NovelToon NovelToon
ISTRI SATU MILIAR

ISTRI SATU MILIAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / CEO / Konflik etika / Anak Yatim Piatu
Popularitas:19.9k
Nilai: 5
Nama Author: Delia Ata

Pernikahan yang kebanyakan dilakoni oleh dua insan yang saling mencintai dan saling takut kehilangan satu sama lain. Pernikahan yang selalu diimpikan bahagia, saling melengkapi dan akan selalu bersama hingga maut memisahkan.

Namun bagaimana jika pernikahan terjadi dilandasi dengan sebuah keterpaksaan. Tanpa ada cinta, kasih sayang, dan juga rasa saling ingin memiliki.

Pernikahan yang dilatar belakangi oleh janji yang terucap bukan untuk kebahagiaan sang pelakon pernikahan itu. Tapi untuk kebahagiaan orang orang yang mereka cintai, dan demi bisa hidup dengan orang yang dicintai dimasa depan.

Bagaimana kah kisah perjalanan pernikahan tanpa cinta ini...?

Ikuti kisahnya dalam ISTRI SATU MILIAR



Jangan lupa untuk tinggalkan koment, vote, kritik dan saran kalian. selamat membaca...!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delia Ata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20

Tak ada yang bersuara, bahkan dari Yura sekalipun. Biasanya, walau Noah melakukan sesuatu yang membuat hatinya terluka, tapi wanita itu akan selalu untuk memulai pembicaraan lebih dahulu. Tapi untuk kali ini, tidak ia lakukan.

Bahkan saat mereka sudah berada didalam kabin private jet, guna bertolak kembali keibu kota, tak ada niatan dari keduanya untuk saling bertukar kata, meskipun mereka saling duduk berdampingan.

Entah karena semalam ia tidak memejamkan mata, atau karena lelah menangis. Sesaat setelah memasuki kabin pesawat, netra itu terkatup dengan nafas yang terhembus secara teratur. Noah yang menyadari jika istrinya tertidur, langsung meraih tubuh wanita itu, masuk kedalam dekapannya.

"Apa yang kau lakukan kepadanya semalam..?" tanya Steven dengan sedikit berbisik "kenapa dia nampak lesu dan sekarang malah tertidur..?"

Noah memberi tatapan jengah "haruskah aku menceritakan apa yang aku lakukan dengan istriku semalam..?" ucapnya datar

Steven berdecih.

Setelah hampir dua jam menempuh perjalanan, sampai lah mereka dibandara Internasional Soekarno Hatta, dengan Yura yang masih mengarungi samudra mimpi begitu pulasnya. Bahkan saat Noah berusaha menggeser raganya, Yura malah mengeratkan rengkuhan akan tubuh kokoh sang suami.

"Tolong bawakan barang barang kami" pinta Noah kepada Isabel, sepupunya.

Dengan perlahan Noah memindahkan tubuh ringan Yura kedalam gendongannya, ditapakinya satu demi satu anak tangga pesawat. Dibawanya tubuh sang istri, melangkah kearea penjemputan bandara.

Yura menggumam, dan kembali mengeratkan pelukan ketubuh sang suami, seraya menelusupkan wajahnya kedada bidang itu.

Tanpa memperdulikan tatapan dari para penghuni bandara, dan sepupunya, Noah terus memijakkan kakinya dilantai lapangan udara itu, hingga memasuki kabin kendaraan roda empat yang sudah terparkir rapi berjejer, guna menjemput para anggota keluarga Davis.

"Selamat siang paman, bibi..!" seru para sepupu Noah menyapa tuan dan nyonya Davis.

"Selamat siang sayang..!" jawab wanita paruhbaya itu. Dan baru ingin ia membuka bibirnya, guna bertanya prihal keberadaan Noah dan sang menantu, kedua insan itu sudah muncul dihadapannya.

"Noah, ke----

Sstttt

"Yura tidur...!" jawab Noah setengah berbisik, menyela pertanyaan sang ibu. Ditekannya tombol tabung berpintu, guna membawa ia dan raga sang istri, kekamar mereka dilantai tiga.

Tuan dan nyonya Davis saling bertukar tatap, setelahnya mereka bersamaan menatap delapan keponakannya yang juga masih terheran heran akan prilaku Noah. Namun beberapa detik berlalu, senyum lebar diterbitkan oleh pasangan suami istri yang tak lain adalah orang tua Noah.

Kemarin, mereka mendapatkan kiriman foto serta video akan prilaku Noah kepada istrinya dari Isabel, dan hari ini mereka melihat sendiri bagaimana sikap manis putranya itu. Doa mereka, semoga ini adalah awal yang baik bagi perubahan Noah.

Sementara itu, setelah sampai dikamar mereka, dan merebahkan tubuh istrinya keranjang, Noah dibuat terkesiap saat melihat memar yang berada di lengan Yura, setelah pakaian hangat wanita itu ditanggalkan olehnya. Noah pun tau dari mana asal luka memar itu.

Ya, dari benturan kedinding yang diakibatkan oleh himpitan Noah.

Hati lelaki itu mendadak terasa ngilu, nyeri bahkan kini terasa sesak. Diusapnya luka biru keunguan itu dengan perlahan untuk beberapa saat, sebelum ia menyelimuti tubuh sang istri dan berlalu keluar kamar menuju kelantai satu mansion.

"Kau mau kemana Noah..?" selidik nyonya Davis, saat melihat putranya keluar dari pintu berjalan dengan kunci kendaraan ditangannya.

Noah menghentikan langkahnya "aku mau keluar sebentar, kalau Yura bangun dan menanyakan aku, bilang saja aku ada urusan penting." ucapnya menjawab sekaligus berpesan, dan melanjutkan langkahnya kembali.

"Bagaimana selama dibali..?" tanya nyonya Davis kepada para keponakannya, setelah Noah menghilang dari bingkai netranya.

Jacob mendengus "bibi tau, manusia batu itu mengurung menantu bibi didalam vila setiap harinya. Mereka keluar hanya untuk makan saja. Bahkan saat kami mengajak menantu bibi untuk mengelilingi Bali, manusia batu itu tidak mengizinkan"

"Untung ada benda ini" Steven membumbui seraya menunjukan benda pipih miliknya yang berada ditangan kanan.

Tuan dan nyonya Davis mengernyitkan sepasang mata mereka "maksudmu..?" bertanya pun keduanya bebarengan.

"Aku berpura pura mau menghubungi bibi" jawab Steven "paman dan bibi tau, apa yang manusia batu itu bilang saat aku memainkan ponselku..?" dijawab gelengan oleh sepasang suami istri itu. "Aku ikut" beritahu Steven dengan diiringi gelak tawa, saat mengingat bagaimana mimik wajah sang sepupu.

"Sepertinya anak kurang ajar itu mau memberikan kami keponakan secepatnya" Robert menimpali "oleh karena itu, dia mengurung istrinya divila setiap harinya."

Tuan dan nyonya Davis semakin mengembangkan senyum mereka.

"Semoga saja keponakanku nanti tidak seperti ayahnya itu" timpal Jacob.

Steven menghela nafas "entah dari apa orang tuanya dulu membuat manusia itu..?" ucap bodoh Steven tanpa sadar.

PLETAK

Nyonya Davis memberi jitakan didahi keponakannya itu "kau bicara apa..?" dengan mata yang mendelik sempurna.

Steven meringis sembari mengusap keningnya "aku hanya bertanya bibi, dari apa orang tu-----

PLETAK

Kini tuan Davis yang memberikan pukulan kekening keponakannya, dan jangan lupakan mata yang juga sudah mendelik dengan sempurna.

Akhirnya gelak tawa pun terjadi, oleh ocehan ocehan receh mereka. Sampai dimana Yura terbangun tepat pukul dua siang. Wanita itu pun ikut bergabung dengan mereka, dan diberitahu bagaimana ia bisa sampai berada dikamar, saat Yura bertanya.

Pukul lima sore Noah baru kembali, dan ternyata mereka semua masih berkumpul dirungan tengah mansion, walau sudah dengan pakaian baru.

"Apa yang kau bawa Noah..?" tanya nyonya Davis, saat melihat banyaknya tentengan yang putranya itu bawa.

"Keperluan pribadiku." jawab lelaki itu, dan diarahnya netra kesosok sang istri yang ternyata juga berada disana, duduk didekat sang ibu. Tanpa mau menyapa istrinya, Noah melangkahkan kaki menuju kelantai tiga, dengan Yura yang mengekorinya.

"Mau diletakkan dimana barang barang ini..?" tanya Yura seraya menunjuk banyaknya paperback yang berada disofa kamar.

"Biar aku saja." ucap Noah datar. Diambilnya satu paperback berukuran sedang, lalu diberikan kepada Yura.

"Apa ini..?" tanya Yura bingung.

"Apa kau tidak bisa membuka dan melihatnya sendiri..?" kembali, Noah sudah kembali kewujud aslinya.

Yura pun membuka dan melihat isi didalam paperback itu. Senyum Yura mengembang seketika, netranya langsung saja berkabut kebahagiaan bercampur keharuan. Ditatapnya sang suami yang tengah melepas kancing kancing pakaiannya, dan ditubruknya raga tinggi kokoh pria itu.

"Terimakasih, terimaksih" ucapnya parau seraya mengeratkan pelukan keraga sang suami.

Dada Noah berdesir, jantungnya pun sudah bertalu talu, tubuh angkuhnya kini terasa kaku. Perlakuan Yura yang tak pernah ia duga itu, nyatanya membuat garis tipis nyaris tak terlihat, tergores dibibirnya.

Untuk sesaat Noah terlena, sampai akhirnya iya berdehem kecil, guna mengembalikan kesadarannya. "tidak usah berlebihan" ucapnya dengan terselipkan sedikit kegugupan. Yura tersenyum menanggapi perkataan suaminya itu.

Noah yang mengingat akan kejadian semalam, mencari ponsel milik Yura yang sudah ia hancurkan.

Noah yang berpamitan jika ada urusan penting, padahal pergi kesebuah pusat perbelanjaan, guna memperbaiki ponsel Yura itu. Kini, ponsel tersebut sudah kembali utuh dan nampak seperti baru kembali. Tidak lupa, Noah juga membelikan Yura ponsel keluaran terbaru yang sama seperti miliknya.

❤️ VOTE, RATE BINTANG LIMA DAN TINGGALKAN LIKE KALIAN SETELAH MEMBACA YA ❤️

1
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳☠ᵏᵋᶜᶟ♋ɳҼCђαηᏦ͢ᮉ᳟ᶥⁱᵒⁿ
semoga jadi awal yg baik
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳☠ᵏᵋᶜᶟ♋ɳҼCђαηᏦ͢ᮉ᳟ᶥⁱᵒⁿ
innalillahi wainnailaihi rojiun
Zabarra
lagi tegang juga malah dibikin ngakak
Zabarra
Clara 💣💣💣💣
Zabarra
jadi rindu orang tua 😭
Zabarra
Nayara 🤣🤣🤣
Zabarra
realate banget sama dunia nyata, orang kaya sombong maunya sama yang sepadan. padahal belum tentu itu yang terbaik
Putu Sriasih
Luar biasa
Putu Sriasih
Lumayan
Anonymous
terlalu mudah klo Noah dimaafkan,
beri hukuman setimpal dulu biar tahu bgmn rasanya dihina dan diabaikan. 🙏
Anonymous
Nikmati suasana tenang di kampung halaman Yura..... biarkan si Noah ditendang dari istananya oleh keluarganya.... noah pst akan kehilangan semuanya. Harta, keluarga, istri bahkan pacarnya .. mana mau clara klo dia miskin. 😩
Zabarra
hari hari penuh kesakitanmu datang Noah, rasain
Zabarra
sabar ya Yura
Zabarra
pedesnya itu mulut laki laki 😤
Anonymous
Sekarang Yura jadi budak nafsu Noah.. lihat sj nnt si Noah yg bucin sm Yura. 😡
Zabarra
mangsanya Jacob nongol
Zabarra
Noah Gila
Zabarra
Noah 💣💣💣💣
Zabarra
patung jendral Sudirman, Keysa kocak
Zabarra
tiga pemuda gila, aku semakin jatuh cinta
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!