NovelToon NovelToon
Ketika Cinta Berbisik

Ketika Cinta Berbisik

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:24.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mami Al

"Aku tidak mau menikah dengannya, Bu!"

Ibram tidak mampu menolak keinginan ibunya untuk menikahi gadis pilihannya. Padahal Ibram sudah punya gadis impian yang ia dambakan. Ibu menolak alasannya, terpaksa Ibram menerima pernikahan itu meskipun sang istri berusaha mencintainya namun hatinya masih enggan terbuka.

Bagaimana kelanjutannya? Tetap ikutin cerita baru Mami AL. Jangan lupa like, poin, komentar dan vote. Mohon untuk memberikan komentar yang bijak.

Selamat membaca 😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mami Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 - Robi Buat Ulah

Tiga bulan berlalu...

Malik tidak tinggal bersama Ibram dan Arumi sejak 9 minggu lalu karena sudah menemukan kos-kosan yang nyaman dan murah. Arumi tentunya kesepian, biasanya ada adiknya itu menemani belanja, kadang sebelum bekerja membantunya mencuci piring dan mengepel. Meskipun begitu, Malik tetap datang mengunjungi sang kakak minimal seminggu sekali.

"Jadi hari ini bertemu dengan temanmu?" tanya Ibram kepada sang istri sembari menyeruput teh hangat.

"Iya, Mas. Mereka minta bertemu di restoran yang ada di jalan X," jawab Arumi.

"Jam berapa?" tanya Ibram.

"Setelah Mas Ibram berangkat kerja, aku menemui mereka," jawab Arumi.

"Biar aku antar!"

"Nanti Mas terlambat," ucap Arumi.

"Tidak, Rum. Hanya mengantarkanmu terus ke kantor," ujar Ibram.

Arumi manggut-manggut paham.

Keduanya berangkat ke restoran yang dituju, Ibram hanya mengantarkannya sampai depan pagar. Arumi mengecup punggung tangan suaminya dan Ibram memberikan kecupan singkat di kening istrinya.

"Jangan terlalu lama pulangnya dan kurangi minum es!" nasihat Ibram kepada istrinya yang lagi hamil 2 bulan.

"Siap, suamiku!" Arumi mengacungkan jempol tangannya.

Arumi turun dari mobil dan melambaikan tangan kepada Ibram yang perlahan meninggalkan tempat.

Arumi berjalan memasuki restoran, mengedarkan pandangannya mencari sosok temannya. Akhirnya dia menemukannya dan menghampirinya.

Arumi saling berpelukan dengan 2 wanita yang ada dihadapannya setelah mengucapkan salam.

"Apa kabar, Rum?" tanya teman Arumi bernama Maya.

"Alhamdulillah baik, May," jawab Arumi.

"Maaf, merepotkan kamu," ucap Maya.

"Aku tidak merasa direpotkan, May. Sekarang katakan apa yang bisa aku lakukan?" tanya Arumi.

"Pesan makan dan minum dulu, Rum!" kata Maya dan ia memanggil pelayan restoran.

Setelah ketiganya memesan makanan, mereka lanjut mengobrol.

"Kami ke kota ini ingin mencari pekerjaan buat Annisa, Rum!" ucap Maya menoleh ke arah adiknya.

"Aku tidak punya informasi tentang lowongan pekerjaan, May." Kata Arumi.

"Annisa sudah mendapatkan pekerjaan, tapi aku belum menemukan tempat tinggal yang cocok. Lagian tak ada keluarga atau saudara kami di sini, Rum." Jelas Maya.

"Memangnya Annisa bekerja di mana?" Arah pandangan Arumi kini tertuju kepada gadis cantik berkerudung dengan bulu mata lentik dan tinggi 165 cm.

"Saya bekerja di Sekolah Dasar Islam, Mba." Kata gadis berusia 24 tahun itu.

"Oh," ucap Arumi singkat. "Itu di jalan apa, ya?" tanya Arumi.

Annisa lalu menyebutkan nama salah satu di kota ini.

"Itu sekolah satu jalan dengan kos-kosan Malik," ujar Arumi.

"Kak Malik di sini juga, Mba?" tanya Annisa dengan wajah berseri.

"Iya, dia sudah lama di sini. Kemarin itu sambil kuliah. Sekarang dia tinggal di jalan yang kamu sebut tadi karena dia dipindahkan ke toko cabang," jawab Arumi.

"Oh, begitu," ucap Annisa.

"Tolong bantu Annisa, ya, Rum. Aku bingung mau mencari tempat tinggalnya," kata Maya.

"Aku akan telepon Malik, siapa tahu ada tempat kos-kosan khusus cewek dan masih kosong di sekitar sana," ucap Arumi membuka isi tasnya mengambil ponselnya.

Annisa dan Maya mengangguk mengiyakan.

Selama Arumi mengobrol dengan Malik menggunakan ponsel. Maya dan adiknya memilih diam sembari menikmati makanan serta minuman yang telah disajikan.

Arumi mengakhiri panggilan teleponnya. Ia lalu berbicara kepada Maya dan Annisa. "Malik bilang nanti akan dicarinya. Dua hari lalu ada tempat kos-kosan tak jauh darinya masih kosong."

"Semoga saja Annisa segera menemukan tempat tinggal," harap Maya.

"Insya Allah," Arumi tersenyum. "Jadi selama ini Annisa tinggal di mana?" lanjut bertanya.

"Di rumah Pakde, Rum. Perjalanan dari kota ini ke sana sekitar satu jam," jawab Maya.

"Ya Allah, jauh banget, ya." Arumi merasa iba.

"Makanya aku berharap semoga Annisa segera menemukan tempat hari ini," ujar Maya.

"Seminggu pulang pergi dari Pakde ke sekolah capek juga, Mba," sahut Annisa.

"Benar juga, 'sih. Apalagi kamu harus bawa motor," kata Arumi.

Hampir 90 menit mereka bercerita, Maya pamit mau mengambil uang di ATM. Arumi dan Annisa menunggunya di restoran.

Beberapa menit kemudian, Robi datang menghampiri keduanya. Ia melemparkan senyuman kepada Arumi dan dibalas singkat oleh istri sahabatnya. Pandangan Robi berpindah ke arah Annisa. Ya, ia terpesona dengan Annisa yang juga tak kalah cantik seperti Arumi.

"Kamu di sini. Di mana Ibram?" tatapan Robi beralih ke arah Arumi.

"Mas Ibram sudah ke kantor," ucap Arumi.

"Oh."

"Mas Robi kenapa di sini? Apa ingin menemui seseorang?" tanya Arumi.

"Aku lagi menunggu klien," jawab Robi melirik Annisa dibalas anggukan kecil Arumi.

"Arumi, apa aku boleh berkenalan dengan gadis manis di sebelahku ini?" pandangan Robi dari Arumi pindah kepada Annisa.

"Dia adik temanku, Mas." Kata Arumi.

Robi mengulurkan tangannya tapi Annisa enggan menyambutnya, ia hanya mengatupkan kedua telapak tangannya.

Robi menarik tangannya dan tersenyum, "Sangat sempurna!" gumamnya.

Arumi bingung mengusir Robi, tapi dia tak mungkin membiarkan pria itu terlalu lama berada di sekitarnya apalagi Annisa terlihat tidak nyaman.

"Apa dia sudah memiliki pasangan, Rum?" tanya Robi menatap Arumi dan hanya dibalas dengan gelengan kepala.

"Apa aku boleh meminangnya?" Robi bertanya secara blak-blakan membuat Arumi dan Annisa tak percaya serta saling pandang.

"Mas Robi nanti tanyakan saja kepada Mas Ibram. Saya akan jelaskan kepadanya biar dia yang menyampaikannya. Teman bicara saya tidak nyaman jika ada pria bukan mahramnya terlalu dekat begini mengajak mengobrol," ujar Arumi secara terang-terangan.

"Ya ampun, dari semua perkataanmu ini aku jadi semangat untuk mendapatkannya," kata Robi penuh yakin.

Arumi tersenyum singkat dan terpaksa.

"Kalau begitu, aku ke sana dulu. Kalian lanjut mengobrolnya," ucap Robi dan tersenyum genit kepada Annisa.

Arumi mengangguk mengiyakan.

Robi pun berlalu.

Annisa yang dari tadi merasa risih lantas bertanya, "Mba, dia siapa? Aku jadi takut!"

"Dia temannya suaminya Mba. Kamu jangan khawatir, dia tidak seburuk itu. Walaupun kita harus tetap waspada."

"Suami Mba kenapa mau berteman dengan dia yang aneh begitu?" tanya Annisa heran.

"Mba tidak tahu. Pastinya mereka sudah lama bersahabat, meskipun Mba jarang dibawa Mas Ibram bertemu dengan teman-temannya," jawab Arumi.

"Semoga saja aku tidak bertemu dengannya lagi," harap Annisa.

Maya pun akhirnya kembali. "Maaf, terlalu lama. Antrian cukup panjang."

Ketiganya lanjut mengobrol, Robi memperhatikannya dari kejauhan dengan senyum-senyum. Ya, tak mendapatkan Arumi teman wanita itu pun jadi.

-

Hampir 2 jam lebih di restoran, Arumi dan kedua temannya lantas bersiap meninggalkan tempat apalagi Malik sudah menghubungi Arumi jika ada kos-kosan yang cocok untuk Annisa.

Di parkiran, ketika hendak masuk ke mobil. Robi kembali menghampiri mereka. Annisa yang ketakutan lantas bersembunyi di balik tubuh Arumi.

"Kalian mau ke mana?" tanya Robi.

"Mau pulang, Mas." Jawab Arumi.

"Aku tadi mau menawarkan kalian tumpangan ternyata sudah ada yang mengantarkannya," jelas Robi.

"Terima kasih tawarannya, kami pamit pulang, Mas. Assalamualaikum!" ucap Arumi secepatnya.

"Waalaikumussalam!" Robi masih mengarahkan pandangannya kepada Annisa.

Ketiganya gegas masuk ke mobil yang dikemudikan Maya. Di dalam kendaraan Maya bertanya siapa pria yang baru mereka temui. Arumi pun menjelaskan semuanya dari mulai Robi mengejarnya beberapa bulan lalu.

Maya dan Annisa sampai geleng-geleng kepala mendengar cerita tentang Robi dari mulut Arumi. Tentunya membuat Annisa semakin cemas jika suatu waktu ia bertemu dengan Robi.

1
Siti Muntamah
q suka sifat ibram masih belum suka dia nggak kasar sama istri
Ma Em
Ibunya Nadira ini bagaimana yah bukannya menuntun anaknya kejalan yg baik dan benar malah mengajarkan yg tidak baik sama anaknya apakah Nana itu bkn ibu kandungnya Nadira.
Ma Em
Nana ini mungkin bkn ibunya Nadira kali masa ada orang tua mau menjodohkan sama orang yg sering memukuli anaknya meskipun itu orang kaya.
Ma Em
Luar biasa
Bundanya Nanda AL
wa'alaikum salam mami
Rani Ri
lanjut up thourrr 💪💪💪👍👍👍🥰🥰🥰
Rani Ri
jujur thourrr sebenarnya aku Kurang serkk nadira sama robby ,,aku ingin robby sama anisa di awall cerita bkn nadira
Rani Ri
Aishhh baru membaca lg niy thourrr ,,tadi aku pikir nadira sama malik,,trss anisa sama robby..ternyata aku salah ,,tapi tadi aku berharap begitu,,Hmmm gpp kan authorrr yg buat cerita
Kasma Aisya
ada ya orang tua begitu🤦😏
ida martinah
Hafuch orang luar aja nolongnya ikhlas.....eh simboknya minta diganti...🤦🤦🤦
Kasma Aisya
jangan salahkan tanggapan orang tentang tentang dirimu, karena dirimu sendiri yg membuat orang berfikir jelek tentang dirimu.
Rani Ri
Wahh seruu niy,,malik sama nadira,,robby sama Anisa gituu yea thourrr 👍👍👍🥰🥰🥰
Rani Ri
Nahhh kan ibram salah paham
Mami AL: Iya, Kak. Terlalu cemburu dia😅
total 1 replies
Rani Ri
Waduhhhh ibram salah paham sama roby...gpp rob yg penting kamu gk nyentuh Arumi,,memang jln menuju kebaikan itu byk cabaan yea robb
SayangEmak
lanjut
Nafisyah Bunda Raihan
Nadira sm Malik aza Thor
Robi sm Anissa
biar sm² bs memperbaiki diri
Kasma Aisya
bajumu terlalu seksi neng, tubuhmu terlalu murah kamu perlihatkan SM org
Welas Trianingsih
arumi lg hamil tuh kayaknya 😊😊😊
Asma Nurfadilah
next kak
Welas Trianingsih
semangat 💪💪💪
Mami AL: terima kasih, kak😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!