah sangat parah?"

"Betul mon, biarin aja mereka menerima hukumannya."

"Seperti mencegah bibit-bibit kriminal muncul disini."

"Lo mau tempat tinggal lo jadi gak aman karena banyak bibit kriminal seperti mereka?"

"Sekali-kali mereka menerima pelajarannya atas apapun yang sudah mereka lakukan."

"Benar mencegah lebih baik mon, jika dibiarkan kerugian akan lebih besar lagi, dan itu bukan tanggung jawab kita loh."

"Di wilayah lain, peretas seperti ini sudah banyak kenapa? Karena udah beranak cucu, dan juga tuntutan ekonomi. Tapi satu aja dibiarkan tanpa diberi hukuman yang tepat pasti akan muncul peretas-peretas lainnya mon."

"Jadi lebih baik yang satu ini ketangkap hukumannya seberat mungkin, agar tidak ada yang melakukan itu atau amit- amit menjadi seperti itu."

"Betul mon, seperti susah banget cari pekerjaan dengan melakukan itu?"

"Betul apa kata kalian para peretas ini, harus dipenjarakan mau apapun alasannya karena hal ini salah, jika dibiarkan kita tidak tau hal buruk apa lagi yang akan terjadi."

"Betul mon setidaknya ini kan kejadian yang tidak diinginkan oleh banyak orang, jika dibiarkan kepercayaan atas penggunaan itu pun akan menurun dong, justru itu harapan dan keinginan dari mereka para peretas itu."

"Jadi harus diselesaikan dan pihak yang bertanggung jawab harus bertanggung jawab atas keadaan tersebut, agar hal serupa tidak terjadi. Jangan sampai hal ini dimanfaatkan oleh peretas lainnya untuk mengambil keuntungan dari situasi dan keadaan ini?"

"Iya betul sekali mon"

1
Miss Troublemaker
Pas di bagian sini, nongol iklan diskon beneran dong. /Facepalm/
Ai
Ceritanya menarik, sesuai sama realita saat ini
Ai
Semangat, Thor /Smile/
Ai: Dukung juga karyaku ya
Fandy: Thanks, baca terus ya sampai episode terakhir /Smile/
total 2 replies
Zeyn Seyi
🥰🥰
Fandy: Thanks, baca terus ya sampai episode terakhir /Smile/
total 1 replies
Abu Yahya Badrusalam
Suka banget sama cerita ini, thor!
Fandy: Thanks, baca terus ya sampai episode terakhir
total 1 replies
Dòng sông/suối đen
Kekuatan kata yang memukau, gratz author atas cerita hebat ini!
Fandy: Thanks, terus baca ya sampai episode terakhir.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!